cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Pembangunan Pedesaan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 13, No 1 (2013)" : 8 Documents clear
PENGGUNAAN BUBUK KULIT BUAH MANGGIS SEBAGAI LARU ALAMI NIRA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA GULA KELAPA The Application of Mangosteen Rind Powder as Natural Preservation on Physochochemical Characteristic of Coconut Sugar , Karseno; Setyawati, Retno; Haryanti, Pepita
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gula kelapa merupakan bahan pangan yang terbuat dari nira kelapa. Nira mudah mengalami kerusakan karena kontaminasi mikroba. Kerusakan nira dapat dicegah dengan penambahan campuran bubuk kapur dengan bubuk kulit buah manggis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi antara persentase bubuk kulit buah manggis terhadap laru dengan jumlah pemberian laru dalam satu liter nira yang menghasilkan gula kelapa terbaik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang dikaji meliputi persentase bubuk kulit buah manggis terhadap laru (M) (b/b) yaitu 2,5%; 5%; 7,5%; dan 10%; jumlah pemberian laru ke dalam nira kelapa (P) yaitu 1 g/liter (P1) dan 2 g/liter (P2). Pengamatan dilakukan terhadap pH nira kelapa dan gula kelapa cetak yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar gula reduksi, total fenolik, total padatan terlarut, tekstur, warna, aroma khas gula, tingkatan rasa manis dan kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan yang menghasilkan gula kelapa dengan sifat fisik, kimia dan sensorik terbaik adalah perlakuan persentase bubuk kulit buah manggis terhadap laru; 7,5% (b/b) dengan jumlah pemberian laru ke dalam nira sebanyak 1 g/liter. Kombinasi tersebut menghasilkan nira dengan pH 5,78 dan gula kelapa dengan kadar gula reduksi 12,29 %bb; kadar air 8,32 %bb; total padatan terlarut 4,83oBrix; tekstur 0,0021 mm.det/g; kadar abu 2,28 %bb; total fenolik 0,928 mg/g; warna : coklat tua (1,91); aroma khas gula kelapa cetak : agak kuat (2,38); tingkatan rasa manis : manis (2,78); dan kesukaan : agak suka (2,45).
KAJIAN TENTANG KEKAYAAN DAN HUBUNGAN KEKERABATAN CRUSTACEA (DECAPODA) DI SUNGAI CIJALU KECAMATAN MAJENANG KABUPATEN CILACAP Hernawati, Rena Tri; Nuryanto, Agus; , Indarmawan
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Udang dan kepiting dari Ordo Decapoda merupakan sumber hayati yang hidup di ekosistem perairan. Oleh karena itu, kedua kelompok organisme aquatik tersebut dapat ditemukan di Sungai termasuk Sungai Cijalu. Namun sampai saat ini belum ada penelitian mengenai kekayaan spesies kepiting dan udang di Sungai Cijalu beserta kekerabatannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kekayaan spesies dan hubungan kekerabatan species ordo Decapoda yang ditangkap dari Sungai Cijalu. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel secara acak kelompok atau Cluster Random Sampling dengan tiga kali ulangan. Karakter morfologi yang diamati dari udang dan kepiting berupa rostrum, karapas, pereiopoda, pubescence, preanal carina, karpus, merus, abdomen, telson, dan uropod. Variabel yang diperoleh ditransformasi ke data biner dan dianalisis menggunakan uji parsimoni. Pohon filogenetik direkonstruksi menggunakan software PAUP version 4.b10. dengan outgroup species dari ordo Isopoda (Pseudotyphloscia pallida) yang dijadikan sebagai pembanding. Proses identifikasi, determinasi dan verifikasi mendapatkan lima species anggota Decapoda, tiga species udang dengan nama Macrobrachium sintangense, M. pilimanus, dan M. lanchesteri dan dua species kepiting dengan nama Parathelphusa bogorensis dan P. convexa. Analisis kladistik menghasilkan kladogram dengan panjang langkah 48, indeks konsistensi (CI)= 0,98 dan indeks retensi (RI)= 0,95. Hubungan kekerabatan filogenetik Decapoda menunjukkan bahwa species dari ordo Decapoda bersifat monofiletik dengan tiga cabang pohon. M. sintangense sebagai spesies primitif yang berada di cabang pohon pertama, disusul oleh cabang pohon kedua yang tersusun M. pilimanus dan M. lanchesteri. Pada cabang pohon ketiga terdapat dua spesies kepiting Parathelphusa bogorensis dan P. convexa. P.convexa sebagai spesies yang paling maju (derived species)..
