cover
Contact Name
Aditya Mahatidanar Hidayat
Contact Email
adityamahatidanar@gmail.com
Phone
+6281379843467
Journal Mail Official
tekniksipil@ubl.ac.id
Editorial Address
Jl. Z.A. Pagar Alam No 26, Labuhan Ratu, Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 20872860     EISSN : 27456110     DOI : http://dx.doi.org/10.36448/jts.v14i1
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil ini memberikan para peneliti dan praktisi di bidang teknik struktural dan sipil dengan forum unik untuk menyebarkan ide dan teknik baru dengan dampak potensial yang signifikan. Jurnal Teknik Sipil mengundang pengajuan makalah asli, empiris, dan teoretis serta studi kasus dan resensi buku yang mencakup berbagai bidang Teknik Sipil yang terdaftar (namun tidak terbatas pada) sebagai berikut: 1. Konstruksi dan Bahan Bangunan 2. Rekayasa Struktur dan Gempa 3. Mekanika Batuan dan Rekayasa Geoteknik 4. Teknik Lingkungan 5. Ilmu dan Teknik Air 6. Rekayasa Transportasi 7. Teknik Kelautan dan Kelautan
Articles 119 Documents
Studi Daya Dukung Tanah Lempung Plastisitas Rendah Yang Distabilisasi Menggunakan TX-300 Sebagai Lapisan Subgrade Erwan Syafri; Muhammad Jafri; Lusmeilia Afriani
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.263 KB) | DOI: 10.36448/jts.v3i2.277

Abstract

Soil is a material that serves as an support for the basis of a constuction, be it construction of buildings, bridges and roads. Each region has different soil characteristics in other regions, there is good and has a bearing capacity of those that are poor. To improve the soil characteristics that can lead to por bearing capacity, the necessary repairs to soil stabilization methods. Stabilization efforts are often undertaken by stabilizing additives. In this research using a chemical additive material that is TX-300, which is expected to improve the characteristics of the soil so the soil is worthy of a construction established. Soil samples that tested in this research is the low plasticity clay are derived from Karang Anyar, South Lampung. Variation levels used ia a mixture of 0,8 ml; 1,1 ml; 1,4 ml and 1,7 ml with the same curing time for 7 days and soaking for 4 days. Based on the examination of the physical properties of original soil, AASHTO classify soil samples in group A-6 (clay soil), while the USCS soil samples classify as fine-grained soil and included into the CL group. The results of laboratory research showed that the stabilizing agent TX-300 can improve the physical and mechanical properties of low plasticity clay. On physical testing such as decreased specific gravity and atterberg limits increase after stabilized. While the mechanical testing, a mixture of TX-300 can increase the bearing capacity of the land. From the test results of CBR soaked or unsoaked, soil stabilized with a stabilizing agent TX-300 at optimum levels can be used as a subgrade for road construction due to CBR value = 6 %Tanah merupakan material yang berfungsi sebagai penyokong dasar suatu konstruksi, baik itu konstruksi gedung, jembatan maupun jalan. Setiap daerah memiliki sifat tanah yang berbeda dengan daerah lainnya, ada yang mempunyai daya dukung baik dan adapula yang buruk. Untuk memperbaiki sifat tanah yang dapat mengakibatkan daya dukung menjadi buruk, maka diperlukan perbaikan tanah dengan metode stabilisasi. Usaha stabilisasi yang banyak dilakukan adalah stabilisasi dengan bahan tambahan. Pada penelitian ini menggunakan bahan additif kimia yaitu TX-300 yang diharapkan mampu memperbaiki sifat tanah sehingga pada lapisan tanah tersebut layak didirikan suatu konstruksi. Sampel tanah yang di uji pada penelitian ini yaitu tanah lempung plastisitas rendah yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan. Variasi kadar campuran yang digunakan yaitu 0,8 ml; 1,1 ml; 1,4 ml dan 1,7 ml; dengan dilakukan waktu pemeraman yang sama selama 7 hari dan perendaman selama 4 hari. Berdasarkan pemeriksaan sifat fisik tanah asli, AASHTO mengklasifikasikan sampel tanah pada kelompok A-6 (tanah berlempung),sedangkan USCS mengklasifikasikan sampel tanah sebagai tanah berbutir halus dan termasuk kedalam kelompok CL. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa bahan stabilisasi TX-300 dapat memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah lempung plastisitas rendah. Pada pengujian fisik seperti berat jenis mengalami penurunan dan batas-batas Atterberg mengalami kenaikan setelah distabilisasi. Sementara pada pengujian mekanik, campuran TX-300 dapat meningkatkan daya dukung tanah tersebut. Dari hasil pengujian CBR rendaman atau tanpa rendaman, tanah yang distabilisasi dengan bahan stabilisasi TX-300 pada kadar optimum dapat digunakan sebagai tanah dasar pada konstruksi jalan dikarenakan nilai CBRnya = 6 %.
Penerapan Standar Pelayanan Transjakarta Busway Ditinjau Dari Pengoperasian Dan Karakteristik Penumpang Rahayu Sulistyorini
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.103 KB) | DOI: 10.36448/jts.v3i2.282

