cover
Contact Name
Fadhila Inas Pratiwi
Contact Email
fadhila.inas@fisip.unair.ac.id
Phone
+6285333282505
Journal Mail Official
jhi@journal.unair.ac.id
Editorial Address
Jurnal Hubungan Internasional, Cakra Studi Global Strategis, Ruang A203 Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kampus B Universitas Airlangga, Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan, Surabaya 60286.
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Hubungan Internasional
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 14119382     EISSN : 27151565     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Hubungan Internasional is a scientific journal published twice a year, every June and December. JHI invite discussions, reviews, and analysis of contemporary against four main themes: international peace and security; international political economy; international businesses and organization; as well as globalization and strategy. JHI published by Cakra Studi Global Strategis (CSGS), center of studies that examine the issues of international relations and this center of studies was under control by Airlangga University International Relations Department.
Arjuna Subject : -
Articles 127 Documents
Diplomasi Publik Prancis dalam Mempertahankan Paris Sebagai Pusat Fashion Dunia Nahlha Istatin Nurchaliza; Abubakar Eby Hara; Djoko Susilo
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 16 No. 1 (2023): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v16i1.39581

Abstract

Fashion atau fesyen adalah bagian penting dari budaya negara, dan dijadikan sebagai salah satu bentuk citra Prancis. Prancis telah membangun reputasinya sebagai pusat fesyen dunia sejak abad ke-17 hingga abad ke-21. Sebagai fenomena global, Prancis bersaing dengan Italia, Amerika Serikat, Inggris. Dari negara-negara tersebut telah banyak menghadirkan desainer dan merek fesyen yang populer, salah satunya yaitu italia yang memiliki merek terkenal seperti Gucci, Prada, Versace, Fendi dan lainnya. Namun Paris yang paling banyak menarik perhatian publik yang meliputi fashionista, jurnalis, media, dan lainnya. Serta, hanya Prancis yang berhasil menduduki peringkat teratas sebagai merek fesyen paling mendominasi pasar mewah di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberhasilan upaya diplomasi publik Prancis dalam mempertahankan Paris sebagai pusat fesyen dunia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan Prancis dalam mempertahankan Paris sebagai pusat fesyen dunia karena kemampuan branding negara yang kuat dan upaya diplomasi publik dalam meningkatkan popularitas fesyen, dengan dukungan Pemerintah dan aktor Non-Pemerintah yang terus berlanjut untuk mempromosikan fesyen. Kata Kunci: Fesyen; Prancis, Paris; pusat fesyen dunia; diplomasi publik
Keberpihakan Belarusia Terhadap Rusia Dalam Perang Rusia-Ukraina Tahun 2022 Leny Suviya Tantri; Hafid Adim Pradana
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 16 No. 1 (2023): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v16i1.39742

Abstract

Sejak runtuhnya Uni Soviet, Belarusia bergantung pada proyek integrasi regional pasca-Soviet yang digagas oleh Rusia. Rusia secara aktif memberikan bantuan kepada Belarusia mulai dari bantuan ekonomi, pertahanan, energi, politik hingga kesejahteraan. Namun, bantuan yang diberikan Rusia pada akhirnya membuat cengkeraman Rusia terhadap Belarusia semakin menguat dan memudahkan Rusia dalam mengintervensi kebijakan nasional Belarusia. Tak jarang situasi ini membuat keduanya terlibat ketegangan. Namun, pada Perang Rusia-Ukraina Tahun 2022 Belarusia justru mengambil sikap dengan memberikan dukungan kepada Rusia berupa perizinan bagi pasukan militer Rusia untuk menyebrang melalui perbatasan Utara Belarusia ke Ukraina dan penggunaan bandaranya sebagai tempat lepas landas pesawat aggressor. Belarusia kemudian mendapat kecaman dan sanksi dari Uni Eropa karena membantu Rusia dalam melancarkan serangan terhadap Ukraina. Bahkan Belarusia disebut sebagai co-agressor dalam perang tersebut. Menanggapi hal ini, Belarusia menyangkal tuduhan tersebut tanpa memberikan aksi nyata untuk mengecam tindakan agresif Rusia terhadap Ukraina. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengelaborasi kepentingan serta rasionalitas dukungan Belarusia terhadap Rusia menggunakan metode penelitian kualitatif. Kata Kunci: Belarusia; Rusia; Ukraina; Perang Rusia-Ukraina; Rasional
Kegagalan La Via Campesina dalam Menghadapi WTO Terkait Ancaman Krisis Pangan Atikah Muhammad Syafik
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 16 No. 1 (2023): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v16i1.39933

