cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
WIDYATAMA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue " Vol 20, No 1 (2011)" : 14 Documents clear
Wawasan Nusantara sebagai Arah Pembangunan Nasional Widaningasih, Yuliani Sri
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wawasan Nusantara sebagai Arah Pembangunan Nasional Yuliani Sri Widaningasih Program Studi Pendidikan Sejarah PIPSFakultas Keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoJl. Letjen. S. Humardani No. 1 Sukoharjo 57521 Telp. (0271) 593156 Fax (0271) 591065 Abstrak Wawasan Nusantara merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia yang dapat dikatakan sebagai pandangan geopolitik Indonesia. Jadi Wawasan Indonesia sebagai Wawasan Nasional atau national outlook-nya bangsa Indonesia untuk penyelenggaraan pembangunan nasional dalam usaha mencapai tujuan berdasarkan GBHN 1998 memiliki pengertian tentang bagaimana cara pandang bangsa Indonesia tentang dirinya dan lingkungannya serta Nusantara sebagai tempat tinggalnya. Artinya bahwa kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, sebagai kesatuan sosial budaya, kesatuan pertahanan keamanan, yang berintikan persatuan bangsa dan kesatuan wilayah serta pemerataan pembangunan. Namun sejak era reformasi Negara tidak memiliki GBHN sehingga pemahaman tentang Wawasan Nusantara menjadi kabur, berdampak terhadap rasa persatuan bangsa, pemerataan pengembangan, dan tercabutnya akar budaya bangsa. Kata Kunci         : Wawasan Nusantara, Persatuan dan Kesatuan, Pembangunan.
Pengenalan Budaya dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Giyatmi, Giyatmi
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengenalan Budaya dalam Pembelajaran Bahasa InggrisGiyatmi  Program Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjend Sujono Humardani No.1 Jombor Sukoharjo, 57512, Telp:0271-593156giyatmique@yahoo.comAbstrak Pembelajaran bahasa Inggris tidak hanya sekedar pembelajaran tentang aspek kebahasaan (tata bahasa, kosa kata, pengucapan, pelafalan) serta pengembangan empat kemampuan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca dan menulis) namun juga perlu pembelajaran tentang budayanya. Pengenalan budaya ini terutama disarankan bagi pembelajaran bahasa asing yang lebih menekankan pada pengembangan kemampuan berkomunikasai dengan bahasa target. Pengenalan budaya dalam proses pembelajaran bahasa Inggris dapat mengurangi potensi terjadinya kesalahpahaman terjadi selama proses komunikasi berlangsung. Budaya dan bahasa memiliki hubungan yang erat. Bahasa merupakan salah satu bentuk dari budaya, budaya supaya tetap terjaga keberadaanya perlu dikomunikasikan dan untuk mengkomunikasikan budaya perlu sebuah media komunikasi yaitu bahasa. Dalam Sapir-Whorf Hypothesis dinyatakan bahwa ada hubungan yang erat antara bahasa yang digunakan oleh seseorang dengan bagaimana orang tersebut memahami dunia dan berperilaku di dalamnya. Masih menurut Sapir-Whorf, bahasa atau peristiwa memengaruhi cara seseorang dalam berfikir dan memandang dunia. Banyak metode pengajaran bahasa yang memasukkan unsure budaya di dalamnya, seperti Direct Method, Audio lingual Method, Silent Way, Community Language Learning, Suggestopedia, Total Physical Response, Communicative Language Teaching, Task Based, Content Based Instruction dan Genre Based Approach. Hampir semua metode pengajaran bahasa asing tersebut memandang bahwa bahasa tidak terpisahkan dengan budaya. Selain itu mereka memandang budaya tidak hanya semata-mata karya sastra dan seni namun lebih ke cara pandang, cara berfikir, norma, adat istiadat, kebiasaan dari penutur asli. Pengenalan budaya memainkan peran penting dalam pembelajaran bahasa asing. Peranan tersebut antara lain adalah mengurangi kesalahpahaman dalam berkomunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal, mengurangi stress akibat kontak budaya, menyikapi stereotipe. Pengenalan budaya harus berintegrasi dengan pengajaran bahasa yang diterapkan seiring dengan pengembangan empat kemampuan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca, menulis). Materi dan cara yang dapat dimanfaatkan dalam pengenalan budaya selama pembelajaran bahasa antara lain: teks dan film asli, praktek table manner, peribahasa, cerita rakyat, penutur asli.                Kata kunci : budaya, bahasa, pengajaran bahasa asing