Abstract

Congestion in Indonesias capital Jakarta in particular can not be avoided, especially at the intersection points either on the streets of the protocol to the road environment. The purpose of this study the standard implementation of community service for public transport Busway is to identify the aspects related to the service standards for public transport Busway, providing recommendations and improvements to the way in community service standards for public transport Busway. Data obtained from the survey questionnaires directly to the 100 respondents were randomly dipadat. Operation of public transit planning process usually involves four basic activities that constitute a continuum: (1) route network design, (2) development of scheduling, (3) scheduling of vehicles, and (4) scheduling employees (Ceder and Wilson, 1986; Ceder, 2001 , 2002). The survey conducted in this study was the passenger interviews, surveys up and down the passengers to count the number of passengers in the bus, passenger travel time surveys, survey and calculation of headway, and stop busway facility survey and survey respondents to instansi.Persepsi relatively good levels of organizational performance , but the respondents perception of the level of service quality quite poor.Kemacetan di Indonesia khususnya ibukota DKI Jakarta tidak dapat dihindari, terutama pada titik-titik persimpangan baik di jalan-jalan protokol hingga di jalan lingkungan. Tujuan dari kajian penerapan standar pelayanan masyarakat untuk transportasi umum Busway ini adalah mengidentifikasi aspek-aspek yang berkaitan dengan standar pelayanan masyarakat untuk transportasi umum Busway, memberikan rekomendasi upaya penanganan dan perbaikan terhadap standar pelayanan masyarakat untuk transportasi umum Busway. Data diperoleh dari survey secara langsung dengan kuesioner terhadap 100 orang responden yang dipadat secara acak. Proses perencanaan pengoperasian angkutan umum biasanya meliputi empat kegiatan dasar yang merupakan suatu rangkaian : (1)Desain jaringan rute, (2) pengembangan penjadwalan, (3) penjadwalan kendaraan, dan (4) penjadwalan pegawai (Ceder and Wilson, 1986; Ceder, 2001, 2002). Survei yang dilakukan dalam studi ini adalah wawancara penumpang, survey naik dan turun penumpang untuk menghitung jumlah penumpang dalam bus, survey waktu perjalanan penumpang, survey dan perhitungan headway, survey fasilitas busway dan halte serta survey ke instansi.Persepsi responden terhadap tingkat kinerja organisasi tergolong baik, namun persepsi responden terhadap tingkat kualitas pelayanan tergolong kurang baik.
Evaluasi Emisi Kendaraan Bermotor Pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek Menggunakan Mobile Versi 6.2. A. Ikhsan Karim
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.145 KB) | DOI: 10.36448/jts.v1i1.253

