cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
E-Journal Graduate
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Economy,
Jurnal elektronik pada Program Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan media bagi mahasiswa untuk mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian maupun karya pemikiran lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 85 Documents
Pemetaan Budaya Organisasi di PT. Wisata Dewa Tour dan Travel tahun 2013 Tanadi, Monica
E-Journal Graduate Vol 1, No 1 (2014): Part A - Economics
Publisher : E-Journal Graduate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.338 KB)

Abstract

Mobilitas yang tinggi dan karakter masyarakat yang dinamis serta didukung sifat manusia yang lebih suka dilayani, maka berdampak pada semakin bermunculannya biro – biro perjalanan. Biro perjalanan atau yang biasa disebut dengan travel agent merupakan jasa pelayanan transportasi yang bertujuan untuk mempermudah konsumen mengurus akomodasi dan tiket selama bepergian.Objek dalam penelitian ini adalah PT. WITA Tour and Travel yang telah berdiri selama 32 tahun dan banyak menuai keberhasilan yang di tandai dengan banyaknya prestasi yang diperoleh. Chatab (2007), menyatakan salah satu keberhasilan perusahaan dapat di sebabkan oleh budaya organisasi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui tipe budaya organisasi yang paling dominan yang melatarbelakangi keberhasilan perusahaan serta apa yang menjadi harapan anggota organisasi mengenai budaya organisasi kedepannya.Dari hasil penelitian dengan menggunakan instrument OCAI (Organizational Culture Assessment Insturment) menunjukkan bahwa budaya organisasi yang selama ini melatarbelakangi keberhasilan adalah budaya Hierarchy (Hierarchy culture). Hal tersebut ditandai dengan nilai Hierarchy culture sebesar 34,07; Market culture sebesar 26,93; Adhocracy Culture sebesar 21,76 dan Clan Culture sebesar 17,23. Dilain pihak, budaya organisasi yang menjadi harapan anggota di masa depan adalah budaya Market (Market culture). Hal tersebut ditandai dengan nilai Market culture sebesar 33,46; Adhocracy culture sebesar 26,60; Hierarchy Culture sebesar 21,83 dan Clan Culture sebesar 18,10.Rekomendasi yang dimunculkan dari penelitian ini dalam budaya Hierarchy utamanya adalah faktor kepemimpinan yang dapat mengelola koordinasi, mengelola system kontrol, dan mengelola penyesuaian atas kebiasaan baru (Habits). Di lain pihak, apabila kedepaanya perusahaan berubah menjadi budaya Market seperti yang di harapkan bersama maka focus utamanya adalah kepemimpinan yang berorientasi mengelola kompetisi, memberikan motivasi dan dapat membaca panga pasar.Kata Kunci: OCAI (Organizational Culture Assessment Insturment); Hierarchy Culture; Market Culture.
BENTUK ADAPTASI HUNIAN BANTUAN: SUATU KAJIAN ARSITEKTUR dan LINGKUNGAN Gunawan Batubara, Arie
E-Journal Graduate Vol 1, No 1 (2014): Part D - Architecture
Publisher : E-Journal Graduate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.899 KB)

Abstract

Proses relokasi hunian pasca bencana pada desa nglepen baru dan perumahan Qtel yang di dalam pembangunanya tidak melibatkan masyarakat dan nilai lokal disinyallir sebagai salah satu penyebab timbulnya perilaku adaptasi pada fisik bangunan. Perubahan-perubahan tersebut dianggap sebagai salah satu cara penghuni membentuk dan memaknai kembali pemahaman akan sebuah bangunan yang didasarkan fungsi sebuah hunian. Proses adaptasi tersebut diluhata dari dua arah, yaitu proses asimilasi dan proses akulturasi. Dengan melihat berdasarkan kedua proses tersebut ditemukan bahwa perubahan yang terjadi lebih besar dikarenakan untuk memenuhi unsur kebutuhan akan sebuah hunian terhadap penghuninya, bukan diadasarkan pada aspek nilai, budaya lokal. Hal ini disinyalir karna semakin hilangnya unsur kedaerahan di dalam setiap individu.Kata kunci : dome, Qtel resettlement, Desa Ngelepen Baru, adaptasi
Pengaruh CAR, LDR, NPL, BOPO dan NIM Terhadap Kinerja Profitabilitas (ROA) Bank Perkreditan Rakyat Di Indonesia Zulfikar, Taufik
E-Journal Graduate Vol 1, No 2 (2014): Part A - Economics
Publisher : E-Journal Graduate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.176 KB)