Abstract

Penelitian ini melihat fenomena La Via Campesina sebagai organisasi serikat petani global yang berusaha menggagalkan peraturan WTO terkait krisis ketahanan pangan dalam konferensi di Jenewa pada Juni 2022. Menggunakan konsep Adam Webb, La Via Campesina menekankan mobilisasi masyarakat sipil era kontemporer dengan cara menyelesaikan perbedaan tanpa kekerasan sebagai bentuk perlawanan. Lebih lanjut, La Via Campesina memenuhi enam landasan keberhasilan masyarakat sipil menurut Jan Scholte sehingga bisa terhubung dengan WTO. Keenam komponen tersebut ternyata belum membuat La Via Campesina berhasil dalam upaya unjuk rasa di Jenewa untuk mencapai tujuan melawan WTO demi menghindari krisis ketahanan pangan. Sedangkan dalam melihat tata-kelola global digunakan perspektif ‘tata-kelola global sebagai perangkat politik’ untuk menyatakan bahwa WTO merupakan tatakelola global yang menjadi wadah negara-negara tertentu untuk mencapai kepentingannya terkait perdagangan bebas. Kesimpulan penelitian ini mengungkapkan bahwa struktur masyarakat sipil La Via Campesina yang rapi belum bisa membawa kepentingan dalam institusi tata-kelola global kendati telah melakukan langkah-langkah yang sistematis. Hal ini juga menunjukkan bahwa institusi tata-kelola global WTO tidak demokratis bagi masyarakat sipil. Kata Kunci: Masyarakat Sipil, Petani Global, Krisis Pangan, La Via Campesina, WTO.
Diplomasi Pertahanan: Kerjasama Intelejen di Asean Our Eyes sebagai Peningkatan Stabilitas Keamanan Asia Tenggara Bintang Ramadhan Yusuf Khadafi; M. Syaprin Zahidi
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 16 No. 1 (2023): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v16i1.40989

Abstract

Kajian penelitian ini menganalisa kerjasama intelijen di bidang diplomasi pertahanan dalam kegiatan Asean Our Eyes untuk meningkatkan stabilitas keamanan dalam kawasan Asia Tenggara. Stabilitas di Kawasan Asia Tenggara sendiri perlu ditingkatkan karena masih banyaknya ancaman dan konflik, seperti dari kelompok kriminal bersenjata juga dari kelompok teroris. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan sumber data yang diperoleh berdasarkan studi literatur. Dengan menggunakan perspektif analisis politik luar negeri, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui penyebab menteri pertahanan membangun kerjasama intelijen dalam lingkup ASEAN, serta menggunakan bentuk kerjasama intelijen ini dalam peningkatan stabilitas Asia Tenggara. Penelitian ini menggunakan Roles Theory K.J Holsti yaitu peran pemimpin suatu negara merupakan bentuk representasi negara untuk bertindak atau bersikap didalam hubungan internasional. Sehingga ditemukan kesimpulan bahwa menteri pertahanan sebagai representasi yang ditunjuk oleh presiden, membentuk kerjasama intelijen dengan nama Our Eyes sebagai upaya penanganan terorisme di Kawasan. Kata Kunci: Diplomasi Pertahanan, Intelejen, ASEAN, Regional, Terorisme
Private Authority: INTERPOL Involvement in Malaysia's Political Case Nur Karimah Jamili
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 16 No. 1 (2023): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v16i1.44162

