cover
Contact Name
Ni Putu Widhia Rahayu
Contact Email
niputu@ubl.ac.id
Phone
+6281927740007
Journal Mail Official
manbis@ubl.ac.id
Editorial Address
Jl. Z.A Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu, Bandar Lampung, 35142
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Manajemen dan Bisnis
ISSN : 20870701     EISSN : 27748898     DOI : http://dx.doi.org/10.36448/jmb.v13i1.2831
Bisnis Internasional, Ekonomis Bisnis, Etika Bisnis, Kewirausahaan, Manajemen Administrasi, Manajemen Keuangan, Manajemen Operasi, Manajemen Pemasaran, Manajemen Pendidikan, Manajemen Produksi, Manajemen Strategis, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pasar Modal, Perilaku Organisasi, Sistem Informasi Manajemen
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2013): April" : 6 Documents clear
Analisis Minat Berwirausaha Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lampung Timur Febrianto FEBRIANTO
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 3, No 2 (2013): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.418 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v3i2.600

Abstract

Kontribusi perguruan tinggi pada penciptaan tenaga kerja cukup signifikan, sehingga berpengaruh pada meningkatnya angka jumlah tenaga kerja. Jika antara jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja tidak seimbang, maka pengangguran dan ketimpangan ekonomi akan menjadi masalah yang kian mendesak untuk segera diatasi. Minimnya jumlah pengusaha disuatu wilayah, menggambarkan rendahnya daya saing yang dimiliki. Untuk menunjang munculnya daya saing yang tinggi, peran serta pendidik untuk lebih aktif dalam memberikan motivasi menjadi pengusaha bagi peserta didiknya. Perguruan tinggi sebagai salah satu sarana dan pemberi fasilitas dalam membentuk generasi muda mempunyai kewajiban dalam melatih dan memberi memotivasi kepada mahasiswanya sehingga menjadi generasi cerdas, mandiri, kreatif, inovatif dan mampu membuat berbagai peluang usaha. Maka dari itu, setiap perguruan tinggi segera menyeimbangkan arah kebijakan perguruan tingginya antara lembaga riset pendidikan tinggi dengan lembaga pembentuk pengusaha. Mahasiswa setelah lulus dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif dalam hal pengembangan diri mereka melalui pembuatan lapangan usaha, sehingga kedepan diharapkan dengan terciptanya lapangan pekerjaan yang luas maka pertumbuhan ekonomi di daerah akan ikut meningkat dan tingkat kemiskinan akan semakin menurun.The contribution of college in the creation of labor significant, so that influential to increasing  the amount of labor. If the amount of labor and employment imbalanced, the unemployment and economic inequality will become an increasingly urgent issue to be addressed immediately. Inadequate number of entrepreneurs in a region, describe low competitiveness owned. To support the emergence of high competitiveness, the role of the educator to be more active in providing motivation for learners to be entrepreneurs. College as one of the means and facilitating role in shaping the young generation has an obligation to train and motivate the students to give to become savvy generation, independent, creative, innovative and able to make a variety of business opportunities. Therefore, each college immediately balance the college policy direction between institutions of college research institutions forming businessman. Students after graduation claimed to be more innovative and creative in terms of their personal development through the creation of level playing field, so that future expected with extensive job creation, economic growth in the region will also increase and poverty will decrease.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) serta Dampaknya terhadap Pendapatan dan Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Lampung H. M. Achmad Subing
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 3, No 2 (2013): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.288 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v3i2.601