Abstract

AbstrakPerbankan yang segmen pasarnya lebih banyak UKM (Usaha Kecil dan Menengah) adalah bank perkreditan rakyat (BPR). Dalam menjalankan usaha bank perkreditan rakyat dilarang 1) Menerima simpanan dalam bentuk giro, 2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, 3) Melakukan penyertaan modal, 4) Melakukan usaha perasuransian. Dalam beberapa tahun ini jumlah BPR semakin berkurang namun disisi lain jumlah aset BPR semakin meningkat.  Dengan keterbatasan usaha dan jaringan usaha yang bersifat lokal bank perkreditan rakyat dituntut untuk memperoleh laba untuk meningkatkan nilai perusahaan.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh CAR, LDR, NPL, BOPO dan NIM terhadap ROA sebagai tolak ukur profitabilitas BPR. Pengambilan sample menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria: 1) BPR yang menyampaikan laporan keungannya secara lengkap ke website Bank Indonesia 2). Bank yang memperoleh laba.  Tehnik analisis yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikoleniearitas, dan uji heterokedastisitas serta analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dengan tingkat signifikansi 5%.Hasil penelitian menunjukan bahwa  secara simultan semua variabel terbukti mempunyai pengaruh terhadap ROA. Secara parsial, hasil analisa pada BPR secara keseluruhan menunjukan hasil yaitu variabel CAR, NPL dan LDR secara statistik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Variabel BOPO berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini menunjukan bahwa BPR belum mengeluarkan biaya operasional misal biaya tenaga kerja, biaya marketing yang signifikan untuk menghasilkan laba. Sementara variabel NIM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini berarti BPR dalam penyaluran kredit kepada debitur cenderung menerapkan bunga pinjaman yang tinggi, sehingga dalam penyaluran kredit belum menghasilkan jumlah nominal ataupun debitur  secara optimal  untuk menghasilkan laba.Kata Kunci : BPR, Permodalan, Likuiditas, Resiko Kredit, Resiko Operasi, Resiko Pasar
Citra Gerbang Pada Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin 2, Palembang Christian, Steven
E-Journal Graduate Vol 1, No 2 (2014): Part D - Architectur
Publisher : E-Journal Graduate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.012 KB)

Abstract

AbstrakBandara merupakan sebuah sarana transportasi udara yang menghubungkan antara daerah yang satu dengan yang lain, baik itu antar provinsi maupun antar negara. Oleh karena bandara merupakan sebuah gerbang transportasi yang penting maka bandara perlu menunjukan citranya sebagai gerbang daerah. Gerbang dalam fungsinya dapat terbagi menjadi gerbang kontekstual dan gerbang fungsional. Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin 2 sebagai bandara internasional yang berada di provinsi yang memiliki aspek lokal yang kuat maka pada tulisan ini akan ditelaah lebih dalam bagaimana aspek lokal Palembang membentuk citra gerbang. Metode yang digunakan adalah dengan metode deskriptif eksploratif pada elemen-elemen pembentuk bandara internasional Sultan Mahmud Badaruddin 2 untuk menemukan nilai positif dan negatif dalam pembentukan citra gerbang. Dengan penelitian ini diharapkan ditemukan aspek-aspek yang mempengaruhi citra gerbang pada bandara Sultan Mahmud Badaruddin 2 yang dapat dijadikan masukan desain.Kata kunci: Citra Gerbang, Bandara Internasional Sultan Mahmud   Badaruddin 2,     Palembang,  Aspek Lokal. Abstract Airport is an air transport facility which connecting one region with the other province or even states. Because an airport is a transportation gate, its important to show the image as gate of that region. Gate in function classified as contextual gate and functional gate. Sultan Mahmud Badaruddin 2 international airport is located in a province which have strong local aspect, so in this research will be investigate how local aspect of Palembang can create image as a gate. Descriptive explorative method will be used in elements of Sultan Mahmud Badaruddin 2 International Airport to find positive and negative value in creating gate image. This research is expexted to find all the aspect which effect gate image at Sultan Mahmud Badaruddin 2 Iinternational Airport so that aspect can be use as design suggestion.Keyword: Gate Image, Sultan Mahmud Badaruddin 2 International Airport, Palembang, Local Aspect.
RISK ASSESSMENT FOR CONSTRUCTION OF DAM PROJECT IN MYANMAR Wei, The Nu
E-Journal Graduate Vol 1, No 1 (2014): Part C - Civil Engineering
Publisher : E-Journal Graduate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.586 KB)

