cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL STANDARDISASI
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 13, No 3 (2011): Vol. 13(3) 2011" : 8 Documents clear
Studi Penerapan ISO 9001 pada layanan administrasi di perguruan tinggi XYZ Nurcahyo, Rahmat
JURNAL STANDARDISASI Vol 13, No 3 (2011): Vol. 13(3) 2011
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan SNI ISO 9001 : 2008 telah merambah sektor pendidikan, termasuk Perguruan Tinggi. Salah satufenomena unik dalam penerapan SNI ISO 9001 : 2008 pada Perguruan Tinggi adalah pemilihan jasa administrasisebagai lingkup sertifikasinya. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan motif Perguruan Tinggi menerapkanSNI ISO 9001 : 2008 pada lingkup jasa administrasi, memaparkan rancangan sistem manajemen mutuPerguruan Tinggi untuk menerapkan ISO 9001 pada lingkup jasa administrasi, serta mengkaji hubungan antaramotif penerapan dan rancangan system manajemen mutu SNI ISO 9001 : 2008 pada lingkup jasa administrasidengan konteks sebuah Perguruan Tinggi swasta. Metode penelitian yang digunakan adalah Participatory ActionResearch pada Perguruan Tinggi XYZ yang berlokasi di Banten. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa motif PTXYZ dalam menerapkan SNI ISO 9001 : 2008 pada lingkup administrasi adalah motif eksternal sementararancangan sistem manajemen mutunya bersifat minimalis untuk memenuhi persyaratan SNI ISO 9001 : 2008saja. Lebih lanjut, tulisan ini akan menjelaskan hasil kajian hubungan antara motif dan rancangan sistemmanajemen mutu.
Studi Tentang Persepsi, Praktek dan Sikap terhadap Sistem HACCP pada Industri Pakan Dalam Mencapai Kesesuaian Keamanan Pakan Sudibyo, Agus; Yulistia, Aan
JURNAL STANDARDISASI Vol 13, No 3 (2011): Vol. 13(3) 2011
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

industry have not yet been implementing the feed safety system including the feed hygiene practices. Therefore,A study of perceptions, practices and attitudes on hazard analysis critical control point (HACCP) in achieving feedsafety compliance of Indonesian stock-feed production has been conducted. This study was carried out usingframe works of study as follows, i.e. Module I, Assessment on existing conditions using methods of survey,observe, interview, plant visit and distribute a questionnaire to medium and large feed industries at 6 provinces,i.e Lampung, Banten, West Java, Center of Java, East Java and South Sulawesi with the number of samples forrespondents about 20 feed industries; They were also asked about the feed hygiene practices in their business,their systems used such as HACCP, and the perceptions and attitudes toward a range of feed hygiene issues;Module II, Identification of potential critical control points; Module III, Evaluation of HACCP programs. Theanalysis was conducted using descriptive analysis method that developed by Hair et al. and to test the differenceusing one-way statistical analysis of variance. The results showed that the HACCP systems were implemented at95% in the large feed industries and 65% in the medium feed industry, respectively (P< 0.005); 30% medium and15% of large feed industry managers stated that their business represented a low-risk to feed safety. Higherlevels of feed hygiene qualifications among the industry managers and higher perceptions among managers ofthe risk of feed safety of the business were also significantly related to use HACCP in sectors (P<0.05). Sixpotential hazards were identified along the process to be controlled as critical control points (CCPs). Total cost forimplementing the system was around 1 billion and 400 millions rupiahs; while the time needed since designing upto fully operating the system with audit results fulfill the prerequisite programs and HACCP requirement was about7 months.
Kajian Metode Sampling Pengukuran Kebisingan dari Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 Rusjadi, Dodi; Palupi, Maharani
JURNAL STANDARDISASI Vol 13, No 3 (2011): Vol. 13(3) 2011
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai upaya mengendalikan kebisingan lingkungan yang mengganggu kegiatan manusia dan mengancamtingkat kenyamanan dan kesehatan manusia, maka Kementrian Negara Lingkungan Hidup mengeluarkanKeputusan No 48 pada tahun 1996. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji contoh metode sampling pengukuranyang terlampir pada keputusan itu dengan menganalisis hasil pengukuran kebisingan per jam di beberapa kota diIndonesia, dan untuk mengusulkan sebuah pedoman pengukuran baku. Hasil analisis sampling pengukuranmenunjukkan bahwa perbedaan terbesar adalah 1,8 dB(A) dengan simpangan baku 0,8 dB(A). Nilai ini masihdalam toleransi yang diberikan oleh keputusan tersebut yaitu sebesar 3 dB(A). Maka empat sampel data selamasiang hari dan tiga sampel data selama malam hari dalam interval waktu seperti yang dicontohkan pada lampirankeputusan tersebut dapat diusulkan sebagai metode sampling kebisingan lingkungan.
