Claim Missing Document
Check
Articles

Stability and Adaptability of Nine Open Pollinated Varieties of UB Maize Waluyo, Budi; ., Kuswanto
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 32, No 3 (2010)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Open pollinated maize and two check varieties were evaluated in four locations, i.e. Malang, Jombang, Kediri, and Trenggalek regencies for two seasons from March to November 2009. The research objective was to determine stability and adaptability of the open pollinated maize. The experiment was conducted using a randomized complete block design. The treatment had nine lines, i.e. UB4101, UB3101, UB4201, UB7201, UB4202, UB3301, UB4301, UB7301, UB3302 and two check varieties, Bisma and Arjuna. The treatment was repeated three times. Percentage point of variance ratio was applied to determine homogeneity error. Variance analysis of combined experiment was conducted to determine genotype x environment interaction. Yield stability and adaptability were analyzed using Eberhart and Russell linear models. There was genotype x season x location interactions on maize yield. It mean that there were population yield performance changes at different environments. There were four populations have stability point, i.e. UB4101 (5.5 t ha-1), UB3301 (5.7 t ha-1), UB7301 (5.7 t ha-1), and UB3302 (5.4 t ha-1). Population UB4201 (5.1 t ha-1) was adaptable to productive environment, and UB4301 (5.8 t ha-1) was adaptable to marginal ones.Keywords: G × E interaction, stability, adaptation, open pollinated maize variety, UB line
The Adaptation Test on Yardlong Bean Lines Tolerant to Aphids and High Yield ., Kuswanto; Waluyo, Budi
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 33, No 2 (2011)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The adaptation trial was applied to determine the benefits of genotype-environmental interaction, adaptability and stability of lines. The previous research successfully obtained 8 UB lines which had high yield and tolerant to aphids. These lines belong to plant breeding laboratory of Brawijaya University, which had stability and a high potential can be immediately released to the public. Research was conducted in 2010, dry and rainy season, on 3 locations of yardlong bean, namely Malang, Kediri and Jombang. Randomized Block Design was applied in these locations.Genotype-environment interaction was analyzed with combined analysis of nested design.The adaptability and stability were known from regression analysis based on the stability of Eberhart and Russel. There were 6 stabile lines, namely UB7070P1, UB24089X1, UB606572, UB61318, UB7023J44, and UB715, respectively. They were recommended to be released as new varieties which had pest tolerance and high yield. The UBPU was suitable to be developed in marginal land. The 6 new varieties had registered to Agriculture Department Republic of Indonesia, namely, Brawijaya 1, Brawijaya 3, Brawijaya 4, Bagong 2, Bagong 3 dan Bagong Ungu, respectively. Keywords : adaptation, yardlong bean, stability, tolerant aphid
STABILITY OF WHEAT GENOTYPES ADAPTED IN TROPICAL MEDIUM AND LOWLAND Ashari, Sumeru; Waluyo, Budi; Yulianah, Izmi; Kendarini, Niken; Jusuf, Mohammad
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 34, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research objective was to select wheat genotypes that can adapt on the medium and low plains. Twenty-seven genotypes and three varieties of wheat were grown in four locations in the medium and low plains since June-October 2009. The experiments were arranged using a randomized complete block design repeated three times. Analysis of variance performed at each location followed by a test of homogeneity of error range, the combined analysis of variance and yields stability analysis. Genotype x environment interaction significantly affecting yield. Stable genotypes and widely adaptable across locations were G-1 (1.94 t.ha-1), G-20 (1.24 t.ha-1), H-14 (1.85 t.ha-1), H-19 (1.59 t.ha-1), H-20 (1.69 t.ha-1), H-21 (1.48 t.ha-1), 162 (1.62 t.ha-1), 80 (1.63 t.ha-1), 82 (1.78 t.ha-1), 91 (1.49 t.ha-1), and 142 (1.45 t.ha-1). Genotypes adapted in productive environment were G-18 (1.23 t.ha-1), G-19 (1.63 t.ha-1), 185 (1.30 t.ha-1), 40 (1.33 t.ha-1) and 42 (1.52 t.ha-1). Genotypes adapted in marginal environments were 28 (2,22 t.ha-1), H-1 (1.61 t.ha-1), H-8 (1.65 t.ha-1) and H-16 (1.68 t.ha-1). Genotype was selected as an improvement material in the wheat breeding in medium and lowland of tropical regions.   Keywords: wheat selection, tropical, yield stability and adaptability
Seleksi Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Lokal Berdaya Hasil Tinggi Asal Indonesia berdasarkan Karakter Umbi Laila, Fadhillah; Waluyo, Budi; Karuniawan, Agung
Jurnal Agro Wiralodra Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.322 KB) | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v1i1.5

