cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Media Informatika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 39 Documents
Minimizing the Problems of Enterprise Resource Planning (ERP) Implementation for Small to Medium Cigarette Company Through Framework for Applications of Systems Thinking (FAST) Muhammad Yasir Zain
Media Informatika Vol. 6 No. 1 (2008)
Publisher : Department of Informatics,Faculty of Industrial Technology,Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is aimed to study the possibilities of implementing Enterprise Resource Planning (ERP) within Small to medium enterprises especially Cigarette Company through analysis, design systems and implementing phase. Since ERP system shows its power, lots of large company tried to implement ERP system within the company. In 2000, more than 60% of fortune 1000 companies were considering or had already implement at least one core of ERP module, even though it need huge capital to be invested. Lower scale of companies could not afford to implement the ERP system. The emerging Small to Medium Enterprise (SME) drove companies to more tight competition that force the companies to create more effective and efficient business process. Some of the companies tried to implement ERP systems through in-house development system. But they have to face failure since there are obstacles faced by the company such as less experience on developing systems. To fulfill the demand of ERP system, many vendors offer ready-to-use system for SME which sold in more affordable price or even free such as open source systems. The ready-to-use systems are quite easy to implement. Anyhow, problems might occur on the implementation process. FAST which stands for Framework for Application of Systems Thinking might help the company to reduce the problems that might occur on the implementation process since it has several steps as the problems filter.
Comparison on Efficiency and Speed of 2-Tier And 3-Tier OLTP Systems Teduh Dirgahayu; Muhammad Indra Utama
Media Informatika Vol. 2 No. 2 (2004)
Publisher : Department of Informatics,Faculty of Industrial Technology,Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Online Transaction Processing (OLTP) systems are characterized by a large number of users accessing online data simultaneously. Available architectures for distributed OLTP systems are 2-tier and 3-tier client/server architecture. Two major factors that have to be considered in deciding architecture of an OLTP system are resource efficiency and speed. This research aimed to compare those two different architectures on efficiency and speed. As a test bed, we developed 2-tier and 3-tier web-based application for online banking using Microsoft COM+ and ASP. We then tested them using Microsoft Web Application Stress Tool. Our components were designed into two layers: Business Access Layer (BAL) and Data Access Layer (DAL). The results show us that there was a trade-off on resource efficiency and system’s speed. The 2-tier OLTP system gave us better speed performance but lower resource efficiency. On the other hand, the 3-tier system offered more efficient resource utilization i.e. it saved 62% - 64% of the connection needed for 2-tier system, but its speed reduced at about 24% than the speed of 2-tier system. Further research is needed to examine more number of concurrent users in longer test duration so as to get realistic behaviors of large OLTP systems.
Rancang Bangun Aplikasi Remote untuk Administrasi LAN Ryan Aniestyo Hermoko; Fathul Wahid; Mukhammad Andri Setiawan
Media Informatika Vol. 4 No. 1 (2006)
Publisher : Department of Informatics,Faculty of Industrial Technology,Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan LAN (Local Area Network) sangat diperlukan dalam sebuah ruang lingkup kerja, misalnya di perkantoran. Kebutuhan pertukaran data secara cepat dan simultan dalam jumlah besar adalah salah satu faktor yang menyebabkan pentingnya peran jaringan komputer dalam sebuah ruang lingkup kerja. Tidak jarang dalam sebuah jaringan komputer, suatu sumber daya dipakai secara bersama-sama untuk menghemat biaya dan sumber daya yang terbatas. Untuk itu diperlukan sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk mengontrol komputer dari jarak jauh dalam sebuah LAN, dan mengawasi setiap aktivitas yang dilakukan karyawan di komputernya masing-masing agar tidak terjadi penyalahgunaan komputer dan sumber daya kantor lainnya.Penelitian ini telah menghasilkan sebuah aplikasi yang membantu administrator jaringan untuk melakukan pengawasan dalam jaringan komputer, diantaranya adalah penghematan waktu dan tenaga. Pengembangan aplikasi ini juga berhasil menyempurnakan kekurangan aplikasi Pengendali PC Jarak Jauh pada LAN.Penelitian ini mencoba mengembangkan solusi yang lebih mudah dan sederhana dalam melakukan pengawasan yang dilakukan seorang administrator dalam sebuah LAN perkantoran untuk melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap komputer lain yang terdapat di jaringannya.
