cover
Contact Name
Rahmat Prayogi
Contact Email
jsimbol.fkipunila@gmail.com
Phone
+6285718545534
Journal Mail Official
jsimbol.fkipunila@gmail.com
Editorial Address
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedongmeneng Bandar Lampung.
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Lampung
ISSN : 23554061     EISSN : 28305256     DOI : https://doi.org/10.23960/J-Simbol
Core Subject : Education, Social,
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia is a biannual journal (April and September) published by the Master of Indonesian Language and Literature Education study program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung. It addresses a wide range of different fields in education, linguistics, applied linguistics, arts, and literature. The journal aims to promote the development of links between research in linguistics, applied linguistics, arts, as well as literature and its application in professional and educational settings. Therefore, the journal invites researchers, scholars, students to submit their research articles and literature reviews for publication in this journal. P-ISSN: 2355-4061 E-ISSN: 2830-5256 DOI Jurnal: https://doi.org/10.23960/J-Simbol
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia" : 14 Documents clear
Nilai-Nilai Karakter dalam Novel The Chronicle Of Kartini Karya Wiwid Prasetyo Yona Lenora Loretta; Mulyanto Widodo
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.547 KB)

Abstract

This study aimed to describe the character values contained in Novel The Chronicle of Kartini by Wiwid Prasetyo and compiled as a teaching material. The method used in this research is descriptive qualitative. Technique of collecting research data is done by using literature study or documentation study. The results show that the dominant character values appearing in novel The Chronicle of Kartini by Wiwid Prasetyo include (1) the religious values reflected in the dialogue and statements in the Chronicle of Kartini novel, (2) the value of hard work reflected in dialogue and depiction of contents in the novel the Chronicle of Kartini, (3) social care reflected from the dialogue and exposure of contents in the novel the Chronicle of Kartini. The used of novels as teaching materials with the values of the characters contained in it into the constituent element of Activity Activities Learners generated for high school students class XII.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Novel the Chronicle of Kartini karya Wiwid Prasetyo dan menyusun sebagai bahan ajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan atau studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter yang dominan muncul dalam novel the Chronicle of Kartini karya Wiwid Prasetyo meliputi (1) nilai religius yang tercermin pada dialog dan pernyataan dalam novel the Chronicle of Kartini, (2) nilai kerja keras yang tercemin dari dialog dan penggambaran isi dalam novel the Chronicle of Kartini, (3) peduli sosial yang tercemin dari dialog dan paparan isi dalam novel the Chronicle of Kartini. Penggunaan novel sebagai bahan ajar dengan nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya menjadi unsur penyusun Lembar Kegiatan Peserta Didik yang dihasilkan untuk siswa SMA kelas XII.Kata kunci: nilai pendidikan karakter, novel, dan bahan ajar
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMUSIKALISASI PUISI MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS X Heryanti Heryanti; Mulyanto Widodo
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.369 KB)

Abstract

This study aimed to describe the increase in the ability of musical poetry in class X State Senior High School 1 Pringsewu the school year 2016/2017 used modeling techniques. This study used a Class Action Research. Improved processes can be seen from the role and activities of teachers and students who have increased significantly in the implementation of learning. Improved learning outcomes can be seen from the increase in the value end of the poem bermusikalisasi pratindakan students from stage to stage of the second cycle. Obtaining the average value of the final musical poetry pratindakan students on stage, which is 67.5. In the first cycle, increased to 73.8. Then, in the second cycle the average value of student learning outcomes back end has increased to 82.89. The amount of increase in the average value of final pre action musical poetry until the second cycle of 15.39.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan musikalisasi puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2016/2017 dengan menggunakan teknik pemodelan. Peningkatan proses dapat dilihat dari peran serta aktivitas guru maupun siswa yang mengalami peningkatan secara signifikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari peningkatan nilai akhir bermusikalisasi puisi siswa mulai dari tahap pratindakan sampai tahap siklus II. Perolehan rata-rata nilai akhir musikalisasi puisi siswa pada saat tahap pratindakan, yaitu 67,5. Pada siklus I, mengalami peningkatan menjadi 73,8. Kemudian, pada siklus II rata-rata nilai akhir hasil belajar siswa kembali mengalami peningkatan menjadi 82,89. Jumlah peningkatan rata-rata nilai ahkir musikalisasi puisi dari pratindakan sampai siklus II sebesar 15,39.Kata kunci: peningkatan, kemampuan, musikalisasi puisi, teknik pemodelan.
PEMAKAIAN BAHASA IKLAN PRODUK MINUMAN DI TELEVISI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS Desi Indah Lestari; Farida Ariyani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.993 KB)