ANALISIS VARIASI MORFOMETRIK DAN MERISTIK Scylla serrata Forskal HASIL TANGKAPAN DARI DUA HABITAT , Indarmawan1; Bhagawati, Dian; Abulias, M. Nadjmi; Nuryanto, Agus
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter morfologi, bentuk gigi depan, spinasi carpus dan propodus pada cheliped dan warna tubuh dapat digunakan untuk membedakan species dari genus Scylla. Suatu penelitian berjudul: “Analisis Variasi Morfometrik dan Meristik Scylla serrata Forskal Hasil Tangkapan dari Dua Habitat” telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi morfometrik, kondisi meristik, dan pola hubungan antara lebar karapas internal (ICW, internal carapace width) dan panjang karapas internal (ICL, internal carapace length) antara kelompok sampel S. serrata hasil tangkapan dari perairan laut Utara dan Selatan Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan teknik pengambilan sampel berdasarkan kelompok. Sampel diambil sebanyak 4 kali dengan interval dua minggu. Variabel yang diukur dan diamati adalah 22 karakter morfometrik dan kondisi meristik serta warna S. serrata. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t dan uji homogenitas dua koefisien regressi. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya panjang carpus yang berbeda nyata dari 22 karakter morfologi, kondisi meristiknya sama dan terdapat perbedaan warna pada dactylus S. serrata hasil tangkapan dari perairan laut pantai Utara dan Selatan pulau Jawa. Disimpulkan bahwa morfometrik dan meristik S. serrata hasil tangkapan nelayan dari perairan laut Utara dan Selatan Jawa Tengah relatif tidak bervariasi dan pertumbuhan lebar karapaks internal S. serrata hasil tangkapan dari perairan laut Utara Jawa Tengah lebih cepat dibandingkan dengan hasil tangkapan dari perairan laut Selatan Jawa Tengah.
UJI ADAPTASI 10 GALUR PADA TIGA SENTRA PRODUKSI BAWANG MERAH Adaptation Test of 10 Strains Onion at Three Central Onion Production Putrasamedja, Sartono
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh beberapa klon yang mempunyai potensi unggul dan daya adaptasi tinggi pada sentra bawang merah Brebes, Tegal (Jawa Tengah) dan Nganjuk (Jawa Timur). Percobaan ini dilaksanakan pada musim penghujan pada bulan Februari – April 2010, klon yang diuji terdiri dari : F1-30, F1-41, F1-44, JP-30, F1-61, F1-83, F1-97, F1-102, F1-66, F1-48, sebagai pembanding Bima Brebes dan Bauji. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, masing-masing perlakuan di ulang 3 kali. Hasil akhir di peroleh klon JP-80 mampu beradaptasi dengan produksi 18,24 ton/Ha dengan jumlah anakan rata-rata 8 anakan, umur panen 54 hari di ikuti oleh klon no 66 dengan produksi 14,26 ton/Ha dengan jumlah anakan rata-rata 6 anakan, panen pada umur 53 hari dan klon F1-41 dengan produksi 18,89 ton/Ha dengan jumlah anakan rata-rata 7 anakan dengan umur panen 51 hari.
KONSUMSI ZAT GIZI MAKRO, MIKRO DAN KUALITAS DIET PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI DESA SUMAMPIR, KABUPATEN BANYUMAS : STUDI DESKRIPTIF Macro and Micro-Nutrients Consumption among 1-5 Year-Old-Children in Sumampir Village, Banyumas District : Descriptive Study Agustia, Friska Citra; Sitasari, Almira
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Indonesia khususnya di Daerah Jawa Tengah saat ini tengah menghadapi masalah gizi terkait masalah gizi ganda. Anak usia prasekolah merupakan salah satu kelompok yang rawan terhadap masalah tersebut. Sebanyak 47 anak berusia 1-5 tahun turut serta dalam penelitian. Studi ini bertujuan untuk mengetahui/mengeksplorasi rekomendasi kebutuhan energi, protein, vitamin A, Fe, serta untuk mengetahui kualitas makanan yang dikonsumsi. Data konsumsi makanan dikumpulkan dengan metode recall makanan 24 jam sebanyak 1 hari. Kualitas diet dinilai dengan penghitungan skor Healthy Eating Indeks untuk anak (YHEI). Diketahui bahwa sebagian besar anak memenuhi rekomendasi pemenuhan zat gizi dan kualitas diet dikategorikan sebagai “perlu peningkatan”. Data menunjukkan bahwa diperlukan upaya untuk meningkatkan perilaku makan anak dengan pemilihan makanan yang sehat guna memenuhi rekomendasi pemenuhan zat gizi.