Abstract

Di Myanmar, pembangunan proyek bendungan penting untuk alasan kebutuhan pertanian sektor, pasokan listrik tenaga air, pemeliharaan lingkungan dan perlindungan terhadap banjir. Di sisi lain, proyek bendungan tipikal memiliki sifat dan karakteristik khusus yang melibatkan banyak risiko dan ketidakpastian yang bila tidak diidentifikasi, dianalisis, dan direspon secara memadai dapat berakibat pada kenaikan dan keterlambatan proyek. Untuk mendukung dan meningkatkan pengelolaan kegiatan pembangunan proyek bendungan, dilaksanakan penilaian risik. Sebanyak 78 risiko berkaitkan dengan risiko konstruksi berhasil diidentifikasi. Dari sejumlah tersebut, 45 risiko berkaitan dengan proyek bendungan proyek bendungan. Survei melalui kuesioner dikirim ke Departemen Irigasi Myanmar dan itu direspon oleh 31 ahli yang sudah berpengalaman di bendungan dikirim ke Departemen Irigasi Myanmar dan itu direspon oleh 31 ahli yang sudah berpengalaman di bendungan. Berdasarkan hasil analisis, faktor risiko yang paling signifikan adalah cuaca tak terduga buruk. Hal ini berkaitan dengan kelompok risiko alami. Tiga risiko yang signifikan berikutnya adalah "masalah tak terduga teknis dalam konstruksi", " Buruknya kualitas kerja", dan "Inflasi dan perubahan mendadak dalam harga". Risiko tersebut mengenai kelompok risiko ekonomi, kelompok risiko konstruksi dan kelompok risiko operasi. 42 risiko harus dimitigasi dan 3 risiko dihindari dan diterima. Kata Kunci: Myanmar, Risiko, Penilaian Risiko, Manajemen Risiko Dam
Konservasi Arsitektur Indies Pada Rumah Abu Di Kampung Kapitan 7 Ulu Palembang Artha, Suzzana Winda
E-Journal Graduate Vol 1, No 2 (2014): Part D - Architectur
Publisher : E-Journal Graduate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.265 KB)