Abstract

This study aimed to describe the use of language in advertising related beverage products on television pragmatic analysis and analysis of symbolic violence, and use it as a material of learning to write slogan/poster in grade VIII of junior high school. The method used in this research is descriptive qualitative. In the results, language in advertising showed that generally the ad using speech acts states something (locutions), providing information that the public interest (illocutionary) to invite them to use the advertised product. In addition, advertisers may also take advantage of speech implicature by present information that implicitly invites the public to buy or use the product. While symbolic violence advertisers use to give an image as the best product. Analysis of pragmatic and symbolic violence on television advertising language is further developed into a material of learning as examples and references to develop persuasive writing skills to students in the form of a slogan/poster.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemakaian bahasa pada iklan produk minuman di televisi terkait analisis pragmatik dan analisis kekerasan simbolik serta implikasinya sebagai media pembelajaran menulis slogan/poster bahasa Indonesia kelas VIII di SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian didapat bahwa umumnya pemakaian bahasa dalam iklan menggunakan tindak tutur menyatakan sesuatu (lokusi), memberikan informasi yang menarik minat masyarakat (ilokusi) yang berdampak untuk mengajak mereka untuk menggunakan produk yang diiklankan. Selain itu, pengiklan juga memanfaatkan tuturan implikatur dengan mengemas sajian informasi yang secara tersirat mengajak masyarakat untuk membeli atau menggunakan produk tersebut dan kekerasan simbolik digunakan pengiklan untuk memberikan citra seolah-olah produk minumannya adalah yang terbaik. Analisis pragmatik dan kekerasan simbolik bahasa iklan di televisi ini selanjutnya diimplementasikan dalam pembelajaran sebagai contoh dan refrensi untuk mengembangkan keterampilan menulis persuasif kepada siswa dalam bentuk slogan/poster.Kata kunci: bahasa iklan, kekerasan simbolik, dan implikasi pembelajaran.
NILAI PENDIDIKAN, SOSIAL, BUDAYA, DAN RELIGIUS NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA Sri Herlina; Mulyanto Widodo
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.374 KB)

Abstract

The purpose of this study was to describe the value of education, social, cultural, and religious in Laskar Pelangi novel by Andrea Hirata. This research used qualitative descriptive design. Educational values research findings in the novel Laskar Pelangi was essentially an attempt by the author to help readers realize the values it has. Social value was the lessons learned from social behavior such as attitudes towards events that occur in the vicinity that has to do with others, ways of thinking, and community social relations between individuals. Cultural values Belitong load of everyday citizens, and also about the diverse ethnic and cultural activities in Belitong. The religious value of the load; In terms of life outwardly, as well as the whole human self in total in its integration relationship to God. Furthermore, the findings are discussed in a comprehensive manner to be implied as teaching materials (Student Worksheet) for junior high school.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan nilai pendidikan, sosial, budaya, dan religius dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Penelitian menggunakan desain deskriptif kualitatif. Temuan hasil penelitian Nilai Pendidikan di dalam novel Laskar Pelangi pada kahikatnya merupakan upaya penulis untuk membantu pembaca menyadari nilai-nilai yang dimilikinya. Nilai sosial merupakan hikmah yang dapat diambil dari perilaku sosial berupa sikap seseorang terhadap peristiwa yang terjadi di sekitarnya yang ada hubungannya dengan orang lain, cara berpikir, dan hubungan sosial bermasyarakat antar individu. Nilai budaya memuat tentang keseharian warga Belitong, kemudian juga tentang beragam etnis dan kegiatan kebudayaan yang ada di Belitong. Nilai religius memuat tentang; segi kehidupan secara lahiriah, serta keseluruhan diri pribadi manusia secara total dalam integrasinya hubungan terhadap Tuhan. Selanjutnya hasil temuan dibahas secara komprehensif untuk diimplikasikan sebagai bahan ajar (Lembar Kerja Siswa) untuk sekolah menengah pertama.Kata kunci: nilai (pendidikan, sosial, budaya, religius), novel, lembar kerja siswa.
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PAGELARAN Sugiyono Sugiyono; Mulyanto Widodo
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.213 KB)

