cover
Contact Name
ivan
Contact Email
ivan.agung@uin-suska.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.psikologi@uin-suska.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Jurnal Psikologi
ISSN : 19783655     EISSN : 24078786     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Psikologi diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Jurnal ini mengakomodir artikel/karya ilmiah meliputi : Psikologi Umum, Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi Klinis, Psikologi Pendidikan, Psikologi Agama, Psikologi Industri & Organisasi dan Indegenous Psychology Naskah yang dimuat dapat berupa hasil penelitian, dalam bidang psikologi.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Psikologi" : 9 Documents clear
Proses Dinamika Pembentukan Identitas Sosial pada kelompok:Studi Kasus Geng Motor Ghost Night di Pekanbaru Leni Armayati; Zulriska Iskandar; Ahmad Gimmy P. Siswandi; Zainal Abidin
JURNAL PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v15i1.6847

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dinamika kelompok dan pembentukan identitas sosial pada geng motor Ghost Night. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif studi kasus. Penelitian ini menggunakan tiga subjek yang tergabung dalam geng motor Ghost Night selama lima tahun. Setelah melakukan observasi, peneliti mengambil data lewat wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas sosial setiap anggota geng motor Ghost Night dibentuk oleh otoritas untuk kemudian terjadi dinamika internal kelompok geng motor Ghost Night terbentuk. Identitas sosial yang terbentuk setiap anggota kelompok geng motor Ghost Night dipertahankan kelompok dengan penciptaan rasa takut dengan otoritas dalam kelompok. Oleh sebab itu, setiap anggota geng motor Ghost Night tidak mempunyai keberanian untuk menolak perintah dan melanggar apa yang dikatakan oleh pemimpin kelompok. Ancaman dan hukuman secara fisik yang dilakukan oleh pemimpin kelompok adalah cara pemimpin kelompok membentuk kelompok geng motor Ghost Night. Kata kunci: identitas sosial, geng motor, remaja
Avoidance Coping dan Kebermaknaan Hidup pada Lansia di Panti Werdha Mochammad Sa'id; Djudiyah Djudiyah
JURNAL PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v15i1.6655

Abstract

Kehidupan yang dijalani para lansia di panti werdha tentu berbeda dengan kehidupan yang mereka jalani bersama keluarga di rumah. Hal ini menuntut kemampuan coping yang memadai. Selain itu, meskipun mereka hidup di panti werdha, mereka tentunya memiliki keinginan untuk menemukan makna hidup dan mencapai kehidupan yang bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara avoidance coping dan kebermaknaan hidup pada lansia yang tinggal di panti werdha. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan skala avoidance coping dan skala kebermaknaan hidup pada 25 lansia yang tinggal di Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Hasil analisis menunjukkan bahwa avoidance coping tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kebermaknaan hidup pada lansia.Kata Kunci: avoidance coping, kebermaknaan hidup, lansia, panti werdha
Validitas Konstruk Instrumen General Self Efficacy Scale Versi Indonesia Riangga Novrianto; Anggia Kargenti Evanurul Marettih; Hasbi Wahyudi
JURNAL PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v15i1.6943

Abstract

General Self-Efficacy Scale (GSES) merupakan instrumen pengukuran self efficacy yang menyeluruh dalam berbagai situasi yang dikembangkan oleh Schwarzer dan Jerusalem (1995). Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas konstruk instrumen General Self-Efficacy Scale (GSES). Subjek penelitian adalah mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang berjumlah 585 orang. Metode confirmatory factor analysis (CFA) digunakan untuk menguji konstruk instrumen ini dengan menggunakan software LISREL 8.80 (Jöreskog & Sörbom, 2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan aitem General Self-Efficacy Scale (GSES) yang berjumlah 10 aitem bersifat unidimensional. Seluruh aitem General Self-Efficacy Scale (GSES) hanya mengukur satu faktor sehingga model satu faktor yang diteorikan dalam General Self-Efficacy Scale (GSES) dapat diterima.
Keberfungsian Keluarga Bagi Penyesuain Sosial Mahasiswa Baru Rofika Dewi Maulina; Sofa Amalia
JURNAL PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v15i1.6886

Abstract

Social adjustment is needed by new students when entering college so that they can adjust to the new environment in which they are studying.  One of the factors that can influence social adjustment is family functions. The aim of this study was to determine the effect of family functioning on social adjustment in new collage students. This study used a correlation research design with a sampling technique that is simple random sampling, with the subjects of the 268 new collage student aged 17-21 years. The instrument in this study uses the scale of The McMaster Family Assessment Device (FAD) and social adjustment subscale of The Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ-SA). Data analysis using simple linear regression test. The outcome showed that there was an influence of family functioning on social adjustment in new collage students. The regression coefficient (r) is 0.301 with a value of p = 0,000 <0.05. It shows that the higher the family functioning, the higher the social adjustment of new students in college.
Pengaruh Work Design Characteristics, Career Growth, dan Psychological Capital Terhadap Work Engagement Karyawan Generasi Milenial di PT. XYZ Rahmatika Sari Amalia; Cholicul Hadi
JURNAL PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v15i1.7029

