cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
PIONIR: Jurnal Pendidikan
ISSN : 23392495     EISSN : 25496611     DOI : -
Core Subject : Education,
PIONIR: Journal of Education is an open-access Education scientific journal managed by the Study Program of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI) Faculty of Tarbiyah and Teaching Ar-Raniry State Islamic University (UIN) Banda Aceh. PIONIR: Educational Journal is a forum for researchers and educational staff to develop knowledge in the field of educational studies, in order to fulfill the Tri Dharma of Higher Education, especially in the field of Basic Education.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan" : 6 Documents clear
PERAN ORANG TUA DALAM MENYESUAIKAN SIARAN TELEVISI DENGAN KARAKTERISTIK ANAK USIA MADRASAH IBTIDAIYAH Suriana, Suriana
PIONIR: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bermaksud mengkaji peran orang tua untuk menyesuaikan siaran televisi dengan usia madrasah ibtidaiyah. Orang tua sebagai madrastul ula bagi anak dituntut untuk dapat menyesuaikan usia anak madrasah ibtidaiyah dalam menyaksikan televisi yang saat ini memuat tayangan tanpa pembatasan usia, tingkat pendidikan, status sosial, suku bangsa, dan agama. Orang tua harus dapat menjadikan media televisi sebagai media pendidikan, bukan sarana hiburan semata, karena dapat menyebabkan tidak terbendungnya beragam pengaruh negatif yang meresahkan dan dapat menghambat tumbuh kembang nilai-nilai agamanya. Adapun sumber-sumber yang menjadi rujukan adalah buku-buku terkait dengan data yang diperlukan. Orang tua dituntut untuk memiliki kesadaran dan pemahaman mengenai fungsi media televisi, sehingga adanya pemilihan dan pemilahan acara yang tepat untuk anak usia madrasah ibtidaiyah. Menonton televisi sebaiknya tidak dilakukan sebagai pengisi waktu luang anak, menjadi baby sitter anak. Serta tidak dijadwalkan sesuai dengan jam tayang acara-acara yang mengandung nilai-nilai pendidikan bagi anak. Sikap ini untuk membendung dampak negatif dari media televisi bagi anak-anak madrasah ibtidaiyah yang dapat melunturkan nilai-nilai agama pada anak, di samping menyita waktu mereka untuk bersosialisasi dengan teman sebaya dan melakukan kegiatan yang edukatif lainnya
MADRASAH DINIYAH DALAM KONTEKS GLOBALISASI ( PROBLEMATIKA DAN SOLUSINYA) Irwandi, Irwandi
PIONIR: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah suatu tuntutan yang harus dilakoni semua individu manusia, mulai dari ayunan samapai liang lahat. Dewasa ini selain pendidikan formal khusus bagi anak-anak telah diterapkan pendidikan berbasis keagamaan dalam bentuk sekolah yang diberi nama Madrasah Diniyah. Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran secara klasikal yang bertujuan untuk memberi tambahan pengetahuan agama Islam kepada siswa-siswa yang merasa kurang menerima pelajaran agama Islam di sekolahnya. Keberadaan Madrasah Diniyah ini sangat menjamur di masyarakat karena Madrasah Diniyah merupakan sebuah kebutuhan pendidikan yang mengkhuskan dibidang keagamaan. Penyelenggaraan Madrasah Diniyah mempunyai ciri berbeda dan beragam. Perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya, misalnya; latar belakang yayasan atau pendiri Madrasah Diniyah, budaya masyarakat setempat, tingkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan agama dan kondisi ekonomi masyarakat dan lain sebagainya. Perkembangan Madrasah Diniyah telah mengalami kemajuan pesat. Akan tetapi, dalam perjalanannya Madrasah Diniyah masih mengalami berbagai kendala, baik dalam sistem kurikulum, metode, pengelolaan, pendanaan, dan lain sebagainya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pembenahannya perlu dikaji secara mendalam seluruh faktor yang mempengaruhinya.