Abstract

AbstrakAktivitas konservasi merupakan aktivitas multi displin. Semakin beragam tinjauan bidang keahlian akan menghasilkan solusi yang berimbang. Sebelum arsitek mulai bekerja, nilai sebuah bangunan bersejarah baik yang eksplisit maupun implisit harus dipahami dan diberi urutan prioritas sesuai yang sudah disepakati. Kegiatan konservasi memiliki hubungan dengan arsitektur karena proses konservasi tersebut bertujuan untuk memperpanjang umur dari bangunan arsitektur. Dengan demikian bangunan dapat digunakan baik pada masa sekarang maupun di waktu yang akan datang. Ada banyak praktik untuk menjaga dan memelihara warisan arsitektur yang ada di Indonesia, khususnya di Palembang. Praktik konservasi di banyak warisan bangunan di Palembang dengan digunakan sebagai kantor maupun museum. Hanya saja, praktik konservasi bangunan semacam itu tidak memperhatikan kapasitas, fungsi dan arsitektur asli bangunan itu. Praktik-praktik seperti ini justru mematikan nilai arsitektur bangunan tersebut. Oleh karena itu, dalam hal mengkonservasi bangunan bersejarah harus mencari nilai-nilai penting dan mendasar dari bangunan tersebut. Upaya konservasi bangunan bersejarah harus diarahkan agar sedapat mungkin fungsi bangunan tersebut tidak berubah. Dalam pelaksanaannya pemerintah daerah dan masyarakat setempat wajib ikut mendukung dan melaksanakan konservasi agar warisan bangunan tetap utuh dan juga dapat menjadi objek wisata baik bagi masyarakat lokal maupun internasional.Penelitian ini berusaha menggali nilai-nilai bangunan bersejarah yang mendasar dari sudut pandang konservasi pada bangunan Rumah Abu - tempat menyimpan abu jenazah- di Kampung Kapitan 7 Ulu Palembang.Kata Kunci: arsitektur, konservasi, sejarah, warisan AbstractConservation activities is a multi-disciplinary activity. The more diverse a review areas of expertise will produce a balanced solution. Before architects started work, the value of a historic building either explicitly or implicitly to be understood and given appropriate priority order agreed. Conservation activities have a relationship with architecture because of the conservation process aims to extend the life of the building architecture. Thus the building can be used either in the present or in the future. There are many practices to maintain and preserve the architectural heritage in Indonesia, particularly in Palembang. Conservation practices in many heritage buildings in Palembang used as an office or a museum. Unfortunately, the practice of building conservation does not pay attention to that kind of capacity, functionality and architecture of the original building. Practices like this would turn off the architectural value of the building. Therefore, in terms of the conservation of historic buildings should look for values and the fundamental importance of the building. Historic building conservation efforts should be directed as much as possible in order not to change the function of the building. In practice, governments and local communities should support and implement the conservation of heritage buildings that remain intact and can also become a tourist attraction for both local and international communities.This research tries to explore the values underlying the historic buildings from the viewpoint of conservation on Rumah Abu -home place to store ashes- in Kampung Kapitan 7 Ulu Palembang.Keywords: architecture, conservation, history, heritage
PENGARUH LOKASI, KUALITAS PELAYANAN DAN RETAIL BRAND LOYALTY TERHADAP KESETIAAN PELANGGAN TOKO CV. KAWANI SARANA PETUALANG Andrew Sihombing, Broery
E-Journal Graduate Vol 1, No 1 (2014): Part A - Economics
Publisher : E-Journal Graduate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.898 KB)

Abstract

The objective of this research is to determine the effect of Location, Service Quality through Customer Satisfaction and Retail Brand Loyalty of CV. Kawani Sarana Petualang against Customer Loyalty, and to determine Customer Loyalty Rate of CV. Kawani Sarana Petualang.Primary data is collected from questionnaires spread to 123 customers of CV. Kawani Sarana Petualang as respondents. The writer used purposive sampling technique to choose the respondents.This research has five variables: independent variable (Store Location, Service Quality, and Retail Brand Loyalty), dependent variable (Customer Loyalty), and intervening variable (Customer Satisfaction). The writer used Structural Equation Modelling (SEM) as analytical tool with Lisrel 8.7. program. The result shows that Store Location doesn’t effect to Customer Loyalty significantly with , while Service Quality through Costumer Satisfaction with  and Retail Brand Loyalty  affect to Customer Loyalty significantly. It also shows that the highest t-value againts Customer Loayalty is Retail Brand Loyalty variable with the value of 5,15 compared with Store Location and Service Quality variable.Keywords: Retail Mix, Service Quality, Customer Satisfaction, Brand Equity, Customer Loyalty, Structural Equation Modelling (SEM)
KAJIAN HERMENEUTIS TERHADAP MAKNA KEYAKINAN HAKIM DAN PERANANNYA UNTUK PUTUSAN (VONIS) PIDANA Cardidi, Jajang
E-Journal Graduate Vol 1, No 2 (2014): Part B - Legal Science
Publisher : E-Journal Graduate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.359 KB)