Abstract

This study was aimed at describing forms and causes of code-switching and code-mixing in the environment of SMAN I Pagelaran. It was conducted through a qualitative descriptive design. Sources of data were the teachers, staff, and students of SMAN I Pagelaran in the forms of code-switching and code-mixing occurrences. The results of the study show that code-switching occurs in the forms of internal and external code-switching. The factors causing the occurrences of code-switching include: the benefit obtained by the speaker from his/her actions, the interlocutor switching his/her code because of the presence of the third person, changes of situation from formal to informal, changes of conversational topics. The forms of code-mixing occur in the forms of words, abbreviation/acronyms, phrases, baster, and clauses. Factors causing the code-mixing occurrences are background of the speakers attitude and linguistic preferences.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode-campur kode di lingkungan SMAN I Pagelaran. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Sumber datanya adalah guru, pegawai, dan siswa dilingkungan SMAN I Pagelaran, sedangkan datanya berupa tuturan yang berwujud alih kode dan campur kode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peristiwa alih kode terjadi dalam bentuk alih kode intern dan ekstern Faktor penyebab alih kode adalah penutur memperolah keuntungan dari tindakannya, mitra tutur terlebih dahulu beralih kode, berubahnya situasi karenakehadiran orang ketiga, perubahan situasi formal ke informal, dan berubahnya topik pembicaraan. Bentuk-bentuk campur kode terjadi dalam bentuk kata, singkatan/akronim, frasa, baster, dan klausa. Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode adalah latar belakang sikap penutur dan kebahasaan.Kata kunci: alih kode, campur kode, pembelajaran.
TINDAK ILOKUSI GURU DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR NINGS COURSE BANDARLAMPUNG DAN IMPLIKASINYA Tri Kuryanti; Nurlaksana Eko Rusminto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.849 KB)

Abstract

This study aimed to describe acts of illocutionary teacher at the Institute Tutoring Ning's Course Bandar Lampung and its implications on the Speaking Skills courses in college. The method used in this research is descriptive qualitative. The results showed the use of illocutionary acts containing all the functions (1) assertive, is found in the form of express or inform, advise, demanding, and reporting; (2) directive found in commanding form, ask for, and advising; (3) commissive found in the form of promise; (4) found in the expressive form to thank, congratulate, apologize, and praise; and (5) is found in the form of declarative and grading permit. The results of the study have implications for the teaching subjects Speaking Skills with basic competencies and indicators contained in GBPP, namely neighbor pragmatics.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak ilokusi guru di Lembaga Bimbingan Belajar Nings Course Bandar Lampung dan implikasinya pada mata kuliah Keterampilan Berbicara di perguruan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tindak ilokusi mengandung semua fungsinya (1) asertif, ditemukan dalam bentuk menyatakan atau memberitahu, menyarankan, menuntut, dan melapor; (2) direktif ditemukan dalam bentuk memerintah, meminta, dan menasihati; (3) komisif ditemukan dalam bentuk berjanji; (4) ekspresif ditemukan dalam bentuk mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, meminta maaf, dan memuji; dan (5) deklaratif ditemukan dalam bentuk mengizinkan dan menggolongkan. Hasil penelitian berimplikasi pada pengajaran mata kuliah Keterampilan Berbicara dengan kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam GBPP, yaitu tetang pragmatik.Kata kunci: tindak tutur, ilokusi, keterampilan berbicara.
TINDAK TUTUR PADA IKLAN PRODUK MAKANAN CEPAT SAJI DI TELEVISI DAN IMPLIKASINYA Rian Andri Prasetya; Siti Samhati
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.949 KB)

Abstract

The problems that the author adopted in this study, that the speech act on fast-food advertising products on television and their implications in the Indonesian language learning in junior high school. This study used descriptive qualitative method. The results showed that the speech act on advertising fast food on television using speech acts directly literal and speech acts indirectly literal with a variety of communicative function that serves to attract consumers by providing deals involving various expressions of feelings as well as information about the menus offered. The results of this study may also be implicated in learning Indonesian in junior high school as a source of student learning in the learning text exposition.Permasalahan yang penulis angkat pada penelitian ini, yakni tindak tutur pada iklan produk makanan cepat saji di televisi dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur pada iklan makanan cepat saji di televisi menggunakan tindak tutur langsung literal dan tindak tutur tidak langsung literal dengan berbagai fungsi komunikatifnya yang berfungsi menarik konsumen dengan cara memberikan penawaran dengan melibatkan berbagai ekspresi perasaan serta informasi-informasi mengenai menu-menu yang ditawarkan. Hasil penelitian ini juga dapat diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP sebagai sumber belajar siswa dalam pembelajaran teks eksposisi.Kata kunci : tindak tutur, iklan, makanan, cepat saji.
TINDAK TUTUR ASERTIF PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX DAN IMPLIKASINYA Ririn Riana Sari; Mulyanto Widodo
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.49 KB)