DESAIN BENTUK DAN KEMASAN UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU GULA KELAPA Mold Design and Packaging to Maintain Palm Sugar Quality Naufalin, Rifda; Sustriawan, Budi; , Sakhidin; Sularso, Kusmantoro Edy; Yanto, Tri
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembuatan gula kelapa pada prinsipnya melalui dua tahap utama yaitu penguapan air dan solidifikasi. Sifat gula kelapa mudah menarik air (higroskopis) sehingga gula tersebut cepat menjadi lembek. Alternatif pemecahan permasalahan tersebut adalah dengan desain cetakan dan kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mendesain cetakan dan kemasan gula kelapa terhadap mutu gula kelapa. Penelitian dilakukan dengan mendesain cetakan gula yang biasanya menggunakan potongan bambu digantikan dengan aluminium dengan bererapa bentuk (kotak dan tabung) dan ukuran (tinggi cetakan gula 2 dan 4 cm). Kemasan pada gula kelapa yang umumnya menggunakan plastik dan ditumpuk sehingga gula kelapa yang ada pada bagian bawah sering mengalami kerusakan dan meleleh. Desain kemasan sekunder yang tepat dapat mempertahankan mutu gula kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain cetakan dan kemasan menghasilkan gula kelapa dengan sifat fisikokimia dan sensoris yang dapat diterima selama penyimpanan 2 bulan.
PRODUKSI DAN KUALITAS TELUR ITIK LOKAL DI DAERAH SENTRA PETERNAKAN ITIK Egg Production and Quality of Local Ducks in Ducks Farming Center Area , Ismoyowati; Purwantini, Dattadewi
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi dan kualitas telur merupakan indicator nilai ekonomi dari usaha peternakan unggas. Produksi dan kualitas telur itik penting dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan genetic itik dan upaya penyediaan bahan pangan asal ternak yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan produksi dan kualitas telur antara itik lokal disentra peternakan itik di pulau Jawa (Tegal, Magelang dan Mojosari) yang dipelihara di Brebes, Magelang dan Mojosari, serta antara itik Bali dan Alabio yang dipelihara peternak di daerah sentra peternakan itik yaitu di daerah Mengwi, Denpasar Bali dan Amuntai, Sungai Hulu Utara Kalimantan Selatan. Penelitian dilakukan secara survai dengan sampel peternakan itik sebanyak 4 peternak dan dari masing-masing peternakan diambil sampel telur itik sebanyak 40 butir. Data dianalisis menggunakan analisis variansi dengan factor pembeda adalah galur itik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa itik Mojosari memghasilkan telur yang paling tinggi dibandingkan dengan itik Tegal dan Magelang. Bobot telur dan kuning telur itik Magelang lebih rendah dibandingkan dengan itik Tegal dan Mojosari, akan tetapi memiliki nilai haugh unit paling tinggi. Telur itik Mojosari memiliki score warna yolk paling tinggi. Bobot albumen dan tebal kerabang pada tiga galur itik di sentra peternakan di pulau Jawa relative sama. Galur itik bali putih menghasilkan telur yang paling rendah dibandingkan dengan itik Bali strain coklat maupun kombinasi serta itik Alabio, namun memiliki tebal kerabang yang paling tinggi. Bobot telur itik Bali dan alabio relative sama. Itik Alabio menghasilkan telur dengan nilai haught unit, bobot albumen dan skor kuning telur yang paling tinggi akan tetapi bobot yolknya paling rendah. Kesimpulan penelitian adalah telur yang dihasilkan pada galur itik Tegal, Magelang dan Mojosari memiliki kualitas yang berbeda. itik Alabio menghasilkan produksi dan kualitas telur yang lebih baik dibandingkan dengan itik Bali.
REVITALISASI MEDIA TRADISIONAL SEBAGAI INSTRUMEN DIFUSI INOVASI DI PEDESAAN Sayoga, Budi
Pembangunan Pedesaan Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media tradisional adalah media lokal yang memiliki fungsi sebagai instrumen pemeliharaan identitas budaya lokal. Namun saat ini keberadaannya semakin terpinggirkan di tengah komunitas pendengarnya. Peran dan fungsinya semakin terdegradasi. Untuk itu perlu suatu intervensi dalam menguatkan kembali eksistensinya. Harus ada program aksi dan intervensi dalam mewujudkan hal itu. Salah satunya adalah dengan mendekonstruksi media ini dari media penyebar mitos dan pemelihara identitas budaya lokal ke arah media insrumen difusi inovasi.Media tradsisional harus mampu menjadi media general spectacle dari informasi kontemporer yang bersifat lintas budaya.

Page 1 of 1 | Total Record : 8