cover
Contact Name
Haris Murwadi
Contact Email
editor.j@ubl.ac.id
Phone
+6281977948802
Journal Mail Official
editor.j@ubl.ac.id
Editorial Address
Universitas Bandar Lampung Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.26 Labuhanratu Bandar Lampung 35142 Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Arsitektur
Core Subject : Social, Engineering,
arsitektur dan lingkungan binaan, serta bidang ilmu lain yang sangat erat kaitannya seperti perencanaan kota dan daerah, desain interior, perancangan lansekap, dan sebagainya.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2018): Juni" : 6 Documents clear
The Improvement of Architecture Studio Classroom with Daylighting Diptya Anggita
JURNAL ARSITEKTUR Vol 8, No 2 (2018): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1611.949 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v8i2.1097

Abstract

Architecture studio classroom is the primary facility for an architecture major, where the most activity isdrawing. It needs illumination extra compared other activities such as writing and reading. Most of studentsspend more time in studio classroom and used it more than seven hours per day. It means a good design of astudio classroom is very important to fullfill the need of architecture student, such as illumination level. Someresearches shown that using daylight in classroom is a good solution for keeping the health, psychology, andproductivity of the student. So, the implementation of daylight is very important to be considered. Moreover,another reason of using daylight is for saving the energy for electrical consumption.This research strengthen about the importance of daylight in an architecture studio classroom against theactivity of a student and to showed the daylight condition by taking a case study of Architecture Department,Faculty of Engineering, Pancasila University. There are several stages in this reasearh. First, is evaluatingthe daylight condition of architecture studio classroom. The evaluation contained observation, daylightcalculation, and interview of architecture student. Second, is about the discussion based on the result ofevaluation of daylight condition and theories of daylight. The last stage, is design concept that will become asolid foundation for the improvement of studio classroom.1) Kwok Alison, Grondzik Walter,2007 . The Green Studio Handbook.Oxford UK. Elsevier Inc2) Karlen Mark, Benya James, 2004. Lighting Design Basics. NewJersey. John Wiley & Son.3) Edward, L., Torcellini, P.,2002. A Literature Riview of the Effects ofNatural Light on Building Occupants. Colorado. NREL.4) Andre, Erik., Schade, Jutta., 2002. Daylighting by Optical Fiber.Lulea University Of Tecnology. Department of EnvironmentalEngineering.5) Garcia, Veronica, H., 2006. Innovative Daylighting Systems forDeep-Plan ommercial Buildings. School of Design. QuenslandUniversity of Technology.6) Dr. Apple Lok Shun Chan. DAYLIGHT CALCULATION7) Deepa Ananthakrishnan., Jason Degaesteker. Alculating theDaylight Factor.8) Wulfinghoff, D.R, 1999. Control And Use of Sunlight.
Studi pada Lay-out Fasilitas RPTRA berdasarkan Kenyamanan dan Pedoman Teknis Monica Basri; Firmansyah Bachtiar; Satria Pinanggih
JURNAL ARSITEKTUR Vol 8, No 2 (2018): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1364.589 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v8i2.1099

Abstract

RPTRA atau Ruang Publik Terbuka Ramah Anak, adalah fasilitas ruang terbuka yang disediakan oleh pemdaDKI untuk memfasilitasi warga Jakarta utamanya anak-anak dengan hiburan gratis. Telah banyak RPTRA yangterdapat di Jakarta, namun di penelitian ini dipilih RPTRA Bendungan Hilir yang terletak di area perumahandan RPTRA Kalijodo yang terletak di ruas jalan koridor Jakarta Barat. Penelitian dilakukan dengan metodewawancara dengan anak-anak sebagai pengguna fasilitas dan pencocokan ukuran lay-out kondisi eksistingdengan pedoman teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun kondisi eksisting masih belum sesuaidengan pedoman teknis, mayoritas pengguna telah merasa nyaman dalam memanfaatkan fasilitas RPTRA.
ALIH FUNGSI JALUR PEDESTRIAN Muthiara Basri; Ardiansyah Ardiansyah
JURNAL ARSITEKTUR Vol 8, No 2 (2018): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1584.88 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v8i2.1098

Abstract

Kota Bandar Lampung merupakan kota Madya yang ada di provinsi Lampung. Di kota ini juga masihterdapat masalah-masalah terkait dengan jalur pejalan kaki (pedestrian), seperti umumnya terjadi di kota-kotadi seluruh Indonesia. Seperti pada Jalan Raden Ajeng Kartini Bandar Lampung ini merupakan kawasankomersil dimana banyak bangunan-bangunan seperti area perbelanjaan, ruko-ruko dengan jarak yang tidakberjauhan. Jalan R A Kartini cukup strategis karena bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat berbagaimedia transportasi. Berbagai aktivitas masyarakat seperti aktivitas berjalan kaki. Namun, pada Jl. R A Kartinijalur pejalan kaki (pedestrian) sudah beralih fungsi menjadi tempat perdagangan Pedagang Kaki Lima dansebagai area parkir.
Pembacaan Wujud Fisik Arsitektur Nusantara Sebagai Perwujudan Perilaku Bermukim Overt dan Covert Josephine Roosandriantini
JURNAL ARSITEKTUR Vol 8, No 2 (2018): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1775.203 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v8i2.1100