Abstract

In general, vehicle emission in Jakarta – Cikampek toll road increases from the year 2003 to the year 2005, and its predicted to increase continuously. Regression analyses shown that vehicle volume have quadratic regression correlation with emission. Emission of HC, CO and NOx pollutant have calculated by MOBILE6.2 based on vehicle type and used fuel type including its pressure. It is also based on climate factors like air temperature in area wide, altitude, and relative humidity. Other factors that also determine are average speed and fraction of Vehicle Miles Traveled (VMT). The objective of this research are to calculate quantity of HC, CO, and NOx that produced by vehicle volume across Jakarta – Cikampek Toll Road, to generate relation pattern between traffic volume and emissions for every section in Jakarta - Cikampek Toll Road, and also predicted amount of emission will be happened in the year 2007. Analysis conducted at every section of Jakarta – Cikampek Toll Road section consist of 13 (thirteen) sections, including Cikampek direction and Jakarta direction. This is done because every section have different characteristic that is including vehicle volume factor, vehicle type, and used fuel type. These methods have better R2 value where its compared with method without division of direction and section. Hydro Carbon (HC) pollutant, at both Cikampek and Jakarta direction of year 2003 untill 2005 increases and it prediction increase continuously. HC pollutant increases with mean value 14.4 % at Cikampek direction and increasing 12.3 % at Jakarta direction with R2 mean value 0.964 at Cikampek direction and have R2 mean value 0.967 at Jakarta direction.For the pollutant of CO at both Cikampek and Jakarta direction of year 2003 untill 2005 increases and its predicted increase continuously, with mean increase 9.3% at Cikampek direction and have mean values 9.0 % increase at Jakarta direction. R2 of CO with vehicle number has mean value 0.911 at Cikampek direction and R2 mean 0.935 at Jakarta direction.Pollutant NOx also increases for both Cikampek direction and Jakarta direction of year 2003 until 2005 experiencing increase and it predict will be continuing increase. These pollutants have 6.6 % mean increase at Cikampek direction and 6.0 % at Jakarta direction. R2 mean value 0.865 at Cikampek direction and have R2 mean value 0.875 at Jakarta direction.The result of evaluation MOBILE6.2 emission factor against to Minister State of Environment Decree No.141/2003 for light duty gasoline vehicle type, obtained that the emission factor of carbon monoxide, hydrocarbon and nitrogen oxide pollutant, exceed determined threshold. The light duty diesel vehicles type, hydrocarbon and nitrogen oxides pollutant below emission threshold persistence. The medium-duty diesel vehicles and heavy-duty diesel vehicles type, hydrocarbon, carbon monoxide, and nitrogen oxide pollutant below emission threshold persistence.
Kinerja Mortar Abu Batu Basalt Skoria Dengan Menggunakan Semen Serbaguna Baturaja Dan Superplasticiser Structuro 335 Lilies Widojoko; . Rajiman
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2011): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1799.332 KB) | DOI: 10.36448/jts.v2i1.258

Abstract

Batu basalt Skoria terbentuk ketika lava mencapai permukaan bumi akibat letusan gunung berapi. Bentuknya yang berpori menyebabkan keraguan orang untuk menggunakan batu ini. Penggunaan abu batu ini untuk pembuatan mortar diteliti.Penelitian yang dilakukan adalah :(1) Kuat tekan mortar yang dapat dicapai  (2) Perbandingan antara kuat tekan mortar dengan menggunakan batu basalt Skoria dan kuat tekan beton yang menggunakan batu pecah. 3) Kuat tarik belah silinder mortar.Kuat tekan mortar tertinggi pada percobaan ini adalah pada air/semen  0,29 yaitu sebesar 597 kg/cm2. Bila dibandingkan dengan kuat tekan beton pada Air/ Semen rasio  0,34 kuat tekan beton 10 % lebih tinggi, sedangkan pada Air/ Semen rasio  0,44 kuat tekan beton 13% lebih rendah.   Pada uji ini kuat tarik belah yang dihasilkan sebesar 129 kg/cm2, sementara kuat  tekan nya sebesar 650 kg/cm2. Dengan demikian maka besarnya kuat tarik adalah 19% terhadap kuat tekan.Persentase yang tinggi ini diduga disebabkan karena permukaan abu batu basalt Skoria kasar dan bersudut.
Beberapa Parameter Penting Untuk Mengontrol Tegangan Tanah Pasir Tersementasi Tiruan John Tri Hatmoko; Yohanes Lulie
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2011): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1121.843 KB) | DOI: 10.36448/jts.v2i1.263

