cover
Contact Name
Aditya Pandu Wicaksono, S.ST
Contact Email
adityapandu23@ub.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpt@ub.ac.id
Editorial Address
Department of Agronomy, Faculty of Agriculture Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang, Indonesia, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Plantropica: Journal of Agricultural Science
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 25416677     DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.jpt
Core Subject : Agriculture,
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science aims to provide a forum for international researchers on applied agricultural science to publish the original articles. The scope of PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science are crop science, agronomy, horticulture, plant breeding, agricultural environmental resources, agricultural climatology and plant physiology.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2018)" : 10 Documents clear
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Perubahan Musim Tanam Padi (Oryza sativa L.) di Kabupaten Malang Eka Mauludina Pramasani; Roedy Soelistyono
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.515 KB)

Abstract

Padi rentan terhadap perubahan iklim sehingga perubahan iklim mempegaruhi produksi padi bahkan hingga gagal panen. Lahan pertanaman padi yang rusak akibat kekeringan dan kebanjiran. Penentuan musim tanam bisa menjadi solusi adaptasi perubahan iklim sehingga produksi padi tetap stabil. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perubahan iklim di Kabupaten Malang dan mengetahui perubahan musim tanam terhadap produktivitas padi di Kabupaten Malang. Penelitian di laksanakan di wilayah Kabupaten Malang yaitu sentra produksi padi di Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Kalipare, Kecamatan Kepanjen. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2018. Penelitian ini menggunakan data wawancara petani dan data iklim Kabupaten Malang Stasiun Geofisika Karang Kates tahun 1997-2016 dan data produktivitas padi Kabupaten Malang tahun 1997-2016. Analisis data menggunakan Uji Regresi Linear Berganda dan Uji Korelasi. Kabupaten Malang telah terjadi keragaman iklim yang ditunjukkan dengan keragaman curah hujan, suhu, lama penyinaran, dan kelembaban udara dari tahun 1997-2016. Hasil analisis keragaman produktivitas padi 72% dipengaruhi oleh teknik budidaya yaitu varietas, irigasi, sistem tanam, jarak tanam, dan pemupukan, lalu 28% di pengaruhi oleh iklim yaitu curah hujan, suhu, lama penyinaran, dan kelembaban udara. Perubahan iklim tidak mempegaruhi perubahan musim tanam padi pada lahan irigasi di Kabupaten Malang.
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Intan Talitha Sakti; Yogi Sugito
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.008 KB)

Abstract

Pupuk anorganik berlebih menyebabkan penurunan kesuburan tanah. Pupuk kandang sapi sebagai alternatif untuk meningkatkan kesuburan tanah. Konversi lahan pertanian menjadi non pertanian terjadi sangat cepat. Padahal kebutuhan manusia pada komoditas pertanian khususnya bawang merah terus meningkat. Jarak tanam yang tepat penting untuk dapat memaksimalkan lahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengaruh pemberian dosis pupuk kandang sapi dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kota Batu pada Februari – April 2018. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah pupuk kandang sapi terdiri dari 3 taraf, yaitu tanpa pupuk kandang (P0), pupuk kandang sapi 15 t ha-1 (P1), dan pupuk kandang sapi 30 t ha-1 (P2). Faktor kedua adalah jarak tanam terdiri dari 4 taraf yaitu 10 cm x 10 cm (J1), 10 cm x 15 cm (J2), 10 cm x 20 cm (J3), 10 cm x 25 cm (J4). Sehingga didapatkan 12 kombinasi perlakuan. Hasil percobaan menunjukan terdapat interaksi pada perlakuan dosis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap laju pertumbuhan tanaman, efisiensi intersepsi radiasi matahari dan jumlah umbi. Pada parameter indeks luas daun, diameter umbi dan bobot segar umbi tidak terdapat interaksi. Pupuk kandang 30 t ha-1 dengan jarak tanam 10 cm x 20 cm mampu meningkatkan laju pertumbuhan tanaman dan jumlah umbi.
Pengaruh Kombinasi Berbagai Sistem Tanam dan Tingkat Defoliasi pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Esa Damayanti Oktavia; Nur Edy Suminarti
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.854 KB)