Abstract

Arsitektur Nusantara yang tersebar di seluruh daerah, memiliki keunikan dan keberagaman bentuk atap,penataan ruang, konstruksi, material, dan filosofinya. Terkadang sering terlupakan bahwa wujud arsitekturtidak hanya diciptakan hanya sebagai “tempat” bagi user, tetapi diciptakan dari hasil perilaku masyarakatsetempat. Sehingga, menghasilkan asumsi bahwa wujud fisik arsitektur nusantara dapat diciptakan dariperilaku masyarakat setempat (perilaku bermukim). Dalam penelitian ini akan dilakukan pembacaan terhadapwujud fisik arsitektur nusantara khususnya Toraja dan Batak Karo, ditinjau dari perilaku bermukim overt dancovert. Overt behavior merupakan perilaku yang dapat diamati orang lain secara jelas, sedangkan covertbehavior merupakan perilaku yang tidak tampak. Metode penelitian yang digunakan untuk pembacaan wujudfisik arsitektur Toraja dan Batak Karo ini, yaitu metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan psikologilingkungan arsitektur. Obyek penelitian berdasarkan literatur dan dokumentasi. Penelitian ini pentingdilakukan untuk mengetahui wujud fisik arsitektur Nusantara dapat terbentuk dari perilaku bermukim overtdan cover atau sebaliknya, dengan studi kasus Toraja dan Batak Karo. Hasil penelitian ini diharapkan dapatmenambah wacana dan wawasan yang berkaitan dengan pembacaan wujud fisik arsitektur nusantara dari sudutpandang psikologi lingkungan arsitektur.
Desain Fasad Bangunan Terkait Kenyamanan Termal Nur Laela Latifah; M. Irsyad Zhafari; Cindy Maygift Tamunu; Risna Mediana Padillah; Nabila Khairunnisa Bahar
JURNAL ARSITEKTUR Vol 8, No 2 (2018): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v8i2.1102

Abstract

The Green Kosambi Trade Mall and Apartment merupakan sarana hunian vertikal dan pusat perbelanjaandi Bandung, dimana kenyamanan termal yang baik dan konsisten sangat diperlukan untuk menunjang aktivitaspengguna. Kenyamanan termal diupayakan dengan menghambat radiasi panas matahari melalui desain fasaduntuk mengurangi beban peghawaan udara buatan (AC).Penelitian ini menggambarkan sejauh mana bangunan TGK menerapkan persyaratan Bangunan GedungHijau (BGH). Kenyamanan termal dipengaruhi oleh orientasi bangunan, bentuk fasad, serta jenis, dimensi,dan warna material yang dapat dievaluasi menggunakan tools OTTV dan IKE. Sedangkan faktor-faktoreksternal yang memengaruhi kenyamanan termal pada bangunan adalah suhu udara, kecepatan udara,kelembapan udara, dan radiasi termal.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, kuantitatif, dan kualitatif dikuantitatifkan. Hasil akhirpenelitian merupakan pembobotan data kuantitatif dan kualitatif yang dikuantitatifkan. Hasil penelitiandiharapkan dapat menunjukkan apakah desain fasad bangunan The Green Kosambi Trade Mall and Apartmenttelah menghasilkan rancangan yang nyaman dari segi termal dalam bangunannya serta dapat dijadikan rujukandalam mendesain fasad apartemen dan trade mall yang mendukung konsep Bangunan Gedung Hijau
Museum Lampung Landasan Konseptual Perencanaan dan Perencangan Museum Lampung dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual Anisa Sutra Dewangga; Ardiansyah Ardiansyah; Diana Lisa
JURNAL ARSITEKTUR Vol 8, No 2 (2018): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v8i2.1103

Abstract

Indonesia adalah negara yang indah yang kaya akan kekayaan alam dan budaya. Provinsi Lampung inidibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1964 tepatnya pada tanggal 8 Maret 1964. Secarageografis Lampung termasuk provinsi yang strategis, karena letaknya yang strategis Lampung dijadikan salahsatu daerah tujuan transmigrasi di Indonesia. Lampung memiliki keunikan, ciri khas dan budaya yang berbedadari provinsi lain. Agar kekayaan budaya Lampung tetap terjaga maka hasil kekayaan budaya Lampung harusdilestarikan di Museum. Museum merupakan lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan danpemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjangupaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. (Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun1995).Museum Lampung merupakan salah satu museum negeri yang berlokasi di jalan H. Zainal Abidin PagarAlam No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung. Museum Lampung menyajikan berbagai koleksi zamanprasejarah dan masa sejarah sebagai bukti dari masa lalu kuno, diantaranya geologi, biologi, etnografi,arkeologi, koleksi bersejarah, numismitik/heraldik, philological, ceramological, seni dan teknologi.Adapun sasaran yang ingin dicakup adalah perencanaan Museum Lampung adalah memberikan gagasanMuseum Lampung dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual yang dapat memenuhi kebutuhan sesuai denganbidang konteks dalam arsitektur dapat berhubungan dengan site dari lingkungan, kondisi bangunan sekitar,masyarakat, budaya, area, dan material di daerah setempat. Untuk menghidupkan dan memiliki daya tarikkarena nilai wisata masyarakat yang kurang apresiasi terhadap museum

Page 1 of 1 | Total Record : 6