cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
EDUKASIA
ISSN : 19077254     EISSN : 25023039     DOI : -
Core Subject : Education,
Articles to be received and published in the Journal of EDUKASIA are included in the scope of Islamic Education.
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2014): EDUKASIA" : 30 Documents clear
KONSEKUENSI PENDIDIKAN BAGI PEMELUK AGAMA LOKAL: ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN Rosyid, Moh.
EDUKASIA Vol 9, No 1 (2014): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan menelaah tentang konsekuensi pendidikan bagi pemeluk agama lokal. Untuk itu, dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Perolehan data bersifat studi kasus dan sumber data berupa pelaku yang merespon atas kebijakan negara di bidang pendidikan agama dalam jenjang pendidikan formal.  Pengumpulan data bersifat interaktif  dan fleksibel meliputi perumusan, pembatasan  masalah, dan informan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik yang beragama lokal (agama Adam) harus mengikuti pendidikan fomal dan menerima materi ajar pendidikan ‘Pancasila’,  sebagaimana amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 yang menuangkan materi kurikulum dan PP Nomor 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan. Disamping itu, peserta didik yang berusia produktif  jika tidak dididik dalam pendidikan formal pada dasarnya mengekang keinginan luhur diri anak yang bertolak belakang dengan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 9 ayat (1).Kata kunci: pendidikan,  agama, saminTHE   EDUCATIONAL  CONSEQUENCES  FOR   LOCAL RELIGIONS PEOPLE (EDUCATION POLICY ANALYSIS). This article aims at studying the education consequences for the local religions people. For that reason, in conducting the study author used a qualitative approach. The data achievement  are case studies and data sources in the form of principals who responded over the State policy in the field of religious education in the level of formal education. Data collection  is both interactive and flexible include formulation, restrictions on the issue, and the informant. The results of this research show that learners who are local religious people (the religion of Adam) should follow fomal education and receive the teaching material  of Pancasila education, as the mandate of the ACT Number 20 in 2003 that containing the curriculum material and government rule (PP) Number 55 in 2007 about religious education and religious affairs. In addition, learners who are productive if not trained in formal education basically curb the desire of the sublime self of the child flips with ACT Number 23 of 2002 on child protection article 9 paragraph (1). Keywords: education, religion, samin
MANAJEMEN KURIKULUM BIDANG PENELITIAN DI STAIN KUDUS Hikmah, Nurul
EDUKASIA Vol 9, No 1 (2014): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang pengorganisasian kurikulum bidang penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.  Tujuannya untuk (1) menjelaskan perencanaan kebijakan kurikulum bidang penelitian, (2)  mendeskripsikan  silabi kurikulum bidang penelitian,  dan (3)   mendeskripsikan satuan  acara  perkuliahan kurikulum bidang penelitiandi STAIN Kudus. Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut: (1) perencanaan kurikulum 2008 STAIN Kudus menggunakan pendekatan dengan polaintegrated  curriculum, (2)  Silabi  ketiga mata kuliah serumpun bidang penelitian itu berbeda secara jelas dari aspek ruang lingkupnya, (3) Satuan acara perkuliahan untuk ketiga mata kuliah rumpun bidang penelitian disusun dengan komponen kode mata kuliah, kelompok jenis mata kuliah, program studi, strata kesarjanaan, bobot sistem kredit semester, tatap muka empat belas kali, waktu sesuai bobot kredit, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode pembelajaran, sistem penilaian, serta bahan dan sumber belajar.Kata kunci : kurikulum, penelitian, STAIN Kudus CURRICULUM MANAGEMENT OF RESEARCH  IN STAIN KUDUS. Research on organizing curriculum in area of research uses a qualitative approach. The goal is to (1) describe the policy planning  curriculum  research  field,  (2)  describe the  curriculum  syllabus  of research areas, and (3) describe the event lecture curriculum unit area of research at STAIN Kudus. The results of his research as follows: (1) curriculum planning 2008 of STAIN Kudus uses integrated curriculum approach, (2) the syllabus of three subjects allied fields of study that differs clearly from the aspect of its scope, (3) Units event lecture for three courses grove area of research compiled by the component  code of subjects, types of courses, programs of study, undergraduate scholarship, the weight of credit semester system, face to face fourteen times, time according to the weight of the credit, the standard  of competence, basic competence, indicators, materials  principal, teaching methods, assessment systems, as well as materials and learning resources. Keywords: curriculum, research, STAIN KUDUS
HOMESCHOOLING DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM DAN UNDANG-UNDANG SISDIKNAS Asrori, Asrori
EDUKASIA Vol 9, No 1 (2014): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang homeschooling dalam sudut pandang pendidikan islam dan undang-undang sisdiknas.  Berdasarkan hasil analisis kepustakaan,  diperoleh hasil bahwa homeschooling adalah sebuah kegiatan belajar yang dilakukan di rumah dan tidak di lembaga sekolah dengan sistem yang terprogram. Di Indonesia mempunyai pijakan yang sangat kuat yaitu berdasarkan undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 27 termasuk pendidikan informal, dasar lain yang bisa di jadikan pijakan adalah dasar filosofi yaitu pembukaan UUD 1945 dimana pemerintah diwajibkan melindungi seluruh rakyatnya.  Sedangkan  homeschooling berda- sarkan perspektif Pendidikan Islam mempunyai dasar dalam al- Qur’an dan as-Sunnah dan telah di lakukan oleh para penyebar agama Islam yang telah mendidik masyarakat Islam dengan nilai- nilai al-Qur’an di surau, masjid dan pondok pesantren.kata kunci: Homeschooling, Perspektif, Pendidikan, islamHOMESCHOOLING  IN THE PERSPEKTIVE  OF ISLAMIC EDUCATION AND SISDIKNAS RULES. This  study  aims  to examine about home schooling in islamic education and sisdiknas rules point of view. Based on the analysis of literature, the result showed that homeschooling  is a learning activity that is done at home and not in school institutions  with programmed  systems. Indonesia has a very strong foundation  to hold it.   That is based  on Law No. 20, 2003Article 27, including informal education. Another  foundation  is the basic philosophy of the opening of UUD 1945 in which the government is obliged  to protect all citizens. While  based on the perspective of Islamic Education, homeschooling has basis in the Qur’an and Sunnah and has been done by Muslim missionaries who have educated Islamic society with the values of the Koran in the mosque and boarding. Keywords: Homeschooling , Perspective, Islamic, Education
HIDDEN CURRICULUM DALAM PEMBELAJARAN PAI Mustaghfiroh, Hikmatul
EDUKASIA Vol 9, No 1 (2014): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini berupaya menelaah tentang kurikulum tersembunyi dalam sebuah proses pembelajaran. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), kurikulum tersembunyi memiliki peran yang cukup signifikan dalam membentuk sikap dan karakter para siswa. Melalui  penggunaan kurikulum tersembunyi,  para guru dan sekolah-sekolah dapat mencapai tujuan pembelajaran PAI secara optimal. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kurikulum tersembunyi merupakan kurikulum yang tidak tampak, bisa terjadi secara spontanitas, tanpa terencana dan bisa muncul dari pengalaman belajar  dalam sekolah.  Di samping itu, meskipun kurikulum tersembunyi tidak mempunyai sistematika  yang formal dan terukur,  namun sangat berperan dalam mewujudkan sebuah tujuan pembelajaran,  khususnya pembelajaran  PAI. Pembelajaran  PAI akan dapat dicapai dengan maksimal dengan dukungan kurikulum tersembunyi melalui aktifitas siswa, baik dalam pembelajaran  maupun di luar pembelajaran.Kata kunci: kurikulum, tersembunyi, pembelajaran, PAITHE HIDDEN CURRICULUM IN LEARNING  PAI. This paper describes the concept of hidden curriculum in a learning process. On learning  of Islamic  Education  (PAI), the  hidden curriculum  has a significant role in shaping the attitudes and character of students. Throught the use of hidden curriculum, teachers and schools will be able to achieve the learning objective of PAI optimal. Based on the research that was conducted, it can be known that hidden curriculum can  happen spontaneously,  and can  appear  from the  learning experience at school. Besides, although  the hidden  curriculum does not have a formal and measured system, it has a significant role in creating  a learning  goal,  especially  in Islamic  education  learning. Islamic education learning can be achieved maximally by the support of hidden curriculum through students’ activities both in and out of learning process.Keywords:  hidden curriculum, learning , Islamic Education
KURIKULUM PRAKTIK PROFESI LAPANGAN (PPL) JURUSAN TARBIYAH STAIN KUDUS Rosyidah, Hanik
EDUKASIA Vol 9, No 1 (2014): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PPL sangat diperlukan untuk meningkatkan keterampilan siswa. Oleh karena itu, kurikulum PPL harus disusun secara sistematis. Penelitian ini menjelaskan tentang (1) rancangan dan isi kurikulum PPL, (2) implementasi dan evaluasi PPL di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan kualitatif.  Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi dan dokumen.  Validitas dan reliabilitas  diverifikasi dengan uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan adaptabilitas. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan model deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah (1) rancangan dan isi PPL untuk siswa di madrasah dengan pendekatan khusus dalam pragmatik atau kompetensi, dan berisi administrasi mengajar dan sekolah, (2) implementasi dan evaluasi PPL dengan standar yang tinggi untuk melewati: penguasaan  siswa, mengajar semua materi agama Islam, pengajaran Islam serta administrasi pendidikan, dan juga kerjasama dalam program dan kegiatan sekolah.Kata kunci: kurikulum, PPl, STAIN KUDUSFIELD PROFESSION PRACTICE CURRICULUM OF ISLAMIC EDUCATION DEPARTMENT OF  STAIN  KUDUS .  PPL is important  for improving student skills. Therefore, curriculum of PPL must be sistematically organized. This research explained about (1)  design and content of curriculum of PPL, (2) implementation and evaluation of PPL in State Islamic College of Kudus. This research were  designed  in the  qualitative  approach.  Data were  gathered by using  observation  and document.  The  validity  and reliability were verified by credibility, transferability,  dependability,  and conformability  test. The  data were analyzed  by using  descriptive model. The results of this research are (1) the design and content of PPL for students in madrasah/islamic  school with special approach in pragmatic or competence, and consist of both of teaching and school administration, (2)  implementation  and evaluation  of PPL with higher standard for passing : students mastery, teaching all of islamic subject matters, islamic teaching and educational administration, and also collaboration in school programme and activities.Keywords:  curriculum, PPL, STAIN Kudus
DINAMIKA PENGEMBANGAN KURIKULUM DITINJAU DARI DIMENSI POLITISASI PENDIDIKAN DAN EKONOMI Sulthon, Sulthon
EDUKASIA Vol 9, No 1 (2014): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini berupaya menelaah tentang dinamika pengembangan kurikulum ditinjau  dari  dimensi politisasi   pendidikan dan ekonomi. Kurikulum sebagai bagian dari faktor penting dalam pendidikan memiliki   posisi strategis dalam  mewarnai dan menentukan kualitas output pendidikan.  Hitam putihnya kualitas  pendidikan  sesungguhnya sangat  ditentukan  oleh eksistensi kurikulum tersebut. Dalam pelaksanaannya,  kajian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perubahan kurikulum diperlukan setiap saat karena kurikulum akan selalu merespon perkembangan dalam  kehidupan, baik  perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi, perkembangan sosial dan budaya, dan perkembangan politik. Di samping itu, dalam perkembangannya kurikulum harus memperhatikan unsur peserta didik,  satuan pendidikan, masyarakat,  dan peranan pengembang kurikulum terutama guru.  Peserta didik sebagai obyek kurikulum harus mendapat prioritas utama dalam pengembangan kurikulum.Kata kunci: dinamika, pengembangan, kurikulum, politisasiTHE DYNAMICS OF  CURRICULUM DEVELOPMENT IN TERMS OF POLITICIZATION DIMENSIONS OF EDUCATION AND  ECONOMY.  This  paper  attempts to examine  about the changing dynamics of the curriculum in terms of the dimensions of the politicization of education and economics. Curriculum  is as an important factor in education has a strategic position in coloring and determining the quality of educational output. The black-and-white of education quality is determined by the existence of the curriculum. In its implementation, this study uses qualitative  research. Qualitative research requires regularity,  order  and precision  in thinking about the relationship of the data each other and its context in the problem that will be revealed. The results of this research show that any change of the curriculum is required at any time due to the curriculum will always respond to developments in life, both development  of science and technology,   social  and cultural  development,  and political developments. In addition, the curriculum should pay attention to the elements of the learners, education, society, and the role of curriculum developers  especially teachers. Learners  as an object of curriculum should get top priority in the development of the curriculum. Keywords:  dynamics, development, curriculum, politicization,
MANAJEMEN KEBIJAKAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN: STUDI KASUS DI STAIN KUDUS Kisbiyanto, Kisbiyanto
EDUKASIA Vol 9, No 1 (2014): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas manajemen  pendidikan  tergantung  pada  perilaku organisasi.  Oleh karena itu, perilaku harus terorganisir secara sistematis. Penelitian  ini menjelaskan  tentang (1)  bagaimana untuk mengelola  perilaku individu sumber daya manusia, (2) bagaimana cara untuk mengelola  perilaku  kelompok sumber daya manusia,  dan (3)  bagaimana untuk mengelola  perilaku organisasi sumber daya manusia. Penelitian ini dirancang dalam pendekatan  kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, pengamatan,  dan menggunakan dokumen. Keabsahan dan kehandalan data diverifikasi dengan uji kredibilitas, pengalihan, dependebility, dan confirmability tes. Data dianalisis dengan menggunakan model interaktif. Hasil penelitian adalah: (1)  kinerja perilaku individu sumber daya manusia di tingkat tinggi ada di ushuluddin dan Fakultas dakwah, sedangkan di tingkat menengah ada di Fakultas tarbiyah dan syariah (2) pelaksanaan perilaku kelompok sumber daya manusia di tingkat tinggi di Tarbiyah dan Fakultas syariah, dan tingkat menengah adalah Fakultas ushuluddin dan dakwah, dan (3)  pelaksanaan perilaku individu sumber daya manusia di tingkat menengah di tarbiyah, syariah, ushuluddin dan dakwah Fakultas.Kata kunci: manajemen,  sumber daya manusia, pendidikanTHE MANAGEMENT OF  EDUCATIONAL HUMAN RESOURCES  POLICY (CASE STUDY IN  STAIN  KUDUS). Quality  of educational  management   depends  on organizational behavior. Therefore, every behavior must be sistematically organized. This  research explained  about (1) how to manage the individual behavior of human resources, (2) how to manage the group behavior of human resources, and (3) how to manage the organizational behavior of human resources. This  research  was designed in the qualitative approach. Data were gathered by using interview, observation,  and using document. The validity and reliability were verified by credibility, transferability, dependebility, and confirmability test. The data were analyzed by using interactive model. The results of research were: (1) the performance of individual behavior of human resources in high level was at ushuluddin and dakwah faculty, while at tarbiyah and syariah faculty was in medium  level (2) the performance of group behavior of human  resources in high level was at tarbiyah, syariah faculty, and in medium  level, there were ushuluddin  and dakwah  faculty, and (3) the performance of individual behavior of human resources in medium level was at tarbiyah, syariah, ushuluddin and dakwah faculty.Keywords: management, human resources, education
SPIRITUALISASI KURIKULUM DI INDONESIA (TELAAH FILSAFAT KURIKULUM DALAM KONTEKS KEINDONESIAAN) Farikhah, Farikhah
EDUKASIA Vol 9, No 1 (2014): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menelaah tentang perkembangan pemahaman kurikulum saat ini sesuai dengan spiritual kebangkitan di  abad  ke-21  dan  bagaimana upaya  dalam melaksanakan  spiritualisasi  kurikulum yang dilakukan  dalam konteks KTSP, setelah penundaan kurikulum-2013. Tulisan ini menggunakan pendekatan filsafat  kurikulum dalam konteks Indonesia dengan memeriksa kasus adopsi strategi rohani dengan teori kecerdasan majemuk sebagai dasar untuk pengembangan kurikulum pendidikan  Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajar   yang  dikembangkan melalui   pendidikan dengan strategi rohani yang terintegrasi dengan dasar kecerdasan majemuk dalam banyak kasus mampu menciptakan nilai budaya produk yang bermanfaat bagi orang-orang pada umumnya. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan dengan benar-benar memperhatikan aspek kecerdasan dan potensi spiritual yang kemudian direkonstruksi ke kurikulum yang khusus dalam bentuk sehari penuh.Kata kunci: spiritualisasi  kurikulum, materialisme, kecerdasan, pendidikan islamTHE SPIRITUALIZATION OF CURRICULUM IN INDONESIA (STUDY OF  THE  CURRICULUM PHILOSOPHY IN  THE CONTEXT OF INDONESIA). This paper discusses the development of the understanding of the current curriculum in line with this spiritual awakening in the 21st century and how the efforts to spiritualize the curriculum can be done in the context of the KTSP, after a delay of Curriculum-2013.   This  paper  uses the  philosophy  of curriculum approach in the context of Indonesian by examining the case of the adoption of the spiritual strategy with the theory multiple intelligences as a basis for the development of Islamic education curriculum. The result of the research show that learners that are developed through education with spiritual  strategy integrated with basis of multiple intelligences in many  cases able to create cultural value products that are beneficial for the people in general. Therefore curriculum must be developed by really pay attention to aspects of intelligence and spiritual potential which is then reconstructed into a specialized curriculum in the form of X-day.Keywords:   curriculum  spiritualization,  materialism,  intelligences, Islamic education
KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DALAM PERSPEKTIF GENDER Mustaqim, Muhamqad
EDUKASIA Vol 9, No 1 (2014): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bermaksud mengkaji tentang implementasi kurikulum pada pendidikan dasar yang berbasis pada kesetaraan gender. Untuk maksud tersebut, penulis melakukan penelitian kualitatif. Dengan melihat berbagai fenomena bias dan diskriminasi gender yang selama ini membudaya, termasuk dalam dunia pendidikan menjadikan upaya untuk membangun kurikulum berperspektif gender menemukan relevansinya. Pendidikan dasar, sebagai upaya membangun pengetahuan, keterampilan  dan sikap sejak dini menjadi hal penting dalam sosialisasi dan penanaman keadilan gender.Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa implementasi kurikulum berperspektif  gender ini bisa dilakukan  melalui  beberapa pendekatan, baik secara implisit, eksplisit,  perubahan maupun aksi sosial sebagai upaya dalam meminimalisir bias gender yang ada dalam pendidikan, tentunya dengan berbagai formulasi yang ditawarkan.Kata kunci: kurikulum, pendidikan,  genderBASIC EDUCATION CURRICULUM IN A GENDER PERS- PECTIVE. This paper  intends  to examine the implementation  of the curriculum in primary education based on gender equality.  For that purpose, the authors did a qualitative  research. By looking at the various of bias phenomena  and gender discrimination  that is widespread, including in the world of education is making  efforts to build the curriculum based on gender perspective finds its relevance. Primary  education, as an effort  in building  the  knowledge, skills and attitude  since early phase becomes an important  thing in the socialization and instilling  the  gender justice. From  the  results of research that has been done, it can be noted that the implementation of the curriculum based on gender perspective can be done through a number of approaches, either implicitly or explicitly, changes, or social action in an effort to minimize  the gender bias that exists in education, of course with the variety of formulations  that are offered.Keywords:  curriculum, primary education, gender
PENGEMBANGAN KONSEPSI KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM Mustaqim, Yunus
EDUKASIA Vol 9, No 1 (2014): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinamika perkembangan kurikulum pendidikan Islam perlu mendapat perhatian bagi praktisi pendidikan agar penetapan kebijakannya sesuai dengan tujuan. Diketahui bahwa pendidikan Islam di Indonesia masih jauh dari harapan karena masih banyak output yang belum memiliki kompetensi atau kepribadian yang diharapkan. Penelitian ini menganalisis tentang alasan mengapa kurikulum harus dikembangkan, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan  kurikulum, dan cara mengembangkan konsepsi kurikulum pendidikan Islam.  Dengan melakukan  penelitian kepustakaan, diperoleh hasil bahwa (1) Kurikulum pendidikan Islam harus dikembangkan untuk mencapai keberhasilan peserta didik baik dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik; (2) faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum adalah; tujuan, tuntutan masyarakat global, isi atau materi yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kondisi psikologis  peserta didik; (3)  untuk mengembangkan konsepsi kurikulum Pendidikan Islam, perlu adanya pemahaman pada masing-masing konsepsi kurikulum yang sudah dirumuskan oleh para ahli pendidikan. Konsepsi kurikulum yang dimaksud adalah: kurikulum akademik,  humanistik,  teknologi, dan rekonstruksi sosial.Kata kunci: pengembangan konsep, kurikulum pendidikan islamThe dynamics of the development of Islamic education curriculum needs to get attention for education practotioners so that the determination of policies can be objective. The problem is many education outputs do not have the expected competence or personality. This study analyzed the reasons why the curriculum should be developed, factors that influence, and how to develop curriculum conception. By doing library research, the result showed that (1) the Islamic education curriculum should be developed to achieve the success of learners in cognitive, affective, and psychomotor; (2) factors affecting the development are purposes, demands of the global community, and contents or materials (3) to develop a conception of the curriculum of Islamic education, the need for understanding on their respective conceptions of the curriculum that has been formulated by education experts. The conceptions of the curriculum are: the academic curriculum, humanistic, technological, and social reconstruction.Keywords: concept development, the curriculum of Islamic education

Page 1 of 3 | Total Record : 30