Aplikasi Pencari IDL dan Objek pada Sistem Terdistribusi Berbasis CORBA Edhot Purwoko; Wawan Indarto
Media Informatika Vol. 2 No. 1 (2004)
Publisher : Department of Informatics,Faculty of Industrial Technology,Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Common Object Request Broker Architecture (CORBA) didesain agar komponen cerdas diizinkan untuk dapat saling menjelajah satu dengan yang lain dan saling berinteraksi melalui suatu objek bus yang bernama ORB (Object Request Broker). Melalui ORB inilah objek – objek yang terletak di local atau di remote pada sistem terdistribusi berbasis CORBA saling berkomunikasi. Untuk mendefinisikan sistem berbasis CORBA terlebih dahulu kita mendefinisikan IDL (Interface Definition Language). IDL dikembangkan untuk menyediakan fungsi khusus, yaitu agar dapat digunakan untuk mendefinisikan suatu antarmuka (Interface) layanan yang tersedia dalam suatu sistem terdistribusi. Interface Repository (IR) adalah sebuah database yang menyimpan informasi antarmuka objek CORBA, IR menyimpan data deskripsi antarmuka (tipe). Informasi yang berada di Interface Repository sama dengan informasi yang berada di file IDL, tetapi informasi yang berada di IR dipresentasikan agar client lebih mudah menggunakan. Location Service adalah suatu ekstensi untuk spesifikasi CORBA yang menyediakan fasilitas untuk keperluan umum yang mengalokasikan instance objek. Location Service berkomunikasi langsung dengan Smart Agent yang memelihara sebuah katalog. Katalog tersebut mengandung daftar dari instance yang diketahuinya. Interface Repository dan Location Service dapat dimanfaatkan Untuk mempermudah pengembang aplikasi berbasis CORBA. Dengan adanya Interface Repository dan Location Service pengembang aplikasi berbasis CORBA dapat memperoleh informasi mengenai IDL dan Objek yang sudah pernah dibuat oleh pengembang aplikasi berbasis CORBA sebelumnya. Sehingga dengan menggunakan IDL dan Objek yang sudah pernah dibuat tentunya mengurangi kompleksitas dan mahalnya biaya pengembangan aplikasi dengan objek terdistribusi. Karena tujuan tersebut diatas maka dibuatlah sebuah Pencari IDL Dan Objek Pada Sistem Terdistribusi Berbasis CORBA.
Peran Teknologi Informasi dalam Modernisasi Pendidikan Bangsa Fathul Wahid
Media Informatika Vol. 3 No. 1 (2005)
Publisher : Department of Informatics,Faculty of Industrial Technology,Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas potensi teknologi informasi dan dampaknya terhadap modernisasi pendidikan. Dampak teknologi informasi secara umum dapat dilihat jawaban dari tiga pertanyaan (1) bagaimana kita belajar (how people learn); (2) apa yang kita pelajari (what people learn); dan (3) kapan dan di mana kita belajar (where and when people learn). Ketiga jawaban ini terkait dengan tren pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan e-learning. Isu-isu terkait dengan masalah yang mungkin ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi informasi di sektor pendidikan juga didiskusikan.
Data Compression Coding Using Static and Dynamic Method of Shannon-fano Algorithm Romi Wiryadinata
Media Informatika Vol. 5 No. 2 (2007)
Publisher : Department of Informatics,Faculty of Industrial Technology,Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas tentang teknik kompresi data dengan menggunakan metode shannon-fano dengan membandingkan antara teknik statik dan teknik dinamik dengan menggunakan data yang sama. Data yang dibandingkan adalah berupa data pesan dalam bentuk teks ’gadjahmada’ yang diolah sedemikian rupa menjadi kode ASCII dan runtun biner. Untuk pesan teks yang pendek metode statik lebih cocok digunakan agar menghasilkan kode dan runtun data yang lebih sedikit tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk scanning huruf, sedangkan untuk pesan teks yang panjang metode dinamik lebih cocok digunakan untuk mempersingkat waktu komputasi tetapi dengan hasil runtun data keluaran yang sedikit lebih besar dari metode statik. Secara keseluruahan algoritma Shannon-Fano menghasilkan runtun data yang lebih sedikit dari total runtun data yang masuk (dengan asumsi satu data/huruf membutuhkan alokasi 8 bit). Total bit keluaran dengan metode statik dapat mencapai 24 bit dengan rasio kompresi 0.3 dan dengan menggunakan metode dinamik dapat menghasilkan 34 bit runtun data output dengan rasio kompresi 0.425.