Abstract

Prospek pengembangan jagung manis cukup menjanjikan karena memiliki rasa lebih manis dibandingkan jagung biasa. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh berbagai kombinasi tingkat defoliasi dan sistem penanaman serta menentukan tingkat defoliasi dan sistem penanaman yang tepat pada pertumbuhan dan hasil jagung manis telah dilakukan di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 16 kombinasi yaitu S1: Konvensional+tanpa defoliasi; S2: Konvensional+defoliasi bunga jantan; S3: Konvensional+defoliasi 2 daun bendera; S4: Konvensional+defoliasi bunga jantan+2 daun bendera; S5: Konvensional + defoliasi 2 daun paling bawah; S6: Konvensional + defoliasi bunga jantan+2 daun paling bawah; S7: Konvensional+2 daun bendera+2 daun paling bawah; S8: Konvensional+defoliasi bunga jantan+2 daun bendera+2 daun paling   bawah; S9: Jajar legowo 2:1+tanpa defoliasi; S10: Jajar legowo 2:1+defoliasi bunga jantan; S11: Jajar legowo 2:1+defoliasi 2 daun bendera; S12: Jajar legowo 2:1+defoliasi bunga jantan+2 daun bendera; S13: Jajar legowo 2:1+defoliasi 2 daun paling bawah; S14: Jajar legowo 2:1+defoliasi bunga jantan +2 daun paling bawah; S15: Jajar legowo 2:1 +2 daun bendera+2 daun paling bawah; S16: Jajar legowo 2:1+defoliasi bunga jantan+2 daun bendera+2 daun paling bawah. Berbagai kombinasi perlakuan sistem tanam dan defoliasi memberikan hasil panen per hektar tidak berbeda nyata, namun demikian berdasarkan R/C yang tertinggi terdapat pada perlakuanS8  dengan hasil 14,89 ton ha-1 dan nilai R/C sebesar 2,09.
Pengaruh Kerapatan Tanaman dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kale (Brassica oleracea var acephala) Laeli Nur Fajri; Roedy Soelistyono
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.437 KB)

Abstract

Kale (Brassica oleracea var acephala) merupakan komoditas hortikultura termasuk dalam family Brassicaceae yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi. Dalam upaya mengoptimalkan hasil dan produktivitas tanaman kale dapat ditempuh dengan peningkatan hasil per satuan luas. Perlu dilakukan beberapa usaha berupa jumlah populasi yang sesuai, pemupukan yang tepat serta teknik budidaya yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi antara kerapatan tanaman dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman kale. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret sampai dengan Bulan Mei 2018 di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama ialah kerapatan tanaman (K) yaitu: K1: 20 x 20 cm2, K2: 20 x 25 cm2, dan K3: 25 x 25 cm2. Sedangkan faktor kedua ialah pupuk urea, yaitu N1: 100 kg ha-1, N2: 200 kh ha-1, dan N3: 300 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan kerapatan tanaman dan pupuk urea kecuali pada komponen pertumbuhan panjang tanaman (17 hst) dan jumlah daun (24 hst). Komponen pertumbuhan dan hasil yang lebih baik ditunjukkan oleh perlakuan kerapatan 25 x 25 cm2 dan pupuk urea 200 kg ha-1.
Pengaruh Komposisi Nutrisi dan Pupuk Daun pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.var. chinensis) Sistem Hidroponik Rakit Apung Gitta Malinda Sembiring; Mochammad Dawam Maghfoer
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.92 KB)

Abstract

Peningkatan hasil tanaman pakcoy perlu dilakukan dengan  pemberian biourin dan pupuk daun. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh penambahan pupuk daun dan aplikasi komposisi nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy pada sistem rakit apung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - April 2018 bertempat di Green House Lanud Abdulrachman Saleh di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Penelitian  menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah komposisi nutrisi (B) yaitu: B1: AB Mix 100%, B2: AB Mix 50% + Biourin 50%, B3: AB Mix 75% + Biourin  25%. Faktor kedua adalah penambahan pupuk daun (P) yaitu: P1: Tanpa penambahan pupuk daun,  P2: Penambahan pupuk daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pada panjang tanaman terdapat interaksi antara komposisi nutrisi AB mix 100% yang diberi pupuk daun pada umur 37 hst  dan menghasilkan panjang tanaman pakcoy yang lebih panjang. Pada jumlah daun interaksi terjadi antara komposisi nutrisi AB mix 75% + biourin 25% yang diberi pupuk daun pada umur 42 hst  dan menghasilkan jumlah daun terbanyak. Komposisi nutrisi AB mix 100%  menghasilkan nilai indeks klorofil paling tinggi pada umur 37 hst  dan pupuk daun meningkatkan jumlah daun dan diameter batang pada umur 42 hst  dibandingkan tanpa pupuk daun.  Komposisi nutrisi AB Mix 50%+ 50% menghasilkan bobot konsumsi lebih besar dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta biaya produksi yang lebih sedikit dibandingkan perlakuan lainnya.
Eksplorasi Plasma Nutfah Anggrek Epifit di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Konservasi Wilayah Pronojiwo, Jawa Timur Nugraha Dwi Saputra; Lita Soetopo
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.345 KB)