Kepuasan Pelanggan sebagai Sarana Keberhasilan Usaha Wahyuni, Sri
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan Pelanggan sebagai Sarana Keberhasilan Usaha Sri Wahyuni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi PPKn, Universitas Veteran Bangun Nusantara, Jl. Letjen Sujono Humardani No. 1, Sukoharjo 57521, Telp. (0271) 593156, Fax. (0271) 591065. Abstrak Dalam era persaingan global atau nation-borderless sekarang ini agar tetap survive maka setiap usaha harus senantiasa meningkatkan mutu produk atau jasa atau layanan usaha tersebut. Tool untuk itu diantaranya lewat akreditasi dan juga ISO. Dalam hal ISO maka suatu usaha harus mengetatiui mutu yang dikehendaki pelanggan (customer requirement), hal ini diantaranya diketahui lewat questioner atau kotak keluhan pelanggan. Selanjutnya usaha tersebut melakukan proses internal agar mutu meningkat clan hasilnya adalah kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Tetapi hal ini tidak serta merta usaha tetap survive kecuali usaha-usaha yang tetap mempertahankan kepuasan pelanggan internal karena dalam pengertian pelanggan tercakup pula pengertian pelanggan internal yang tidak lain adalah karyawan. Karyawan yang terpuaskan keinginan dan kebutuhannya pasti akan loyal kepada perusahaan. Loyatitas karyawan akan berubah kualitas pelayanan yang meningkat dan pelayanan yang meningkat kepada customer (eksternal) akan berdampak kepada loyalitas kepada produk atau jasa usaha tersebut. Kata Kunci : Kepuasan Pelanggan dan Keberhasilan Usaha
Kebijakan Hukum Pidana Dalam menanggulangi Tindak Pidana Pendidikan Suyahman, Suyahman
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan Hukum Pidana Dalam menanggulangi Tindak Pidana Pendidikan   Suyahman Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas veteran Bangun Nusantara SukoharjoEmail sym_62@yahoo.com Abstract  Educational criminal act is integrated part of common criminal act. In Indonesia, educational criminal act since 1945 to 2002 there is no certain determination that manages educational criminal act, just in 2003 the act No 20 year 2003 about national education system in Chapter X section 67-71 arranged about criminal determination related with educational criminal act. But, statement related with main concept about it cannot be found in that act, as well as in KUHP and another roles. This reality gives image that educational criminal act is unimportant thing, whereas if it investigated deeply, the access of it give larger influences toward essential and existence of Indonesia. Therefore, it should be effort the tackling of efficiency and effective educational criminal act. There are many tools to tackle educational criminal act. One of them is using criminal act. Related to the using of criminal act as tackling criminal act tool, there are many problems linked, like: how does the criminal act policy tackle the educational criminal act? How should criminal act policy in tackling educational criminal act in the future? Those problems are the main problem that should be answered in this research. Based on the main problems, this research can be done by using policy approach. The type of this research is descriptive research to explain current and future problem. This research belongs to literacy research with secondary data as the main data. The collecting data is using documentation method. Data is presented and analyzed qualitative, from juridical analyze based on interactive model that rotates four cycles that are data collection, data reduction, presentation and verification. The result shows that legislative policy in tackling educational criminal act by penal tool prevail at this time included in