cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
ISSN : 19780419     EISSN : 26558394     DOI : -
Jurnal Teknik kimia fokus pada proses perpindahan panas dan massa, material maju, teknik reaksi kimia, pengolahan dan pengelolaan limbah, biomassa dan energi, termodinamika, biokimia, elektrokimia, perancangan dan pengendalian proses, proses pencampuran dan pemisahan. Rung lingkup (Scope) Jurnal Teknik Kimia meliputi semua aspek yang berhubungan dengan bidang teknik kimia, ilmu kimia. dan semua proses reaksi kimia.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA" : 8 Documents clear
KARAKTERISTIK TEPUNG PREBIOTIK UMBI UWI (Dioscorea spp) Winarti, Sri; Saputro, Erwan Adi
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i1.709

Abstract

Umbi uwi (Dioscorea spp.) merupakan salah satu jenis umbi yang banyak tumbuh di Indonesia  memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Keanekaragaman uwi sangat banyak baik dilihat dari bentuk, ukuran, warna, maupun rasa umbinya. Terdapat lebih dari 600 spesies dari genus Dioscorea spp. tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia, antara lain Dioscorea hispida (gadung), Dioscorea esculenta (gembili), Discorea bulbifera (gembolo), Dioscorea alata (uwi ungu/purple yam), Dioscorea opposita (uwi putih), Dioscorea villosa (uwi kuning), Dioscorea altassima, Dioscorea. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa 10 jenis umbi Dioscorea spp. memiliki kadar inulin bervariasi antara 2,88-14,77%. Umbi Dioscorea spp. biasanya digunakan sebagai sumber karbohidrat alternatif di pedesaan, namun belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku aneka olahan produk pangan, khususnya pangan fungsional. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi karakteristik fisiko-kimia tepung umbi uwi dan dodol prebiotik yang berbahan baku umbi uwi (Dioscorea spp). Karakteristik fisiko-kimia yang dievaluasi meliputi kadar air, pati, amilosa, amilopektin, inulin (pada tepung umbi uwi) dan tekstur, kadar gula reduksi dan uji organoleptik (pada dodol). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut menggunakan analisis Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 jenis umbi uwi memiliki kadar pati yang bervariasi.
KINETIKA FERMENTASI VCO SECARA SINAMBUNG DALAM BIOREAKTOR TANGKI IDEAL Redjeki, Sri; Kurniati, Ely
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i1.711

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan kinetika reaksi pada proses fermentasi sinambung, pada pembuatan VCO. Fermentasi sinambung dijalankan dengan mengalirkan substrat dengan laju aliran tertentu dan pada saat yang sama produk hasil metabolisme dikeluarkan dengan laju alir yang sama. Penambahan medium baru dengan laju yang sesuai dapat menghasilkan keadaan tunak (steady state), pada keadaan tunak tersebut konsentrasi sel, laju pertumbuhan, konsentrasi produk tidak mengalami perubahan selama waktu fermentasi berlangsung. Penentuan parameter Yp/s, vp, km’ dapat ditentukan dari berbagai percobaan laju pengenceran. Hasil yang diperoleh adalah untuk nisbah (1:2): vp= 0,06 jam-1, km’ = 4,0451 g/l, dan Yp/s = 6 g asam laktat/g glukosa.
SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK SISA PAKAI DENGAN VARIASI WAKTU REAKSI DAN UKURAN Ba(OH)2 SEBAGAI KATALIS Lisdayanti, Rahajeng; Putri, Chrysant Arasati; Setyawati, Harimbi
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i1.708

Abstract

Ketersediaan bahan bakar fosil yang makin menipis jumlahnya menjadi pemicu bagi para peneliti untuk mengeksploarasi bahan bakar alternative terbaru-kan. Biodisel merupakan salah satu bahan bakar aternatif yang banyak dikembangkan, mulai dari teknologi, proses maupun bahan bakunya. Bahan baku yang sering digunakan berasal dari sawit, kelapa, zaitun, kanola maupun alpokat yang jika digunakan terus menerus akan menimbulkan masalah baru dibidang pangan. Minyak sisa pakai yang masih mengandung asam lemak menjadi salah satu bahan yang potensial sebagai bahan baku biodisel. Penggunaan katalis heterogen (Ba(OH)2.8H2O)pada variasi ukuran (25 dan 60 mesh) dan waktu reaksi (80–120 menit) sangat mempengaruhi biodisel yang dihasilkan. Biodisel dengan karakteristik terbaik didapatkan pada waktu reaksi selama 100 menit dengan ukuran katalis 60 mesh. Yield metil ester yang dihasilkan sebesar 86,8%.
BIODIESEL DARI MINYAK BIJI PEPAYA DENGAN TRANSESTERIFIKASI INSITU Daryono, Elvianto Dwi
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i1.707

Abstract

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses produksi biodiesel secara langsung dari biji pepaya melalui proses transesterifikasi in situ. Variabel berubah kondisi proses yang dipelajari adalah volume metanol (200, 300 dan 400 mL) dan waktu proses transesterifikasi in situ (30, 60, 90, 120 dan 150 menit) dengan variabel tetap berat dan kadar air bahan baku, katalis, kecepatan pengadukan, suhu, dan diamati pengaruhnya terhadap yield minyak terekstrak yang membentuk FAME. Volume metanol dan waktu reaksi berpengaruh nyata terhadap yield FAME. Yield tertinggi didapatkan pada volume metanol 400 mL dan waktu 120 menit (77,68%).
ETANOL DARI HASIL HIDROLISIS ONGGOK Sutiyono, Sutiyono; Soemargono, Soemargono; Edahwati, Luluk; Siswati, Nana Dyah
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i1.712

