cover
Contact Name
M Oky Fardian Gafari
Contact Email
oky@unimed.ac.id
Phone
+6285225812829
Journal Mail Official
edukasikultura@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kultura/about/editorialTeam
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Edukasi Kultura
ISSN : 24078409     EISSN : 25499726     DOI : 10.24114
Edukasi Kultura merupakan jurnal elektronik dan cetak nasional yang merupakan wadah penerbitan artikel penelitian original yang terkait dengan penelitian pendidikan bahasa, sastra, dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs Universitas Negeri Medan. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun dibulan April dan Oktober.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA" : 10 Documents clear
ANALISIS KONTEN BUKU TEKS SISWA BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 KELAS TUJUH (VII) SMP/MTs TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI EDISI REVISI 2017 Oriana Surya Ningsih
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.17200

Abstract

Kelayakan isi, bahasa, dan tampilan merupakan tiga di antara empat kriteria kelayakan buku teks yang dinilai berdasarkan peraturan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan isi, bahasa, dan tampilan pada buku teks siswa Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Kelas VII SMP/MTs Terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Edisi Revisi 2017. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten (content analysis), artinya peneliti melakukan analisis terhadap isi yang ada dalam data primer yaitu buku teks siswa Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Kelas VII SMP/MTs Terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Edisi Revisi 2017. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data, karena peneliti berperan langsung dalam proses pengumpulan data, yaitu menentukan sumber data, mencatat data, meneliti data, dan menarik kesimpulan. Selain itu, peneliti juga menggunakan instrumen sederhana berupa rubrik penilaian dan lembar penskoran kelayakan isi, bahasa, dan tampilan  yang diwujudkan dalam bentuk tabel untuk memudahkan proses analisis data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, pada aspek kelayakan isi diperoleh persentase 96.09% atau pada kategori sangat baik. Aspek kelayakan bahasa diperoleh persentase sebanyak 94.78% atau kategori sangat baik. Dan, aspek kelayakan tampilan diperoleh persentase kelayakan 100% sehingga masuk kategori sangat baik.Kata kunci: buku siswa, isi, bahasa, tampilan, Bahasa Indonesia
ANALISIS STRUKTUR FONOTAKTIK BAHASA KARO DALAM CERITA RAKYAT “BATU RENGGANG” Adelina Ginting
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.20328

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur fonotaktik yang terdapat dalam cerita rakyat Karo Batu Renggang. Lokasi penelitian dilaksanaan di Kabanjahe ibukota Kabupaten Karo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sumber data berupa teks lisan dan teks tertulis bahasa Batak Karo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur fonotaktik bahasa Karo terdiri dari: bentuk suku kata, gugus konsonan, deretan konsonan, diftong, dan deretan vokal. Suku kata strukturnya adalah /v/,/kv/,/kvk/,/vk/,/kkvk/,/kkkvk/,/kvkk/, gugus konsonan terdiri dari /ng/,/mb/,/nd/,/ngg/,/nt/, struktur deretan konsonan terdiri dari /k-n/,/t-n/,/n-p/,/h-k/,/r-b/,/n-d/,/n-n/,/k-n/,/n-c/,/n-t/,/g-g/,/k-k/,/n-k/,/n-s/,/p-t/,/g-k/, diftong terdiri dari /wa/,/we/, deretan vokal terdiri dari /a-i/,/u-a/,/i-a/,/a-u/,/u-e/,/o-i/,/u-i/,/i-i/. Posisi suku kata dalam bentuk vokal, konsonan vokal, konsonan vokal konsonan, vokal konsonan, konsonan konsonan vokal konsonan, konsonan konsonan konsonan vokal konsonan, konsonan vokal konsonan konsonan terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir, demikian juga gugus konsonan, deretan konsonan dan deretan vokal. Diftong hanya pada posisi awal dan akhir.Kata Kunci:  Struktur Fonotaktik, Bahasa Karo, Batu Renggang
SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA DAERAH DAN BAHASA INDONESIA DALAM KEKERABATAN KELUARGA BATAK TOBA Nia Rohani Sinaga
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.25026