Abstract

Tanaman anggrek ialah satu dari tanaman hias yang memiliki nilai estetika tinggi. Pengrusakan hutan hujan tropis dapat mengakibatkan berkurangnya plasma nutfah alami anggrek di alam. Untuk menyelamatkan anggrek yang hidup secara alami, diperlukan upaya untuk menjaga dari ancaman kepunahan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan eksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis anggrek epifit dan pohon inang di kawasan Ranu Darungan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari 2018 di resort Ranu Darungan, konservasi wilayah II, Pronojiwo, TNBTS. Luas lokasi penelitian adalah 12.000 m² (1,2 ha) dan lokasi berada pada ketinggian 803-1234m dpl, dengan suhu berkisar 22,9-29,4⁰C pada siang hari. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan line transek dan petak survei yang tersebar secara acak sistematis. Identifikasi dilakukan berdasarkan morfologi anggrek yaitu dengan mengamati bunga, umbi semu, bentuk daun dan pola pertumbuhan batang. Penelitian berhasil menemukan 1.013 populasi anggrek epifit, terdiri dari 22 genus dan 53 spesies. Satu dari beberapa genus, Podochillus sp, tidak dapat diidentifikasi hingga tingkat spesies karena tidak dalam keadaan berbunga. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada Eria monostachya Lindl. dengan nilai kerapatan relatif  = 24.087%, frekuensi relatif = 8.86% dan Indeks Nilai Penting  = 32.9 % menunjukkan spesies tersebut memiliki populasi tinggi dan penyebaran yang luas. Jenis pohon yang sering menjadi inang anggrek epifit adalah Gintungan (Bischofia javanica), Pasang (Lithocarpus), Meniran (Myrica javanica), Aro (Dachrycarpus imbricatus). Indeks keanekaragaman anggrek epifit pada setiap jalur sedang dan indeks keanekaragaman dari seluruh jalur tinggi.
Upaya Substitusi Penggunaan Pupuk Anorganik dengan Aplikasi Pupuk Hijau Orok-Orok (Crotalaria Juncea) dan Paitan (Tithonia Diversifolia) pada Jagung Manis Hariyanto, Grachika; Nugroho, Agung
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.537 KB)

Abstract

Penggunaan pupuk anorganik terus menerus pada jagung manis dapat menyebabkan degradasi tanah, sehingga pertumbuhan tanaman terganggu. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh substitusi pupuk anorganik dengan aplikasi pupuk hijau Crotalaria juncea dan Tithonia diversifolia terhadap pertumbuhan, hasil tanaman jagung manis dan kandungan bahan organik tanah.Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-September 2017 di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 ulangan, terdiri dari kontrol P0 (pupuk anorganik 100%), P1 (C. juncea 50% + pupuk anorganik 50%), P2 (T. diversifolia 50% + pupuk anorganik 50%), P3 (C. juncea 50% + T. diversifolia 25% + pupuk anorganik 25%), P4 (C. juncea 25% + T. diversifolia 50% + pupuk anorganik 25%), P5 (C. juncea 37,5% + T. diversifolia 37,5% + pupuk anorganik 25%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi dosis pupuk anorganik dengan aplikasi C. juncea dan T. diversifoliamemberi pengaruh pada parameter pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis serta kandungan bahan organik. Aplikasi C. juncea dan T. diversifolia dapat mensubtitusi penggunaan pupuk anorganik pada budidaya tanaman jagung manis.
Analisis Tingkat Kenyamanan dan Vegetasi Ruang Terbuka Hijau Taman Singha Merjosari Yasmine, Putri Alya; Wicaksono, Karuniawan Puji
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.533 KB)

Abstract

Ruang terbuka hijau adalah suatu lahan yang bersifat terbuka yang diisi oleh vegetasi guna memanfaatkan fungsi ekologi, sosial budaya dan estetika. Hilangnya ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan menyebabkan permasalahan lingkungan karena polusi yang semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat kenyamanan dan vegetasi ruang terbuka hijau Taman Singha Merjosari. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari sampai dengan Bulan Maret 2018 di Taman Singha Merjosari, kota Malang. Penelitian ini dilakukan dengan metode THI (Thermal Humadity Index), kuisioner, analisa vegetasi dan indeks keanekaragaman vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Singha Merjosari termasuk kategori nyaman karena memiliki THI <27, indeks keanekaragaman pohon tinggi sedangkan indeks keanekaragaman semak termasuk kategori sedang dan mayoritas responden pengunjung tentang tingkat kenyamanan Taman Singha Merjosari adalah nyaman.
Pengaruh Pemberian Air dan Dosis Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pegagan (Centella asiatica L.Urb) Derantika, Clarista; Nihayati, Ellis
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.082 KB)

