cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Mahsiswa Fakultas Ilmu Budaya.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 6 (2014)" : 10 Documents clear
REPRESENTASI KISAH CINTA POSTMODERN DALAM CERPEN RASEN KARYA YOSHIMOTO BANANA ROHMAH, SRI HINDUN
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 6 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata kunci : Yoshimoto Banana, Postmodern, Representasi, Kisah CintaParadigma postmodern yang selalu menyajikan alternatif jawaban dari pandangan-pandangan yang muncul dalam paradigma modern, memunculkan perbedaan pandangan antar keduanya, salah satunya adalah mengenai cinta. Pandangan ‘Love is Beautiful’ yang muncul di era modern, memunculkan respondari postmodernis yang akhirnya berpengaruh pada pola pikir mereka mengenai cinta itu sendiri. Hal ini terlihat dari munculnya kisah cinta ala postmodern yangterdapat dalam karya sastra. Salah satunya adalah dalam cerpen Rasen karya Yoshimoto Banana. Cerpen ini berkisah tentang sepasang manusia modern yangsedang menjalin hubungan cinta, antara tokoh ‘Aku’ dan kekasihnya. Dalam cerpen Rasen ini, terdapat banyak problematika cinta tersendiri yang dialami oleh keduatokoh yang menjadi representasi dari kisah cinta postmodern. Oleh karena itu,dalam studi ini penulis akan menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : Bagaimana representasi kisah cinta postmodern yang tertuang dalam cerpen Rasenkarya Yoshimoto Banana?Untuk menjawab penelitian di atas, penulis menggunakan teori postmodern mengenai cinta. Terutama dalam hal problematika cinta yang kemudian memunculkan posisi postmodern dalam padangannya mengenai cinta. Hal inilah yang kemudian memunculkan karakteristik kisah cinta postmodern itu sendiri. Karakteristik tersebut diantaranya adalah; mengenai pasangan yang teralienasi, diskomunikasi, ketakutan menjalin hubungan yang dialami manusia modern,termasuk diantaranya mengenai schizophrenic fragmentation.Hasil studi menunjukkan bahwa problematika kisah cinta postmodern mulaidari diskomunikasi, alienasi, ketakutan menjalin hubungan yang dialami manusia modern, schizophrenic fragmentation yang memisahkan hubungan antar individu, semuanya tergambar jelas dalam narasi dan dialog antara tokoh ‘Aku’ dankekasihnya. Hal ini pula yang kemudian semakin mengukuhkan posisi postmodern dalam pandangannya mengenai cinta. Bahwa cinta itu tidak selamanya bermakna indah, tetapi bisa bermakna lebih dari itu dengan hubungannya yang kompleks.Penulis menyarankan peneliti selanjutnya untuk meneliti kembali dan menggali lebih dalam cerpen Rasen karya Yoshimoto Banana ini. Mulai dari unsur ambiguitas khas Yoshimoto Banana yang kental dalam cerita, ada pula nilai estetika yang tersirat dari narasi tokoh ‘Aku’. Hal tersebut bisa dilakukan dengan  berbagai macam pendekatan teori, baik dengan menggunakan sosiologi sastra, filsafat, ataupun dengan menggunakan pendekatan psikologi melalui tokoh-tokoh didalamnya.
A MORPHOLOGICAL PROCESSES OF INDONESIAN SLANG WORD FOUND IN RADITYA DIKA’S NOVEL “KAMBING JANTAN” SETIAWATI, ZUNI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 6 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.981 KB)

