cover
Contact Name
Firman Sidik
Contact Email
firmansidik@iaingorontalo.ac.id
Phone
+6281356113648
Journal Mail Official
tadbirmpi@gmail.com
Editorial Address
IAIN Sultan Amai Gorontalo, Jl. Gelatik No. 1, Heledulaa Utara, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
ISSN : 23386673     EISSN : 24428280     DOI : https://doi.org/10.30603/tjmpi
Core Subject : Education,
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam is a scientific journal that published by IAIN Sultan Amai Gorontalo. This journal encompasses research articles, original research report, reviews in Islamic education in any fields including: Policy in Education, Leadership in Education, School/Madrasah/Pesantren Management, Higher Education Management, Management of Curriculum and Educational Programs, Regulation and Supervision in Education, Education Management Information System, Management of Educational Institutions, Islamic Education and Education.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam" : 13 Documents clear
Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Media Pembelajaran Dengan Kinerja Guru SMA di Kabupaten Serang Anis Fauzi & Syahirul Alim
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.115 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris tentang: hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMA; Hubungan media pembelajaran dengan kinerja guru SMA; dan Hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan media pembelajaran dengan kinerja guru SMA di Kabupaten Serang. Penelitian ini menggunakan pendekatan ex post facto (non eksperimen) dengan rancangan korelasional. Jadi dalam penelitian ini tidak mengadakan perlakuan dengan variabel penelitian melainkan mengkaji fakta-fakta yang telah terjadi dan pernah dilakukan oleh subjek penelitian. Kesimpulan penelitian ini adalah: Terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMA;Terdapat hubungan media pembelajaran dengan kinerja guru SMA; serta terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan media pembelajaran dengan kinerja guru SMA di Kabupaten Serang. Dua faktor penting, yaitu media pembelajaran dan gaya kepemimpinan kepala sekolah menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dalam meningkatkan kinerja guru SMA di Kabupaten Serang. Selain itupun, dilihat dari koefisien determinasi terlihat bahwa, ternyata tingkat keragaman sebesar 31,5%, Kinerja guru disebabkan oleh keragaman dari faktor Media pembelajaran dan gaya kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini jelas menunjukkan, bahwa faktor media pembelajaran maupun gaya kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor dominan dalam meningkatkan kinerja guru, dimana hanya 68,5% Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang dalam penelitian ini tidak dianalisis lebih lanjut.
Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Alfian Erwinsyah
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.163 KB)

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini yakni Bagaimana implementasi manajemen kelas dalam meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar. Apa saja faktor penghambat manajemen kelas dalam meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar. Usaha-usaha apa yang ditempuh dalam manajemen kelas sehingga dapat meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar. Implementasi Manajemen Kelas dalam meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar yang meliputi: perencanaan pembelajaran, pengarahan, mengatur ruang kelas, komunikasi; dan kontrol. Hal ini diimplementasikan untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar sehingga dapat meraih prestasi yang murni. Faktor penghambat manajemen kelas dalam meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar adalah Faktor guru, faktor penghambat yang datang dari berupa hal-hal, seperti: tipe kepemimpinan guru yang otoriter, format belajar mengajar yang tidak bervariasi (monoton), kepribadian guru yang tidak baik, pengetahuan guru yang kurang, serta pemahaman guru tentang peserta didik yang kurang. Faktor peserta didik. Faktor keluarga. Faktor fasilitas. Usaha-usaha yang ditempuh dalam manajemen kelas sehingga dapat meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar yaitu: a) mempersiapkan tugas administratif, b) penggunaan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang bervariasi; dan c) menggunakan pendekatan pluralistik.
Pendidikan Karakter Dalam Tinjauan Islam Satria Koni
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.912 KB)

Abstract

Pendidikan karakter dalam Islam sudah lama dikenal dengan penamaan yang berbeda, yaitu pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak dalam Islam sangat ditekankan untuk dilakukan sejak dini. Sekiranya pendidikan karakter diabaikan, akan memberi dampak yang tidak baik bagi kehidupan suatu bangsa. Itulah kenapa, pendidikan karakter di Indonesia dewasa ini dikemas dalam program full day school. Lalu apa dan bagaimana sesungguhnya pendidikan karakter itu? Bagaimana relevansinya dengan pendidikan Islam? Tulisan ini akan mengulas pendidikan karakter secara konseptual dan tinjauannya dalam pendidikan Islam.
Studi Tentang Kebijakan Guru Honorer Sekolah Dasar di Yogyakarta Hilmi Fauzi & Djunawir Syafar
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.087 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang kebijakan guru honorer Sekolah Dasar Negeri di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya beberapa kesenjangan kebijakan dan praktek dilapangan. Dimana terkait pengalihan status dari guru honorer ke PNS belum sepenuhnya dapat direalisasikan dengan baik, karena penyesuaian berbagai kebijakan dari pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah. Sebetulnya, untuk tingkatan Sekolah Dasar sendiri di pusat pemerintahan Kota Yogyakarta sangat membutuhkan tenaga pengajar yang seharusnya berstatus PNS. Dari jumlah keseluruhan Sekolah Dasar di wilayah kota Yogyakarta yakni terdapat sebanyak 90 Sekolah Dasar dengan banyaknya kelas atau rombongan belajar yakni 865 kelas atau rombongan belajar dengan tenaga guru yang berstatus PNS sebanyak 745 orang. Maka, hitungan matematisnya masih terdapat kekurangan guru yang berstatus PNS berkisar 120 orang. Demikian halnya dengan perbandingan upah yang diterima oleh guru honorer Sekolah Dasar dengan tenaga honorer misalnya pada dinas yang lain seperti tenaga honorer keperawatan, terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Padahal, keduanya sama-sama memiliki beban kerja yang besar. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi kembali terkait kebijakan guru honorer Sekolah Dasar di Yogyakarta untuk menopang terwujudnya kualitas dan visi kedaerahan Yogyakarta sebagai kota pendidikan di Indonesia.
Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini Wiwik Pratiwi
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.258 KB)