Analisa Hasil Uji Banding Antar Laboratorium Nasional Tingkat Asia Pasifik Untuk Termometer Cairan Dalam Gelas Zaid, Ghufron
JURNAL STANDARDISASI Vol 13, No 3 (2011): Vol. 13(3) 2011
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

oleh APMP. Kalibrasi termometer dilakukan di Subbidang Metrologi Suhu Puslit KIM-LIPI sesuai dengan proseduryang digunakan dalam kalibrasi termometer pada pekerjaan kalibrasi yang dilakukan sehari-hari. Pada ujibanding yang diikuti oleh 9 negara/teritorial ini, hasil kalibrasi Puslit KIM-LIPI tidak berkontribusi pada kegagalanBirge test dan mempunyai nilai angka kesalahan En lebih kecil dari 1 (satu) untuk semua titik ukur, dengan nilaiterbesar 0,44 pada suhu 40 oKata kunci: Uji banding, termometer cairan dalam gelas, angka En, CIPM MRAC. Selain itu, nilai ketidakpastian hasil kalibrasi berada pada rentang nilai yangdapat diterima, yaitu sekitar setengah dari nilai skala terkecil termometer. Hasil tersebut menunjukkan bahwaPuslit KIM-LIPI telah mampu melakukan kalibrasi termometer gelas dengan benar dan dengan hasil yangmemuaskan. Hasil uji banding ini melengkapi salah satu pra-syarat utama dalam keberterimaan CMC oleh BIPMsebagaimana tercantum dalam appedix C dokumen CIPM MRA.
Analisis Penerapan Program K3/5 R di PT. X Dengan Pendekatan Standar OHSAS 18001 Dan Statistik Tes U Mann-Whitney Serta Pengaruhnya Pada Produktivitas Karyawan Waluyo, Prihadi
JURNAL STANDARDISASI Vol 13, No 3 (2011): Vol. 13(3) 2011
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gerakan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) di PT X sangat berkaitan erat dengan K3 (Keselamatan danKesehatan Kerja) yang sesuai dengan standar OHSAS 18001 (Occupational Health and Safety AssessmentSeries). Guna mengetahui sejauhmana pengaruhnya terhadap karyawan maka dilakukan analisis penerapanprogram K3/5R di PT X dengan pendekatan standar OHSAS 18001 dan statistik tes U Mann-Whitney sertapengaruhnya pada produktivitas karyawan. Dari hasil analisis produktivitas kerja ternyata setelah penerapan 5Rada pengaruhnya, terlihat dari tes U Mann-Whitney dengan H0 ditolak dan H1Kata kunci: Standar OHSAS 18001, 5R, K3, tes U Mann-Whitney, produktivitasditerima. Dengan demikianpengaruh penerapan 5R cukup besar. Pada saat dimulainya Gerakan 5R terlihat bahwa produktivitas kerjakaryawan naik cukup besar dari Rp. 5,93 juta/karyawan pada tahun ke 6 (Tahun pertama dimulai Gerakan 5)menjadi 10,98 pada tahun ke 7 (Tahun kedua Gerakan 5R) atau naik 85,2%. Demikian pula pada tahun ke 8(Tahun ketiga Gerakan 5R) produktivitas kerja menjadi 20,59 atau naik 87,5% dibandingkan dengan produktivitaskerja tahun ke 7 (Tahun kedua Gerakan 5R)
Kajian Penerapan Ekolabel Produk Di Indonesia Suminto, Suminto
JURNAL STANDARDISASI Vol 13, No 3 (2011): Vol. 13(3) 2011
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2006, Indonesia telah mengembangkan sistem akreditasi dan sertifikasi ekolabel untuk produkmanufaktur. Sebagai acuan yang digunakan dalam penyusunan dokumen untuk program ekolabel di Indonesiaadalah ISO 14020, Environmental labels and declarations-General principless; ISO 14024, Environmental labelsand declarations-Types I environmental labelling-Principles and procedures dan ISO/IEC Guide 65, Generalrequirements for product certification. Disamping itu Badan Standardisasi Nasional (BSN) juga telah menetapkanStandar Nasional Indonesia (SNI) terkait dengan ekolabel. Tujuan program ekolabel adalah dalam rangkaperlindungan lingkungan, mendorong inovasi industri yang ramah lingkungan dan membangun kesadaranmasyarakat atau konsumen terhadap produk-produk yang ramah lingkungan. Terdapat tiga pendekatan programekolabel yaitu ekolabel Tipe I, Tipe II dan Tipe III yang mana masing-masing tipe mempunyai kekurangan dankelebihan. Ekolabel yang dikembangkan oleh Indonesia adalah program ekolabel Tipe I yaitu pemberian ekolabeloleh pihak ketiga kepada produk yang memenuhi seperangkat persyaratan yang telah ditetapkan. Di beberapanegara program ekolabel mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, karena di dalam perdaganganinternasional sudah memasukkan isu lingkungan seperti ekolabel, gas rumah kaca.