Abstract

Bahasa Batak Toba adalah salah satu bahasa daerah yang ada di daerah Sumatera Utara yang dipakai dan dipelihara oleh penuturnya yaitu masyarakat Batak Toba atau disebut dengan etnis Batak Toba. Dalam keluarga yang berasal dari suku Batak, bahasa daerah ini pasti sangat melekat dalam percakapan dan gaya hidup keluarga Toba. Sehingga seringkali bahasa daerah lebih menonjol daripada bahasa persatuan itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Tetapi di sisi lain ada juga keluarga Toba yang sudah tak mengingat bahkan hampir melupakan bahasa daerahnya sendiri. Maka penelitian ini bertujuan untuk melihat sikap dan sudut pandang masyarakat khususnya keluarga yang berasal dari suku Batak terhadap penggunaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan studi literature. Dimana penulis menggunakan dan mengambil informasi seputar penggunaan bahasa daerah dan  bahasa Indonesia langsung dari percakapan dalam kehidupannya sehari-hari dan mencari sumber terpercaya dari beberapa buku dan jurnal seputar judul yang diangkat. Giles dan Ryan (1920) mengemukakan adanya faktor-faktor sosial budaya penentu yang menjadi dasar bagaimana sikap bahasa berkembang dan diungkapkan oleh penutur bahasa. Yang pertama adalah pembakuan bahasa dan yang kedua adalah vitalitas. Downes (1998:62) mengemukakan faktor-faktor yang juga turut mempengaruhi pemertahanan bahasa antara lain adalah: keluarga, pergaulan, intensitas komunikasi, kegiatan, keinginan. Oleh karena itu kedua bahasa dalam kehidupan keluarga Batak dapat digunakan dengan seimbang dan bersifat situasional. 
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING PADA MATAKULIAH MEMBACA II MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA IKIP BUDI UTOMO MALANG Nurwakhid Mulyono; Lis Susilawati
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.20501

Abstract

ABSTRAK Penelitian   ini   bertujuan   untuk   menghasilkan   media   hybrid   learning   yaitu   model   pembelajaran   yang   mengkombinasikan  metode  tatap  muka  dengan  metode  e-learning,  serta  melakukan  pengukuran  terhadap  pengaruh  dari  implementasi  media tersebut  terhadap  hasil  belajar  mahasiswa.  Media  hybrid  learning  yang  dikembangkan  ditujukan  untuk  pembelajaran  mata  kuliah  Membaca II  di  di  Prodi  Bahasa Indonesia IKIP Budi Utomo Malang .  Penelitian  dilaksanakan selama 1 Tahun dengan tahapan penelitian yang meliputi penerapan media, pengembangan media,  uji coba media, dan perbaikan  media berdasarkan  hasil  uji  coba.  Hasil  penelitian  menunjukkan  penerapan  media  Hybrid  Learning  sangat cocok diterapkan pada mata kulaih membaca II yang lebih bersifat kuantitatif. Hal ini terlihat dari nilai hasil ujian mahasiswa yang sangat bagus dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional. Untuk mata kuliah yang bersifat kuantitatif ternyata keberadaan dosen secara fisik masih sangat diperlukan 
PEMEROLEHAN SINTAKSIS ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI DONGENG NUSANTARA firdaus firdaus
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.17791

Abstract

 ABSTRACTThe objective of the reseach is to describe: (1) the syntactic acquisition of five-year-old children aged five years as they recount folktales, (2) the types of complex sentences they produced when telling the stories, (3) the frequency of simple and compound sen- tences they produced , and (4) the implementation of syntactic acquisition in early child- hood. This reseach used a qualitative descriptive method. The techniques of data collec- tion used were interviewing, recording, and note-taking. The test validity of the data source was triangulation technique. The data-analyzing technique was Direct Elemen- tal Division (BUL) and strengthened by the Changing Form technique. The reseach concludes that the acquisition of simple and compound sentences conformed with the development stage of their age. The use of one word and two words were often pro- duced by children. They also used the passive voice when recounting the tales. They used the verb suffix {di-} and {di-in}. Acquisition of syntax through recounting tales can be applied in accordance with existing standards of competency.Key words: syntactic acquisition , recounting, fairy tales, five-year-old children
“Alam Berbicara” dalam Novel Amelia Karya Tere Liye (Kajian Ekologi Sastra) Rina Sartika Nasution
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.21299

Abstract

Novel sebagai karya seni yang kreatif sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Karya sastra yang ditulis oleh pengarang tidak semata-mata mengukir keindahan dengan kata-kata, tetapi mereka menyampaikan suatu pesan dan amanat yang ingin disampaikan kepada pembaca.  Novel memunyai makna atau pesan didalamnya misalnya mengaitkan sastra dengan lingkungan. Novel yang memunyai masalah mengneai lingkunan salah satunya adalah karya Tere Liye yang berjudul Amelia. Dalam sastra lebih kenal dengan ekologi sastra.  Novel “Amelia” merupakan tetralogi serial anak mamak karya Tere Liye mengisahkan kegigihan tekad Amelia, anak keluarga miskin di desa terpencil yang berusaha mengusir orang kota yang datang ke desa mereka untuk membuka tambang dan menyebabkan kerusakan hingga bencana alam. Novel tersebut adalah cerminan banyak daerah di Indonesia yang terjadi saat ini. Melalui novel ini, pengarang seakan menampar pembaca (oknum) yang telah merusak alam. Novel Amelia kaya akan nilai - nilai ekologi. Oleh karena itu,peneliti tertarik memilih salah satu novel tetralogi serial anak mamak yaitu “Amelia” untuk dianalisis menggunakan pendekatan ekologi sastra.
ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE Novia Sulaimah
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.15742