Abstract

Keywords: word formation processes, Indonesian slang word,  “Kambing Jantan” novel.Words as the smallest part of language always evolve day by day because human beings tend to use and create new words to make their conversation runwell. In its development, human beings are able to create new words orvocabulary that exists in human’s life. A new word can be borrowed from otherlanguages, invented by known or unknown individual person, or created fromexisting words. The process of forming new words or new meaning of the oldwords is known as word formation processes. People usually use variation oflanguage that is appropriate with their society. In this case, members of a society,especially teenagers, usually tend to use informal language like slang language intheir communication. In this study, the writer is interested in analyzing wordformation processes of Indonesian slang word since the word formation processestake a crucial part in forming Indonesian slang word.This study is aimed to investigate word formation processes of Indonesianslang word found in Raditya Dika’s novel “Kambing Jantan”. The problem of thestudy are: (1) what are the word formation processes of Indonesian slang wordsfound in Radit ya Dika’s novel “Kambing Jantan”. (2) what is the meaning  of Indonesian slang words found in radit ya Dika’s novel “Kambing jantan”.This study used qualitative approach. The data were 61 Indonesian slangwords found in Radit ya Dika’s novel “Kambing Jantan”. In addition, the types of morphological processes applied were derivation, inflection,  backformation, acronym, clipping, blending, coinage, compounding, borrowing, reduplication andmultiple processes. Furthermore, the writer analyzed the data by using somesources like Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia, Kamusgaul.com, KamusSlang.com, Bahasa Gaul vs Bahasa Baku and artikata.com.In particular, the writer only focused to analyze the morphological processes of Indonesian slang word found in Raditya Dika’s novel “Kambing Jantan”. Therefore, the writer would like to suggest further researchers tocontinue this study. There will be better insight for other readers if furtherresearchers can analyze other aspects of language beside morphological aspectsuch as phonology, syntax and discourse analysis so that the readers deeply knowall aspect of language in “Kambing Jantan” novel. They also can conduct a studyabout slang words in a contemporary poem.
PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SANJAYA, DESY NITA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 6 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.928 KB)

Abstract

Kata Kunci: Shuujoshi, Ragam Bahasa, Ragam Bahasa Wanita Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dalam penelitian ini, penulis mengambil obyek kajian sosiolinguistik yaitu, ragam bahasa dan menjawab dua rumusan masalah yaitu (1) Shuujoshi ragam bahasa wanita dan pria apa saja yang digunakan dalam komik Nihonjin no Shiranai Nihongo Volume 1 dan 2? (2) Bagaimana fungsi penggunaan shuujoshi ragam bahasa wanita dan pria yang digunakan dalam komik Nihonjin no ShiranaiNihongo Volume 1 dan 2? Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah shuujoshi yang terdapat dalam komik Nihonjin no ShiranaiNihongo Volume 1 dan 2. Analisis yang digunakan adalah dengan mengklasifikasi shuujoshi menurut fungsi penggunaan, serta menganalisis berdasarkan situasi. Dari hasil analisis yang telah dilakukan shuujoshi joseigo yangdigunakan adalah kashira (かしら),  koto (こと), no (の), wa (わ).  Shuujoshi kashira digunakan untuk menunjukkan ketidakpastian.  Shuujoshi koto digunakan untuk menunjukkan saran. Shuujoshi no digunakan untuk menunjukkan pertanyaan, memperlembut kalimat pernyataan. Shuujoshi wa digunakan untuk menunjukkan perasaan kagum dan memperlembut suatu pernyataan. Kemudian shuujoshi dan seigo yang digunakan adalah kana (かな), na (な), sa (さ), ze (ぜ), dan zo (ぞ). Shuujoshi kana digunakan untuk menunjukkan ketidakpastian, pertanyaan, permohonan tidak langsung. Shuujoshi na digunakan untuk menunjukkan rasa, memperhalus pengaruh suatu penegasan, dan meminta orang lain setuju. Shuujoshi sa digunakan untuk menunjukkan jawaban yang kritis terhadap sesuatu. Shuujoshi ze digunakan untuk memamerkan kemauan. Shuujoshi zo digunakan untuk menambah kekuatan untuk diri sendiri, menunjukkan perintah.Penelitan serupa dapat dilakukan menggunakan ragam bahasa pria atauragam bahasa wanita. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan komik,untuk lebih lanjut dapat menggunakan sumber data berupa drama atau siarankhusus bahasa Jepang.
REFLEKSI ABE TOM DALAM NOVEL REFLEKSI ABE TOMOJI PADA TOKOH HINOBE DALAM NOVEL “TSUMI NO HI” KARYA ABE TOMOJI PADA TOKOH HINOBE KARYA ABE TOMOJI HANJOYO, YESIKA PUTRIANAULI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 6 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.387 KB)

