cover
Contact Name
Haris Murwadi
Contact Email
editor.j@ubl.ac.id
Phone
+6281977948802
Journal Mail Official
editor.j@ubl.ac.id
Editorial Address
Universitas Bandar Lampung Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.26 Labuhanratu Bandar Lampung 35142 Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Arsitektur
Core Subject : Social, Engineering,
arsitektur dan lingkungan binaan, serta bidang ilmu lain yang sangat erat kaitannya seperti perencanaan kota dan daerah, desain interior, perancangan lansekap, dan sebagainya.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2013): Desember" : 6 Documents clear
Kenyamanan Thermal pada Masjid Al Irsyad Kotabaru Parahyangan, Jawa Barat Hapsari Dewi Puspitorini; Gagoek Hardiman; Erni Setyowati
JURNAL ARSITEKTUR Vol 4, No 1 (2013): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.068 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v4i1.460

Abstract

Mosque of Al Irsyad which located in Kotabaru Parahyangan, West Java [is] a mosque which [in] desain by one of [the] so called Indonesia architect [of] Ridwan Kamil. This Mosque have unique architecture desain. Especial form [of] mosque in form of square which taken away from [by] form of KaBah [in] Illicit Masjidil. This Mosque [do] not have dome like mosques in general. With desain which [do] not like mosques in general, Al Irsyad have obtained various international appreciation. Therefore require to be performed [a] [by] a[n research how building with the unique architecture can adapt with climate [in] damp trop., so that [all] consumer of building can feel freshment at the (time) of residing in [at] building. From understanding of that interaction architecture should be able to with environment, hence crossed ventilation found on most of all room side of salat especial influence volume movement of air which come into especial building which later give influence which strong enough to condition of freshment of thermal felt by [all] consumer of building.Masjid Al Irsyad yang terletak di Kotabaru Parahyangan, Jawa Barat adalah sebuah masjid yang di desain oleh salah satu arsitek Indonesia bernama Ridwan Kamil. Masjid ini memiliki desain arsitektur yang unik. Bentuk utama masjid berbentuk persegi yang diambil dari bentuk Kabah di Masjidil Haram. Masjid ini tidak memiliki kubah seperti masjid-masjid pada umumnya. Dengan desain yang tidak sepertiJurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, Desember 3 201 37masjid-masjid pada umumnya ini, Al Irsyad telah memperoleh berbagai penghargaan internasional. Oleh karena itu perlu diadakan suatu penelitian bagaimana bangunan dengan arsitektur yang unik tersebut dapat beradaptasi dengan iklim di daerah tropis lembab, sehingga para pengguna bangunan dapat merasakan kenyamanan pada saat berada pada bangunan tersebut. Dari pemahaman bahwa arsitektur harus bisa berinteraksi dengan lingkungan, maka ventilasi silang yang terdapat pada hampir semua sisi ruang salat utama mempengaruhi volume pergerakan udara yang masuk ke dalam bangunan utama yang nantinya memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap kondisi kenyamanan thermal yang dirasakan oleh para pengguna bangunan tersebut.
The Impact of Urban Sprawl on Air Quality: A Case Study of Hua-Takae Community, Latkrabang District, Bangkok, Thailand Tanaphoom Wongbumru
JURNAL ARSITEKTUR Vol 4, No 1 (2013): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.066 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v4i1.456

Abstract

Abstract — The purpose of this study is to investigate the impacts of urban sprawl in the Latkrabang District which directly affects to Hua-Takae Community. Effects of sprawl development were examined to understanding sprawl condition in the district. Calculating a sprawl condition in the district is equal to 33.5 of 100 that shown a low degree of sprawl. Nevertheless, Hua-Takae community are expected to be affected by urbanization and trends of growing population from various sprawl development factors including airport, industrial estates, educational center, and motorway. Lack of public transportation provision in the community by using automobile dependency that resulting air quality. The air pollution analysis based on traffic volume and population growth was found that the major sources were passenger car and pick-up and the major pollutants were CO and PM. The vehicle emissions of mobile sources in 2005, 2010, and 2015, are also found that higher emission standards. The emissions from mobile sources, therefore, it needs to be addressed the related policy for improving air quality of community in future.
Kajian Konsep Adaptive Reuse Sebagai Alternatif Aplikasi Konsep Konservasi Handri Saputra; Ari Widyati Purwantiasning
JURNAL ARSITEKTUR Vol 4, No 1 (2013): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.114 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v4i1.461