Abstract

Sebagai masyarakat multilingual dengan keberagamaan budayanya, Indonesia menjadi terbiasa dengan fenomena kedwibahasaan atau bilingualisme, menggunakan dua bahasa atau lebih. Fenomena kebahasaan yang menyebabkan munculnya alih kode dan campur kode dalam suatu komunikasi. Karya sastra sebagai cerminan dari realitas masyarakat yang ada, menjadi objek kajian yang menarik untuk menelusuri fenomena bilingualisme yang terjadi. Penulis seringkali terpengaruh oleh latar belakang masyarakatnya, sehingga seringkali pula ditemukan alih kode dan campur kode dalam suatu karya sastra. Melalui metode penelitian deskriptif kualitatif dalam novel Negeri di Ujung Tanduk karya Tere liye dapat diperoleh hasil berupa data yang menyatakan bahwa (1) terdapat penggunaan bahasa asing dan daerah dalam novel tersebut, (2) faktor pendorong alih kode dan campur kode dalam novel tersebut yaitu faktor intralinguistik dan ekstralinguistik yang menyebabkan hidupnya cerita, (3) fungsi dari alih kode dan campur kode dalam novel tersebut adalah sebagai kalimat memerintah, memuji, bertanya, dan menegaskan maksud. Implikasi untuk pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yaitu sebagai bahan ajar SMA Kelas VIII dalam Kompetensi Dasar 3.12 menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan (cerpen, puisi, novel, dan karya seni daerah) yang diperdengarkan dan dibaca.
WUJUD TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PERCAKAPAN WHATSAAP GRUP MAHASISWA ANGKATAN AKADEMIK 2018-2019 DI UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA Syahrizal Akbar; Hardiyanti Syahputri; Maria Tania Napitupulu; Sabriani Lampita Sihombing
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.18707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindak tutur direktif pada percakapan Whatsapp grup mahasiswa/i akademik 2018-2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui observasi, hasil wawancara dengan mahasiswa/i UNPRI Medan dan dianalisis dengan mereduksi, menyajikan, menyimpulkan data. Pokok bahasan yang digunakan dalam tuturan ini adalahtindak tutur direktif. Dari hasil pemerolehan data terdapat bentuk tindak tutur direktif pada percakapan Whatsapp grup mahasiswa/i akademik 2018-2019 sebanyak 33 tuturan dan hanya terdapat 18 tuturan yang berupa permohonan, perintah, menjawab, meminta, mengizinkan, menyuruh, bertanya, ucapan selamat, imbauan dan larangan.
Tinjauan Filsafat (Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi) Bahan Ajar Membaca Kritis-Kreatif Teks Eksposisi Berbasisi Isu Lingkungan Endar Wati
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.16186

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengapa pembelajaran membaca kritis-kreatif tidak serta merta mudah dilaksanakan walaupun telah melalui berbagai stimulus dalam pelaksanaannya. Melalui prespektif filsafat ilmu pengetahuan, serta menggunakan metode deskriptif evaluatid dengan sumber data sekunder diantaranya buku literatur dan jurnal (penelitian terkini), selanjutnya direpresentasikan melalui beberapa fokus pembahasan, diantaranya: (1) konsep perencanaan bahan ajar membaca kritis-kreatif teks eksposisi berbasis isu lingkungan hidup melalui prespektif filsafat ilmu pengetahuan, (2) aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis terhadap kompleksitas bahan ajar membaca kritis-kreatif, (3) perdebatan teori, fakta empiris, dan diskusi. Kajian konseptual melalui review literatur ini menghasilkan adanya hubungan yang kompleks antara bahan ajar dengan isu terkini di kalangan masyarakat, yang berimplikasi pada pemahaman ontologis bahwa bahan ajar yang berbasis isu di kalangan masyarakat bukan sekedar stimulus, nilai yang berkembang di sini adalah manfaat yang didapatkan, bukan hanya dimaknai sebagai bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis-kreatif, namun lebih kepada manfaat pemahaman peserta didik dalam memaknai isu di kalangan masyarakat.
CAMPUR KODE DAN FUNGSINYA DALAM KOMUNITAS PEMAIN MOBILE LEGEND BANG BANG: KAJIAN ETNO SOSIOPRAGMATIK martua reynhat sitanggang; kaleb simanungkalit
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.20307

Abstract

The aimed of this research is todescribe the code writing & the function in the community of Mobile Legend Bang Bang players and the specific terms which is used of that community,especially found at Pasar baru, Sibuntuon Parpea Villages Lintongnihuta subdistrict. An ethno sociopragmatic approach used to analyze the data Which related to code writing, function of code writing & special terms which used of the community Mobile Legend Palayer in the Subdistrict mentimed. Collecting the data Conducted with technique of observation & interview. Result of the reseach found about 43 special terms that used of Batak Toba language Speaker. Phenomenon of that code writing happened about the factor of limitation by using code of the speaker Which is as the users of BBT so that if it is used Batak Toba Language because less of efficient. This Phenomenon Finally affected their Comunnication in the real life. So,the function of code writing in this phenomenon is to optimize and to effective the used of Vocabularies in Batak Toba Language.

Page 1 of 1 | Total Record : 10