Abstract

Kata Kunci : refleksi, pendekatan ekspresif, riwayat, tokoh Sastra tidak hanya lahir dari fiksi dan imajinasi, namun sastra juga lahir dari suaturealita. Peristiwa dalam realita dirangkai menjadi karya sastra yang indah, sekaligus menjadisimbol bahwa peristiwa yang terjadi adalah penting dan berharga. Menyadari hal tersebut,maka penulis mengangkat salah satu karya tulis yang dilatar belakangi oleh peristiwa  hidupsang sastrawan bernama Abe Tomoji, yang menciptakan  novel berjudul Tsumi no Hi. Adanya realita yang dituangkan kedalam karya tersebut seolah menciptakan dua dunia yangsaling berefleksi. Dunia nyata dan dunia dalam cerita, sehingga unsur di dalamnya sepertitokoh, juga memiliki cerminan satu sama lain. Oleh sebab itu, rumusan masalah penelitian iniadalah  Refleksi Abe Tomoji dalam Tokoh Hinobe pada Novel Tsumi No Hi. Adanya refleksi diantara dua tokoh terkait, maka penelitian ini menggunakan metodependekatan ekspresif, dikarenakan pendekatan tersebut menggunakan data-data sekunderuntuk menganalisis tokoh terkait, sehingga refleksi tersebut dapat tergambar dengan jelas dansejajar. Abe Tomoji yang diduga sebagai seorang penulis yang menggambarkan dirinya kedalam salah satu tokoh dalam novel,  menjadi objek utama dari penelitian terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis Tsumi no Hi, yaitu Abe Tomoji memangmerefleksikan dirinya kedalam tokoh Hinobe. Selain itu, Abe juga menuangkan pengalamanpribadinya selama hidup di Indonesia kedalam novel terkait. Adanya penggunaan konsep Inoveldalam penciptaan karya sastra tulis tersebut juga memperkuat tokoh fiktif, Hinobe.Ditemukannya persamaan latar belakang, latar tempat cerita, hingga karakter tokoh menjadisumber kuat untuk membuktikan bahwa diri Abe Tomoji ada didalam diri tokoh Hinobe. Pada penelitian berikutnya disarankan meneliti sosok Abe Tomoji yang terefleksipada tokoh dalam  novel karangannya yang lain. Seperti refleksi Tomoji pada tokoh Hinobedalam novel Alamanda.
KAJIAN FIKSI ILMIAH PADA TOKOH EDOGAWA CONAN DALAM MANGA MEITANTEI KONAN KARYA AOYAMA GOSHO PUTRI, KARINA KESUMA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 6 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.157 KB)

Abstract

Kata Kunci : Fiksi Ilmiah, Science Fiction, Manga, Meitantei Konan Skripsi ini merupakan kajian terhadap genre fiksi ilmiah pada manga Meitantei Konan karya Aoyama Gosho. Genre fiksi ilmiah mulai dikenal di Jepang pada zaman Meiji, yaitu dengan adanya pengaruh westernisasi. Hingga pada saat ini, fiksi ilmiah telah menjadi genre karya sastra populer di Jepang. Genre fiksi ilmiah digunakan dalam berbagai bentuk karya sastra, salah satunya dalam manga. Cerita dalam manga Meitantei Konan sebenarnya bertemakan detektif, akan tetapi terdapat unsur fiksi ilmiah, yang mana unsur fiksi ilmah tersebut terlihat pada tokoh Edogawa Conan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis akan menjawab rumusan masalah, yaitu bagaimana bentuk fiksi ilmiah pada tokoh Edogawa Conan yang ada dalam manga Meitantei Konan karya Aoyama Gosho.Penelitian ini penulis lakukan dengan merujuk pada kajian teori fiksi ilmiah, yaitu dengan menganalisis teori sains yang mendasari suatu bentuk fiksi ilmiah. Di samping itu, sebagai teori pendukung penulis menggunakan kajian komik untuk menganalisis adegan dalam manga yang menggambarkan bentuk fiksi ilmiah tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk fiksi ilmiah pada tokoh Edogawa Conan berdampak pada terbentuknya plot awal, identitas diri tokoh, serta pemecahan kasus. Bentuk fiksi ilmiah pada tokoh Edogawa Conan terlihat melalui dua hal, yaitu adanya obat fiksi bernama “Apotoxin 4869”, serta alat-alat ciptaan professor Agasa untuk Conan yang muncul dalam cerita.Tidak hanya terlihat pada tokoh Edogawa Conan, unsur fiksi ilmiah dalam cerita manga Meitantei Konan juga terlihat pada pemecahan kasus tertentu. Oleh sebab itu, penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya pembaca dapat meneliti unsur fiksi ilmiah pada pemecahan kasus tertentu dalam manga ini.
KESALAHAN PENULISAN SOKUON DALAM HIRAGANA OLEH SISWA SMKN 1 GLAGAH BANYUWANGI TAHUN AJARAN 2013-2014 PURNAMASARI, DWI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 6 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.858 KB)