Abstract

This research was conducted to describe the assertive speech act of the teacher and students, and also the modesty of the assertive speech act of the teacher and students on Indonesian language learning process in the classroom at SMPN 17 Pesawaran on academic year 2016/2017. The method used in this research was descriptive qualitative. The result of the research showed that the assertive speech of the teacher involving declare, inform, recommend, boast, complain, and demand. On the other hand, the assertive speech of students involving declare, inform, recommend, boast, complain, demand and report. This research had an implication on Indonesian language learning at SMP which can be used as learning source one of them is on standard competency expressing idea, feeling, and information through discussion and protocol. Basic competence delivering agreement, refutation, and rejection of idea in discussion delivered with proof and reason.Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan wujud tindak tutur asertif guru dan siswa pada proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IX SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran 2016/2017 dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. Metode penelitian ini deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud tindak tutur asertif guru dalam proses pembelajaran meliputi tindak tutur menyatakan, memberitahukan, menyarankan, membanggakan, mengeluh, dan menuntut. Wujud tindak tutur asertif siswa meliputi tindak tutur menyatakan, memberitahukan, menyarankan, membanggakan, mengeluh, menuntut, dan melaporkan. Hasil penelitian ini berimplikasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP yang digunakan sebagai sumber pembelajaran salah satunya pada Standar Kompetensi (SK) mengemukakan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan diskusi dan protokoler. Kompetensi Dasar (KD) menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan.Kata kunci: implikasi, siswa, tindak tutur asertif.
Alih Tutur Film 99 Cahaya di Langit Eropa Sutradara Guntur Soeharjanto Elvanur Syafitri; Nurlaksana Eko Rusminto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.863 KB)

Abstract

The purposes of this research are to analyze and to explain turn taking on 99 cahaya di langit Eropa movie directed by Guntur Soeharjanto and the implications in speaking skills. This study used descriptive qualitative method. The results showed that the turn taking by memperoleh was mostly found than others by turn taking. The turn taking by merebut is found at least. The results of this research can be implicated in speaking skills in Bahasa and Sastra Indonesia study program at university level as additional teaching materials in form of discussion. The student can use the results of turn taking as the learning material in form of discussion, because all of student should become active students during the lesson. The example of turn taking in the supplementary teaching materials can help the students to comprehend the interlocutors.Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menjelaskan alih tutur pada film 99 cahaya di langit Eropa sutradara Guntur Soeharjanto dan implikasinya terhadap mata kuliah keterampilan berbicara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih tutur dengan cara memperoleh ditemukan paling banyak dibandingkan cara alih tutur yang lainnya. Alih tutur dengan cara merebut ditemukan paling sedikit. Hasil penelitian ini juga dapat diimplikasikan dalam mata kuliah keterampilan berbicara di perguruan tinggi pada program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai tambahan materi ajar pada kompetensi dasar berbicara dalam bentuk berdiskusi. Peserta didik dapat menggunakan hasil penelitian alih tutur dalam materi berbicara dalam bentuk berdiskusi, karena dalam materi ini seluruh peserta didik dituntut untuk aktif selama perkuliahan berlangsung. Contoh alih tutur dalam tambahan materi ajar dapat membantu dalam memahami peralihan bertutur.Kata kunci : alih tutur, keterampilan berbicara, dan tambahan materi ajar.
KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI (Eksperimen Kuasi) Siska Meirita; Mulyanto Widodo
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.515 KB)

Abstract

This study aimed to describe the effectiveness of the Model Group Investigation (GI) in learning to write a paragraph argument (Experiment Quasi against Civics Department Student Lampung University in the academic year 2013/2014). This study uses a quasi-experimental design. It is concluded that 1) the ability to write a paragraph beginning student argumentation experimental class and control class is no difference with the average value of the experimental class and control class 57.42 and 56.2 and included in the category of less ability level, 2) The ability of the end of the experimental class and control class alike have increased with an average value of 71.8 and 63.6 and included in the category level sufficient capacity, 3) Group Investigation learning model effectively to improve the ability to write a paragraph argumentation, and 4) learning to write paragraphs arguments by using model Group Investigation makes students more active and motivated in learning.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan Model Group Investigation (GI) dalam pembelajaran menulis paragraf Argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Mahasiswa Jurusan PPKN Universitas Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014). Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kuasi. Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Kemampuan awal menulis paragraf argumentasi mahasiswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak ada perbedaan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol 57,42 dan 56,2 dan termasuk dalam kategori tingkat kemampuan kurang, 2) Kemampuan akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 71,8 dan 63,6 dan termasuk dalam kategori tingkat kemampuan cukup, 3) Model pembelajaran Group Investigation efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf argumentasi, dan 4) pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation membuat siswa lebih aktif dan termotivasi dalam pembelajaran.Kata kunci: group investigation, menulis argumentasi, mahasiswa.

Page 1 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 1 Apr (2023): J-SIMBOL (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 11, No 1 Apr (2023): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 2 Sep (2022): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 1 Apr (2022): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 Sep (2021): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 1 Apr (2021): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 2 Sep (2020): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 Apr (2020): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 Sep (2019): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 1 Apr (2019): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 Sep (2018): J - SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 1 Apr (2018): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 2 Sep (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 Apr (2016): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 Sep (2015): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 Apr (2015): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 Sep (2014): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 Apr (2014): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 Sep (2013): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2013): J - SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) More Issue