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan plasma nutfah ubi kayu yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Ubi kayu mengandung karbohidrat tinggi dan berperan dalam diversifikasi pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menyeleksi 80 varietas ubi kayu budidaya lokal asal berbagai wilayah di Indonesia yang berpotensi hasil tinggi. Penelitian ini menggunakan 80 aksesi ubi kayu dari seluruh pulau-pulau besar di Indonesia yang disusun dalam rancangan Augmented dengan 3 tanaman kontrol per baris. Penelitian dilakukan dari Juli 2013-November 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman genetik dan fenotipik yang luas pada ubi kayu asal Indonesia berdasarkan karakter umbi. Potensi genetik berdasarkan karakter hasil dan komponen hasil terkategorikan tinggi dengan nilai heritabilitas 0,59-0,75. Uji lanjut LSI (Least Significant Increase) menyeleksi aksesi yang memiliki daya hasil tinggi pada karakter umbi diantaranya karakter jumlah ubi/tanaman pada aksesi 563, 570, dan 599. Karakter bobot ubi/tanaman pada aksesi 507,563, 598, dan 541. Karakter bobot/ubi pada aksesi aksesi 534,528 dan 541. Karakter bobot ubi/plot pada aksesi 629. Karakter potensi hasil pada aksesi 629. Hal ini dapat memberikan informasi mengenai diversitas genetik aksesi-aksesi ubi kayu lokal Indonesia sehingga dapat dievaluasi untuk didapatkan hasil tinggi ubi kayu untuk diversifikasi pangan.
Penampilan Perkecambahan Biji sebagai Kriteria Seleksi Kultivar Kedelai Bahan Baku Taoge Berkualitas Maulana, Hatta; Laila, Fadhillah; Ulima Zanetta, Chindy; Waluyo, Budi
Jurnal Agro Wiralodra Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.217 KB) | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v1i2.13

Abstract

Abstrak Taoge kedelai di golongkan ke dalam produk pertanian aneka sayuran yang mengandung serat tinggi, tinggi protein tinggi, lemak rendah, aneka mineral dan senyawa aktif untuk mencegah penyakit. Tujuan penelitian ialah untuk menentukan kultivar kedelai yang sesuai untuk bahan baku taoge berkualitas. Tersedianya kultivar kedelai yang spesifik diharapkan mampu meningkatkan produksi taoge berkualitas. Penelitian dilaksanakan pada Juli - Agustus 2018 di Kabupaten Trenggalek, JawaTimur. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan kultivar kedelai, yaitu kultivar lokal, kultivar Anjasmoro, dan kultivar Wilis dengan 9 kali ulangan. Pada setiap ulangan setiap perlakuan terdiri terdiri 100 butir biji kedelai. Terdapat variasi pada karakteristik fisik biji dan perkecambahan. Kedelai kultivar Anjasmoro kultivar Wilis menunjukkan kualitas Taoge yang lebih baik dibanding kedelai lokal. Kultivar Anjasmoro dan kultivar Wilis dapat dikembangkan menjadi sumber bahan baku Taoge, dan sebagai sumber bahan genetik untuk perbaikan kualitas Taoge kedelai. Kepastian kultivar yang dikembangkan menjaga kontinyuitas kualitas dan kuantitas produksi. Dengan demikian perlu kultivar yang spesifik untuk dikembangkan sesuai dengan bahan baku industri pertanian yang spesifik.
Keragaman Genetik Aksesi Ciplukan (Physalis sp.) Berdasarkan Karakter Morfologi dan Agronomi Rukmi, Kirana; Waluyo, Budi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1024