KURIKULUM SEKOLAH UNGGUL: SUATU EVALUASI IMPLEMENTATIF Rijal, Fakhrul
PIONIR: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kini peserta didik yang telah diajari oleh situasi lingkungan dan keluarga yang demikian hancur, harus berhadapan dengan peraturan sekolah. Tentu saja mendapat resistensi dari sebahagian mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung ditunjukkan dengan sikap melawan atau kebiasaan melanggar aturan. Sementara secara tidak langsung ditandai dengan penurunan minat dan prestasi belajar siswa. Keadaan yang demikian membuat lulusan tidak seperti yang diharapkan, juga tidak seperti harapan undang-undang dan tujuan pendidikan sebagaimana yang disebutkan tadi. Terminologi sekolah unggul yang dimaksud sesungguhnya adalah sekolah efektif. Sekolah unggul adalah terjemahan bebas dari sekolah efektif. Termonilogi unggul dalam makna mengungguli tidak tepat digunakan dalam konteks pendidikan. Sekolah efektif adalah sekolah yang bermutu, memenuhi standar dan persyaratan yang ditetapkan. Sekolah unggul di Indonesia belum memenuhi kriteria dan masih di bawah standar, dibuktikan dengan hasil lulusan secara keseluruhan. Sampai saat ini belum ada kurikulum khusus untuk sekolah unggul, sebab dalam standar pendidikan kurikulum yang dipakai adalah kurikulum KTSP. Sesuai dengan prinsipnya, KTSP dapat dikembangkan (dan memang harus dikembangkan) oleh sekolah dengan berpedoman pada aturan yang berlaku. Kriteria sekolah unggul tidak ada ditetapkan secara khusus dalam Undang-undang SISDIKNAS, sebagaimana standar pendidikan ditetapkan disitu. Bahkan penjelasan khusus masalah ini yang merujuk pada PP No 19 tahun 2005 tidak terdapat dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional (sekarang Mendikbud). Kriteria dan penjelasan tentang sekolah unggul dan sekolah efektif di Indonesia sesungguhnya masih sebatas konsep, meskipun sudah ada beberapa pihak yang menerapkannya ketahap praktis. Konsep tersebut diduga dikembangkan oleh para akademisi, secara perlahan mulai diamini oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan dan tuntutan zaman.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN SOFT SKILL GURU PADA PEMBELAJARAN SAINS SD/MI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK Daniah, Daniah
PIONIR: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi pembelajaran Sains sekarang masih belum mencapai yang diharapkan oleh tujuan Pendidikan Nasional. Sebagian besar guru hanya mengajarkan aspek hard skill saja sedangkan pada aspek soft skill (kemahiran insaniah) dalam pembelajaran guru belum banyak menyinggungnya bahkan terabaikan. Dalam pendekatan pembelajaran pun masih relatif kurang untuk mendorong tumbuhnya soft skill dalam pembelajaran. Padahal dengan soft skill guru dapat memberikan teladan dalam bersikap dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai, moralitas dan budaya bangsa Indonesia. Pembelajaran Sains juga menyumbangkan pendidikan karakter melalui pendidikan sikap ilmiah dan kerja ilmiah yang merupakan bagian dari metode ilmiah. Hanya saja guru harus pintar di dalam menggali nilai atau karakter dalam pembelajaran Sains. Sains tidak memiliki nilai kehidupan, tetapi dengan mempelajari Sains peserta didik dapat mengambil manfaatnya berupa nilai-nilai kehidupan.