Abstract

Anak usia dini merupakan anak yang berada pada umur 0-6 yang sedang dalam proses perkembangan dan pertumbuhan dan memiliki potensi yang harus dikembangan. Untuk mengembangan potensi yang dimiliki maka diperlukan suatu kegiatan yang dapat mengembangkan dan mengoptimalkan setiap tahapan perkembangan anak. Bermain merupakan aktifitas yang menyengkan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir dan dilakukan secara suka rela dengan tahapan perkembangan dimuali dari tahapan manipulative, simbolis, eksplorasi, eksperiment dan tahapan dapat dikenal. Melalui bermain aspek perkembangan motorik,social,emosional, bahasa anak akan berkembang jika dalam kegiatan main anak usia dini di dukung oleh tiga jenis main yaitu: main sensorimotor ,main peran,main konstruktif.
Implementasi Budaya Kompetisi Melalui Pemberian Reward And Punishment Dalam Pembelajaran Najamuddin Petta Solong
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.918 KB)

Abstract

Fenomena masih terdapat guru yang kurang memberikan reward kepada peserta didik selain dengan memberikan nilai dan lebih banyak pusnishment yang tidak bersifat edukatif kepada peserta didik yang melakukan pelanggaran atau kesalahan sehingga kurangnya implementasi budaya kompetisi di kalangan peserta didik. Implementasi budaya kompetisi melalui pemberian reward and punishment dalam proses pembelajaran terdapat dua hal yang berperan yaitu sumber daya manusia yang berkualitas terutama guru, dan budaya sekolah, nilai-nilai, sikap dan perilaku positif yang dikembangkan di lingkungan sekolah yang mengacu pada 4 aspek yaitu semangat kerja keras semangat berkompetisi dipadukan dengan semangat kooperasi, kebiasaan berpikiran positif atau positive mind set dan sikap sportif atau sportifitas. Implementasi budaya kompetisi melalui pemberian reward and punishment dalam pembelajaran tersebut harus didukung oleh para pengampu (stakeholder) pendidikan, terutama di sekolah. Hal tersebut dapat menjadi dasar bagi seorang guru dalam menghadapi peserta didik dalam situasi dan kondisi apapun khususnya dalam mengembangkan budaya kompetisi di kalangan peserta didik dalam proses pembelajaran. Karena secara kejiwaan pada dasarnya kenakalan peserta didik merupakan bentuk ekspresi dari keinginan mereka untuk menunjukkan eksistensi diri kepada lingkungan sekitar sehingga menimbulkan kemauan untuk berkompetisi menjadi terhambat apalagi melakukan kolaborasi dalam pembelajaran.
Pendidikan Inspiratif (Menjadikan Iklim Pembelajaran Bermakna) Firmansah Kobandaha
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.824 KB)

Abstract

Dapat disimpulakan pembahasan mengenai Pendidikn Inspiratif itu adalah usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik untuk menggerakan atau membangkitkan semangat para peserta didik untuk menciptakan suatu proses pembelajaran yang bermakna. Dalam usaha untuk meningkatkan iklim pembelajaran yang inspiratif, aspek paling utama yang harus diperhatikan oleh pendidik adalah bagaimana pendidik mampu untuk menarik dan mendorong minat peserta didik untuk senang dan menyukai terhadap pembelajaran.
Wanita dan Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam di Era Kehidupan Modern Ruwiah Buhungo
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.626 KB)