Abstract

Cara-cara tradisional pada stabilisasi tanah seringkali menghadapi kendala ekonomi dan lingkungan. Penambahan semen untuk stabilisasi tanah akan merupakan suatu hal yang menarik bilamana suatu proyek akan meningkatkan kekuatan tanah pada skala lokal. Peningkatan kekuatan tanah dengan semen dapat diterapkan dilapangan, sebagai contoh pada konstruksi tanah dasar pada jalan raya, stabilitas lereng dan lapisan pendukung pada pondasi dangkal. Namun demikian, belum ada hasil penelitian yang mengemukakan berapa prosen semen harus ditambahkan pada tanah agar diperoleh kukuatan yang optimal, tidak seperti pada teknologi betaon dimana faktor air semen merupakan faktor yang sangat menentukan pada kuat desak beton. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh faktor-faktor seperti: kadar air, porositas, jumlah semen didalam campuran tanah pasir tersementasi tiruan; dan juga untuk asesmen penggunaan rasio volume air dan volume semen; volume pori dengan volume semen terhadap kuat tekan bebas. Pada penelitian ini dilakukan pengujian-pengujian kuat tekan bebas, triaksial, dan tekanan pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan semen pada tanah akan meningkatkan kuat tekan tanah. Peningkatan kuat tekan bebas linier tehadap kenaikan kadar semen yang diberikan pada tanah sampel. Kenaikan kuat tekan bebas yang ditunjukkan oleh gradien dari kurva-kurva meningkat dengan kenaikan kepadatan kering tanah yang menunjukkan bahwa tambahan semen akan efektif pada kondisi padat. Semakin rendah rasio antara volume pori dengan volume semen, tegangan ultimit tanah sampel akan meningkat. Penurunan porositas pada campuran padat akan meningkatkan kekuatan tanah. Kuat tekan ultimit tanah meningkat secara eksponensial dengan penurunan porositas. Pada kondisi kepadatan kering tertentu, variasi kadar air akan berpengaruh terhadap kuat tekan bebas tanah sampel. Tidak ada hubungan yang jelas antara kuat tekan bebas dengan rasio antara kadar air dan semen.
Pengaruh Resolusi Sistem Zona Dan Jaringan Dalam Estimasi Matriks Asal Tujuan Angkutan Pribadi Dan Angkutan Umum Di Bandar Lampung Ikarini Widayati; Rahayu Sulistyorini
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2011): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.692 KB) | DOI: 10.36448/jts.v2i2.268

Abstract

Kebutuhan pergerakan merupakan gambaran sejumlah potensi pergerakan dari sebuah daerah/zona tertentu. Pola perjalanan di dalam suatu sistem transportasi biasanya digambarkan dalam bentuk arus (kendaraan, orang maupun barang) yang bergerak dari lokasi asal menuju titik tujuan, di dalam suatu wilayah studi dan dalam rentang periode waktu tertentu. Pola perjalanan/pergerakan ini dikenal dengan istilah Matriks AsalTujuan (MAT), dimana isi selnya merepresentasikan jumlah perjalanan dari tiap asal ke tiap tujuan dalam satuan waktu dan tiap moda transportasi. Metode untuk mendapatkan MAT dapat dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yaitu Metode Konvensional dan Metode berdasarkan data arus lalu lintas (biasanya disebut Metode Tidak Konvensional). Metode konvensional membutuhkan survei yang sangat besar, biaya mahal, waktu proses sangat lama, membutuhkan banyak tenaga kerja serta mengganggu arus lalu lintas yang ada. Sementara itu, metode estimasi MAT berdasarkan data arus lalu lintas yang termasuk kelompok Metode Tidak Konvensional (MTK) merupakan suatu metode estimasi yang cukup efektif dan ekonomis karena data utama yang dibutuhkannya adalah data arus lalu lintas yang cukup murah, banyak tersedia dan mudah didapat. Sehingga metode estimasi MAT dengan menggunakan data arus lalu lintas menjadi sangat menguntungkan untuk dipakai. Pada penelitian ini, metode kebutuhan yang digunakan adalah model gravity (GR) dikombinasikan dengan Multinomial Logit. Sedangkan metode estimasi yang digunakan adalah estimasi kuadrat-terkecil (KT) dan teknik pemilihan rute menggunakan metode equilibrium assignment. Indikator uji statistik dengan menggunakan koefisien determinasi (R2) dengan cara membandingkan MAT model dengan MAT prior dan membandingkan volume lalu lintas model dengan volume lalu lintas survey. Kajian ini difokuskan pada 2 (dua) buah moda, yaitu kendaraan pribadi dan angkutan umum (bis). Pemodelan yang dilakukan dikomputasi dengan bantuan paket program EMME/2. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat akurasi MAT dalam pemodelan. Salah satu dari faktor tersebut adalah pengaruh tingkat resolusi sistem zona dan sistem jaringan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan terhadap tingkat akurasi MAT dengan melakukan skenario perubahan sistem zona dan sistem jaringan pada daerah kajian. Semakin detail suatu zona dan jaringan, semakin bagus model yang dihasilkan, namun konsekuensinya, semakin dalam resolusi zona dan jaringan, memerlukan biaya dan waktu yang cukup besar.
Penambahan Serbuk Karet SIR.20 Pada Tanah Lempung Sebagai Bahan Inti Bendungan Ilyas Sadad
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2012): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1097.142 KB) | DOI: 10.36448/jts.v3i1.273

