cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
ISSN : 19780419     EISSN : 26558394     DOI : -
Jurnal Teknik kimia fokus pada proses perpindahan panas dan massa, material maju, teknik reaksi kimia, pengolahan dan pengelolaan limbah, biomassa dan energi, termodinamika, biokimia, elektrokimia, perancangan dan pengendalian proses, proses pencampuran dan pemisahan. Rung lingkup (Scope) Jurnal Teknik Kimia meliputi semua aspek yang berhubungan dengan bidang teknik kimia, ilmu kimia. dan semua proses reaksi kimia.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA" : 8 Documents clear
PEMANFAATAN ALGA HIJAU SEBAGAI BIOKATODA PADA PMFC (PHOTOSYNTHETIS MICROBIAL FUEL CELL) Rosyadi, Fani Aldilah; Laily, Elvin Noer; Sitoresmi, Santi; Yushardi, Yushardi
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i1.837

Abstract

Di Indonesia, penggunaan energi terus mengalami lonjakan hebat. Kebutuhan energi listrik Indonesia diperkirakan terus bertambah sebesar 4,6% setiap tahunnya, dan akan mengalami tiga kali lipat pada tahun 2030. Sehingga diperlukan usaha untuk menghasilkan energi listrik alternatif berkelanjutan (sustainable technology). PMFC (Photosynthesis Microbial Fuel Cell) merupakan sebuah teknologi hijau penghasil listrik dengan memanfaatkan organisme fotosintetik. Pemanfaatan makhluk hidup dalam sistem PMFC di kompartemen katoda disebut dengan biokatoda. Biokatoda berfungsi sebagai subtrat aseptor elektron yang dihasilkan oleh mikroba di ruang anoda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar alga hijau air tawar terhadap tegangan dan kuat arus yang dihasilkan Telah dilakukan penelitian pada sistem PMFC dengan menggunakan perlakuan variasi kadar alga hijau yaitu 30 gram, 40 gram, 50 gram dan 60 gram sebagai biokatoda dan limbah cair tempe sebagai subtrat pertumbuhan mikroba pada ruang anoda. Penelitian ini menghasilkan tegangan 320 mV, kuat arus 5,9 µA dan power density 1293,151 µW/m2. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i1.837
STUDI PENAMBAHAN MIKROORGANISME PADA SUBSTRAT LIMBAH POME TERHADAP KINERJA MICROBIAL FUEL CELL Yogaswara, Rachmad Ramadhan; Farha, Ayu Shafira; Khairunnisa, Khairunnisa; Pusfitasari, Memik Dian; Gunawan, Adrian
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i1.839

Abstract

Sel bahan bakar (fuel cell) sebagai sumber energi listrik alternatif yang menggunakan prinsip reaksi bioelektrokimia dengan memanfaatkan mikroorganisme disebut Microbial Fuel Cell (MFC). Substrat dan mikroorganisme merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kinerja MFC dalam memproduksi energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan mikroorganisme ke dalam substrat terhadap kinerja MFC. Substrat yang digunakan adalah limbah cair pengolahan kelapa sawit yang sering disebut POME (palm oil mill effluent). Terdapat dua jenis mikroorganisme yang masing – masing ditambahkan ke dalam substrat POME, yakni Saccharomyces cerevisiae dan bakteri Escherichia coli. Proses bio-listrik ini dilakukan dengan dual-chamber reactor sebagai anoda dan katoda yang dihubungkan dengan jembatan garam dan terdapat elektroda di setiap chamber yang dihubungkan dengan kabel tembaga. Hasil yang didapatkan adalah penambahan S. cerevisiae menurunkan power density yang dihasilkan oleh MFC dibandingkan dengan POME murni. Sebaliknya, penambahan bakteri E. coli ke dalam substrat POME membuat listrik yang diproduksi oleh MFC semakin meningkat. Power density tertinggi yang diperoleh pada penambahan S. cerevisiae sebesar 103,15 mW/m2, sebaliknya pada penambahan E. coli diperoleh power density tertinggi sebesar 103,02 mW/m2. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i1.839
BIOETANOL DARI BUAH KERSEN (MUNTINGIA CALABURA) MENGGUNAKAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE Sitoresmi, Santi; Rosyadi, Fani Aldilah; Laily, Elvin Noer; Fadholi, Lukman; Yushardi, Yushardi
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i1.840