SEJARAH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN BAHASA ARAB: PROSES LITERASI BAHASA ARAB Wildan, Wildan
PIONIR: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akhir-akhir ini bahasa Arab merupakan bahasa yang peminatnya sangat besar di Barat. Di Amerika,misalnya, hampir tidak ada satu perguruan tinggi yang tidak menjadikan bahasa Arab sebagai mata kuliah, termasuk perguruan tinggi Katholik atau Kristen. Sebagai contoh dua perguruan tinggi terkemuka di Amerika, yaitu Harvard University dan Georgetown University, keduanya memiliki Center for Contemporary Arab Studies (pusat studi Arab). Motif mempelajari bahasa Arab tidak lain hanya untuk keperluan ekonomi yang konon berada di tanah Arab terutama setelah ditemukannya kekayaan minyak yang melimpah ruah di sana. Sejalan dengan maksud pribahasa “ada gula ada semut”. Bagi umat Islam sebenarnya lebih dari pada itu. Artinya, umat Islam memiliki keuntungan ganda mempelajari bahasa Arab. Pertama, untuk memenuhi keperluan ibadah dan hiburan, seperti azan, shalat, mengaji al-Qur’an, do’a, dan menyanyikan lagu qasidah padang pasir. Kedua,sama dengan orang-orang Barat itu, yaitu untuk motif dan tujuan mencari rizki. Dewasa ini, muncul anggapan sementara pihak mempelajari bahasa Arab dianggapnya kampungan dan kurang memiliki masa depan cerah seperti mempelajari bahasa Inggris yang terkenal itu. Padahal, sesungguhnya dengan bahasa Arab al-Qur’an obat dan rahmat diturunkan, dan dengannya pula Nabi Muhammad saw. melaksanakan tugas risalahnya kepada umat manusia.
ANALISIS PENGUASAAN KONSEP IPA MAHASISWA PGMI DAN KESULITAN MEMPELAJARINYA Wati, Wati
PIONIR: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen kompetensi profesional merupakan salah satu kompetensi inti yang harus dimiliki guru. Prodi PGMI membekali kompetensi profesional para mahasiswa melalui beberapa mata kuliah bidang keahlian agar mereka dapat menjadi guru kelas yang profesional antara lain: IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, PPKN, dan IPS. Agar memiliki penguasaan konsep IPA dengan baik prodi menyiapkan beberapa matakuliah IPA antara lain IPA MI-I dan IPA MI-II, pembelajaran IPA MI. Dengan beberapa mata kuliah ini diharapkan mahasiswa sudah memiliki kemampuan dalam melakukan proses pembelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan matematika dengan menguasai ketiga konsep IPA dengan luas dan mendalam. Berdasarkan penelitian pendahuluan diperoleh data bahwa penguasaan konsep IPA mahasiswa PGMI masih berada pada kategori rendah. Selain itu, merekan juga mengalami beberapa kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep tersebut. Berdasarkan Latar Belakang masalah tersebut maka permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kemampuan tingkat penguasaan konsep IPA mahasiswa PGMI dan Kesulitan-kesulitan apakah yang dihadapi mahasiswa PGMI dalam menguasai konsep IPA. Meode yang dgunakan merupkakan metode deskriptif dengan instrumen tes untuk mengetahuai penguasaan konsep IPA dan wawancara untuk emnemukan kesulitan mahasiswa dalam mempelajarai materi. Hasil peneltian menunjukkan bahwa penguasaan konsep IPA mahasiswa PGMI masih sangat bervariasi. Akan tetapi hampir semua mahasiswa yang menjadi subyek penelitian memiliki kemampuan penguasaan konsep yang berada pada kategori baik dan cukup tidak ada satu mahasiswapun yang memiliki kemampuan penguasaan konsep yang berada pada kaegori sangat baik. Sedangkan kesulitan mahasiswa mempelajari IPA karena konsep IPA SD/MI sangat banyak dan tidak semua materi IPA SD/MI masuk dalam materi ajar perkuliahan IPA. Selain itu mahasiswa juga mengalami kesulitan mempelajari IPA karena ada sebagian materi iPA yang disajikan tidak diiringi dengan kegiatan praktek atau pengamatan langsung.

Page 1 of 1 | Total Record : 6