Abstract

Kata Kunci : sokuon, Analisis Kesalahan.Bahasa Jepang merupakan bahasa asing yang dipelajari di Indonesia. Bahasa Jepang memiliki konsonan ganda yang dilambangkan dengan huruf tsu kecil dan pemakaiannya ditengah kata. Pembelajar bahasa Jepang sering melakukan kesalahan dalam penulisan konsonan ganda. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian tentang jenis dan penyebab kesalahan penulisan sokuon dalam hiragana.Penelitian ini menggunakan  penggabungan dua pendekatan kualitatif kuantitatif. Data yang dijadikan objek analisis untuk menjawab permasalahan adalah hasil tes dan angket dari 30 siswa SMKN 1 Glagah Banyuwangi. Analisis data yaitu dengan mencocokkan jawaban tes siswa dengan kunci jawaban, mengklasifikasikan jenis dan penyebab kesalahan, memberikan persentase, menganalisis dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 5 jenis kesalahan. Jenis kesalahan tersebut yaitu penghilangan, penambahan, salah formasi, salah susun dan kesalahan global. Selain itu, juga ditemukan 4 penyebab kesalahan yaitu interferensi oleh bahasa yang lebih dulu dikuasai pembelajar, kesalahan yang disebabkan oleh keterbatasan dalam mengingat, kesalahan karena ketidaktahuan akan pembatasan kaidah, dan pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna.Penulis menyarankan peneliti selanjutnya untuk meneliti kesalahan penulisan sokuon dengan metode chokai (menyimak). Selain itu,untuk mencari penyebab kesalahan tidak hanya menggunakan angket, tetapi dapat menggunakan wawancara sebagai penggantinya.
KEMAMPUAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANGGARKASI, NOVIS PRATIWI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 6 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.992 KB)

Abstract

Kata Kunci : Pelafalan, Nada, Vokal, Konsonan. Fonologi adalah kajian linguistik yang mempelajari bunyi bahasa. Pelafalan Bahasa Mandarin ada 3 yaitu Konsonan (21), Vokal (37) dan Nada (4). Di dalam Bahasa Mandarin ada 4 nada yang berbeda, arti yang berbeda dan tulisan yang berbeda. Dalam skripsi ini, penulis tertarik membahas tentang kemampuan pelafalan Bahasa Mandarin mahasiswa Semester III. Hal tersebut untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan yakni kemampuan dan deskripsi kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa Semester III melafalkan fonem Bahasa Mandarin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa beberapa mahasiswa dapat melafalkan fonem Bahasa Mandarin dengan lancar dan beberapa mahasiswa kurang lancar dalam melafalkan fonem Bahasa Mandarin. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya tetap menggunakan objek yaitu mahasiswa dengan konsep pelafalan yang berbeda, sehingga penjelasan sertapenelitian tentang pelafalan lebih beragam.
MAKNA KALIMAT PENGANDAIAN DALAM NOVEL BOTCHAN KARYA NATSUME SOSEKI SULFIAWATI, RIZKY
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 6 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.122 KB)