Abstract

Berdasarkan data BPS Tahun 2008, jumlah penduduk Indonesia yang masuk kategori miskin tercatat sebanyak 16,7%. Untuk menanggulangi kemiskinan ini, Departemen Sosial Republik Indonesia menggulirkan Program pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk mengelola Usaha Ekonomi Produktif. Program Kelompok Usaha Bersama ini sulit untuk mendapatkan kepercayaan maupun dukungan dari para mitra bisnis. Untuk itu, diperlukan kajian untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengembangan KUBE dan dampaknya terhadap  peningkatan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui skema atau pola pengembangan KUBE, menganalisis hubungan antar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan KUBE, menganalisis pengaruh keberhasilan pengembangan KUBE terhadap pendapatan masyarakat miskin dan terhadap upaya pengentasan kemiskinan di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan  metode deskreptif dan induktif. Dalam metode induktif digunakan explanatory survey method dan  alat analisis jalur (path analysis) untuk menemukan pengaruh (kausal) variabel eksogen terhadap variabel endogen. Dari hasil analisis di peroleh pola pengembangan KUBE di Provinsi Lampung sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang berkembang serta oleh bentuk  dan jenis  aktivitas yang dikembangkan anggotanya. Pola pengembangan yang ada belum mengambaran tindak lanjut Pengembangan Usaha bagi anggota yang telah berhasil. Jiwa Kewirausahaan berpengaruh terhadap Pengembangan KUBE, besaran koefisien jalurnya terbesar pertama. Kualitas Kelembagaan KUBE berpengaruh terhadap Pengembangan KUBE, besaran koefisien jalurnya terbesar kedua.  Kemampuan  Modal Ekonomi  berpengaruh  terhadap Pengembangan KUBE, besaran koefisien jalurnya terbesar ketiga. Pendidikan dan Pelatihan berpengaruh terhadap Pengembangan KUBE, besaran koefisien jalurnya terbesar keempat.  Strategi Kemitraan berpengaruh terhadap Pengembangan KUBE. besaran koefisien jalurnya terbesar kelima dari keenam variabel bebas.Based on BPS data in 2008, Indonesia’s population which categorized as poor recorded at 16.7%. To overcome this poverty, Ministry of Social Affairs of the Republic of Indonesia rolling development program Joint Business Group (KUBE) for managing the Productive Economic Business.Joint Business Group program is difficult to gains the trust and support of business partners.Because of that, they need a study to analyze the factors that may affect the successful of KUBE’s development and its impact on income generation and poverty alleviation.Purpose of this study was to determine the scheme or pattern of KUBE development, analyzing the relationship between the factors that influence the KUBE development, KUBE  and analyze the effect of the successful development of the incomes of the poor to fight against poverty inLampung province.This study uses descriptive and inductive study design(?). Inductive method uses explanatory survey method and tool path analysis (path analysis) to find the influence (causal) of exogenous variables on endogenous variables. This study uses deskreptif and inductive. In the inductive method used explanatory survey method and tool path analysis (path analysis) to find the influence (causal) exogenous variables on endogenous variables. The analysis showed that  KUBE development pattern in Lampung province is strongly influenced by the situation and the growing conditions and the shape and type of activity developed members.The pattern of KUBE development that is not describing business follow-up development for members who have been successful. Spirit of Entrepreneurship influence onKUBE’s development, coefficient greatest track first.Institutional Quality of KUBE influence on Development of KUBE, the second largest track coefficient. Economic Capital Abilitiesinfluence onDevelopment of KUBE, the third largest coefficienttracks.Education and Training influence ondevelopment of KUBE, the fourth largest coefficient tracks. Partnership Strategy influence on Development of KUBE. The path coefficient fifth of six independent variables.
Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MPd) Melalui Proses Pengembangan Kapasitas (Studi di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur) Tukasno TUKASNO
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 3, No 2 (2013): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.166 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v3i2.602