Abstract

Pembahasan tentang wanita sangatlah penting terkait eksistensinya dalam membangun bangsa . Wanita sangatlah memiliki pengaruh yang sangat dominan bagi keberlangsungan sebuah bangsa, sebab pada wanitalah yang akan melahirkan dan mendidik para generasi yang akan datang sekaligus memberi pengaruh besar terhadap generasi dan pemimpin bangsa. Dalam Islam, setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin baik bagi dirinya sendiri maupun apa yang dipimpinnya, sehingga seorang pemimpin suatu saat akan dimintai pertanggungjawabannya. Hal ini sebagaimana hadits yang berasal dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a : Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggung jawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/ pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) dari hal hal yang dipimpinnya. Dari hadits tersebut pada dasarnya, manusia baik itu laki-laki maupun perempuan adalah seorang pemimpin, dan pokok dari suatu kepemimpinan dalam Islam adalah tanggunjawab, dan tanggung jawab terkecil yang dipikul seseorang dalam hidupnya sekurang-kurangnya adalah dirinya sendiri. Akan tetapi, tanggung jawab di sini bukan semata-mata bermakna melaksanakan tugas-tugas pokoknya lalu tidak menyisakan dampak (atsar) bagi yang dipimpin. Melainkan lebih dari itu, yang dimaksud tanggung jawab di sini lebih kepada mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan bagi apa yang dipimpinnya atau sebuah kebijakan dan tindakan seorang pemimpin haruslah terkait langsung kepada kesejahteraan apa yang dipimpinnya (tasharruf al-imâm ‘alâ al-ra’iyyah manûthun bi almashlahah)”. Sebagai contoh, jika orang tua hanya sekedar memberi makan anak-anaknya tetapi tidak memenuhi standar gizi serta kebutuhan pendidikannya, maka hal itu masih jauh dari makna tanggung jawab yang sebenarnya, yang dalam hal ini orang tua tidak hanya memberikan makan, namun ia juga hendaknya mampu mengarahkan anaknya kepada kehidupan yang lebih baik sesuai dengan ajaran agama. Dengan demikian, sebagai pendidik pertama sebuah generasi, wanita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan hambatan, apapun peran wanita baik sebagai anak, isteri, ibu dan sebagainya. Meskipun kita menyebutkan wanita muslimah, isu yang ada sebenarnya berkaitan dengan umat Islam secara umum. Kita tidak akan menemukan pria yang baik tanpa adanya wanita yang baik, demikian juga sebaliknya. Sebagai muslimah,wanita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan hambatan dalam melaksanakan multi tugas, baik sebagai individu, anggota keluarga dan anggota masyarakat
Kepuasan Pelanggan Mahasiswa Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Nur Gamar
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.079 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap layanan administrasi akademik di Program Studi Manajemen Pendidikan (Prodi MP) S1, dan aspek-aspek apa yang memiliki tanggapan paling baik dan aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dari para pengelola.Metode penelitian ini adalah studi kasus dengan jenis penelitian kualitatif di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (FIP UNG). Sumber data yang digunakan adalah mahasiswa MP S1, Tata Usaha, dan sumber dokumen berupa Pedoman Akademik FIP UNG Tahun 2016. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data dilakukan dengan pemaknaan melalui tahapan: data collection, data reduction, data display, dan data verifikasi. Temuan penelitian pada aspek layananan administrasi akademik di Prodi MP S1 pada umumnya mahasiswa menyatakan cukup baik. Pada aspek pembelajaran oleh Dosen di kelas umumnya terkategori baik. Harapan terhadap layanan administratif dan akademik mengisyaratkan bahwa masih banyak aspek yang perlu diperbaiki dan perlu mendapatkan pengawasan yang jelas serta pemeliharaan yang terkontrol secara kontinu. Aspek yang memiliki tanggapan paling baik adalah aspek kepribadian, komunikasi, penguasaan terhadap materi perkuliahan, rencana perkuliahan dan strategi pembelajaran. Sedangkan Aspek yang masih perlu ditingkatkan adalah masalah wifi (hotspot) dan ketersediaan sarana pembelajaran di kelas maupun di Perpustakaan.
Transmisi Ilmu Dalam Tradisi Islam Tita Rostitawati
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.725 KB)

Abstract

Transmisi ilmu pengetahuan dalam peradaban Islam bermula sejak Islam muncul, tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Di awal kehadiran Islam, di masa Rasulullah SAW dan khulafaur rasyidun, belum terlihat perkembangan yang pesat pada bidang ilmu pengetahuan. Transmisi yang ada bersifat pengembangan aspek keyakinan terhadap Allah SWT (tauhid). Hal ini disebabkan belum terjadi persentuhan yang kuat dengan peradaban besar lain yang sudah berkembang sebelum Islam hadir di Mekkah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman kejayaan Islam masa lampau tak lepas dari peran lembaga pendidikan yang ada. Lembaga-lembaga itu menjadi sarana bagi berlangsungnya transmisi ilmu pengetahuan . Banyak sekali lembaga pendidikan yang berperan menjadi saranan pengembangan ilmu kala itu. Antara lain maktabah, kuttab, halaqah, observatorium, dan klinik, dar al-hikmah, dan dar-al-ilmu serta madrasah.

Page 1 of 2 | Total Record : 13