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh work design characteristics, career growth, dan psychological capital terhadap work engagement karyawan generasi milenial di PT.XYZ. Data penelitian ini diperoleh dari 91 karyawan generasi milenial yang ada di PT.XYZ. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah accidental sampling, Penelitian ini menggunakan skala Utrecht Work Engagement Scale yang dikembangkan oleh Schaufeli, dkk (2002), Work Design Questionaire yang dikembangkan oleh Morgeson & Humphrey (2006), Career Growth Scale yang dikembangkan oleh Weng (2010), dan Psychological Capital Questionaire yang dikembangkan oleh Luthans, dkk (2007). Selanjutnya analisa data dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least Square. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari work design characteristics terhadap work engagement karyawan generasi milenial di PT.XYZ, Selain itu juga terdapat pengaruh yang signifikan dari psychological capital terhadap work engagement karyawan generasi milenial di PT.XYZ. Namun tidak ditemukan pengaruh career growth yang signifikan terhadap work engagement karyawan generasi milenial di PT.XYZ. Kata Kunci: Work Design Characteristics, Career Growth, Psychological Capital, Work Engagement, Generasi Milenial. AbstractThis study aims to determine the effect of work design characteristics, career growth, and psychological capital on the work engagement of millennial generation employees at PT. XYZ. The research data was obtained from 91 millennial generation employees at PT. XYZ. The sampling technique used in this study was accidental sampling, this study used the Utrecht Work Engagement Scale developed by Schaufeli, et.al (2002), Work Design Questionnaire developed by Humphrey & Morgeson (2006), Career Growth Scale developed by Weng (2010), and Psychological Capital Questionaire developed by Luthans, et.al (2007). Furthermore, data analysis is performed using the Partial Least Square method. The results of this study indicate that there is a significant effect of work design characteristics on the work engagement of millennial generation in PT. XYZ, in addition there is a significant effect of psychological capital on the work engagement of millennial generation employees at PT. XYZ. However, there was no effect of career growth on the work engagement of millennial generation employees at PT. XYZ.Keywords: Work Design Characteristics, Career Growth, Psychological Capital, Work Engagement, Millennial Generation.
Pengaruh Beban Kerja Dan Mutasi Terhadap Semangat Kerja Dengan Kompetensi Sebagai Variabel Intervening Pada Ditreskrimum Polda Riau Novemaril novemaril; Susi Hendriani; Yulia Efni
JURNAL PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v15i1.4609

Abstract

Semangat kerja merupakan hal yang penting bekerja. Beberapa penelitian menunukkan bahwa semangat kerja dapat dipengaruhi oleh beban kerja, mutasi dan kompetensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh beban kerja dan mutasi terhadap semangat kerja dengan kompetensi sebagai variabel intervening. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan kuestioner. Responden penelitian sebanyak 134 orang Personil ditreskrimum Polda Riau. Analisis data dengan menggunakan pendekatan Deskriptif dan Partial Least Square. Hasil penelitian menemukan bahwa beban kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja secara langsung, namun akan berpengaruh apabila disertai kompetensi sebagai variabel intervening. Hasil Penelitian juga menunjukkan bahwa mutasi kerja berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja baik secara langsung maupun dengan variabel kompetensi sebagai variabel intervening. kesimpulan penelitian adalah bahwa beban keja, mutasi dan kompetensi berperan dalam meningkatkan atau menurunkan semangat kerja anggota polisi bagian ditreskrimum Polda Riau. Kata Kunci : Beban Kerja, Mutasi, Semangat Kerja, Kompetensi,
Peran Religiusitas dan Dukungan Sosial terhadap Subjective Well-Being pada Remaja Khairudin Khairudin; Mukhlis Mukhlis
JURNAL PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v15i1.7128