Aplikasi Penentuan Harga Jual Kamar pada Perusahaan Jasa Perhotelan Menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC) Ami Fauzijah; Muhammad Yasir Zain
Media Informatika Vol. 3 No. 1 (2005)
Publisher : Department of Informatics,Faculty of Industrial Technology,Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode activity based costing yang hadir di tengah-tengah dunia accounting cukup membantu mengurangi overcosting atau undercosting yang diakibatkan oleh terjadinya distorsi dalam pembebanan biaya. Pembangunan aplikasi penentuan harga jual kamar menggunakan metode activity based costing diharapkan menjadi alat bantu pengelola hotel untuk menentukan harga jual kamar. Pendataan biaya yang dikelompokkan dalam beberapa kategori dan cost driver dilakukan tiap periode (per bulan) selama satu tahun. Dari data-data yang telah tersimpan akan didapat harga pokok kamar dan setelah ditambah dengan beberapa komponen lain seperti mark-up dan VAT (Value Added Tax) atau PPN, maka akan didapat harga jual kamar.
Ekstraksi Ciri pada Isyarat Suara Jantung Menggunakan Power Spectral Density Berbasis Metode Welch Yul Antonisfia; Romi Wiryadinata
Media Informatika Vol. 6 No. 1 (2008)
Publisher : Department of Informatics,Faculty of Industrial Technology,Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan ekstraksi ciri data EKG untuk jantung murmur dan normal dengan mengklasifikasikan 24 isyarat murmur dan beberapa jantung normal. Perekaman menggunakan stetoskop dengan penguat berlebar bidang 1 kHz direkam suara jantung normal dari beberapa orang sampel dan untuk melengkapi data murmur patalogis maka di-download suara murmur jantung dari situs internet. Isyarat suara jantung kemudian dianalisis spektral dayanya untuk diekstraksi ciri dan dicari beberapa resolusi spectral-nya. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa dengan ekstraksi ciri menggunakan metode spektral dapat membedakan suara jantung normal dan murmur. Keberhasilan isyarat yang bercampur derau dengan SNR 10 dB dapat mencapai 90% dengan resolusi 125 cacah cuplikan frekuensi. Makin besar derau yang mempengaruhi isyarat suara jantung (SNR makin kecil) maka keberhasilan pengujian semakin mengecil.
Pemodelan Wajah 3D Berbasis Foto Diri Menggunakan Maya Embedded Language (MEL) Script Yudi Prayudi; Iwan Aprizal
Media Informatika Vol. 2 No. 2 (2004)
Publisher : Department of Informatics,Faculty of Industrial Technology,Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bentuk akhir dari output grafika komputer adalah pembuatan model 3D dengan sentuhan efek photo realistic. Wajah memiliki karakter organik khusus, pemodelan wajah secara imajinatif adalah sesuatu yang cukup sulit. Untuk kepentingan itu salah satu cara yang diusulkan adalah pemodelan wajah dengan bantuan foto diri. Untuk memudahkan pemodelan maka source image foto diri terlebih dulu diimport ke dalam lingkup aplikasi MAYA. Selanjutnya lewat bantuan MEL Script dibuatkan sejumlah panel untuk memudahkan proses pemodelan. Penggunaan polygonal mesh lebih memudahkan dalam proses pembuatan model wajah dibandingkan dengan NURBS. Untuk menghasilkan model  akhir maka dilakukan proses tambahan texturing dengan  bantuan aplikasi PhotoShop.
Implementasi Learning Vector Quantization (LVQ) untuk Pengenal Pola Sidik Jari pada Sistem Informasi Narapidana LP Wirogunan Djalu Ranadhi; Wawan Indarto; Taufiq Hidayat
Media Informatika Vol. 4 No. 1 (2006)
Publisher : Department of Informatics,Faculty of Industrial Technology,Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membuat sebuah sistem informasi narapidana untuk LP Wirogunan, yang dilengkapi dengan sistem pengenal pola sidik jari. Proses pelatihan data sidik jari menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan metode Learning Vector Quantization (LVQ). Metode ini akan menghitung jarak antara bobot awal dengan data pelatihan, sehingga pada akhir iterasi akan ditemukan bobot akhir tiap kelas/data. Dalam proses pencocokan atau dalam sisem ini dipakai untuk proes pencarian, maka sistem akan mencari jarak terpendek antara data input baru sidik jari dengan bobot akhir tiap kelas. Kemudian akan dianalisis mengenai keberhasilan sistem dalam mengenali pola sidik jari yang baru diinputkan, serta hubungannya dengan banyaknya epoh yang digunakan serta banyaknya waktu yang diperlukan. Dari hasil pengujian terhadap metode yang digunakan dalam proses pelatihan serta pencocokan pola sidik jari, maka diperlukan waktu yang cukup lama dalam proses pelatihan maupun pencocokan. Namun dari segi keberhasilan mengenali pola sidik jari, metode ini memiliki keberhasilan yang sangat tinggi. Dengan menggunakan 20 epoh dan α = 0.05, maka keberhasilan pencocokan mencapai 60%.

Page 1 of 4 | Total Record : 39