cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
PAWIYATAN
Published by IKIP Veteran Semarang
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 20 No 1 (2013)" : 10 Documents clear
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF Djaelani, Aunu Rofiq
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang utama adalah observasi partisipatif dan wawancara mendalam, ditambah kajian dokumen, yang bertujuan tidak hanya untuk menggali data, tetapi juga untuk mengungkap makna yang terkandung dalam latar penelitian. Dalam melakukan observasi partisipatif, peneliti berperan aktif dalam kegiatan di lapang, sehingga peneliti dengan mudah mengamati, karena berbaur dengan yang diteliti. Penggunaan cheklist  hanya sebagai pelengkap, utamanya adalah membuat catatan lapangan yang terdiri dari catatan deskriptif yang berisi gambaran tempat, orang dan kegiatannya, termasuk pembicaraan dan ekspresinya, serta catatan reflektif yang berisi pendapat, gagasan dan kesimpulan sementara peneliti beserta rencana berikutnya. Dalam wawancara mendalam sebaiknya digunakan wawancara terbuka yang dapat secara leluasa menggali data selengkap mungkin dan sedalam mungkin sehingga pemahaman peneliti terhadap fenomena yang ada sesuai dengan pemahaman para pelaku itu sendiri, jika perlu dibantu alat perekam. FGD atau diskusi kelompok terarah dapat digunakan untuk mengungkap data dan pemaknaannya dari sekelompok orang berdasarkan hasil diskusi yang terfokus atau terarah pada suatu permasalahan yang akan diteliti. FGD merupakan bagian dari wawancara kelompok, karena kebenaran data bukan lagi subyektif individual, tetapi menjadi kebenaran kelompok. Kajian dokumen dilakukan dengan cara menyelidiki data yang didapat dari dokumen, catatan, manuskrip, file, foto dan hal-hal lain yang sudah didokumentasikan. Keabsahan data dilakukan pada saat pengumpulan data untuk menjaga agar hasil penelitian tetap valid dan reliabel. Dengan cara meningkatkan derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastian. Analisis data dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data dilakukan. Kata Kunci : Teknik Pengumpulan data, Penelitian Kualitatif, Makna  
UPAYA MENURUNKAN INTENSI TURNOVERMELALUI PENINGKATAN MOTIVASI INTRINSIK PADA GURU PAUD Kusbiantari, Dyah
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya intensi turnover pada guru PAUD terlihat dari banyaknya peristiwa guru PAUD keluar masuk dari pekerjaannya, sebagai pemegang peran kunci dalam pendidikan anak usia dini, peran guru PAUD  sangat dibutuhkan. Namun adanya peristiwa guru PAUD keluar dari pekerjaannya menimbulkan dampak yang besar pada anak didik dan juga lembaga tempat ia bekerja. Salah satu upaya menghindari terjadinya turnover pada guru PAUD dilakukan dengan menumbuhkan motivasi intrisik pada guru PAUD. Motivasi intrinsik dapat dapat menurunkan timbulnya intensi turnover pada guru PAUD karena motivasi intrinsik yang tinggi dapat mendorong seseorang untuk bertahan di tempatnya bekerja. Seseorang yang memiliki panggilan jiwa sebagai guru akan cenderung memiliki motivasi intrinsik lebih tinggi untuk mempertahankan profesinya sebagai guru PAUD. Kata kunci : Motivasi intrinsik, intensi turnover, guru, PAUD.