Abstract

Everything that has been unused it a place, area or building that are old and in poor condition and not well maintained will cause a scene will destroy to anyone who looked. This condition can occur because of the place or the building no longer has a function and benefits. Not care and indifference is usually the major factor that makes a place or an abandoned building. Actually, if anyone can be smarter and more careful in looking at these conditions, there is a lot of potential in a place or old building was abandoned and not maintained. One step that can be done is to recreate such a place or a building that is not used again become a place, building or something with a new function that can bring many benefits and advantages both from an economic, cultural and social. This step is commonly known as Adaptive Reuse. Adaptive reuse or reuse of the most frequently just supposed with a conservation concept. The meaning itself is the preservation or protection. In other words if these two concepts just supposed to create a change in the optimal function while protecting or maintaining the true shape of something you want to function better than the faced ( physical ) and the historical value of the place or building . However, in this implementation is sometimes controversial concept, because this concept is considered as an act of demolition of a place or a building that can make the loss of historical value. in other word the use of functions on the space of obstruction or lack of proper building is also often a problem that must be considered again.Segala sesuatu yang sudah tidak terpakai baik itu sebuah tempat, kawasan atau pun bangunan yang sudah berumur tua dan kondisinya rusak serta tidak terawat akan menimbulkan sebuah pemandangan yang menggagngu pada siapa saja yang melihat. Kondisi ini bisa terjadi karena tempat atau bangunan tersebut sudah tidak memiliki fungsi dan manfaat. Ketidak perdulian dan sikap acuh biasanya menjadi factor besar yang membuat sebuah tempat ataupun bangunan terbengkalai. Sebenarnya jika setiap orang dapat lebih pandai dan cermat lagi dalam melihat kondisi tersebut, banyak sekali potensi yang terdapat pada sebuah tempat atau bangunan tua yang terbengkalai dan tidak terawat itu. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah seperti memfungsikan kembali tempat ataupun bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi menjadi sebuah tempat, bangunan ataupun sesuatu dengan fungsi baru yang dapat mendatangkan banyak manfaat, dan keuntungan baik dari sudut ekonomi, budaya dan social. Langkah ini biasa dikenal dengan Adaptive Reuse. Adaptive Reuse atau penggunaan kembali pada  biasanya sering disandingkan dengan sebuah konsep konservasi. Arti konservasi itu sendiri adalah pelestarian atau perlindungan. Dengan kata lain jika kedua konsep ini disandingkan akan menciptakan sebuah perubahan fungsi yang optimal dengan tetap melindungi ataupun memelihara keaslihan dari sesuatu yang ingin difungsikan baik dari fasad ( fisik ) maupun nilai sejarah dari tempat atau bangunan tersebut. Namun dalam pelaksaannya konsep ini terkadang menimbulkan kontroversiSegala sesuatu yang sudah tidak terpakai baik itu sebuah tempat, kawasan atau pun bangunan yang sudah berumur tua dan kondisinya rusak serta tidak terawat akan menimbulkan sebuah pemandangan yang menggagngu pada siapa saja yang melihat. Kondisi ini bisa terjadi karena tempat atau bangunan tersebut sudah tidak memiliki fungsi dan manfaat. Ketidak perdulian dan sikap acuh biasanya menjadi factor besar yang membuat sebuah tempat ataupun bangunan terbengkalai. Sebenarnya jika setiap orang dapat lebih pandai dan cermat lagi dalam melihat kondisi tersebut, banyak sekali potensi yang terdapat pada sebuah tempat atau bangunan tua yang terbengkalai dan tidak terawat itu. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah seperti memfungsikan kembali tempat ataupun bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi menjadi sebuah tempat, bangunan ataupun sesuatu dengan fungsi baru yang dapat mendatangkan banyak manfaat, dan keuntungan baik dari sudut ekonomi, budaya dan social. Langkah ini biasa dikenal dengan Adaptive Reuse. Adaptive Reuse atau penggunaan kembali pada  biasanya sering disandingkan dengan sebuah konsep konservasi. Arti konservasi itu sendiri adalah pelestarian atau perlindungan. Dengan kata lain jika kedua konsep ini disandingkan akan menciptakan sebuah perubahan fungsi yang optimal dengan tetap melindungi ataupun memelihara keaslihan dari sesuatu yang ingin difungsikan baik dari fasad ( fisik ) maupun nilai sejarah dari tempat atau bangunan tersebut. Namun dalam pelaksaannya konsep ini terkadang menimbulkan kontroversi
Contingent Valuation Choice Modelling dan dalam Menilai Preferensi Penggunaan Energi Bangunan Siswanti Zuraida
JURNAL ARSITEKTUR Vol 4, No 1 (2013): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.403 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v4i1.457

Abstract

Contingent Valuation and Choice Modeling is a method for assessing preferences which relates withcost. Based on the hierarchical methodology Willingness to pay, both methods are in method Preference is Stated preference research method in which respondents are not in the condition stated. Broadly speaking, these methods have in common that it is difficult to distinguish, but despite being in the same hierarchy, both methods have different implications in research, especially research on building energy consumption. This article attempts to explain the differences and the use of methods of Contingent Valuation and Choice Modeling in the study of building energy consumption preferences. Contingent Valuation dan Choice Modelling merupakan metode untuk menilai preferensi yang berkaitan dengan cost. Berdasarkan hirarki metodologi Willingness to pay, kedua metode tersebut berada pada metode Stated Preferenceyaitu metode penelitian preferensi di mana responden tidak berada pada kondisi yang dinyatakan. Secara garis besar metode tersebut memiliki kesamaan yang sulit untuk dibedakan, namun walaupun berada pada hirarki yang sama, kedua metode tersebut memiliki implikasi yang berbeda dalam penelitian, khususnya penelitian mengenai konsumsi energi bangunan. Artikel ini mencoba untuk memaparkan perbedaan serta penggunaan metode dan Contingent Valuation  Choice Modelling dalam penelitian preferensi konsumsi energi bangunan.
Pengaruh Pasir pada Pembuatan Beton Sikat di Dinding Rislan Syarif; . Ardiansyah
JURNAL ARSITEKTUR Vol 4, No 1 (2013): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.238 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v4i1.458