Abstract

This paper elaborates on the private authority which is focused on INTERPOL. Private authority is when nonstate actors create laws or norms that other important actors in international politics accept. There are three sources of authority which are market, moral and illicit authority. The aim of INTERPOL’s establishment is to combat international crimes and facilitates international police collaboration and communication. The writer would like to discuss about “does INTERPOL exacerbate or ameliorate interstate conflict?”. The thesis statement is INTERPOL ameliorate interstate conflict through the cooperation between its member states. INTERPOL usually acts as the middleman that provides information needed by the member states and also assists member states in arresting suspects. Through this paper, the writer will also state the case in which INTERPOL involve in Malaysia. This study will focus on the year 2006 until 2017. The year 2006 was chosen as it was the start of the Altantuya Shariibuu’s case and the year 2017 was chosen as it was the latest year the case of 1MDB was discussed. These two cases were high-profile political case in Malaysia as it is said to involve Najib Razak, the former prime minister of Malaysia. Malaysia was chosen because through these two cases we can see the active involvement of INTERPOL as the private authority that helps its member state in solving the crime by offering a hand. Keywords: international political economy, INTERPOL, Malaysia, member states, private authority
Exploiting Similarities as Internationalization Strategy: A Case of MR.DIY Successful Expansion into the Indonesian Market Ainin Atirah Zulkarnain
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 16 No. 1 (2023): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v16i1.44288

Abstract

It has been widely known that multinational national enterprises (MNEs) have been part of important agencies playing a critical role in determining global governance. Increasing globalization which comes out in various forms has crucially facilitated the operation of MNEs globally as well as increased MNEs’ influence on global politics. However, similarities and differences that could come in the forms of culture, politics, geography, and economy, are still critical hindrances for MNEs competing internationally. Building and employing a spot-on internationalization strategy, therefore, becomes a crucial issue. Using MR. DIY’s successful expansion into the Indonesian market as a case, this article highlights how cultural adaptation could become a key success for an MNEs’ global expansion. Equally, it reveals how far culture is needed by MR. DIY’s when doing its international expansion into the Indonesian market. The case informed that some similarities in cultural elements can be instrumental requisites supporting the success of exploiting cultural similarities as an internationalization strategy. These cultural elements are potential sources for adjustment steps with local culture through the adaptation process. Keywords: COVID-19; Diplomasi vaksin; Belt and Road Initiative (BRI); Mask Diplomacy; MENA
The Role of The United Nations in Promoting Conflict Resolution in The Escalation of Intrastate Mali Conflict Instability (2018- 2022) Alvela Salsabilah Putri; Akim
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 16 No. 1 (2023): JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jhi.v16i1.45688

Abstract

The instability of the conflict in Mali has increased for four years since 2018. The increase in violence, military coups, political instability, humanitarian crises, and terrorism has forced the United Nations to increase its strength in pushing for the implementation of peace agreements in the Mali intrastate conflict. This research was conducted using qualitative methods with secondary data to see the role of the United Nations in encouraging the resolution of the intrastate conflict in Mali during the period of instability for the last four years. In the analysis, this study finds that through a mandate renewed every year, the United Nations adopts its role to encourage conflict resolution with the dynamics of conflicts from 2018 to 2022. Over the past four years, the role of the United Nations as an international organization to encourage the implementation of resolutions to the conflict in Mali focuses on several things, namely; (1) Overseeing Mali’s political transition, (2) Strengthening security for civilians and peacekeepers through international cooperation, (3) Acting as government assistance to promote human rights and law enforcement, and (4) Encouraging the progress of the 2015 peace agreement in Mali to achieve the maximum target. Keywords: Conflict Resolution, Intrastate Conflict, International Organization, Mali, United Nations

Page 13 of 13 | Total Record : 127