TATAS TITIS TATAG TUTUG FILOSOFI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN Srihadi, Srihadi
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijaksanaan hidup yang dilandasi logika- etika- estetika, cipta- rasa- karsa, kebenaran-kebaikan-keindahan, dalam filsafat jawa akan bersemayam dalam sanubari jalmo pinilih, petingane manungso, pitatane dumadi. Pandangan orang Jawa atau filsafat jawa dalam kehidupan yang serba teknologi hampir-hampir dilupakan orang orang terdidik ( baca perguruan tinggi ). Hal ini mengakibatkan filsafat jawa yang pada masanya disebut sebagai budaya yang adhi luhung lambat tetapi pasti akan musnah dari muka bumi Indonesia. Pandangan hidup orang  jawa atau filsafat jawa terbentuk dari gabungan alam pikir jawa tradisional, kepercayaan hindu atau filsafat India, dan ajaran mistik Islam. Pandangan hidup atau filsafat jawa memang tidak terbentuk secara murni dari akar budaya bangsa Indonesia, tetapi berkembang setelah masuknya agama-agama di Indonesia, sehingga sampai sekarang kita masih dapat menjumpai masyarakat Indonesia menganut agama tertentu, tetapi juga melakukan ritual tertentu menurut budaya jawa. Kebudayaan asli jawa yang bersifat transcendental lebih cenderung pada faham aninisme dan dinamisme. Perubahan besar pada kebudyaan jawa terjadi setelah masuknya agama Hindu Budha yag berasal dari India. Kebudayaan India secara riil mempengaruhi dan mewarnai kebudayaan jawa, seperti yang ada pada sistem kepercayaan, kesenian, kesusateraan, astronomi, mitologi dan pengetahuan umum.                                                                                 Kata Kunci : Tatas, Titis, Tatag, Tutug
STUDY OF MECHANICAL PROPERTIES OF PROTOTYPE OPTICAL PHASE CONDUCTOR FOR TROPICAL CLIMATE CONDITIONS IN INDONESIA Rubijanto JP, Solechan, Syamsudin Rahardjo,
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marginal areas especially rural communities still lack electrical lighting and telecommunications facilities. To access the electrical and telecommunications networks required huge costs because there is no infrastructure. To overcome this problem the government is targeting the national electrical capacity 57 thousand Megawatts in 2016 by appointing the State Electricity Company. Target national of Java-Bali distribution network throughout 27.779 km. PLN uses electricity transmission line from the plant to the substation through the tower-tower SUTT and SUTET. This study makes OPPC cable used for extra high voltage power conductors and internet network data that has reliable performance and durable. These goals will be achieved when the known characteristics and mechanical properties OPPC cable. Making cables OPPC by varying the amount of reinforcing steel galvanized wire and twisting torsional stress magnitude for analyzing mechanical properties ranging impact strength and tensile. The mechanical properties of artificial OPPC cable when compared with mechanical properties that are owned by the ACSR cable and commercial OPPC should be equal or close to its value before the applied field. The results of material testing OPPC cable diameter of 3 cm for Type-voltage torsional twisting 36/6/24 RBS 50% have the impact strength and tensile highest of 112.27 kN and 61.26 MPa. While the impact strength and tensile cables that OPPC least 3 cm in diameter with a voltage selection of the type of 36/6/24 RBS 25% of 63.24 kN and 36.36 MPa. The tensile strength and impact influenced the amount of galvanized steel wire and twisting torsional stress. The more galvanized steel wire and high torsional twisting voltage, proportional to the impact strength and tensile increased. When compared to ACSR cable and commercial OPPC, impact strength and tensile cables made OPPC nearing kekuatanya value, where the tensile strength and impact ACSR cable with voltage torsional twisting RBS 50% by 117 kN and 61.26 MPa and cables for commercial OPPC 116 kN and 63 MPa.  Keywords: Aluminium, wire, twist, fiber optics, impact test. 