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi proses pemberdayaan masyarakat pada kegiatan PNPM-MPd di Kecamatan Pekalongan Lampung Timur ditinjau dari aspek pengembangan kapasitas masyarakat dengan sasaran penelitian yaitu mengkaji implementasi pengembangan kapasitas masyarakat, sikap dan cara pandang masyarakat tentang pemberdayaan masyarakat serta mengkaji derajat keberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan proses pengembangan kapasitas masyarakat dan mengkaji derajat keberdayaan masyarakat, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk mengukur sikap dan cara pandang masyarakat terhadap pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan dalam komunitasnya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip pemberdayaan dan telah berhasil mengubah tingkat kesadaran masyarakat serta meningkatkan pemahaman untuk berperan dalam pembangunan di komunitasnya. Temuan yang didapat adalah perubahan kesadaran masyarakat tergolong baik/tinggi  dengan nilai rata-rata jawaban kuesioner 3,6 dari skala 5 yang berati masyarakat telah menyadari konsep pemberdayaan dan mengerti untuk menggunakannya bagi kepentingan komunitasnya. Tanggapan masyarakat terhadap program ini tergolong baik/tinggi dengan nilai rata-rata 3,39 dari skala 5 yang berarti tanggapan masyarakat dimaknai sebagai sikap dan cara pandang masyarakat terhadap pelaksanaan program pembangunan berbasis masyarakat melalui PNPM- MPd, namun untuk menuju tahapan pembiasaan masih membutuhkan pembelajaran yang lebih banyak sehingga mereka benar-benar siap untuk bertanggungjawab secara penuh dalam pengelolaan pembangunan komunitasnya.The purpose of this study was to evaluate the process of community empowerment in PNPM-MPD in East Lampung District of Pekalongan review of aspects of community development with the goal of research is to study the implementation of community capacity building, community attitudes and perspectives on community development and assess the degree of empowerment of the people. This study uses descriptive qualitative analysis and quantitative descriptive. Qualitative methods are used to get an overview of the implementation of the capacity building process and assess the degree of community empowerment, whereas quantitative methods are used to measure the attitudes and perspectives of the people who carried out the community empowerment in the community. The survey results revealed that community capacity building activities have been carried out in accordance with the principles of empowerment and has managed to change the level of public awareness and increase understanding to play a role in the development of their communities. The findings are classified as either changes in public awareness / high with an average value of 3.6 out of 5 in questionnaire scale which means the public has been aware of the concept of empowerment and be able to use it for the benefit of the community. Public response to the program is quite good / high with an average value of 3.39 means 5 scale community response is defined as the attitudes and perspectives of the community on the implementation of community-based development programs through PNPM MPD, but to get to the stage of habituation still requires more learning so that they are truly ready for the full responsibility in the management of community development.
Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Ekonomi Makro terhadap Return Saham Syariah yang Listing di Jakarta Islamic Index A. Ifayani Haanurat
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 3, No 2 (2013): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.494 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v3i2.598

Abstract

Saham  syariah merupakan saham perusahaan yang sejalan dengan prinsip syariat Islam, baik mengenai produk maupun manajemennya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat  bagaimana pengaruh karakteristik perusahaan (EPS, DER, ROA, CR) dan Ekonomi Makro (Inflasi dan Kurs) terhadap return saham syariah yang listing dalam Jakarta Islamic Index (JII). Obyek penelitian ini adalah seluruh saham syariah yang tercatat dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2008 – 2012 sebanyak 30 emiten dan jumlah sampel sebanyak 9 perusahaan dengan melewati multi shapes purpose sampling berdasarkan ketersediaan data selama periode penelitian dan jenis datanya adalah data sekunder, adapun metode analisa yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel independen ROA (X3) = 2,255   dan kurs   valuta   asing   (X6) = 2,347 berpengaruh  positif  yang signifikan   terhadap   return   saham syariah.   Sementara itu, tingkat   inflasi (X5) = -6,133 berpengaruh  negatif yang signifikan terhadap   return   saham syariah. Variabel EPS (X1) = -1,875 , DER (X2) = -1,819 dan CR (X3) = -1,394 terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham syariah serta hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi return saham syariah.Islamic stock is a stock company in accordance with the principles of Islamic law, either on the product or its management. This study aimed to see how they affect the characteristics of the company (EPS, DER, ROA, CR) and Macroeconomics (inflation and exchange rate) to the return of Islamic stocks listed in the Jakarta Islamic Index (JII). The object of this study are all Islamic stocks listed in the Jakarta Islamic Index (JII) in the Jakarta Stock Exchange (JSX) in the period 2008 to 2012 as many as 30 listed companies and a total sample of 9 companies to pass multi shapes purposive sampling based on the availability of data during the study period and type of the data is secondary data, while the analysis method used is multiple linear regression model. The results showed that partially independent variables ROA (X3) = 2,255 and foreign exchange (X6) = 2.347 have a significantly positive effect on stock return of sharia. Meanwhile, the inflation rate (X5) = -6.133 have a significantly negative effect on stock returns of shariah. Meanwhile, the The Variable EPS (X1) = -1.875, DER (X2) = -1.819 and CR (X3) = -1.394 proved no significant effect on the stock return of shariah and the results of this study indicates that inflation is the most dominant variable affecting stock returns of shariah.
Analisis Rasio Keuangan untuk Mengevaluasi Tingkat Kesehatan dan Perkembangan Usaha PT. Pegadaian (Persero) Cabang Kedaton Toton TOTON; Galuh Fajar Kusuma
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 3, No 2 (2013): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.045 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v3i2.603