Abstract

Ciplukan (Physalis sp.) merupakan tanaman tropis yang potensial dikembangkan di Indonesia. Di Indonesia tanaman ciplukan dibuktikan dengan berbagai nama daerah, seperti di Jawa: ciciplukan; Madura: yoryoran; Sunda: cecendet; Bali: kopok-kopokan; Pontianak: lelutup; Minahasa: leletokan; Sumatra: daun boda. Ciplukan memiliki banyak manfaat tanaman yang layak untuk dibudidayakan sebagai bahan baku biofarmaka sehingga tidak lagi dikenal sebagai tanaman liar. oleh masyarakat. Salah satu dalam memanfaatkan plasma nutfah dengan mengetahui keragaman dan jarak genetik berdasarkan karakter morfologi dan agronomi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2017 bertempat di Screen House Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Bahan 10 aksesi ciplukan, cocopeat, kompos, ZA, SP-36, KCL dan decis. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) perlakuan berupa 10 aksesi ciplukan dengan tiga kali ulangan. Variabel pengamatan kualitatif tipe pertumbuhan, bentuk daun, batas gerigi daun, letak tangkai daun, tipe tangkai bunga, rambut ruas, warna daun, warna utama buah, warna daging buah. Variabel pengamatan kuantitatif tinggi tanaman, lebar daun, panjang buah, diameter buah, jumlah buah pertanaman, bobot buah segar dengan kelopak, bobot buah pertanaman, jumlah biji perbuah, padatan terlarut total. Data dianalisis menggunakan perhitungan (PCA) dengan pendekatan koefisien korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui kontribusi karakter terhadap keragaman maksimum. Analisis pengelompokan berdasarkan (AHC) dengan similiritas koefisien korelasi pearson dengan metode aglomerasi unweighted pair-group method average (UPGMA). Keragaman aksesi ciplukan berdasarkan PCA terhadap karakter morfologi dan agronomi dipengaruhi oleh 5 komponen utama dengan nilai keragaman kumulatif 87,36%. Hasil jarak genetik berdasarkan karakter morfologi dan agronomi terbagi menjadi empat kelompok utama yang tersebar pada jarak genetik dengan koefisien 99%-100%.
Karakteristik Biji Tanaman Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) akibat Perlakuan Kolkisin Permatasari, Lalita; Waluyo, Budi; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1032

Abstract

Jarak kepyar merupakan tanaman yang dimanfaatkan pada bagian bijinya. Biji jarak kepyar mengandung sekitar 60% minyak, yang disebut dengan minyak kastor. Minyak kastor sering digunakan pada berbagai kepentingan industri, sehingga perlu adanya peningkatan produksi biji jarak kepyar. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi biji jarak kepyar yaitu dengan pemberian kolkisin sehingga menghasilkan perubahan karakter pada biji. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian kolkisin terhadap karakteristik biji tanaman jarak kepyar. Penelitian ini dilaksanakan di Ngijo, Karangploso, Malang. Penelitian ini menggunakan 8 genotip jarak kepyar (C856, C864, C1012, Thailand Dwarf, Jayas, ASB 22, ASB 60, dan ASB 81) dan masing-masing genotip diberi perlakuan kolkisin 500 ppm dan 0 ppm (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kolkisin berpengaruh terhadap keragaman karakter semua genotip. Kolkisin menyebabkan perubahan terhadap seluruh karakter pada masing-masing genotip, kecuali bobot biji total pada genotip C1012.
Penampilan Fenotipik dan Analisa Korelasi pada 10 Galur Ciplukan (Physalisangulata L.) Lestari, Linda Dwi; Adiredjo, Afifuddin Latif; Waluyo, Budi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 12 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1052