ENGINE PERFORMANCE USING GASOLINE ETHANOL MIXTURE TOWARD OPTIMUM HYBRIDNESS ON HYBRID POWER SYSTEM 2.8 HP Mahendra, Sena
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research was conducted to determine the changeover optimum hybridity level on hybrid power system. The writer used two kinds of fuel as the comparison against premium. Fuel number one is the mixture gasoline and ethanol (gasohol) 5% (E-5) and the second fuel is the mixture gasoline and ethanol (gasohol) 10% (E-10). Both are at various levels of torque. The results show that the mixture 10% gasohol (E-10) increase the hybridity level. The optimum hybridity level at 3.5 Nm of torque shows an increase of 42%. The same torque decrease power consumption only 10.2% and it showed the increased of fuel consumption in 9%.  Keywords : Hybrid, hybridness , fuel consumption, optimum, ethanol mixture 
MENCEGAH INDONESIA MENJADI NEGARA GAGAL Hadi, Ag. Sutriyanto
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setelah menapaki era repormasi sekian waktu, ternyata harapan untuk mewujudkan Indonesia sebagai Negara yang lebih beradap, lebih bersih, lebih adil, dan lebih sejahtera, belum kunjung tiba. Rupanya harapan tersebut malah menjauhi kenyataan. Korupsi semakin masif, mafia hukum, mafia pajak dan kerusakan. Keadaan ini semakin diperparah dengan tidak hadirnya kepemimpinan yang transformative, tegas dan menginspirasi. Para pemimpin lebih lebih asyik dalam gelombang pencitraan berdasarkan dinamika pasar. Para pemimpin lebih berpihak atau memilih kekaguman konstituen daripada berpihak kepada Konstitusi. Mereka cenderung kurang berani mengambil langkah konstitusi onal hanya karena takut tak popular atau citra dirinya jatuh. Dalam kondisi ini, jika tidak hati-hati Indonesia bias terjerumus ke dalam jurang Negara gagal. Harus ada upaya yang sungguh – sungguh, yang sistimik untuk mencegah Indonesia menjadi Negara gagal. Kata Kunci : Indonesia, negara gagal   
MODEL MATEMATIK UNTUK MEMPREDIKSI KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PROSES CNC BUBUT PADA KONDISI PERMESINAN TANPA PENDINGIN Saputro, Herman
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turning is one of the machining operations that widely used in variety of manufacturing industries. The quality of surface plays very important role in the performance of turning that significantly improves fatigue strength, and corrosion resistance. It is also affects functional attributes of parts such as light reflection, coating and heat treatment. This research aim to develop a mathematical model to predict surface roughness based on machining parameter selected (spindle speed, feed, and depth of cut) with cutting codition dry. The experiment was tested by using Trun Master TMC 320 Sinumerik 802 S machining center. After 27 specimens were cut for experimental purposes, they were measured off-line with a surface roughness tester to obtain the roughness average value. The surface roughness (Ra) could be predicted effectively by applying spindle speed (n), feed rate (Vf) and depth of cut (a) in the multiple regression model as: Y = -0.1228 – 0.0001 n + 20.940 Vf + 0.7444 a. The  average percentage deviation of the testing set was 6.429 %  for training data set This showed that the statistical model could predict the surface roughness with about 93.571 % accuracy of the testing data set. Keywords : CNC Turning, Surface Roughness, Multiple Linier Regression 
PENDIDIKAN KARAKTER, SEBUAH WACANA INTEGRASI PEMBELAJARAN Susiatik, Titik
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian materi pendidikan karakter bagi anak di sekolah dirasa penting karena di dalamnya  menanamkan dan membentuk sifat atau karakter yang diperoleh dari cobaan, pengorbanan, pengalaman hidup, serta nilai yang ditanamkan sehingga dapat membentuk nilai intrinsik yang akan menjadi sikap dan perilaku bagi anak. Nilai-nilai yang ditanamkan berupa sikap dan tingkah laku diberikan secara terus-menerus, sehingga membentuk sebuah kebiasaan dan akhirnya dari kebiasaan itu akan menjadi karakter khusus bagi anak baik secara individu maupun secara  kelompok. Pendidikan karakter bangsa dapat dipadukan  dengan semua mata pelajaran. Konsekuensi dari pembelajaran terpadu, maka modus belajar para siswa harus bervariasi sesuai dengan karakter masing-masing anak. Variasi belajar dapat berupa mem-baca bahan rujukan, melakukan pengamatan, melakukan per-cobaan, mewawancarai nara sumber, dan sebagainya dengan cara kelompok maupun individual. Terselenggaranya variasi modus belajar siswa perlu ditunjang berbagai variasi modus penyampaian  oleh guru. Kebiasaan penyampaian pelajaran secara eksklusif dan pendekatan ekspositorik hendaknya dikembangkan kepada pen-dekatan yang lebih beragam seperti diskoveri dan inkuiri. Kegiatan penyampaian informasi, pemantapan konsep, pengungkapan pengalaman para siswa melalui monolog oleh guru perlu diganti dengan modus penyampaian yang ditandai oleh pelibatan aktif para siswa baik secara intelektual (bermakna) maupun secara emosional (dihayati kemanfaatannya) sehingga lebih responsif terhadap upaya mewujudkan tujuan utuh pendidikan. Dengan demikian sangat beralasan jika karakter bangsa dalam pembelajaran diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. Alasan itu  karena meningkatkan akhlak luhur para siswa adalah tanggung jawab semua guru dan semua guru harus menjadi teladan yang memiliki kewibawaan yang semu. Kata Kunci : Pendidikan karakter, integrasi pembelajaran.