cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam
ISSN : 14124777     EISSN : 25805096     DOI : -
Core Subject : Religion,
Islamadina adalah jurnal yang diterbitkan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tahun 2002 yang mempublikasikan karya-karya akademik dengan memfokuskan kajian pemikiran Islam (sosial, budaya, politik dan ekonomi) yang progresif dan mencerahkan.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "ISLAMADINA, Volume 20, No. 1, Maret 2019" : 6 Documents clear
Perlindungan Hukum bagi Dokter dalam Menangani Keadaan Medis Darurat Berdasarkan Implied Concent Mahsun Ismail
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 20, No. 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.292 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.4380

Abstract

Dokter sebagai komponen utama pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan penting karena terkait langsung dengan pemberian pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan. Oleh sebab itu, dokter dalam menangani pasien yang sedang gawat darurat harus bertindak cepat, tepat, dan bermutu untuk menolong pasien tersebut agar dapat menyelamatkan nyawa pasien dari kematian atau pun kecacatan. Maka, sebelum memberikan tindakan medis para dokter kepada pasien berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran, seorang dokter harus mendapatkan persetujuan tindakan medis dari pasiennya (informed consent), karena tanpa hal tersebut, dokter dapat dipersalahkan secara hukum atas tindakan medisnya. Secara umum persetujuan tindakan medis yang diberikan oleh pasien kepada dokter untuk melakukan tindakan medis dapat dibedakan menjadi menjadi dua bentuk, yaitu: dengan suatu pernyataan (expressed) yang meliputi persetujuan secara lisan dan persetujuan tertulis, serta persetujuan dengan isyarat (implied concent) yang meliputi dalam keadaan biasa dan dalam keadaan gawat darurat. Implied concent merupakan persetujuan tindakan medis yang diberikan pasien secara tersirat, tanpa persyaratan yang tegas, sehingga implied concent ini adalah peristiwa sehari-hari, seperti, pasien datang ke rumah sakit untuk mengetahui tekanan darah, pengambilan contoh darah, pemeriksaan badan, pemeriksaan pernapasan dengan stetoskop, pengukuran tensinya, dan sebagainya. Artinya, implied concent adalah persetujuan yang dianggap diberikan oleh pasien, umumnya diberikan dalam keadaan normal, artinya dokter menangkap persetujuan tindakan medis tersebut dari isyarat yang diberikan/dilakukan pasien. Sedangkan dalam keadaan terjadi sengketa medis antara pasien dengan dokter agar langsung diproses melalui jalur hukum, terlebih dahulu dimintakan pendapat dan mediasi dari Majelis Kehormatan Disiplin Kekdoteran Indonesia untuk menentukan ada atau tidaknya kesalahan yang dilakukan oleh dokter dalam pelaksanaan tindakan medis dan menetapkan sanksi bagi dokter yang dinyatakan bersalah.
Peningkatan Kapasitas Guru PAI Melalui Pelatihan Modifikasi Kurikulum Menggunakan Differentiated Instruction Untuk Siswa Disabilitas Intelektual Anita Aisah; DWI SANTOSA
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 20, No. 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.494 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.3725

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas pelatihan modifikasi kurikulum differentiated instruction pada Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk siswa disabilitas intelektual. Latar belakang masalah dalam penelitian ini ada ketidaksiapan guru PAI dalam menghadapi keberagaman siswa terutama pada aspek keberagaman mental. Peneliti mengambil tema siswa disabilitas intelektual berdasarkan studi pendahuluan yang menghasilkan bahwa banyak siswa dengan karakteristik disabilitas intelektual ditemui oleh guru PAI. Differentiatied Instruction dipilih karena sudah terbukti efektif digunakan di dalam kelas dengan keberagaman siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pretest posttest kontrol grup design. Alat ukur yang digunakan adalah angket terbuka pretest dan posttest untuk menguji pengetahuan peserta pelatihan tentang modifikasi kurikulum differentiated instruction pada mapel PAI untuk siswa disabilitas intelektual. Alat pengambil data selain angket adalah blanko observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui ketrampilan memodifikasi kurikulum pada peserta selama pelatihan berlangsung. Pelatihan telah dilaksanakan pada bulan Juli 2018 di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ada 19 peserta dengan karakteristik pendidik PAI yang sudah memiliki pengalaman mengajar minimal 1 tahun.Hasil dari penelitian ini adalah adanya perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest pengetahuan tentang modifikasi kurikulum differentiated instruction pada mapel PAI untuk siswa disabilitas intelektual. Perbedaan ini ditunjukkan oleh skor signifikansi 0,00 (0,00<0,05). Hasil yang lain adalah ketrampilan peserta yang sudah mengikuti langkah langkah dalam menerapkan DI khususnya pada RPP. Kelemahan dari pelatihan ini adalah waktu yang sangat terbatas terutama pada sesi praktek implementasi differentiated instruction pada RPP yang disediakan sehingga pembuatan evaluasi pada RPP tidak dirinci lebih detail.
Hubungan Keyakinan Agama Islam terhadap Penerimaan Vaksin Measles Rubella di Wilayah Kerja Puskesmas Kembaran I Banyumas Havidza Rivani; Yuhantoro Budi Handoyo S; Darodjat Darodjat; Titik Kusumawinakhyu
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 20, No. 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.068 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.4435