Abstract

Harga minyak dunia menyentuh US$50 per barel pada tahun 2016 dan diperkirakan naik menjadi US$60 pada akhir 2017, sedangkan fokus pemerintah pada tahun 2014, untuk meningkatkan produksi minyak bumi menjadi 1 juta barel, menyebabkan ketersediaan minyak bumi Indonesia berkurang lebih cepat kurang dari 23 tahun. Bioetanol merupakan salah satu energi alternatif yang terbuat dari bahan organik yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi. Buah kersen memiliki kandungan glukosa 0,661 gr/ml dan karbohidrat 7,55 gram dalam 100 gram buah, sehingga diperkirakan berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi buah kersen sebagai bahan baku pembuatan bioethanol dan mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi terhadap kadar etanol. Metode penelitan yang digunakan adalah persiapan bahan baku, hidrolisis, fermentasi, destilasi dan dehidrasi. Hasil kadar etanol yang diperoleh dengan variasi waktu fermentasi 3, 5, 7,dan 9 hari adalah 4,11 %, 4,82%, 4,82 %, dan 5,19 %. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i1.840
KARAKTERISTIK BIOCHAR BERDASARKAN JENIS BIOMASSA DAN PARAMETER PROSES PYROLISIS Iskandar, Taufik; Rofiatin, Umi
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i1.843

Abstract

Penggunaan biochar sudah semakin meluas baik sebagai bahan bakar alternatif, industri pertanian, industri kimia maupun farmasi. Dan sampai saat ini sifat fungsional biochar belum teridentifikasi berkaitan dengan biomasa yang digunakan sebagai bahan bakunya. Padahal kandungan senyawa kimia selulosa (C6H10O5)n, hemiselulosa (C5H8O4)n dan lignin [(C9H10O3)(CH3O)]n dalam biomasa berbeda komposisinya. Perbedaan ini tentu akan mempengaruhi produk biochar yang dihasilkan. Sehingga perlu diperhatikan karakteristik biochar sesuai fungsi dan sifat-sifat peruntukannya agar efektivitas produk menjadi lebih optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakterisasi dan spesifikasi biochar menggunakan teknologi Pyrolisis dengan variabel ; jenis biomasa (tempurung kelapa, bambu, tongkol jagung, sekam padi dan jerami padi), temperatur proses (300 0C, 400 0C, 500 0C, 600 0C, 700 0C) dan waktu proses (30 menit, 45 menit, 60 menit). Produk biochar yang dihasilkan akan di analisa proximate dan uji nilai kalor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah zat reaktif dalam biomasa sangat menentukan sifat fungsional dan karakter biochar. Sedang kandungan kimia lainnya seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin berpengaruh pada nilai kalor biochar. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i1.843
PERANCANGAN VACUM EVAPORATOR METODE LIQUID RING VACUM PUMP Moenandar, Siswanto; Triana, Nurul Widji
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i1.842

Abstract

Proses evaporasi pada nira dengan vacum evaporator menggunakan barometrik condensor memerlukan energi yang cukup besar, untuk menghemat energi maka diperlukan perancangan suatu evaporator vacum yang dapat menurunkan titik didik juga yang hemat energy yaitu dengan mengganti barometrik condensor menjadi metode Liquid Ring Vacum Pump dimana uap yang telah terkondensasi di dalam condensor dialirkan ke pompa vacum untuk menarik uap pada ruang evaporator sehingga terjadi kondisi vacum. Pompa vacum jenis ini menggunakan energy kecil bila dibandingkan dengan menggunakan steam jet ejector dan diharapkan pada penggunaan vacum evaporator dengan Metode Liquid Ring Vacum Pump ini akan dapat menghemat daya listrik.. Perancangan vacum evaporator dengan metode Liquid Ring Vacum Pump ini dapat menurunkan suhu penguapan sampai 76 0C dengan tingkat kevacuman mencapai 200 mm Hg terhadap tekanan 760 mm Hg. Hasil perancangan vacum evaporator ini diharapkan dapat digunakan pada Industri yang menggunakan proses evaporasi larutan yang peka terhadap suhu tinggi, dengan membuat kondisi vacum maka akan menurunkan titik didih yang secara otomatis akan menghemat biaya dalam proses penguapannya. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i1.842
KAJIAN PROSES ASETILASI TERHADAP KADAR ASETIL SELULOSA ASETAT DARI AMPAS TEBU Wahyusi, Kindriari Nurma; Moenandar, Siswanto; Utami, Lucky Indrati
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i1.844