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN USIA DINI (PAUD) DAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) Kasidi, Kasidi
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena telah bermunculan Pedidikan Anak Usia Dini mulai dari play groups sampai dengan taman kanak-kanak di wilayah perkotaan, sementara di wilayah pedesaan seperti di desa Sunggingsari dan desa Glapansari Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di wilayah tersebut baru Pendidikan Taman Kanak-Kanak, sedangkan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini yang lain seperti play groups dan sejenisnya belum ada. Pendidikan Taman Kanak-Kanak yang sudah adapun proses pembelajarannya tidak bisa berjalan dengan lancar karena adanya kebiasaan masyarakat setempat pada pagi hari anak usia dini mereka bukan dibawa ke sekolah tetapi dibawa ke ladang/sawah dimana orang tua mereka bekerja dengan alasan tidak ada waktu bagi orang tua untuk mengantar dan mengawasi di sekolah. Adapun yang menjadi sasaran penelitian ini adalah masyarakat Desa Sunggingsari dan Desa Glapansari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Responden penelitian ini berjumlah 66 Kepala Keluarga sebagai sampel yang terdiri dari pasangan suami istri. 66 Kepala Keluarga tersebut dipilih sebagai responden karena mereka memiliki anak usia dini, yaitu anak yang berumur antara 3 sampai dengan 6 tahun. Tujuan penelitian ini berfokus pada persepsi masyarakat Desa Sunggingsari dan Desa Glapansari terhadap pentingnya keberadaan Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara mendistribusikan angket kepada semua Kepala Keluarga di ke dua desa tersebut dan data yang diolah dipilih para Kepala Keluarga yang mempunyai anak usia dini. Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa persepsi masyarakat terhadap keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini adalah sangat penting. Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang diberikan responden yang rata-rata menjawab alternatif a dan b (sangat perlu dan perlu). Sedangkan pengolahan dengan rumus chi kwadrat juga tidak ditemukan bukti adanya perbedaan persepsi tentang pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-Kanak ini antara pihak suami dan pihak istri, terbukti chi kwadrat hitung semuanya berada di bawah chi kwadrat tabel. Artinya baik pihak suami maupun pihak istri sama-sama berpersepsi bahwa Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-Kanak sangat penting, dan mereka juga berpendapat bahwa anak sebelum masuk Sekolah Dasar wajib mengikuti Pendidikan Anak Usia dini dan Taman Kanak-Kanak. Kata Kunci : Persepsi, Anak usia Dini, Taman Kanak-kanak
STUDI KOMPARASI HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS MATERIAL RING PISTON BARU DAN BEKAS Abdillah, Fuad
PAWIYATAN Vol 20 No 1 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akhir-akhir ini  banyak beredar berbagai macam produk pin piston mulai dari produk orisinil (buatan jepang)  yang biasanya berharga mahal, hingga produk – produk non orisinil yang harganya relatif lebih murah. Harga produk orisinil saat ini sekitar sepuluh kali lipat dari harga produk tiruan. Kualitas produk non orisinil memang perlu dipertanyakan, melihat perbedaan harga yang cukup besar ini. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas dari sifat-sifat mekanis antara material ring piston baru yang berkualitas  original  dengan ring piston bekas pada sepeda motor Honda  supra X yang telah mengalami perlakuan panas dengan proses holding time 1,2, dan 3 jam. Proses heat treatmen dilakukan pada material ring piston sepeda motor honda supra X pada suhu dibawah titik lebur yaitu 900oC kemudian di quenching dengan air garam atau biasa disebut proses austenisasi, yang dilanjutkan dengan proses tempering pada suhu 400oC dengan variasi holding time tersebut diatas.  Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah angka kekerasan ring piston baru 39,94 HRC sementara harga kekerasan yang paling tinggi terjadi pada ring piston bekas  pada holding time 3 jam yaitu 38, 66 HRC sementara dari komposisi kimia terjadi perubahan yang tinggi pada unsur Fe yaitu 92,45 pada ring piston supra X baru dan 93,02 pada ring piston bekas. Kata Kunci : Ring piston, Heat treatment, sifat mekanis

Page 1 of 1 | Total Record : 10