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan dan perkembangan usaha PT Pegadaian (Persero) Cabang Kedaton di Bandar Lampung. Data yang digunakan adalah data keuangan perusahaan yaitu neraca dan laba rugi Tahun 2008 - 2012 dan kemudian diolah menjadi data yang lebih spesifik agar mudah untuk dianalisa. Analisis rasio keuangan yang digunakan sebagai dasar penilaian tingkat kesehatan keuangan PT Pegadaian (Persero) telah diatur dalam SK Menteri Badana Usaha Milik Negara No. 10 kep. 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 yang meliputi delapan (8) rasio, yaitu return on equity, return on investment, cash ratio, current ratio, collection periods, perputaran persedaiaan, perputaran total asset, rasio modal sendiri terhadap total aktiva. Analisis perkembangan usaha PT Pegadaian (Persero) Cabang Kedaton ditinjau dari rentabilitas ekonomi selama periode yang diteliti dapat dianalisis dengan cara menghitung besarnya rentabilitas ekonomis untuk periode yang diteliti dan untuk menguji hipotesis yang kedua digunakan rumus analisis trend linier dengan menggunakan metode least square. Kinerja keuangan PT Pegadaian (Persero) Cabang Kedaton pada tahun 2008 samapi dengan tahun 2012 memiliki rata-rata kondisi yang sehat dengan kategori A. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata penilaian kinerja keuangan diperoleh nilai sebesar 50,6 persen. Nilai tersebut lebih besar dari batas minimal perusahaan sehat sebesar 45,5 sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa tingkat kesehatan finansial PT Pegadaian (Persero) Cabang Kedaton selama periode penelitian telah memenuhi klasifikasi  sehat, diterima. Pencapaian rentabilitas ekonomis dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 cenderung mengalami penurunan, hal ini ditunjukkan dari hasil analisis trend yang diperoleh berkoefisien negatif, yaitu sebesar -3,607 sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa perkembangan usaha PT Pegadaian (Persero) Cabang kedaton selama periode penelitian mengalami peningkatan, ditolak.The purpose of this research is to know the level health and the development of  PT. Pegadaian (Persero) Branch Kedaton in Bandar Lampung. This Research using finacial data such as profit and loss bal ances at years of 2008 through 2012. The data will being calculated to become a specify data and makes it’s easy to analize. The analize of financial Ratio being used as a indicator of financial health of PT. Pegaradaian (Persero) has been ruled in Minister Of Goverment Finacial Organization Policy Number 10 Kep. 100/MBV/2002, june 4, 2002 which consider to 8 ratio, such as  : Return On Equity, Return On Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Periodes, Funds Circullation, Total Asset Circullation,Prive Artio To Total Aktiva. The analize of PT Pegadaian (Persero) effort Branch Kedaton beinglooked at economic rentability alongthe periode which being research, to test the second Hipotesis used linier Trend Analize using Least Square Methode. The financial performance at PT pegadaian (Persero) branch Kedaton in years 2008 through 2012 hadaverage kealth condition in A categories it based from the finacial performance average which value 50,6 percdnt. The value more valuable then the company health limited which value at 45,5 percent based from that assumption the first hipotesis had fullfilled to the classification. Rentability economy reach decending trend at years 2008 through 2012, analizing to the case using trend anailize the negative koefesien being approved at -3,607 according to the assumption the second hipotesis will not approved.
Daya Saing dan Kebijakan Ekonomi Internasional Kayu Lapis Indonesia M. Yusuf S. Barusman
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 3, No 2 (2013): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.487 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v3i2.599