Abstract

Komponen utama ampas tebu adalah serat (fiber) yang termasuk dalam syarat bahan baku yang dapat dijadikan pulp untuk pembuatan selulosa khususnya selulosa asetat. Asetilasi selulosa dari ampas tebu dalam pelarut asam phospat merupakan salah satu metode untuk menghasilkan selulosa asetat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh proses asetilasi terhadap kadar asetil selulosa asetat dengan variabel jumlah asam asetat glacial dan kecepatan pengadukan . Proses asetilasi dilakukan dengan mereaksikan selulosa yang terbuat dari ampas tebu dan asam asetat glacial dalam sebuah reactor dengan menggunakan motor pengaduk. Prosesnya terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama adalah pembuatan selulosa yang kemudian dimurnikan. Tahap kedua adalah melarutkan selulosa ke dalam asam phospat dan mengasetilasi selulosa dengan asam asetat glacial dan tahap pemulihan produk dengan cara penyaringan dan pengeringan. Dalam penelitian akan dipelajari pengaruh pemberian volume asam asetat glacial 98% sebanyak 20, 40, 60, 80 dan 100 ml dengan kecepatan pengadukan sebesar 100, 200, 300, 400 dan 500 rpm terhadap kadar asetil dari selulosa. Dari hasil penelitian ini didapat kadar asetil terbesar adalah 45,16% pada pemberian volume asam asetat glacial 60 ml dengan kecepatan pengadukan 300 rpm. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i1.844
RATIO MOLAR MINYAK SAWIT DENGAN ETANOL KONSENTRASI RENDAH DALAM PEMBUATAN BIODIESEL Ningsih, Erlinda; Suparto, Suparto; Sato, Abas; Mustikasari, Yeni Ratu; Dewi, Risty Christina
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i1.836

Abstract

Pada umumnya pembuatan biodiesel menggunakan etanol dengan kadar 99.8% (pure analitis) yang membutuhkan biaya tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh ratio mol mnyak sawit dengan etanol konsentrasi rendah terhadap yield dalam pembuatan biodiesel. Ratio mol antara minyak sawit dan etanol yang digunakan dalam pembuatan biodiesel ini adalah 1:12; 1:14; 1:16 dengan waktu reaksi 3 jam dan pemanasan dilakukan pada suhu 60 oC. Proses selanjutnya adalah pemisahan dan pencucian. Berdasarkan hasil analisa, diperoleh bahwa biodiesel yang dihasilkan memenuhi standar SNI-04-7182-2006. Yield terbesar diperoleh pada kondisi waktu reaksi 3 jam, ratio mol 1:16 yaitu 59.26%. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i1.836
KONSENTRASI CROSS-LINKER TERHADAP PERFORMA ADSORBEN BERBASIS THERMOSENSITIVE NIPAM-CO-DMAAPS GEL Ningrum, Eva Oktavia; Purwanto, Agus; Rosita, Galuh Chynintya Rosita; Bagus, Asep; Suharto, Toni
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i1.838

Abstract

Penyebab pencemaran logam berat di perairan Indonesia, seperti yang terjadi di teluk Jakarta adalah kegiatan industri yang menghasilkan limbah logam berat. Akumulasi logam berat dalam air dan tanah dapat membahayakan kelestarian ekosistem. Salah satu teknologi terbaru dalam separasi ion logam berat adalah metode adsorpsi dengan zwitterionic betaine. Adsorben berbasis thermosensitive polimer gel khususnya zwitterionic betaine memiliki kelebihan yaitu mampu menunjukkan selektivitas ion. Ion tersebut dapat diikat melalui charged group yang terletak di perulangan unit yang sama. Kation akan diikat oleh charged group bermuatan negatif (SO3-) dan anion akan diikat oleh charged group bermuatan positif (N+) adsorben secara simultan. Pada penelitian ini gel hasil kopolimerisasi antara N-isopropylacrylamide (NIPAM) dan N,N’-dimethyl(acrylamidopropyl)ammonium propane sulfonate (DMAAPS) akan digunakan sebagai adsorben. Pada penelitian ini thermosensitive NIPAM-co-DMAAPS gel dipersiapkan melalui reaksi polimerisasi radikal bebas dengan menggunakan N,N,N’,N’-tetramethylethylenediamine (TEMED) sebagai akselerator, ammonium peroxodisulfate (APS) sebagai inisiator, dan N,N’-methylenebisacry-lamide (MBAA) sebagai cross-linker dengan konsentrasi 10 mmol/L dan 30 mmol/L. Untuk mengetahui keberhasilan sintesa gel dilakukan uji FTIR. Larutan Zn(NO3)2 digunakan untuk menguji performa dari gel antara lain adsorpsi terhadap ion logam berat serta hubungannya dengan swelling degree. Selain itu semakin tinggi jumlah ion yang teradsorp akan mengakibatkan naiknya nilai swelling degree. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i1.838

Page 1 of 1 | Total Record : 8