Abstract

Onggok dapat digunakan sebagai sumber energi dengan cara pembakaran langsung atau digunakan  sebagai biogas. Kandungan pati dalam onggok dapat diubah menjadi fruktosa dan glukosa dengan proses hidrolisis, di mana selanjutnya hasil dari proses hidrolisis ini akan difermentasikan menjadi etanol. Mengubah onggok menjadi sumber energi yang lain adalah dengan proses fermentasi menjadi etanol. Penelitian ini bertujuan untuk merubah glukosa hasil dari proses hidrolisis onggok menjadi etanol menggunakan variabel waktu fermentasi: 4, 6, dan 8 hari, penambahan saccharomycess cereviceae: 8, 10 dan 12% dari total volume filtrat. Hasil penelitian diperoleh: kadar HCl sisa 0,088%, kadar glukosa sisa 3,198%, kadar etanol 15,82%, setelah dilakukan proses distilasi kadar etanol yang diperoleh sebesar 89%.
MINYAK KENCUR DARI RIMPANG KENCUR DENGAN VARIABEL JUMLAH PELARUT DAN WAKTU MASERASI Hudha, Mohammad Istnaeny; Daryono, Elvianto Dwi; Muyassaroh, Muyassaroh
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i1.706

Abstract

Minyak kencur merupakan pendatang baru dalam dunia industri minyak atsiri. Komponen terbesar yang terkandung dalam minyak kencur adalah etil para metoksisinamat. Kandungan tersebut mempunyai banyak manfaat dan juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Minyak kencur dapat dihasilkan dari rimpang kencur (Kempferia Galanga L.) yang telah dibuat menjadi serbuk kencur dengan metode maserasi menggunakan pelarut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi operasi terbaik dari pengambilan minyak kencur sehingga dilakukan penelitian terhadap jumlah pelarut dan waktu maserasi  dengan cara merendam serbuk kencur menggunakan pelarut etanol 95% dan variasi jumlah pelarut (240mL, 320mL dan 400 mL) serta waktu maserasi (1, 2, 3, 4, dan 5 hari). Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi operasi optimal terdapat pada maserasi hari ke empat dengan jumlah pelarut sebanyak 400 mL yang ditandai dengan terbacanya pada hasil analisa menggunakan GC-MS bahwa komponen etil para metoksisinamat terdapat pada peak ke lima dengan luas area sebesar 77,74%.
PEMANFAATAN LIGNIN DARI LIMBAH KULIT BUAH KAKAO MENJADI PEREKAT Susilowati, Susilowati; Munandar, Siswanto; Edahwati, Luluk
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i1.710

Abstract

Lignin yang digunakan dalam penelitian ini adalah lignin hasil delignifikasi  proses organosolv dengan etanol 40%. Lignin resorsinol formaldehid (LRF) dan Lignin phenol formaldehid (LPF) dibuat dengan cara mensubstitusikan lignin dalam perekat pada berbagai perbandingan yaitu: 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%. Tujuan dari  penelitian  ini adalah membuat perekat LRF dan LPF dengan pembanding perekat komersial. Dari hasil analisis penelitian diperoleh untuk perekat LRF diperoleh viskositas  6,45 Cps pada substitusi lignin 15% dan untuk LPF diperoleh viskositas viskositas 5,60 Cps pada substitusi lignin 30%, sedangkan perekat komersial viskositasnya 6,55 Cps. pH untuk LRF  10,1 pada substitusi lignin 15% dan untuk LPF  pH 8,3 pada substitusi lignin 30%,sedangkan  perekat komersial  pH 4,4.  Densitas (berat jenis) untuk LRF diperoleh antara 0,918 g/ml pada substitusi ligni 15% dan untuk LPF diperoleh 1,236 g/ml pada substitusi lignin 30%, sedangkan perekat komersial densitasnya 1,114 g/ml. Hasil uji daya rekat pada LRF 3,42 kg/cm2 pada substitusi lignin 15% dan uji daya rekat LPF 0,15 kg/cm2 pada substitusi lignin 30%, untuk perekat komersial 3,65 kg/cm2.  Perekat LRF lebih cepat mengeras bila dibandingkan dengan  perekat LPF, semakin besar substitusi lignin maka semakin kental vikositasnya.
BIOETANOL DARI BONGGOL POHON PISANG Warsa, I Wayan; Septiyani, Faudzia; Lisna, Camilla
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i1.713

Abstract

Limbah pohon pisang menghasilkan 48,26% pati yang merupakan sumber bahan organik yang dapat dijadikan bioetanol sebagai energi alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Tujuan penelitian ini adalah pembuatan bioetanol dari bonggol pisang menggunakan proses hidrolisis dan fermentasi, dimana hidrolisis ini menggunakan enzim alfa-amilase dan enzim gluko-amilase lalu dilanjutkan dengan proses fermentasi dengan menggunakan saccharomyces cereviceae. Variabel fermentasi yang dijalankan adalah 2,3,5,7, dan 8 hari serta konsentrasi starter saccharomyces cereviceae 8%,9%, dan 10%. Hasil terbaik diperoleh dengan menggunakan konsentrasi starter 9% dan waktu fermentasi 7 hari, kadar bioetanol yang dihasilkan sebesar 30,59%.

Page 1 of 1 | Total Record : 8