Abstract

Keyakinan hakim dalam hukum pidana Indonesia menjadi suatu prasyarat bagi putusan (vonis) pidana. Bahwa hakim tidak boleh memutus suatu perkara dengan semata-mata menyandarkan diri pada pembuktian materil suatu fakta atau keadaan objektif yang terjadi pada suatu kasus, tapi hakim harus menyusun dan menyertakan keyakinannya bahwa terdakwalah yang benar-benar bersalah dan layak dijatuhi hukuman pidana. Namun, prasyarat keyakinan hakim bagi suatu putusan (vonis) pidana ini tentunya tidak boleh dimaknai sebatas prasyarat formal putusan. Bahwa pada saat seorang hakim tidak benar-benar menghadirkan dirinya melalui keyakinannya dalam menjatuhkan putusan (vonis) pidana, maka pada saat itulah dia bersikap arogan dan melupakan dirinya sebagai seorang hakim.Ironisnya, seorang hakim seringkali menonjolkan keyakinannya sebagai senjata pamungkas untuk memberikan penjelasan tentang apa yang diputuskannya, meskipun sebenarnya seorang hakim justru sebetulnya tengah menyakinkan dirinya akan persoalan yang tengah dihadapinya. Banyak hakim gagal menghadirkan diri melalui keyakinannya, sehingga tidak jarang putusannya menimbulkan kerugian yang luar biasa besar bagi berbagai pihak. Sebagai professional, mereka (para hakim) umumnya hanya merasa cukup dengan memberikan argumentasi bahwa kesalahan yang mereka lakukan bukan merupakan kesengajaan tetapi sesuatu yang di luar kemampuan yang dapat terjadi kapan dan dimana pun, sebuah pandangan yang melazimkan kesalahan (human error). Pertimbangan yang dibuat dan ditetapkan hakim sangat mungkin keliru sekalipun telah dilakukan dengan jujur, hati-hati, dan penuh respek, namun lebih dari sekedar pernyataan maklum, permasalahan yang sering terjadi lebih banyak muncul sebagai bentuk dari “distorsi komunikasi”.Keseluruhan tugas dan tanggung jawab hakim dalam memeriksa dan memutus suatu kasus ialah melakukan serangkaian kegiatan interpretatif. Lensa tafsir hakim dalam keseluruhan tugas interpretatifnya memeriksa dan memutus sutu perkara ialah bahasa. Dengan demikian maka bahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi proses mental terbentuknya keyakinan dalam diri hakim terhadap kasus yang tengah diperiksa dan hendak diputus olehnya. Berbagai ruang penghayatan hakim dalam tugasnya memeriksa dan memutus perkara ada dalam ruang bahasa. Bahwa dengan media bahasa lah seorang hakim mampu memaknai dan mengalami keyakinannya. Pendekatan hermeneutika mencoba membuka kesadaran kita terhadap berbagai hal yang jarang disadari hakim ketika menghadapi hamparan teks pada saat memeriksa dan hendak memutus suatu kasus. Hermeneutika menyoroti secara kritis bagaimana proses terbentuknya pemahaman Hakim dengan menuntun kita menyadari lebih luas peta pemahaman secara jujur dalam berbagai faktor yang mempengaruhi proses terbentuknya. Hermeneutika dengan rendah hati membantu kita memaknai dan menempatkan secara bijak berbagai dogmatika penafsiran dalam ilmu hukum.
Perancangan Business Impact Analysis pada Divisi IT PT. X untuk Menentukan Business Continuity Strategy Chandrawati, Fitria
E-Journal Graduate Vol 1, No 2 (2014): Part A - Economics
Publisher : E-Journal Graduate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.66 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan pada PT. X yang dikhususkan pada divisi IT untuk menghasilkan Business Impact Analysis (BIA) serta menentukan Business Continuity Strategy bagi perusahaan. Potensi bencana yang dihadapi berupa ancaman IT yang disebabkan karena kegagalan media dan disebabkan oleh manusia. Dengan adanya BIA, diharapkan perusahan dapat memperoleh informasi mengenai tingkat prioritas dari proses pemulihan serta mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan saat terjadi bencana. Dari hal tersebut maka perusahaan dapat menentukan strategi yang cocok untuk dilakukan pada divisi IT.Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif pada PT. X. Sedangkan metode penelitian dilakukan dengan metode studi kasus yang nantinya dapat menghasilkan gambaran peristiwa tertentu yaitu proses BIA dan strategi yang akan diambil. Data primer diperoleh melalui hasil wawancara langsung dengan narasumber. Untuk data sekunder diperoleh melalui data internal perusahaan berupa file-file dan sumber bacaan yang relevan dengan topik yang akan diteliti.Berdasarkan hasil perancangan dan pengolahan data, disimpulkan bahwa dengan perancangan BIA secara garis besar PT. X dapat menilai dampak yang ditimbulkan ketika terjadi bencana yang mempengaruhi proses bisnis dan dapat menentukan strategi yang paling sesuai dengan kondisi divisi IT. Penerapan BIA dan pelaksanaan strategi harus didukung dengan komitmen dan disiplin dari seluruh pihak PT. X.Kata kunci: Business Impact Analysis, BIA, Business Continuity Strategy, Metode Studi Kasus, BencanaAbstrak This research was conducted on PT. X IT division to make Business Impact Analysis (BIA) and determine Business Continuity Strategy. A potential disaster in the form of damages as well as media failure and human beings. With the Business Impact Analysis expected the company to obtain information the level of priority of the recovery process and to identify the necessary resources in time of disaster. The company and find a suitable strategy to do the IT division.This type of research is a descriptive study and the research method was conducted using case studies which will produce a picture of certain events that BIA and the strategy to be taken. Primary data were obtained through direct interviews with sources. For secondary data obtained through a company’s internal data files and source readings relevant to the topic to be studied.Based on the result of the design and processing of data, the BIA concluded that the design outline PT. X can assess the impact in the event of a disaster and can determine the most appropriate strategy to the condition of the IT division. Application of BIA and implementation strategies should be supported by the commitment and discipline of all parties PT. X.Keyword: Business Impact Analysis, BIA, Business Continuity Strategy, Case Study Method, Disaster
AMBIGUITAS RUANG KAMPUNG PLUIS JAKARTA SELATAN DALAM PERSPEKTIF PRIVAT-PUBLIK Putera, Yoedhistira Andri
E-Journal Graduate Vol 1, No 2 (2014): Part D - Architectur
Publisher : E-Journal Graduate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.023 KB)