Abstract

The use of natural stone floor and wall permeability can cause the impact natural building of buildings architecture. Concrete finishing comb is the use of small natural stone the comb after begin tobe dry stir up the surface in the form of small natural stone ( krikil ). Because the concrete comb is one of many types of natural stone used in buildings, especially in the assembly to the floor, but lets also be assembly on the wall. Installation on the wall is difficult job and should be done by an experienced person, stir mixture 1 pc : 2 sand : 3.5-4 krikil comb concrete is adequate in comparison to concrete employment comb. But the results of the experiment it was found that the installation of the concrete wall comb the sand influential role for successful employment comb concrete wall influential role enough sand to concrete employment outcomes comb . From the test results it was found that the greatest impact of sand for concrete up the comb , the sands of time are not suitable for the job Translucent concrete comb mounted on the wall , whereas sand Mount Sugih  and  Cape of Star has good properties for the installation of concrete brush on the floor and on the wall.Penggunaan bahan batu alam padadinding dan lantai bangunan dapat memyebabkan kesan alami pada bangunan arsitektur. Beton sikat adalah bentuk finishing yang menggunakan batu krikil yang di sikat setelah adukan perekatnya mulai mongering sehingga permukaannya berupa batu alam kecil-Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, Desember 3 201 23kecil (krikil). Karena itu beton sikat merupakan salah satu dari jenis batu alam yang digunakan pada bangunan terutama pada pemasangan untuk lantai, tetapi memungkinkan juga di pasang pada permukaan dinding. Pemasangan pada dinding merupakan pekerjaan cukup sulit dan harus dikerjakan oleh orang yang berpengalaman, campuran adukan 1 pc : 2 pasir : 3,5-4 krikil beton sikat merupakan perbandingan yang cukup memadai dalam pekerjaan beton sikat. Tetapi dari hasil percobaan didapatkan bahwa pada pemasangan beton sikat dinding peranan pasir cukup berpengaruh untuk keberhasilan pekerjaan beton sikat dinding peranan pasir cukup berpengaruh untuk keberhasilan pekerjaan beton sikat tersebut. Dari hasil uji coba didapatkan bahwa jenis pasir berpengaruh besar untuk adukan beton sikat, pasir dari Kali Bening tidak cocok untuk pekerjaan beton sikat yang di pasang pada dinding, sedangkan pasir Gunung Sugih dan Tanjung Bintang mempunyai sifat yang baik untuk pemasangan beton sikat pada lantai maupun pada dinding.
Rupa Bentuk Menara Masjid Kudus, Bale Kulkul dan Candi Totok Roesmanto
JURNAL ARSITEKTUR Vol 4, No 1 (2013): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.347 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v4i1.459

Abstract

Holy Mosque tower building is often equated with Bale Kulkul in such form, and the temples in East Java like Jago Temple Left Temple, and Temple Singasari. This perception arises because of the Tower of the Holy Mosque and Bale Kulkul have such a section shaped like a bale, constructed a wooden frame and rafters are hung under atapnya.Juga because the tower and the temple of the Holy Mosque in East Java and is considered to have a high solid parts that hold the bale the. This paper is the result of a preliminary study on the shape of such a tower building of the Holy Mosque, which is comparable with Bale Kulkul, Jago temple, Kidal temple, and the temple Singasari. The results of this study are expected to provide additional understanding of the Holy Mosque tower that has been informed via the internet, and some previous studies.Bangunan Menara Masjid Kudus sering dipersamakan rupa bentuknya dengan Bale Kulkul, dan candi-candi di Jawa Timur seperti Candi Jago Candi Kidal, dan Candi Singasari. Persepsi demikian muncul karena Menara Masjid Kudus dan Bale Kulkul memiliki bagian yang rupa bentuknya seperti bale, berkonstruksi rangka kayu dan terdapat Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, Desember 3 201 28kentongan yang digantungkan di bawah atapnya.Juga karena Menara Masjid Kudus dan bangunan candi di Jawa Timur dianggap memiliki bagian pejal dan tinggi yang menyangga bale tersebut. Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian awal tentang rupa bentuk pada bangunan Menara Masjid Kudus, yang diperbandingkan dengan Bale Kulkul, Candi Jago, Candi Kidal, dan Candi Singasari. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman tambahan tentang Menara Masjid

Page 1 of 1 | Total Record : 6