Abstract

Ekspor kayu lapis Indonesia dominan selama periode 1988 hingga 2003, volume ekspor kayu lapis selalu lebih besar dari Malaysia sehingga Indonesia dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) khususnya untuk kayu lapis tropic (tropical hardwood) sedangkan Malaysia sebagai pengikut pasar (market follower). Sejak Tahun 2004, Malaysia menggantikan posisi Indonesia sebagai pengekspor kayu lapis yang dominan. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Menganalisis daya saing internasional industri kayu lapis Indonesia ditinjau dari model Heckscher-Ohlin factor endowment (H-O), 2) Menganalisis kebijakan ekonomi internasional dalam pengembangan industri kayu lapis Indonesia, dan 3) Menganalisis strategi kebijakan ekonomi internasional produk kayu lapis Indonesia dalam menghadapi era globalisasi. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) Dari analisis dengan model Heckscher-Ohlin factor endowment (H-O) diperoleh hasil bahwa secara teori ketersediaan factor endowment merupakan faktor yang dapat mendorong terciptanya daya saing internasional, namun secara empirik ketersediaan factor endowment tersebut bukan satu-satunya faktor penyebab terciptanya daya saing internasional.  2) Dari analisis kebijakan ekonomi internasional pengem-bangan industri kayu lapis Indonesia diperoleh hasil: a) Kebijakan larangan ekspor kayu bulat Indonesia memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap daya saing internasional, menjadikan industri kayu lapis sebagai industri yang tidak efisien dan tidak memiliki daya saing internasional (kelangsungan hidupnya tergantung pada kebijakan pemerintah), serta menyebabkan sumber daya hutan alam menjadi rusak sehingga ketersediaan factor endowment (kayu bulat) menjadi langka dan mahal dan pada akhirnya kayu bulat bukan lagi sebagai factor endowment. 3) Kebijakan ekonomi internasional produk kayu lapis dalam menghadapi era globalisasi dapat ditempuh melalui berbagai strategi dengan menggunakan konsep marketing re-positioning (MRP), diantaranya adalah: a) Menghentikan kebijakan ekspor berbasis komoditas dan menggantikan dengan ekspor berbasis produk berdasarkan konsep bauran pemasaran, b) Menghentikan kebijakan ekonomi internasional yang cenderung mengatur dan memanjakan industri kehutanan (kayu lapis), c) Mendorong industri kayu lapis lebih kreatif sehingga mampu menciptakan produk turunan berdasarkan konsep bauran pemasaran.The dominance of Indonesia's plywood exports during the period 1988 to 2003, the export volume of Indonesia's plywood is always greater than in Malaysia so that Indonesia can be considered as the market leader (market leader), especially for the tropic plywood (tropical hardwood), while Malaysia is a follower of the market (market follower ). Since 2004 Malaysia replaces Indonesia's position as the dominant exporter of plywood. The purpose of this study was to: 1) analyze the international competitiveness of Indonesian plywood industries in terms of the model of Heckscher-Ohlin factor endowment (HO), 2) analyze the international economic policy towards the development of Indonesian plywood industries, and 3) to analyze international strategic of economic product policy of Indonesian plywood in the era of globalization. Based on the analysis we can conclude the following: 1) From the analysis of the model of Heckscher-Ohlin factor endowment (HO) showed that theoretically availability factor endowment is a factor that could encourage the creation of international competitiveness, but factor endowment’s availability in empirically is not the only factor which caused the creation of international competitiveness. 2) From the analysis of international economic policy development of Indonesian plywood industries results obtained were as follows : a) Indonesia’s banned log export policy  provides positive and negative influences on international competitiveness, making plywood industry inefficient and lacks international competitiveness(which existences depends on government policy), as well as the causes of natural forest resources become damaged so that the availability of factor endowment (logs) become scarce and expensive and ultimately logs no longer a factor endowment. 3) The policy of international economic plywood products in the era of globalization can be reached through a variety of strategies using the concept of marketing re-positioning (MRP), which are: a) Stop the export policy of commodity-based and replaces the export policy based products based on the concept of the marketing mix, b) Stop the international economic policies which tend to set up and spoil the forestry industry (plywood) in the country, c) Encouraging the plywood industry more creatively so as to create derivative works based on the concept of the product in the marketing mix.

Page 1 of 1 | Total Record : 6