Abstract

Dam is a construction crosses the river to arise up water surface in the reservoir and also retains seepage flow to downstream. In the earth fill dam, the seepage is minimized by the impervious zone. That is usually composed of clay soil fine soil. In this research, natural rubber powder SIR.20 is used to improve the characteristics of impervious zone material i.e.: clay and sand-mo. The tested characteristics of physical and mechanical test by using model at tank permeability. The result show that the addition of rubber powder to clay soil could increase direct shear from 10o at rate 0% to 14o at rate 12,5%, permeability coefficient from 5,97x10-6 cm/sec to 3,23x10-4 cm/sec, seepage flow from 1,581x10-5 cm3/sec to 8,57x10-4 cm3/ sec, and reduce swelling from 16,81% at rate 0% to 7,40% at rate 12,5%. Meanwhile, the addition of rubber powder to sand-mo could increased direct shear from 15o at rate 0% to 28o at rate 12,5%, and reduce swelling from 14,85% at rate 0% to 4,78% at rate 12,5%, permeability coefficient from 3,09x10-5 cm/sec to 8,74x10-6 cm/sec, and seepage flow from 8,17x10-5 cm3/sec to 2,31x10-5 cm3/ sec. Based on the test result, it can be concluded that the addition of rubber powder to sand-mo could improve its impervious. In the contrary, addition of rubber powder to clay soil could worsen its impervious.
Analisis Pengaruh "SPEED HUMPS" Terhadap Karakteristik Lalulintas A. Ikhsan Karim
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.55 KB) | DOI: 10.36448/jts.v3i2.278

Abstract

Perkembangan teknologi kendaraan bermotor yang semakin pesat menyebabkan kecepatan kendaraan semakin bertambah. Hal tersebut disamping memberikan keuntungan bagi pengguna kendaraan berupa waktu tempuh yang semakin singkat juga dapat menimbulkan kerugian dengan sering terjadinya kecelakaan akibat kecerobohan pengemudi baik roda dua ataupun roda empat, khususnya jika melewati jalan-jalan di lingkungan pemukiman yang padat penduduk. Di lingkungan pemukiman yang padat penduduk, anak-anak sering bermain di jalan akibat terbatasnya fasilitas umum yang tersedia. Hal tersebut tentu saja sangat membahayakan keselamatan jiwa mereka jika ada kendaraan yang lewat. Untuk mengatasi hal tersebut warga di sekitar pemukiman biasanya memasang speed humps (alat pembatas kecepatan) dengan bentuk dan ukuran yang beragam dengan maksud untuk menurunkan kecepatan kendaraan yang melintas, melindungi pejalan kaki ataupun anak-anak yang sedang bermain di lingkungan tersebut. Penelitian ini menganalisis Speed Humps terhadap kecepatan yang meliputi pengaruh pemasangan speed humps terhadap penurunan kecepatan; mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan kendaraan pada area speed humps.serta karakteristik yang mempengaruhi kendaraan ketika melintasi daerah speed humps. Kecepatan kendaraan sebelum di speed humps berbeda dengan kecepatan kendaraan pada saat melintas di speed humps, hal ini menunjukkan bahwa keberadaan speed humps secara nyata mampu untuk menurunkan kecepatan kendaraan. Hubungan Kecepatan dan Kepadatan diperoleh persamaan linier, sebelum speed humps adalah Y = 20,032491 - 1,1123 X dengan koeffisien korelasi sebesar 0,958431; saat melintas adalah Y = 16,377346 - 0,718344 X dengan koeffisien korelasi sebesar 0,98294 , sedangkan setelah melintas adalah Y = 27,690623 - 1,643643X dengan koeffisien korelasi sebesar 0,991433. Hubungan Kecepatan dan Aliran lalu lintas mempunyai persamaan sebelum speed humps adalah f=((20,03249 v-v^2))/1,11241 ; saat melintas adalah f=((16,377346 v-v^2))/(-0,718344), sedangkan setelah melintas adalah f=((27,690623 v-v^2))/(-1,643643). Hubungan Kepadatan dan Aliran lalu lintas mempunyai persamaan sebelum speed humps adalah f = 20,03249 d - 1,1123 d2 ; saat melintas adalah f = 16,377346 d - 0,718344 d2, sedangkan setelah melintas adalah f = 27,690623 d - 1,643643 d2
Daktilitas Kolom Yang Diperkuat Dengan CFRP Vega Agustriana Noorhidana; Eddy Purwanto
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (997.079 KB) | DOI: 10.36448/jts.v3i2.283