Abstract

Pegagan ialah salah satu jenis tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Pada bagian daun dan batangnya mengandung zat kimia diantaranya ialah asiaticosida yang bermanfaat sebagai penyembuhan luka dan antilepra. Tanaman pegagan cenderung tumbuh subur pada kondisi kecukupan air dan kurang mampu beradaptasi terhadap kondisi tekanan kekeringan yang relative tinggi. Air dan unsur hara merupakan suatu komponen penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Air berfungsi sebagai pelarut hara, penyusun protoplasma, bahan baku fotosintesis dan lain sebagainya Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan bagian vegetatif tanaman. Kondisi air pada tanah serta keberadaan nutrisi khususnya nitrogen dapat mempengaruhi metabolisme tanaman pegagan yang termasuk didalamnya meningkatkan pertumbuhan tanaman pegagan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui interaksi pemberian air dan dosis pupuk nitrogen yang tepat untuk pertumbuhan pegagan. Penelitian dilaksanakan Maret – Mei 2018 di Venus Orchid and Nursery, Dau Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial terdiri dari dua faktor dan diulang sebanyak tiga kali.Faktor pertama adalah pemberian air berdasarkan persentase kapasitas lapang, diantaranya A1 = 100 % kapasitas lapang ; A2 = 80 % kapasitas lapang ; A3 = 60 % kapasitas lapang. Faktor kedua adalah dosis unsur nitrogen diantaranya P0 = tanpa pupuk nitrogen ; P1 = 69 kg ha-1 ; P2 = 138 kg ha-1.  Hasil penelitian menunjukkan interaksi pemberian air 100% KL dengan pupuk nitrogen 138 kg ha-1 menghasilkan jumlah daun dan jumlah anakan tertinggi.
Pendugaan Jarak Genetik Berdasarkan Karakter Agromorfologi Genotip Jarak Kepyar Hasil Penerapan Kolkisin Generasi Ke-4 Hariyati Khasanah; Budi Waluyo
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.798 KB)

Abstract

Jarak kepyar (Ricinus communis L.) adalah salah satu komoditi penghasil sumberdaya nabati yang banyak dimanfaatkan menyebabkan permintaan bijinya di berbagai negara meningkat. pendugaan jarak genetik diperlukan sehingga dapat dimanfaatkan dalam program pemuliaan tanaman. Tujuan penelitian untuk menduga keragaman karakter agromorfologi jarak kepyar hasil penerapan kolkisin generasi ke-4 (CT4) aplikasi kolkisin serta untuk mempelajari jarak genetik dan pengelompokan genotip jarak kepyar generasi CT4 aplikasi kolkisin berdasarkan karakter agromorfologi. Penelitian dilaksanakan di Kepuharjo, Malang pada bulan April sampai September 2017. Bahan yang digunakan adalah 25 genotip jarak kepyar generasi CT4 aplikasi kolkisin, pupuk kompos, dan pupuk Urea, SP36 dan KCl. Setiap genotip terdapat 8 tanaman dengan 2 kali ulangan, jarak antar tanaman 90 x 50 cm. Pengamatan jarak kepyar dilakukan dengan mengamati  karakter agronomi dan karakter morfologi. Terdapat keragaman karakter agromorfologi pada 25 genotip jarak kepyar generasi CT4 mencapai 92,64% yang melibatkan 16 komponen utama pertama. Karakter yang berkontribusi terhadap keragaman terdapat pada karakter tinggi tanaman, lebar tanaman, panjang tangkai daun, bobot tandan utama, jumlah buah tandan utama, bobot buah per tanaman, berat tandan sekunder dan tersier, jumlah biji tandan utama, bobot biji tandan sekunder dan tersier serta bobot biji per tanaman. Pengelompokan genotip berdasarkan 72 karakter agromorfologi pada genotip jarak kepyar CT4  terbagi menjadi 6 kelompok yang memiliki jarak genetik yang bervariasi dengan rentang 0 – 0,08. Genotip yang memiliki jarak genetik 0 terdapat pada genotip C1012(CT4)-18[(M)] dengan C1012(CT4)-19[(K)] serta genotip yang memiliki jarak genetik mencapai 0,08 adalah genotip C864(CT4)-7[(T0 I)] dengan C1012(CT4)-19[(K)].

Page 1 of 1 | Total Record : 10