Abstract

Kata Kunci : kalimat pengandaian, novel. Dalam bahasa Jepang terdapat bentuk pengandaian yang maknanya bermacam-macam. Tetapi, di dalam kamus, semua bentuk tersebut memiliki kesamaan arti dalam bahasa Indonesia. Karena itulah, dalam penelitian ini, penulis akan menjawab dua rumusan masalah yaitu (1) kalimat pengandaian bentuk ~to, ~ba, ~tara, dan ~nara yang bagaimanakah yang terdapat dalam novel Botchan karya Natsume Soseki (2) makna apa saja yang terkandung di dalam kalimat-kalimat pengandaian tersebut.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis makna kalimat pengandaian dan mendeskripsikan hasil penelitian secara terperinci dan jelas. Sumber data dalam penelitian ini berupa novel Botchan katya Natsume Soseki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan data yang ada sebanyak 77 data, kalimat pengandaian yang paling banyak terdapat dalam novelBotchan karya Natsume Soseki yakni kalimat pengandaian bentuk ~to denganjumlah sebanyak 30 kalimat. Bentuk pengandaian ~to umumnya digunakan dalam bahasa lisan ataupun tulisan, sedangkan dalam novel tersebut tidak hanya terdapatbahasa tulisan saja melainkan juga bahasa lisan atau percakapan. Kemudian, makna kalimat pengandaian bahasa Jepang yang paling banyak terdapat dalam novel tersebut yakni makna kalimat pengandaian bentuk ~to yang menyatakan syarat suatu temuan dengan jumlah sebanyak 15 kalimat. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya meneliti tentang makna kalimat pengandaian bahasa Jepang lebih mendalam dengan menggunakan objek dan kajian teori yang lainnya, serta lebih memperjelas tentang persamaan, perbedaan dan penggunaan masing-masing bentuk tersebut apakah bisa saling menggantikan dalam sebuah kalimat atau tidak.
TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF DALAM ANIME TONARI NO TOTORO KARYA HAYAO MIYAZAKI MAQFIROH, OKTAVIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 6 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.26 KB)

Abstract

Kata Kunci: Tindak Tutur, Pragmatik, AnimePenelitian yang berjudul tindak tutur ilokusi direktif dalam anime tonari nootoro karya Hayao Miyazaki ini digunakan untuk memahami tentang jenis tindakutur dan fungsi yang tercermin dalam sebuah anime. Berdasarkan alasan di atasagar penelitian ini lebih terfokus, maka ditetapkan rumusan masalahnya yaitu: (1)Apa jenis tindak tutur ilokusi direktif yang ada dalam Anime Tonari No Totorokarya Hayao Miyazaki dan (2) Apa fungsi tindak tutur ilokusi direktif yang adadalam Anime Tonari No Totoro karya Hayao Miyazaki.Teori tindak tutur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teoriYule. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena data yangdikumpulkan bukan berupa angka, tetapi berupa tuturan tentang jenis dan fungsiindak tutur yang ada dalam Anime Tonari No Totoro dianalisis secara bersama -sama.. Selain itu hasil analisis juga dideskripsikan secara rinci dan jelas.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif denganpendekatan kualitatif. Hasil dalam penelitian ini ditemukan 76 data. Jenis Tindakutur Ilokusi Direktif perintah berjumlah 37 data, permintaan berjumlah 27 data,arangan berjumlah 3 data, dan ajakan berjumlah 9 data. Sedangkan fungsi tindakutur yang ditemukan adalah (1) kompetitif yaitu memerintah, meminta, menuntut,dan mengemis, (2) konvival yaitu menawarkan dan mengundang, (3) kolaboratifyaitu menyatakan, melapor, mengumumkan, dan mengajarkan, (4) konfliktif yaitumemarahi.Pada penelitian berikutnya disarankan tidak membahas tindak tutur saja tetapi membahas kajian lain yang ada dalam pragmatik atau membahas tindakutur baik secara langsung maupun tidak langsung dengan teori yang berbeda.
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN ISHI NO HYOUGEN DAN KIBOU NO HYOUGEN MAHASISWA SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANGKATAN 2011 AKBAR, SUBHI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 6 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.391 KB)