Abstract

Aspek penting dalam perkuatan kolom bukan hanya dilihat dari kontribusi perkuatan terhadap peningkatan kapasitas kolom dalam menahan beban, tetapi juga perilaku struktur yang dihasilkan oleh perkuatan tersebut, terutama dalam hal daktilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perkuatan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) terhadap beban maksimum dan daktilitas kolom akibat beban aksial konsentris, yang dilakukan secara eksperimental. Benda uji terdiri dari kolom tanpa perkuatan (kode: K-0), kolom dengan perkuatan CFRP 5 strip (kode: K-5), dan kolom dengan perkuatan CFRP 7 strip (kode: K-7). CFRP dipasang melingkar pada kolom dengan lebar setiap strip adalah 50mm. Dimensi kolom 150mm x 150mm dengan tinggi 600mm. Kuat tekan beton 19,09 MPa, dengan mutu baja tulangan 240 MPa untuk 6 (sengkang) dan 10 (tulangan memanjang). Pengujian kolom dilakukan dengan memberikan beban tekan vertikal secara bertahap dari atas kolom sampai kolom mengalami keruntuhan. Selama pengujian dilakukan pengamatan terhadap defleksi lateral, perpendekan, dan regangan kolom. Hasil penelitian ini menunjukkan beban maksimum K-01, K-5, dan K-7 berturut-turut adalah 38 ton, 46 ton, dan 48 ton. Kolom K-7 memiliki perpendekan maksimum rerata terbesar yaitu 0,593 cm dan nilai daktilitas terbesar yaitu 23,475 toncm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan CFRP mampu memberikan daktilitas dan kemampuan menyerap energi yang lebih besar pada kolom beton bertulang.An important aspect in the column strengthened is not only seen from strengthening contribution to the increase of the bearing capacity of the column, but also the behavior of the structure produced by the retrofitting, especially in terms of ductility. This study aimed to determine the effect of strengthening Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) on the maximum load and the ductility of the column due to concentric axial load, which was done experimentally. The specimens are consisted of columns without reinforcement (code: K-0), a column with 5 CFRP strips (code: K-5), and a column with 7 CFRP strips (code: K-7). The CFRP strips isimplemented on column with the width of strip is 50mm. The dimension of columns is 150mm x 150mm x 600mm. The concrete compressive strength is19.09 MPa, with yield stress of the steel reinforcement is 240 MPa. A vertical compressive load is applied to the center of columns gradually until collapse. During the test conducted observations of lateral deflection and shortening of columns, and strain of CFRP. The results indicate the maximum load K-01, K-5 and K-7 in a row is 38 tons, 46 tons and 48 tons. Column K-7 has the greatest mean maximum shortening of 0.593 cm and the greatest ductility value of 23.475 toncm. It can be concluded that the strengthening of CFRP provide ductility and ability to absorb greater energy on reinforced concrete columns
Pengaruh Serapan Air Terhadap Soil Semen Pada Tanah Lempung Bercampur Pasir Ditinjau Dari Keterlambatan Waktu Pemeraman . Sugito
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.694 KB) | DOI: 10.36448/jts.v1i1.254

Abstract

Tanah yang digunakan sebagai tanah dasar (sub grade) pada suatu strutur pada dasarnya harus memenuhi persyaratan kekuatan dan daya dukung tanah. Namun, banyak dijumpai kondisi tanah yang tidak memenuhi persyaratan kekuatan dan daya dukung sebagai tanah dasar.Stabilisasi tanah merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekuatan dan daya dukung tanah. Dan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka semakin banyak metode stabilsasi yang telah dikembangkan. Hal ini dimaksudkan untuk menapatkan tingkat kepadatan  dan daya dukung tanah yang maksimum.Dan salah satu metode stabilisasi tanah yaitu dengan soil semen, dalam penelitian ini akan dilakukan penambahan bahan campuran  berupa pasir dengan persentase campuran, untuk pasir 15 % sedangkan persentase semen 0%, 5%, 10%, dan 15 % serta keterlambatan waktu pemeraman yang bervariasi yaitu : 7 hari, 14 hari, dan 28 hari.

Page 1 of 12 | Total Record : 119