Dampak Ekonomi ASEAN China FTA Terhadap Produk Elektronik Indonesia Salam, Aziza R.; Haryotejo, Bagas
JURNAL STANDARDISASI Vol 13, No 3 (2011): Vol. 13(3) 2011
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA) merupakan kerjasama perdagangan bebas antara negara-negaraanggota ASEAN dengan China mengenai penurunan tarif bea masuk dan pajak. Secara otomatis harga barangyang diimpor dari China akan lebih murah karena tidak ada lagi tarif yang menjadi biaya bagi para importir. Dalamrangka menanggulangi banjirnya produk impor China, pemerintah Indonesia menerapkan instrument non-tariffbarrier, dalam hal ini antara lain SNI (Standar Nasional Indonesia). Sampai saat ini, masih ditemukannya kasuskasusyang terkait dengan kualitas produk China yang rendah, khususnya produk elektronik. Berdasarkananalisa, setelah adanya kesepakatan ASEAN-China FTA, produk China yang sering dibeli adalah elektronik(34%), telepon seluler (19%), mainan anak (11,1%), alat rumah tangga non elektronik (9,9%), pakaian/tekstil(9,3%) dan selebihnya tas dan sepatu, alat transportasi, serta komputer dan perlengkapan. Hal ini sesuai denganpandangan bahwa salah satu produk China yang dapat membanjiri pasar dalam negeri dan menggerus industrilokal adalah produk elektronik yang dinilai relatif berdaya saing dengan harga jual yang murah. Untuk beberapaProduk, SNI yang diberlakukan cukup efektif, namun untuk sebagian besar produk elektronik SNI masih belumefektif, hal ini ditunjukan oleh meningkatnya impor setelah diberlakukannya kebijakan SNI. Sedangkan Akibatadanya perjanjian ASEAN-China FTA, penerimaan negara berkurang sebesar 546.146 ribu US$, penerimaannegara terbesar yang hilang adalah dari HS 841451. Dengan adanya penerapan perjanjian ASEAN-China FTA,Indonesia mendapatkan keuntungan kesejahteraan nasional sebesar 98,445 (ribu US$). Berdasarkan hasilsimulasi, baik terhadap Penerimaan negara maupun Kesejahteraan dengan besaran masing-masing (-546.146)ribu US$, dan 98.445 ribu US$, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Perjanjian Kerjasama ASEAN-China,Indonesia mengalami kerugian ekonomi sebesar 447.701 ribu US$ (revenue + welfare) dari sektor EEE (Electricand Electronic Equipment)
The Effects Of ISO 9000 Standards On Financial Performance Of Manufacturing Companies Listed In Indonesia Stock Exchange Tampubolon, Biatna
JURNAL STANDARDISASI Vol 13, No 3 (2011): Vol. 13(3) 2011
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The arguments are based on Demming and Juran theories about costs of quality, when the products are lessdefective then the costs of quality become lesser. ISO 9000 standards control so many aspects in the company,from the suppliers’s relation until customerss satisfaction. ISO 9000 contains procedures that control the wholesystem of the company, to know the effect of ISO 9000 towards companys financial performance is considerablyimportant. We have found that ISO 9001/2/3:1994 certifications gave quite big contribution toward companies’sproduction processes, we analysed it through financial statement ratios of ISO companies in Indonesia.Nevertheless, it didn’t works on ISO 9000:2000 companies, some revisions have made it different.

Page 1 of 1 | Total Record : 8