act No 20 year 2003 about national education system chapter X section 67 – section 71. In this act related to educational criminal act cannot be differential between criminal and violation, while specifically educational criminal act cannot be found in KUHP at this time. In educational criminal act determination the sanction toward educational criminal act agent is in the form of fine act and prison act. While administrative and additional sanction is not involved. Therefore, the essences and existences of educational criminal act develop both quantitative and qualitative as well as the limitation sanction in educational criminal act so it is very urgently certain act that discussed about educational criminal act. Legislative policy in tackling educational criminal act by peal tool in the future should be: (1) formulating act about educational criminal act, (2) in that act formulated about qualification between criminal and violence, (3) formulating the complete and representative sanction so that covered administrative sanction, prison act sanction and additional act sanction, by determinate the amount of fine act minimum.   Keywords: legislative policy in tackling educational criminal act
Kualitas Penerjemah di Indonesia Wijayava, Ratih
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas Penerjemah di Indonesia Ratih Wijayava Program Studi Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.Jl. Letjen Sujono Humardani No. 1, Sukoharjo 57521, Telp. (0271) 593156,  Fax. (0271) 591065.Email:  ratihwijayava@gmail.com/ ratihwijayava@yahoo.co.id Abstrak Globalisasi memberikan dampak yang luas pada hampir semua sektor kehidupan. Peralihan teknologi dan pengetahuan antar negara khususnya dari negara maju ke negara berkembang memberikan posisi tawar yang lebih pada dunia penerjemahan. Dalam hal ini penerjemahan berkontribusi besar dalam mendukung suksesnya pembangunan. Terkait hal ini maka diperlukan sumber daya penerjemah yang berkualitas untuk menghasilkan produk terjemahan yang baik. Akan tetapi pada kenyataannya kualitas penerjemahan di Indonesia masih sangat rendah. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya idealisme penerjemah karena desakan motif bisnis dan hanya memperhatikan aspek komersial saja. Untuk itu diperlukan langkah-langkah untuk terus meningkatkan kualitas terjemahan lewat berbagai cara seperti: 1) Revitalisasi peran HPI (Himpunan Penerjemah Indonesia), 2) Ujian Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), 3) penataran penerjemahan, 4) Perlunya lembaga penerjemah. Selain permasalahan di atas masih terdapat satu hal lagi yang juga semestinya menjadi perhatian yakni masalah royalti, hak cipta dan kode etik. Kata kunci: Penerjemahan, pembangunan, kualitas.
Pengaruh Posisi Lintasan pada Kompetisi Renang terhadap Prestasi Atlet Sodikin, Sodikin; Suprapto, Suprapto; Widiyanto, M Yusuf; Warsita, Warsita
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Posisi Lintasan pada Kompetisi Renangterhadap Prestasi Atlet Sodikin, Suprapto, M. Yusuf Widiyanto, Warsita Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjend Sujono Humardhani No. 1, Jombor, Sukoharjosodikinusman@yahoo.com Abstrak Untuk menjamin kompetisi yang adil dalam suatu kompetisi olahraga, maka selain aturan yang menunjang terciptanya fairplay juga dukungan sarana prasarana yang ada harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para atlet untuk memaksimalkan potensi dirinya untuk meraih prestasi setinggi-tingginya tanpa dipengaruhi faktor eksternal semacam sarana prasarana lomba. Dari hasil penelitian terhadap 27 kompetisi babak penyisihan pada kejuaran renang tingkat regional dan tingkat internasional, jumlah perenang yang keluar sebagai juara pertama berasal dari lintasan 1 dan 8sebesar 4%, dari lintasan 2 dan 7 sebesar 7%, dari lintasan 3 dan 6 sebesar 11%, sedangkan dari lintasan 4 dan 5 sebesar 78%.Perbedaan yang cukup mencolok antara prestasi atlet dari lintasan tepi dibandingkan lintasan tengah dikarenakan perenang yang berada di lintasan tepi memperoleh pengaruh atau gangguan gelombang yang diakibatkan oleh gelombang pantul (reflection waves) dari dinding kolam lebih dekat dan lebih besar (pengaruh langsung) dibandingkan perenang yang di berada lintasan tengah. Kata kunci: lintasan tepi, lintasan tengah, gelombang pantul 