Abstract

Kota-kota di Indonesia terbentuk bagaikan mozaik tatanan fisik yang terbangun secara terencana dan yang tumbuh secara organik. Tatanan fisik kampung kota sebagai tatanan yang organik, dihasilkan melalui proses sosial masyarakat yang memiliki ciri kehidupan tradisional pedesaan. Ruang jalan, merupakan representasi dari kehidupan tradisional komunitas kampung kota yang dapat dikenali melalui aktivitasnya. Di sisi lain, praksis perencanaan formal berupaya untuk membuat ruang kampung menjadi lebih rasional dalam perspektif modern. Kondisi ini kerap berdampak pada perubahan tatanan spasial kampung kota yang pada akhirnya mempengaruhi kehidupan sosial masyarakatnya. Studi ini mencoba mengungkap, betapa aktivitas kehidupan tradisional desa yang berlangsung pada ruang jalan, mampu membentuk konsep-konsep ruang yang tidak terdikotomikan antara privat-publik. Konsep ini yang kemudian muncul sebagai ambiguitas ruang. Dengan menggunakan metoda deskriptif, akan diurai bentuk-bentuk tatanan fisik kampung yang tidak terlepas dari kondisi sosial masyarakatnya, dan juga dipengaruhi modernitas kota. Penggalian persepsi terhadap ruang jalan, menjadi kunci dalam menjabarkan konsep ruang.