Abstract

Ciplukan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Berdasarkan potensi tersebut, perlu pengembangan dari domestikasi tanaman liar menjadi tanaman budidaya dan meningkatkan kapasitas genetik melalui program pemuliaan tanaman.Kapasitas genetik dapat menyusun sebuah karakter yang saling mempengaruhi, sehingga bisa dihitung menggunakan korelasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari penampilan fenotipik dan korelasi beberapa karakter pada 10 galur ciplukan. Bahan yang digunakan adalah 10 galur ciplukan, kompos, Urea, SP36, dan KCl. Penelitian menggunakan barisan tunggal dengan perlakuan terdiri dari 10 galur ciplukan dalam 1 baris terdiri dari 9 tanaman. Data kuantitatif dianalisis menggunakan korelasi dan regresi sedangkan data kualitatif dianalisis secara deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Screen House Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada bulan Februari-Juni 2017. Karakter kuantitatif didapatkan nilai koefisien variasi tertinggi pada bobot buah per tanaman sebesar 46,55% dan terendah pada panjang buah sebesar 6,81%. Nilai korelasi positif tertinggi terdapat pada hubungan jumlah buah per tanaman dan bobot buah per tanaman sebesar r = 0,99. Sedangkan nilai korelasi negatif tertinggi terdapat pada hubungan jumlah biji dan padatan terlarut total sebesar r = -0,57. karakter kualitatif memiliki penampilan yang berbeda seperti tipe pertumbuhan, betuk daun, batas gerigi daun, letak tangkai daun, tipe tangkai bunga, rambut ruas dan warna buah saat panen.
Hubungan Antar Karakter Komponen Hasil dengan Hasil pada Tanaman Ciplukan (Physalis sp.) Khoiriyah, Lulu Lazimatul; Waluyo, Budi; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 12 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1062

Abstract

Ciplukan (Physalis sp.) merupakan tanaman yang telah banyak diketahui oleh sebagian besar penduduk di Indonesia dan telah banyak dibudidayakan baik di Indonesia maupun mancanegara. Pemuliaan tanaman merupakan suatu kegiatan dari budidaya pertanian untuk mengembangkan tanaman ciplukan. Dalam tahapan seleksi sering ditemukan masalah dalam menentukan pilihan terhadap kriteria yang dianggap unggul, sehingga perlu diketahui hubungan antara komponen hasil dengan hasil ciplukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar karakter komponen hasil dengan hasil pada tanaman ciplukan. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah pupuk serta fungisida dan 34 aksesi ciplukan dan data dianalisis dengan analisis korelasi menggunakan tabel ragam dan koragam. Penelitian dilakukan Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 1 Maret – 25 September 2017. Berdasarkan analisis korelasi terhadap komponen hasil dan hasil ciplukan memiliki hubungan yang berkorelasi positif dan negatif serta tidak menunjukkan adanya hubungan korelasi. Terdapat hubungan yang nyata antara karakter bobot buah per tanaman dengan karakter tinggi batang tanaman, diameter batang tanaman, jumlah bunga per cabang, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, jumlah buah segar per tanaman, bobot buah segar per tanaman, panjang tangkai buah, dan derajat kemanisan buah.
Korelasi antara Hasil dan Komponen Hasil Ercis (Pisum sativum L.) Pamulatsih, Dila; Waluyo, Budi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 5 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1116