Abstract

Abstrak Mencapai kepuasan hidup dan kebahagiaan merupakan sesuatu yang didambakan semua orang, termasuk remaja. Namun, pada kenyataannya sebagian remaja memiliki masalah dalam menyikapi tuntutan tugas perkembangan, perubahan berbagai aspek dalam kehidupannya, dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal ini berkaitan dengan subjective well-being pada remaja. Religiusitas dan dukungan sosial merupakan faktor yang memengaruhi subjective well-being. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan religiusitas dan dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 200 orang. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan skala psikologis yaitu skala religiusitas, skala dukungan sosial, skala kepuasan hidup, dan skala PANAS. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi ganda. Hasil analisis menunjukkan hubungan yang signifikan antara religiusitas dan dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja dengan signifikansi sebesar 0,016. Ini berarti semakin tinggi religiusitas dan dukungan sosial maka semakin tinggi subjective well-being pada remaja. Sumbangan efektif religiusitas dan dukungan sosial terhadap subjective well-being sebesar 3,2 %. Secara terpisah, religiusitas dan subjective well-being pada remaja menunjukkan hubungan yang signifikan sebesar p = 0,005. Ini berarti tinggi rendahnya religiusitas berkaitan dengan subjective well-being pada remaja. Sementara itu, dukungan sosial dan subjective well-being pada remaja juga menunjukkan hubungan yang signifikan sebesar p = 0,022. Hal ini berarti tinggi rendahnya dukungan sosial pada remaja juga berkaitan dengan subjective well-being. Kata Kunci: Religiusitas, dukungan sosial, subjective well-being AbstractAchieving life satisfaction and happiness is something that everyone desires, including teenagers. However, in reality some teenagers have problems in addressing the demands of developmental tasks, changing various aspects of their lives, and adjusting to the environment. This is related to subjective well-being in adolescents. Religiosity and social support are factors that influence subjective well-being. This study aims to examine the relationship of religiosity and social support with subjective well-being in adolescents. The number of subjects in this study was 200 people. The research data was obtained using a psychological scale, namely the scale of religiosity, social support scale, the statisfaction with life scale, and positive affect and negative affect scale (PANAS). Data of this study was analysed by using a multiple regression analysis. The results of the analysis show a significant relationship between religiosity and social support with subjective well-being in adolescents with p = 0.016 (p < 0.05). It means, by increasing the religiosity and social support, subjective well-being also will increase in adolescents. Effective contribution of religiosity and social support to subjective well-being is 3.2%. Separately, religiosity and subjective well-being in adolescents showed a significant relationship with p = 0.005 (p < 0.05). It means that high religiosity is related to subjective well-being in adolescents. Meanwhile, social support and subjective well-being in adolescents also showed a significant relationship with p = 0.022 (p < 0.05). It means that the high and low social support in adolescents is also related to subjective well-being. Keyword: Religiosity, social support, subjective well-being
Penerapan Konselor Sebaya dalam Mengoptimalkan Fungsi Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah Andi Ahmad Ridha
JURNAL PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v15i1.6549

Abstract

Pada dasarnya pemberian layanan konseling adalah tugas guru bimbingan dan konseling (Guru BK) di sekolah. Namun, layanan yang diberikan kurang efektif karena terbatas jumlah guru BK dan terbatasnya kesempatan untuk memberikan layanan kepada seluruh siswa. Penerapan konselor sebaya disinyalir dapat mengatasi kelemahan yang dimiliki sistem layanan konseling di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan konselor sebaya sebagai salah satu strategi mengatasi lemahnya fungsi BK di sekolah. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMK di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus (3 sesi pada masing-masing siklus). Subjek penelitian berjumlah 4 orang siswa yang direkomendasikan oleh wali kelas. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah penerapan konselor sebaya dapat meningkatkan fungsi layanan BK di sekolah. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) siswa-siswa di sekolah menunjukkan kesediaannya secara sukarela untuk mendatangi ruang BK dan berkonsultasi dengan konselor sebaya pada jam istirahat. Hasil pengamatan menunjukkan adanya lonjakan siswa yang berkonsultasi di jam-jam istirahat; 2) Penerapan konselor sebaya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu jenis permasalahan yang dialami dan keterbukaan siswa dalam menyampaikan permasalahan; dan 3) Penerapan konselor sebaya sangat membantu guru BK dalam menjangkau seluruh siswa yang memerlukan bantuan penyesuaian di sekolah.
Tipe Kepribadian Big Five, Sense of Humor dan Subjective Well-Being pada Mahasiswa UIN Suska Riau Deddi Zulfadri; Raudatussalamah Raudatussalamah
JURNAL PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v15i1.7416

Abstract

Abstrak Mahasiswa dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperguruan tinggi dihadapkan dengan banyaknya tuntutan. Tuntutan ini mengakibatkan tekanan yang memunculkan masalah-masalah psikologis. Evaluasi mahasiswa terhadap pengalaman masalah-masalah yang terjadi disebut dengan subjective well-being. Banyak faktor yang mempengaruhi subjective well-being, diantaranya tipe kepribadian big five dan sense of humor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian big five dan sense of humor dengan subjective well-being mahasiswa UIN Suska Riau. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 393 orang. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi ganda. Hasil analisa menunjukkan hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian big five dan sense of humor dengan subjective well-being dengan signifikansi sebesar 0,000. Sumbangan efektif tipe kepribadian big five dan sense of humor terhadap subjective well being sebesar 10,6%. Hasil uji hipotesis minor diperoleh dua koefisien regresi yang signifikan hubungan terhadap subjective well-being yaitu tipe kepribadian conscientiousness sebesar p = 0,000 dan sense of humor sebesar p = 0,000. Kata Kunci: Tipe Kepribadian Big Five, Sense of Humor, Subjective Well-Being  

Page 1 of 1 | Total Record : 9