Analisis Network Proyek Rehabilitasi Sekolah Dasar Negeri Combongan 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo Darsini, Darsini
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis Network Proyek Rehabilitasi Sekolah Dasar Negeri Combongan 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo Darsini Dosen Program Studi Teknik Industri ~ Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoEmail : dearsiny@yahoo.com  Abstrak  Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menentukan urutan pekerjaan atau elemen pekerjaan agar diperoleh waktu penyelesaian proyek secara efektif, dan (2) untuk menentukan kegiatan-kegiatan kritis dengan metode analisis jaringan kerja (network) guna mengetahui waktu menyelesaikan kegiatan proyek. Penelitian dilaksanakan di SD Negri 1 Combongan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Metode yang yang digunakan dalam pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan tanya jawab langsung kepada pekerja proyek yang menjadi obyek penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan membuat jaringan kerja untuk menentukan perkiraan atau estimasi waktu kegiatan  dan penentuan jalur kritis.Hasil yang diperoleh bahwa dalam melaksanakan rehabilitasi pembangunan Sekolah Dasar Negri Combongan 1 Sukoharjo selama 46 hari, berdasarkan analisis menggunakan jalur kritis dari 22 kegiatan yang dilaksanakan diselesaikan selama 39 hari dengan kegiatan kritisnya pada kegiatan A-C-D-E-F-G-H-J-L-O-T-V.  Jadi selain kegiatan kritis tersebut mempunyai kelonggaran waktu untuk kegiatan yang lain. Kegiatan kritis adalah kegiatan yang paling menentukan proyek tersebut selesai.  Kata-kata kunci : Jaringan kerja (network), kegiatan kritis.
Pengaruh Gulma Terhadap Kandungan Air pada Daerah Cekungan di Desa Purwosari, Wonogiri Ristanto, Iwan; Widiyanto, Much Yusuf
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Gulma Terhadap Kandungan Air pada Daerah Cekungan di Desa Purwosari, Wonogiri  (1) Iwan Ristanto (2) Much Yusuf Widiyanto  Program Studi Teknik Sipil, Fakultas TeknikUniversitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoJl. Letjen S. Humardani No.1 Sukoharjo 57521Telp. 0271-593156, (1)Hp. 0813239389511 AbstrakAir adalah kebutuhan utama yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari seperti untuk memasak makan dan minum, mandi, mencuci, mengairi kebun atau sawah dan keperluan lain, semua kegiatan itu jelas memerlukan air, jadi alangkah sulitnya bila manusia hidup kekurangan air terutama di musim kemarau. Pegunungan tandus seperti kawasan pegunungan seribu di pesisir selatan pulau Jawa yang memiliki struktur dengan prosentase dominan batuan dibandingkan prosentase tanahnya. Wonogiri merupakan daerah yang memiliki cekungan-cekungan tanah yang cukup banyak mengingat struktur kontur tanah yang dimilikinya merupakan bagian dari pegunungan seribu yang berada di pesisir selatan pulau Jawa. Dari hasil pengamatan langsung dilapangan Desa Purwosari, kecamatan Wonogiri, kabupaten Wonogiri.diketahui bahwa memiliki dibeberapa daerah cekungan banyak ditumbuhi tanaman gulma, ini menandakan bahwa terdapat kandungan air di dalam tanah disekitar tanaman gulma dibandingkan daerah cekungan yang tidak ditumbuhi gulma.Diketahui bahwa nilai plastisitas tanah pada lokasi sampel yang ditumbuhi gulma lebih besar 18.32 > daripada yang tidak ditumbuhi gulma yakni 12.90, Sampel tanah yang diambil pada lokasi cekungan tidak ditumbuhi oleh gulma prosentase kadar pasir yang cukup banyak yakni sekitar 55.13% dan kadar lanau 42.15% serta lempung yang lebih sedikit yakni hanya 2.7%. kandungan pasir pada tanah akan bersifat lolos terhadap air. Sampel tanah yang diambil pada lokasi cekungan yang ditumbuhi