Abstract

Perakitan varietas unggul ercis perlu dilakukan untuk mengurangi peningkatan permintaan impor ercis di Indonesia. Peningkatan efisiensi seleksi tanaman dapat menggunakan pendekatan korelasi antara komponen hasil dan hasil ercis. Komponen hasil yang memiliki keeratan hubungan dengan hasil dapat digunakan sebagai karakter seleksi tidak langsung untuk meningkatkan hasil. Oleh karena itu dilakukan penelitian ercis untuk mempelajari korelasi genetik dan fenotip antara komponen hasil dan hasil ercis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2018 di lahan Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu 37 genotip ercis. Hasil korelasi antara komponen hasil dan hasil panen segar terdapat 13 karakter yang memiliki korelasi genetik dan fenotip yaitu, panjang ruas, diameter batang, jumlah daun, panjang polong, lebar polong, tebal polong, berat biji per polong, jumlah biji per polong, panjang biji, lebar biji, tebal biji, jumlah polong per tanaman, berat polong per tanaman, dan jumlah biji. Analisis korelasi antara komponen hasil dan hasil panen kering ercis menunjukkan adanya 11 karakter yang memiliki korelasi genetik dan fenotip. Karakter tersebut diantaranya: panjang ruas, jumlah daun, jumlah bunga per tanaman, berat polong per tanaman, panjang polong, tebal polong, jumlah biji per tanaman, berat biji per polong, jumlah biji per polong, berat 100 biji dan lebar biji.
Co-Authors Addiena Mufidah Hamzah Addion Nizori Adiredjo, Afifuddin Latif Afina Reformasintansari Afina Reformasintansari Agung Karuniawan Agung Kurniawan Agung Sri Darmayanti Agus Prayitno Kurniawan Agustiani, Nur Wulan Aikmelisa, Rizka Alfarina Kardiana Sari Alfia Nurfajrin Rohmatillah Amali, Mukhlash Andy Soegianto Andy Soegianto Anggara Ista Putra Anggun Trisnanto Hari Susilo Anita Firdaus Anna Satyana Karyawati Annisa u Choirun Ardhani, Dhiya Nabilla Ariffin Bakti, NH. Dias Prayudha Bela Purnama Sari Bimantara, Yusuf Mufti Daffa Dzakwan Pambudi Damanhuri Damanhuri Damanhuri Danniary Ismail Faronny Danniary Ismail Faronny Darmawan Saptadi Darmawan Saptadi Darmawan Saptadi Darmawan Saptadi Della Amelinda Chaniago Descha Giatri Cahyaningrum Dewi Nawank Sary Effendy Effendy Eggy Akhmad Armandoni Ellis Nihayati Endang Arisoesilaningsih Eries Dyah Mustikarini Ermila Widyaelina Eva Saulina Sihotang Fadhillah Laila, Fadhillah Faidah, Ahmadah Fakhri Hafidh Fildza Abidah Firdausi Firdausi Gigih Ibnu Prayoga Gita Novita Sari Hadi, Mohamad Iqbal Sohibul Hanna Sinthia Wati Siahaan Hariyati Khasanah Hatta Maulana Hera Livia Damara Hidayati Nafi’ah, Hanny Hikmah, Siti Nurul Iklillah Maulidiyah Warda Intan Widia Santika Izmi Yulianah Jati Batoro Khoiriyah, Lulu Lazimatul Kurniawan, Ainur Rofiq Edy Kurniawan, Puput Kuswanto . Kuswanto . Kuswanto Kuswanto Kuswanto, Kuswanto Lailatul Badriyah Larasmita, Karina Ayu Lestari, Linda Dwi Lily Dasinta Norasary Putri Lulu Lazimatul Khairiyah Lulu Lazimatul Khoiriyah Mahmuddin Ridlo Maulana, Hatta Mayang Ayudya Handini Merlya Merlya Balbeid Mohammad Jusuf Muhammad, Raihan Fadhil Mulyani, Prinsip Trisna Niken Kendarini Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi Nur Azima Nur Indah Agustina Nurhalisah Nurul Aini Pamulatsih, Dila Permatasari, Lalita Phubby Wilisaberta Phubby Wilisaberta Praptoko, Regina Sotya Rahagi Prinsip Trisna Mulyani Puguh Irkhamhulhuda Putri, Galuh Rahma Prandiny Rachma, Izza Azkiya Raihan Fadhil Muhammad Ramadhanti, Salsabila Rarasatidan, Maharani Gadis Ratna Santi Ratna Santi, Ratna Ratna Zulfarosda Rawina Saragih Raymon BT Debataraja Respatijarti Respatijarti Respatijarti Respatijarti Retno Mastuti Ricoh Darisman Sihombing Rohmatillah, Alfia Nurfajrin Rosabela Sayu Prameswari Rukmi, Kirana Sahrial Saptadi, Darmawan Setiawan, Indra Karra Setyawan, Hendrix Yulis Shandila, Puji Silvia Rizky Novita Sri Lestari Purnamaningsih Sumeru Ashari Sumeru Ashari Sumeru Ashari Sunaryo Susinggih Wijana Tati Nurmala Tatik Wardiyati Thoriq Ahmad Syauqy Utami, Putri Sri Wahyu Alfian Widyatama, Putri Devita Winismasari, Imtikhanna Dyanuar Wiwin Sumiya Dwi Yamika Yulianti, Novi Dwi Zainyah Salmah Arruum Zanetta, Chindy Ulima