Abstract

Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak dan rubella serta dapat menular melalui saluran nafas. Penyakit campak dan rubella bisa dicegah dengan melakukan vaksin MR. Terdapatnya masyarakat yeng terkena campak dan rubella disebabkan penerimaan vaksin yang kurang baik serta beberapa faktor seperti keyakinan agama Islam. Berdasarkan keyakinan agama ibu namun kurang informasi terkait vaksin MR, akan sangat mempengarhui dalam penerimaan vaksin MR. Ibu yang mempunyai informasi terkait vaksin MR, akan melakukan penerimaan vaksin MR. Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui hubungan keyakinan agama islam terhadap penerimaan vaksin Measles Rubella di wilayah kerja Puskesmas 1 Kembaran. Metode yang digunakan Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang di ambil secara cluster random sampling dan uji hipotesis menggunakan Regresi Linear. Hasil uji Regresi Linear menunjukan nilai Sig.0,000 yang artinya terdapat hubungan keyakinan agama Islam terhadap penerimaan vaksin Measles Rubella. Nilai Coeficient Correlation sebesar 0,469 yang menunjukan korelasi sedang dengan arah korelasi positif antara keyakinan agama Islam terhadap penerimaan vaksin Measles Rubella. Hasil R Square pada penelitian ini yaitu ,220 atau 22%. Hal ini mengandung arti bahwa kemampuan variabel X dalam menjelaskan variabel Y adalah sebesar 22%. Masih terdapat  78% variabel X lain yang dapat mempengaruhi variabel Y. 
Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syari’ah di Lembaga Keuangan Syari’ah Kabupaten Banyumas Safitri Mukarromah; Wage Wage
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 20, No. 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.668 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.3823

Abstract

Pesatnya perkembangan lembaga keuangan syari’ah berimplikasi pada kemungkinan timbulnya permasalahan atau sengketa antara pihak penyedia layanan dengan masyarakat yang dilayani. Mengantisipasi kemungkinan tersebut, diperlukan adanya lembaga penyelesaian sengketa yang mempunyai kredibilitas dan kompeten sesuai bidangnya, yaitu bidang ekonomi syariah. Lembaga penyelesaian sengketa yang kita kenal saat ini terdiri dari dua yaitu lembaga litigasi dan lembaga non litigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelesaian sengketa ekonomi syariah menurut peraturan perundang-undangan dan penyelesaian sengketa di lembaga keuangan syariah di wilayah banyumas. Data yang terkumpul akan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yaitu menguraikan gambaran dari data yang diperoleh dan menghubungkan satu sama lain untuk mendapatkan suatu kesimpulan umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian sengekta ekonomi syariah menurut peraturan perundang-undangan bisa diselesaikan secara litigasi melalui proses peradilan maupun secara non litigasi diluar proses peradilan. Menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 Tentang Peradilan Agama menjelaskan bahwa sengketa ekonomi syariah menjadi kewenangan pengadilan agama. Sedangkan di lembaga keuangan syariah wilayah banyumas untuk pembiayaan bermasalah lebih banyak diselesaikan secara non litigasi atau dengan internal mereka sendiri dalam bentuk revitalisasi melalui restructuring, reschedulling, reconditioning dan bantuan manajemen
Pendirian Multifinance Syariah (Ahd Multifinance) Sebagai Upaya Peningkatan Pembiayaan dengan Skema Syariah (Telaah Aspek Keuangan) Wisnu Julianto; Krisno Septyan
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 20, No. 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.132 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.3944

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai perencanaan bisnis (business plan) perusahaan pembiayaan (multifinance) yang berlandaskan prinsip syariah dalam penerapan bisnisnya, khususnya mengenai perencanaan keuangan. Untuk menilai kelayakan dari bisnis ini disusun proyeksi pendapatan, biaya beban, arus kas dan neraca untuk lima tahun kedepan. Pengujian kelayakan bisnis ini juga didukung dengan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), Discounted Payback Period (DPP) dan Sensitivity Analysis.
Moderasi Islam dan Akulturasi Budaya; Revitalisasi Kemajuan Peradaban Islam Nusantara Ach Khoiri
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 20, No. 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.341 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.4372

Abstract

Moderasi Islam menjadi menu utama kajian keislaman di Indonesia. Utamanya dalam merespon ekstremitas keberagamaan, moderasi mengejawantah menjadi satu-satunya solusi akhir dari setiap permasalahan di negeri yang majemuk ini. Permasalahannya tidak sesederhana itu. Sementara kalangan menganggap moderasi tidak genuine dalam Islam, bahkan menganggapnya sebagai baju lain dari liberalisme yang sempat mengemuka hampir dua dekade lalu. Tulisan ini berupaya memahami moderasi dengan berpijak pada sumber utama umat Islam; Al-Qur’an. Tulisan ini juga mencoba mengkaji akulturasi kebudayaan di Indonesia sebagai manifestasi moderasi Islam. Menggunakan metode analisis-historis, kajian ini berusaha mengulas aspek Islam Nusantara dengan bingkai kebudayaan Nusantara di satu sisi, dan melalui diskursus seputar moderasi Islam di sisi lainnya. Melalui kajian ini, penulis ingin membuktikan bahwa peradaban Indonesia akan mengalami masa kejayaan, di samping dengan berpegang teguh pada ke-Bhinneka-an, juga melalui moderasi Islam itu sendiri.

Page 1 of 1 | Total Record : 6