oleh gulma memiliki kadar pasir yang cukup banyak yakni sekitar 32.66% dan kadar lanau 61.49% serta lempung yang lebih sedikit yakni hanya 5.85%. Semakin banyak jumlah kadar lanau dan lempung pada tanah sangat berpengaruh terhadap kandungan air pada tanah karena pada dasarnya lempung dan lanau memiliki nilai plastisitas yang tinggi yang bersifat kedap dan mengikat air.Dari uji kadar air tersebut di ketahui jumlah prosentase kadar air yang terkandung pada sample uji tanah yang diambil dari lokasi cekungan yang ditumbuhi gulma sebanyak 36,69% > daripada sampel tanah yang diambil daril lokasi cekungan yang tidak ditumbuhi oleh gulma yakni, 20,02%. Berdasarkan hasil pengujian tanah pada cekungan tersebut dengan menggunakan tiga metode yakni; kadar air (GS) distribusi butiran dan nilai plastisitas (IP) terhadap sample tanah diambil di daerah cekungan yang berada di desa Purwosari, Wonogiri tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa, tanah yang berada di lokasi cekungan yang ditumbuhi oleh gulma memiliki kandungan air lebih banyak dibanding dengan tanah pada lokasi cekungan yang tidak ditumbuhi oleh gulma. Kata kunci : Gulma, di daerah cekungan, Kandungan Air
Teori Tes Klasik dan Teori Tes Modern Suwarto, Suwarto
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori Tes Klasik dan Teori Tes Modern Suwarto Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoJl. Sujono Humardani No. 1 Jombor Sukoharjo, e-mail: suwartowarto@yahoo.com Abstrak Pengukuran dalam pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pengukuran kemampuan peserta didik. Kemampuan peserta didik dapat diukur dengan menggunakan alat ukur (tes). Seorang pendidik sebaiknya mengetahui teori penskoran yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Teori penskoran meliputi teori tes klasik dan teori tes modern. Masing-masing teori tes ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Teori tes yang berkembang di Indonesia saat ini adalah teori tes klasik. Teori tes modern sudah berkembang dibeberapa negara yang sudah maju. Kemajuan teknologi seperti ditemukannya komputer telah memberikan dampak dalam pengembangan teori tes modern. Proses penghitungan hasil penskoran peserta tes dengan menggunakan teori tes modern lebih kompleks dari pada menggunakan tes klasik. Kata-kata Kunci: teori tes klasik, teori tes modern 
Budidaya Cabe Paprika dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Keluarga Kelompok Tani Sudarmi, Sudarmi
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budidaya Cabe Paprika dalam Upaya MeningkatkanPengetahuan dan Keterampilan Keluarga Kelompok Tani Sudarmi Fak. Petanian Universitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoJl. Letjen S. Humardani No.1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521Telp. (0271) 593 156 , Fax. (0271) 591 065 Abstrak Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan khalayak sasaran tentang budidaya Cabe Paprika baik secara konvensional maupun secara hidroponik. Dengan kegiatan ini dapat memanfaatkan lahan pekarangan secaraintensif yaitu menanam Cabe Paprika dalam pot / secara hidroponik , sekaligus sebagai tanaman hias karena bentuk dan warna buah menarik dan kandungan vitamin C nya tinggi sehingga dapat digunakan untuk bumbu masakan sehari-hari. Demikian juga dapat melakukan diversifikasi lahan sawah yang ditumpangsarikan dengan Cabe Paprika sehingga bisa mengurangi resiko kegagalan panen akibat serangan hama wereng. Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat  adalah memberi  penyuluhan ( ceramah dan tanya jawab ) dan demonstrasi budidaya Cabe Paprika secara hidroponik  ( dalam pot ). Sasaran kegiatan ini adalah keluarga kelompok tani di Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan  menyebabkan adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang budidaya Cabe Paprika sebesar 49,25 % , dan peningkatan ketrampilan tentang budidaya Cabe Paprika sebesar 41,67 %. Kata Kunci :  Budidaya  , Cabe Paprika , Petani.

Page 1 of 2 | Total Record : 14