Abstract

Kata Kunci: Hyougen, Ishi no Hyougen, Kibou no Hyougen, Analisis KesalahanPada saat mempelajari bahasa Jepang, kesalahan adalah sesuatu hal yang wajar terjadi. Salah satunya adalah kesalahan penggunaan hyougen. Banyak orang yang salah dalam menggunakan hyougen dalam pengungkapan perasaannya. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Seberapa besar kesalahan penggunaan ishi no hyougen dan kibou no hyougen mahasiswa Sastra Jepang angkatan 2011? (2) Termasuk dalam jenis kesalahan apa kesalahan tersebut? (3) Apa penyebab kesalahan-kesalahan tersebut?Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan memberikan tes tentang ishi no hyougen dan kibou no hyougen dan wawancara terhadap 60 orang mahasiswa Sastra Jepang Universitas Brawijaya angkatan 2011.Hasil dari penelitian ini adalah (1) Kesalahan penggunaan ishi no hyougen dan kibou no hyougen mahasiswa relatif kecil, yaitu sebesar 40% (2) Jenis kesalahan adalah kesalahan menganalogi, kesalahan global, kesalahan kelompok, kesalahan perorangan, dan kesalahan transfer (3) Penyebab kesalahan adalah pendapat populer, bahasa ibu, lingkungan dan kebiasaan.Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan referensi yang berbeda. Diharapkan penelitan tentang cara pembelajaran hyougen yang efektif. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 1, No 1 (2017) Vol 2, No 10 (2015) Vol 1, No 10 (2015) Vol 3, No 6 (2015) Vol 3, No 5 (2015) Vol 3, No 4 (2015) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 9 (2015) Vol 2, No 8 (2015) Vol 2, No 7 (2015) Vol 2, No 6 (2015) Vol 2, No 5 (2015) Vol 2, No 4 (2015) Vol 2, No 3 (2015) Vol 2, No 2 (2015) Vol 2, No 1 (2015) Vol 1, No 9 (2015) Vol 1, No 8 (2015) Vol 1, No 7 (2015) Vol 1, No 6 (2015) Vol 1, No 5 (2015) Vol 1, No 4 (2015) Vol 1, No 3 (2015) Vol 1, No 2 (2015) Vol 1, No 1 (2015) Vol 6, No 10 (2014) Vol 5, No 10 (2014) Vol 4, No 10 (2014) Vol 4, No 10 (2014) Vol 3, No 10 (2014) Vol 7, No 8 (2014) Vol 7, No 7 (2014) Vol 7, No 6 (2014) Vol 7, No 5 (2014) Vol 7, No 4 (2014) Vol 7, No 3 (2014) Vol 7, No 3 (2014) Vol 7, No 2 (2014) Vol 7, No 1 (2014) Vol 6, No 9 (2014) Vol 6, No 8 (2014) Vol 6, No 7 (2014) Vol 6, No 6 (2014) Vol 6, No 5 (2014) Vol 6, No 4 (2014) Vol 6, No 3 (2014) Vol 6, No 2 (2014) Vol 6, No 1 (2014) Vol 5, No 9 (2014) Vol 5, No 8 (2014) Vol 5, No 7 (2014) Vol 5, No 6 (2014) Vol 5, No 5 (2014) Vol 5, No 5 (2014) Vol 5, No 4 (2014) Vol 5, No 3 (2014) Vol 5, No 2 (2014) Vol 5, No 1 (2014) Vol 4, No 9 (2014) Vol 4, No 8 (2014) Vol 4, No 7 (2014) Vol 4, No 6 (2014) Vol 4, No 5 (2014) Vol 4, No 4 (2014) Vol 4, No 3 (2014) Vol 4, No 2 (2014) Vol 4, No 1 (2014) Vol 3, No 9 (2014) Vol 3, No 8 (2014) Vol 3, No 7 (2014) Vol 3, No 6 (2014) Vol 3, No 5 (2014) Vol 3, No 4 (2014) Vol 3, No 3 (2014) Vol 3, No 2 (2014) Vol 2, No 10 (2013) Vol 1, No 10 (2013) Vol 3, No 1 (2013) Vol 2, No 9 (2013) Vol 2, No 8 (2013) Vol 2, No 7 (2013) Vol 2, No 6 (2013) Vol 2, No 5 (2013) Vol 2, No 4 (2013) Vol 2, No 3 (2013) Vol 2, No 2 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 1, No 9 (2013) Vol 1, No 8 (2013) Vol 1, No 7 (2013) Vol 1, No 6 (2013) Vol 1, No 5 (2013) Vol 1, No 4 (2013) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue