cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2019)" : 9 Documents clear
Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting Berbantuan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sukasada Setiawati, D. A. O; Sudiarta, I. G. P; Ardana, I. M
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.419 KB) | DOI: 10.23887/jppm.v8i1.2845

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran probing prompting berbantuan index card match lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 202 orang siswa yang tersebar ke dalam 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling untuk memperoleh 50 orang siswa yang tersebar ke dalam 2 kelas sebagai sampel penelitian. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Control Group Design. Data prestasi belajar matematika siswa diperoleh melalui tes prestasi belajar matematika. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t satu ekor dengan taraf signifikan 5%, karena data prestasi belajar matematika siswa berdistirbusi normal dan homogen. Uji-t yang telah dilakukan memberikan hasil yaitu thitung = 6,8713 dan nilai ttabel = 0,063. Karena nilai mutlak |thitung| > ttabel ,maka pada taraf signifikan 5%, Ho ditolak. Artinya pada taraf signifikan 5%, prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran probing prompting berbantuan index card match lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran konvensional.           Kata kunci: Probing Prompting, Index Card Match, Prestasi Belajar AbstractThe study was aimed at finding out whether the achievement of the mathematics learning of tenth grade students of SMA Negeri 1 Sukasada who learn mathematics following probing prompting learning model that is assisted by index card match better than the achievement of mathematics learning of the tenth grade students of SMA Negeri 1 Sukasada who learn mathematics following the conventional learning. The population of this study was the thenth grade students of SMA Negeri 1 Sukasada on academic year 2017/2018 consisted of 202 students that is distributed into 7 classes. This research was using cluster random sampling technique to get the sample and the result was the 50 students that is spread into 2 classes as the subject of this research. The sample in this research were the students of class namely X MIA 1 as the control class and the students of class namely MIA 3 as the experimental class. This research was using Post Test Only Control Group Design. The data of the mathematics learning achievements were obtained through mathematics learning achievement test. The data were analyzed by using one tailed t-test that is using significance level of 5%, because of the data of the students? mathematics learning achievements were normally and homogenously distributed. The result of the t-test is the tscore = 6,8713 and the ttable 0,063. Because of |thitung| > ttabel, then H0 is rejected. This means that at a significance level of 5%, the achievement of the mathematics learning of tenth grade students of SMA Negeri 1 Sukasada who learn mathematics following probing prompting learning model that is assisted by index card match better than the achievement of mathematics learning of the tenth grade students of SMA Negeri 1 Sukasada who learn mathematics following the conventional learning. Keywords: Probing Prompting, Index Card Match, Learning Achievement.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SQ4R (SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, AND REVIEW) BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 2 SINGARAJA Antini, N. K. J.; Ardana, I. M.; Hartawan, I. G. N. Y.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.907 KB) | DOI: 10.23887/jppm.v8i1.2841

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa kelas X SMA Negeri 2 Singaraja yang mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran SQ4R berbantuan peta konsep lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Singaraja yang berjumlah 313 orang siswa yang tersebar ke dalam 10 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling untuk memperoleh 66 orang siswa yang tersebar ke dalam 2 kelas sebagai sampel penelitian. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Data pemahaman konsep matematika siswa diperoleh menggunakan tes dengan bentuk uraian. Data dianalisis menggunakan Uji-t satu ekor pada taraf signifikan 5%. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung = 3, 3418 lebih dari ttabel = 1, 9977, sehingga H0 ditolak. Dari hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa kelas X SMA Negeri 2 Singaraja yang mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran SQ4R berbantuan peta konsep lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Kata kunci: peta konsep, pemahaman konsep matematika, SQ4R.  AbstractThe aimed of this study is to find out whether students? comprehension of mathematical concept taught by using SQ4R strategy assisted by concept mapping is better than students comprehension of mathematical concept taught by using conventional strategy at tenth grade students of SMA Negeri 2 Singaraja. This study was an experimental study and the design of this study was posttest only control group design. The population of this study was tenth grade students of SMA Negeri 2 Singaraja which consist of 313 students which distributed into ten classes. The sampling technique of this study was cluster random sampling technique to get two classes as the sample of this study. Then, the samples of this study were X MIPA 1 as experimental group and X MIPA 2 as control group. The data of students? comprehension of mathematical concept was acquired by conducting test in form of essay. The data were analyzed by using One-tailed T-test at significant standard 5%. The result of hypothesis test showed that tcount = 3.3418 more than ttable = 1.9977, therefore H0 was refused. From the result of data analyzed can be concluded that students? comprehension of mathematical concept taught by using SQ4R strategy assisted by concept mapping is better than students? comprehension of mathematical concept taught by using conventional strategy at tenth grade students of SMA Negeri 2 Singaraja. Keywords: concept mapping, comprehension of mathematical concept, SQ4R.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 1 SAWAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN PORTOFOLIO Dewi, N. K. M. S; Sugiarta, M; Suharta, I. G. P
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.056 KB) | DOI: 10.23887/jppm.v8i1.2844

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Sawan dan (2) respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran creative problem solving berbantuan portofolio. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Sawan sebanyak 32 orang siwa pada semester genap Tahun Ajaran 2017/2018. Data kemampuan pemecahan masalah siswa dikumpulkan melalui tes kemampuan pemecahan masalah dan data tentang respon siswa dikumpulkan menggunakan angket. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, pada siklus I, siklus II, dan siklus III berturut-turut yaitu: 70,05; 75,26; 81,08. Peningkatan optimal pada siklus III terjadi karena guru lebih menekankan pada pertanyan arahan dalam mengemukakan gagasan-gagasan, memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan sesuai dengan cara mereka sendiri, memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk menyampaikan pendapat, penggunaan portofolio untuk membantu siswa lebih terlatih dalam menyelesaikan soal non-rutin dengan pemberian feedback (komentar) yang diberikan guru sehingga siswa mengetahui kekurangannya untuk segera diperbaiki, serta memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa. Selain itu, respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran creative problem solving berbantuan portofolio tergolong positif dengan rata-rata respon siswa sebesar 57,41 Kata kunci: kemampuan pemecahan masalah, model creative problem solving  dan  portofolio.  AbstractThis research was intended to describe: (1) improvement mathematical problem solving ability of students in SMP Negeri 1 Sawan and (2) students response to the application of creative problem solving model assisted portfolio. This type of research is a classroom action research conducted in three. The subjects of this research were students of VIII-A class in SMP Negeri 1 Sawan which consists 32 students in the even semester of the academic year 2017/2018. The data of mathematical problem solving ability were collected by using mathematical problem solving tests and the data of students responses were collected by questionnaire. The data that has been collected is the alayzed descriptively.  The results of this research show that the average value of problem solving ability of students has increased from cycle to cycle, in cycle I, cycle II, and cycle III respectively: 70,05; 75,26; 81,08. Optimal improvement in cycle III because teachers focus more on questions directed in expressing ideas, giving students the freedom to solve problems according to their own way, giving students more opportunities to express their opinions, the use of portfolios to help students are better trained in solving non-routine problems by giving feedback (comments) provided by the teacher so that students know the shortcomings to be repaired immediately, and provide guidance and motivation to students. In addition, students responses to the application of creative problem solving learning model assisted portfolio was positif with the average student response of 57,41. Keywords: problem solving ability, creative problem solving model, and portfolio.  
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN OSBORN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Udayani, L. G. W.; Sariyasa, Sariyasa; Ardana, I M
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.088 KB) | DOI: 10.23887/jppm.v8i1.2840

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Osborn dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 69 siswa dan tersebar ke dalam 3 kelas. Sampel dipilih sebanyak 46 siswa dengan teknik cluster random sampling. Data prestasi belajar matematika siswa diperoleh melalui tes uraian. Analisis data menggunakan uji t satu skor dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai thitung = 2,428 dengan ttabel = 2,015 sehingga H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Osborn lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian model pembelajaran Osborn efektif dalam meningkatkan  prestasi belajar matematika siswa. Kata kunci: model pembelajaran Osborn, pembelajaran konvensional, prestasi belajar matematika AbstractThe research is aimed at determine the effectiveness of the Osborn learning model in improving student?s mathematics learning achievement. The research used post test only control group design. The population of this research is students of class XI MIA SMA Negeri 1 Sukasada on academic year 2018/2019 which are 69 student and divided into 3 classes. The sample of the research selected as much 46 students by cluster random sampling technique. The data of student?s learning achievement in mathematics is obtained through a description test. The one-tailed t test with 5% significance level is used for analysing the data. The result of test is tcount = 2,428 with ttable = 2,015 so H0 is rejected. it can be concluded that student?s learning achievement in mathematics who followed the learning with Osborn learning model is better than the student?s learning achievement in mathematics who learn with conventional learning. So it means the Osborn learning model is effective in improved student?s mathematics learning achievement. Keywords: conventional learning, learning achievement in mathematics, Osborn learning model 
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 SINGARAJA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE BERBANTUAN GRAPHIC ORGANIZER Damayanti, K. D; Astawa, I. W. P; Hartawan, I. G. N. Y
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.754 KB) | DOI: 10.23887/jppm.v8i1.2843

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja, dan (2) tanggapan siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran CORE berbantuan Graphic Organizer. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja pada semester genap Tahun Ajaran 2017/2018 sebanyak 30 orang. Data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikumpulkan menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan tanggapan siswa dikumpulkan menggunakan angket. Selanjutnya, data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja meningkat dari siklus I, siklus II, hingga siklus III, yaitu 59,29 pada siklus I, 74,55 pada siklus II, dan 78,89 pada siklus III, ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II, hingga siklus III, yaitu 26,67% pada siklus I, 63,33% pada siklus II, dan 80 % pada siklus III. Peningkatan optimal kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada siklus III terjadi karena guru lebih menekankan pada: 1) pertanyaan-pertanyaan pancingan dalam mengidentifikasi permasalahan, 2) menyelesaikan rencana penyelesaian sesuai strategi yang telah disusun dengan benar, 3) pemberian bimbingan dan motivasi kepada siswa, serta 4) pemberian masalah yang dapat memberikan pengalaman belajar lebih  banyak. Selain itu, tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran CORE berbantuan graphic organizer tergolong sangat positif dengan skor rata-rata tanggapan siswa 49,03. Kata kunci: model pembelajaran CORE, graphic organizer, kemampuan pemecahan masalah matematika, tanggapanAbstractThis study was aimed to describe: (1) the improvement of students? mathematical problem solving ability in class VIII B SMP Negeri 5 Singaraja through the application of CORE assisted graphic organizer, and (2) the response of students in class VIII B SMP Negeri 5 Singaraja toward mathematics learning through the implementation of CORE assisted graphic organizer. The type of this research was classroom action research conducted in three cycles. The subjects of research were students in class VIII B SMP Negeri 5 Singaraja on the second semester of academic year 2017/2018 consisted of 30 students. Data of students? mathematical problem solving ability were collected using mathematical problem solving ability test and students? response were collected using questionnaire. Furthermore, the collected data were analyzed descriptively. The result showed their score was slightly increased in 1st cycle, 2nd cycle, until 3rd cycle, such as 59,29 on the 1st cycles, 74,55 on the 2nd cycle, and 78,89 on the 3rd cycle. Their achievements also reached high percentage, they were 26,67% on the 1st cycles, 63,33%  on the 2nd cycle, and 80%  on the 3rd cycle. The ultimate score occurred on the 3rd cycle because the teacher focused on : 1) giving stimulated questions in problem identification, 2) executing lesson plan correctly, 3) motivating the students, and 4) giving the case studies for sustainable learning. Moreover, the response of students towards CORE  assisted graphic organizer was positive within score 49,03. Keywords: CORE learning model, graphic organizer, mathematical problem solving ability, response
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 8 SINGARAJA Astuti, I. A. D.; Sukajaya, I. N.; Sudiarta, I. G. P.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.646 KB) | DOI: 10.23887/jppm.v8i1.2839

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran matematika dan pemahaman konsep matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran probing-prompting, serta tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang melibatkan 31 orang siswa kelas VII B SMP Negeri 8 Singaraja sebagai subyek penelitian. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Data kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran matematika dikumpulkan menggunakan kuesioner kepercayaan diri, data pemahaman konsep matematika siswa dikumpulkan menggunakan tes pemahaman konsep, dan data tanggapan siswa dikumpulkan menggunakan angket tanggapan. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran matematika mengalami peningkatan dari rata-rata skor 67,8 pada siklus I menjadi 71,9 pada siklus II dan menjadi 72,9 pada siklus III. Pemahaman konsep matematika siswa juga mengalami peningkatan dari rata-rata 61,8 pada siklus I menjadi 71,8 pada siklus II dan menjadi 74,2 pada siklus III. Penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena pada siklus III indikator pencapaian telah terlampaui, yakni 87,1% siswa memiliki kategori kepercayaan diri lebih dari sedang, 77% siswa memiliki rata-rata nilai pemahaman konsep di atas KKM, dan 90,3% siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap penerapan model pembelajaran probing-prompting. Kata kunci: Model Pembelajaran Probing-Prompting, Kepercayaan Diri Siswa dalam Pembelajaran Matematika, Pemahaman Konsep Matematika AbstractThis study aimed to determine the improvement of students? self-confidence in mathematics learning and students? mathematics conceptual understanding through the application of probing-prompting learning model, also student?s response about the implementation of learning model which applied. The type of this study is classroom action research which involved 31 students of VII B class of SMP Negeri 8 Singaraja as the subject. The study held at the even semester, acamedic year of 2017/2018. Data of students? self confidence in mathematics learning collected by questionnaire, data of students? mathematical concept understanding collected by essay test, and data of students? response collected by questionnaire. Collected datas analyzed descriptively. The result showed that students? average score of self-confidence in mathematics learning improved from 67,8 in first cycle being 71,9 in second cycle and being 72,9 in third cycle. Students? average marks of mathematical concept ability was improved also from 61,8 in first cycle, being 71,8 in second cycle, and being 74,1 in third cycle. Impementation of probing-prompting learning model was successful because in third cycle the achievement indicator has been exceeded. 87,1% of students had more than enough self-confidence category, 77% of students had more than minimum completeness criteria, and 90,3% of students had positive responses due to the implementation of probing-prompting learning model. Keywords: Probing-Prompting Learning Model, Student?s Self-Confidence in  Mathematics Learning, Mathematics Conceptual Understanding
ETNOMATEMATIKA DALAM TARI BALI DITINJAU DARI KLASIFIKASI TARI BALI Intan Puspa Dewi, L.; Yudi Hartawan, I.G.N.; Sukajaya, I.N.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.344 KB) | DOI: 10.23887/jppm.v8i1.2842

Abstract

 AbstrakPada penelitian sudah dilakukan pengkajian etnomatematika terhadap tari Bali ditinjau dalam klasifikasi tari Bali. Terdapat tiga klasifikasi tari Bali yaitu tari wali (sakral), tari bebali (upacara), dan tari balih-balihan (hiburan). Dari ketiga klasifikasi tari, akan diteliti dua klasifikasi yaitu tari wali (sakral) dan tari balih-balihan (hiburan). Pada tari wali (sakral) yang dikaji adalah tari Rejang Dewa, tari Rejang Renteng, dan tari Rejang Sari. Pada tari balih-balihan (hiburan) yang dikaji adalah tari Puspanjali, tari Pendet, dan tari Sekar Jagat. Fokus penelitian terletak pada gerakan tari dari unsur pemeson, pengawak, pengecet, dan pekaad. Dalam tari Bali terdapat unsur matematika yaitu basis bilangan dan transformasi geometri yang diimplementasikan pada gerakan tari. Setelah diteliti ditemukan pola umum dalam masing-masing tarian dan pola khusus dalam klasifikasi tari Bali (tari wali dan tari balih-balihan). Jika dibandingkan pola umum dari klasifikasi tari Bali tidak ditemukan pola yang sama, karena masing-masing tari memiliki ciri khas yang berbeda tergantung dari pencipta tarian tersebut. Untuk gerakan tari terdapat unsur refleksi (pencerminan) pada agem kanan dan kiri tari Pendet, agem kanan dan kiri tari Puspanjali, ngayab kanan dan kiri tari Rejang Dewa, diagonal kanan dan kiri pada tari Rejang Dewa. Kata kunci: Etnomatematika, tari Bali, basis bilangan, transformasi geometri.  AbstractIn the study, ethnomatematics of Balinese dance have been carried out in Balinese dance classifications. There are three classifications of Balinese dance, namely wali dance (sacred) , bebali dance (ceremony), and balih-balih dance (entertainment) . From those the three dance classifications, two classifications will be examined, namely the wali dance (sacred) and the balih-balihan dance (entertainment). Wali dance (sacred) are Rejang Dewa, Rejang Renteng, and Rejang Sari. In the balih-balihan dance (entertainment) which is studied is Puspanjali, Pendet, and Sekar Jagat. This research focused on movements from the elements of pemeson, pengawak, pengecet and pekaad. In Balinese dance, there is a mathematical element, namely the number base and geometry transformation that is implemented in the dance movement. After being examined, a common pattern was found in each of the dances and patterns specifically in the classification of Balinese dance (wali dance and balih-balih dance). Compared to the general pattern of Balinese dance classification, the same pattern is not found, because each dance has different characteristics depending on the creator of the dance. For the dance movement there is an element of reflection on the right and left agem of Pendet dance, agem right and left Puspanjali dance, ngayab right and left Rejang Dewa dance, diagonally right and left on Rejang Dewa dance.  Keywords: Ethnomatematics, Balinese dance, number basis, geometry transformation.  
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN GEOGEBRA Indrawan, I.K.M.A.; Parwati, N.N.; Suryawan, I.P.P.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.002 KB) | DOI: 10.23887/jppm.v8i1.2838

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar matematika siswa melalui penerapan Model ARIAS berbantuan geogebra dan mengetahui tanggapan siswa tentang model pembelajaran tersebut. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, obervasi dan evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas X BABUD semester genap tahun ajaran 2017/2018, sebanyak 35 orang. Data penelitian ini adalah data prestasi belajar dan tanggapan siswa. Data prestasi belajar matematika siswa diukur menggunakan tes prestasi belajar tipe uraian. Data tanggapan siswa diukur menggunakan angket. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tanggapan siswa terhadap model pembelajaran ARIAS berbantuan geogebra dalam kategori positif. Rata-rata nilai tes prestasi belajar matematika pada siklus I sebesar 54,28 dengan persentase siswa di atas KKM sebesar 22,85%, kemudian pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata nilai tes prestasi belajar matematika menjadi 64,28, dengan persentase siswa di atas KKM sebesar 62,85%. Pada siklus III terjadi peningkatan rata-rata nilai tes prestasi belajar matematika menjadi 75,71 dengan persentase siswa di atas KKM sebesar 82,85%. Hal tersebut terjadi karena langkah?langkah pada model ARIAS yakni yakni (1) Assurance, membangkitkan rasa percaya diri dan memotivasi siswa. (2)  Relevance, menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (3) Interest, dalam tahap ini siswa diajak memelihara ketertarikan siswa terhadap pembelajaran dan melakukan eksplorasi konsep yang mereka pelajari dengan bantuan media geogebra. (4) Assessment, menguji sejauh mana siswa memahami konsep yang telah dipelajari. (5) Satisfaction, memberikan penguatan dan penghargaan bagi siswa. Kata kunci: ARIAS, prestasi belajar, software geogebra, tanggapan siswa. Abstract This study aims to describe the improvement of students' mathematics learning achievement and student responses through the application of the ARIAS Model assisted by Geogebra App. This classroom action research consists of three cycles, each cycle consist of planning, implementation, observation and reflection. The subjects were 35 high school students of class X BABUD in even semester school year 2017/2018. The data of this study were data on student achievement and student responses. The data of students' mathematics learning achievement was measured using a description type learning achievement test. Student response data was measured using a questionnaire. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed an average student response of 53.28 in the positive category. The average score of the mathematics learning achievement test in the first cycle was 54.28 with the percentage of students above the minimum criteria of mastery of 22.85%, and then in the second cycle there was an increase in the average score of mathematics learning achievement test to 64.28, with the percentage of students in the minimum criteria of mastery was 62.85%. In the third cycle there was an increase in the average value of the mathematics learning achievement test to 75.71 with the percentage of students above the minimum criteria of mastery of 82.85%. This happens because of the steps in the ARIAS model which called (1) Assurance, (2) Relevance, (3) Interest, (4) Assessment, (5) Satisfaction are able to improve the two factors that influence students' mathematics learning process, the internal factors and the external factors. By improving the confidence and interest of the students which called the internal factors and improve the atmosphere of the classroom which called the external factor of the students. Keywords: ARIAS, Geogebra software, learning achievement, students? response
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FAN-N-PICK BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SINGARAJA NUGRAHA, M. K. S; WALUYO, D; ARIAWAN, P. W
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppm.v8i1.2846

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah  kemampuan koneksi matematis siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Fan-N-Pick berbantuan video pembelajaran lebih tinggi dari kemampuan koneksi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan post-test only group design. Populasi dari penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Singaraja pada semester II tahun ajaran 2017/2018. Sampel dipilih dengan teknik cluster random sampling. Uji kesetaraan sampel menggunakan uji-t. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII A1 dan Kelas VIII A5 sebagai kelompok eksperimen serta siswa Kelas VIII A9 dan Kelas VIII A4 sebagai kelompok kontrol. Data tentang kemampuan koneksi matematis siswa diperoleh melalui tes uraian kemampuan koneksi matematis. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t satu ekor (ekor kanan) pada taraf signifikansi 5%. Pada kelas unggulan hasil analisis menunjukkan bahwa thitung = 3.862 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1.671 dan pada kelas non unggulan hasil analisis menunjukkan bahwa thitung = 6.054 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1.671  . Ini artinya, kemampuan koneksi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran Kooperatif Tipe Fan-N-Pick berbantuan video pembelajaran lebih tinggi dari kemampuan matematis siswa yang mengikuti pembelajran konvensional. Kata Kunci :     Model Pembelajaran Kooperatif tipe Fan-N-Pick Berbantuan Video Pembelajaran, Pembelajaran Konvensional, Kemampuan Koneksi Matematis Siswa.ABSTRACT               This research aims to determine whether the students? mathematical connection ability which learn with model cooperative learning type Fan-N-Pick aided learning video was higher than the students? mathematical connection ability that learn by conventional learning. This research is a quasi-experiment research with post-test only group design. The population in this research was the students of SMP Negeri 1 Singaraja in the second semester of academic year 2017/2018. The sample of this research was determined by cluster random sampling technique. The process of equaliting the sampel was done by using t-test. The sample in this research was the  students of Class VIII A1 and Class VIII A5 as experimental group and students of Class VIII A9 and Class VIII A4 as control group. Data on students' mathematical connection capability was obtained through a mathematical connection capability test. Data were analyzed by using t-test of one tail (right tail) at 5% significance level. In the superior class, the result of analysis shows that tcount = 3.862 with significance level of 5% obtained ttable = 1.671 and in non-superior class analysis result show that tcount = 6,054 with significance level 5% obtained ttable = 1.671. This means that the students' mathematical connection ability which were taught with model cooperative learning type Fan-N-Pick aided learning video was higher than the students? mathematical connection ability that learn by conventional learning.Keywords  :      Model Cooperative Learning Type Fan-N-Pick Aided Learning Video, Conventional Learning, Students? Mathematical Connection Ability.

Page 1 of 1 | Total Record : 9