cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
PIONIR: Jurnal Pendidikan
ISSN : 23392495     EISSN : 25496611     DOI : -
Core Subject : Education,
PIONIR: Journal of Education is an open-access Education scientific journal managed by the Study Program of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI) Faculty of Tarbiyah and Teaching Ar-Raniry State Islamic University (UIN) Banda Aceh. PIONIR: Educational Journal is a forum for researchers and educational staff to develop knowledge in the field of educational studies, in order to fulfill the Tri Dharma of Higher Education, especially in the field of Basic Education.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2016)" : 11 Documents clear
Menajemen Pengembangan Sumber Daya Guru Pada Lembaga Pendidikan Madrasah Samsuardi Samsuardi
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.172

Abstract

Tulisan ini berusaha menjelasakan konsep menajemen pengembagan sumber daya guru pada satuan pendidikan formal di Indonesia. Kajian tulisan ini mencoba menganalisis secara mendalam stategi pengembangan tenaga pendidik untuk mengetahui proses perencanaan, pembinaan dan pemberian kompensasi, penilaian serta pemberhentian. Hasil kajian menunjukan bahwa konsep menajemen sumber daya guru harus dilaksanakan mulai dari: (1) proses perencanaan dan rekrutmen tenaga pendidik sesuai kebutuhan dengan kebutuhan pihak sekolah, menentukan kriteria, serta mekanisme rekrutmen calon guru. (2) proses selanjutnya yaitu mengadakan pelatihan bagi peningkatan kualitas sumber daya guru melalui program MGMP, supervisi kepala sekolah, serta memberikan rekomendasai untuk melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. (3). Proses pemberian kompensasi bagi para guru berdasarkan penilaian kinerja. Kata Kunci:
Alam Dan Sunnatullah Dalam Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education) Nidawati Nidawati
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.163

Abstract

Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education) secara makna haruslah jelas, komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, sikap, perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para pendidik. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education) tidak mengenal batas usia, semua manusia baik yang masih kecil hingga lanjut usia tetap menjadi peserta didik, karena cara Belajar Sepanjang Hayat dapat dilakukan dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun. Hal ini berarti bahwa manusia mengalami proses pendidikan secara berkesenambungan atau kontinyu, serta berlangsung sampai ajalnya tiba, sebagaimana yang sering dikemukakan para ahli hikmah yakni; yang artinya: ”tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai liang lahat” dan firman Allah swt dalam surat ad-Dukhaan ayat 38-39.
Pelaksanaan Pakem Dalam Pembelajaran Fiqih Pada Min Seutuy Kota Banda Aceh Cut Nya Dhin
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.168

Abstract

Penelitian ini dilakukan di MIN Seutuy Kota Banda Aceh. Permasalahan yang peneliti kemukakan dalam penelitian ini adalah : bagaimana pelaksanaan PAKEM dalam pembelajaran fiqh di MIN Seutuy Kota Banda Aceh dan factor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan PAKEM di MIN Seutuy Kota Banda Aceh. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan PAKEM dalam pembelajaran fiqh di MIN Setuy Kota Banda Aceh dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan PAKEM di MIN Setuy Kota Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 29 siswa kelas V-A terdiri dari 15 orang perempuan dan 14 orang siswa laki-laki. Data ini diperoleh dengan mengedarkan angket kepada responden sebanyak 15 item pertanyaan. Sedangkan tehnik lainnya yaitu wawancara langsung dengan guru fiqh dan kepala sekolah, sebagai upaya untuk menguatkan data angket, kemudian data yang telah dikumpulkan diolah dengan statistik sederhana (rumus persentase). Hasil penelitian menggambarkan bahwa seluruh guru fiqh pada MIN Setuy Kota Banda Aceh pernah memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil mencapai nilai yang terbaik dalam pelajaran fiqh. Penghargaan yang diberikan tersebut ada dalam bentuk pujian dan hadiah berupa buku tulis. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian guru fiqh di MIN Setuy Kota BandaAceh terhadap keberhasilan siswa sangat tinggi, sehingga dapat dibuktikan dengan pemberian penghargaan sebagai salah stu cara pemberian semangat kepada siswa yang berhasil mencapai nilai bagus dalam pembelajaran fiqh. Pemberian penghargaan kepada siswa merupakan salah satuciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, karena dengan cara seperti itu siswa akan berlomba-lomba untuk aktif, kreatif dan inofatifdalam melaksanakan pembelajaran.
Sikap Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Ar-Raniry Terhadap Profesi Guru Azhar Azhar
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.164

Abstract

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sebagai calon guru, diharapkan memiliki sikap positif terhadap profesi keguruan, sehingga akan menampilkan persepsi dan kepuasan yang baik terhadap cikal bakal pekerjaanya maupun motivasi kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan mencerminkan seorang calon guru yang mampu bekerja secara profesional dan memiliki kompetensi profesional yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang sikap mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sebagai calon guru terhadap profesi keguruan, dan apakah para calon guru telah memiliki sikap positif terhadap profesi keguruan. Hasil penelitian diharapkan berguna untuk mempersiapkan kompetensi dan kinerja profesional calon-calon guru. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan sikap mahasiswa calon guru terhadap profesi keguruan adalah suatu kecenderungan seorang calon guru dalam merespon suka atau tidak suka terhadap profesi keguruan, yang pada akhirnya diungkapkan dalam bentuk tindakan atau perilaku yang berkenaan dengan calon profesinya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode survey dengan menggunakan angket dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa calon guru di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry, dalam penelitian ini diambil sampel penelitian dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan melihat sebaran yang mewakili tiap prodi di FTK dengan total sampel sebanyak 20 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode kuesioner setengah terbuka dan wawancara. Hasil penelitian dianalisis dengan memperhatikan proporsi masing-masing sikap mahasiswa calon guru terhadap angket yang diberikan dengan mengunakan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (75 %) mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry sebagai calon guru, mempunyai sikap positif terhadap profesi keguruan.
Faham Jabariyah Dan Faham Qadariyah Dalam Perdebatan Mahasiswa Pada Matakuliah Ilmu Kalam Aisyah Idris
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.169

Abstract

Pembelajaran menjadi bermakna apabila pembelajar memberikan perhatian penuh kepada materi pembelajaran yang sedang digeluti. Keseriusan di dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk pemilihan metode yang tepat. Ketepatan sebuah metode tergantung erat dengan karakteristik dari materi pembelajaran. Untuk materi yang sifatnya menimbulkan pro dan kontra dalam penerimaannya maka metode debat akan sangat efektif diterapkan. Salah satu ciri keberhasilan penerapan sebuah metode terlihat pada partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Faham jabariyah dan faham qadariyah adalah salah satu isu kontroversi yang selalu menyisakan debat panjang di kalangan mahasiswa. Maka metode debat untuk membelajarkan materi tersebut adalah suatu kelayakan. Tulisan ini ingin menyingkap desaian pembelajaran dengan metode debat dan pelaksanaannya di perguruan tinggi untuk materi ajar yang mengundang setuju atau tidak setuju.
Komite Sekolah Sumber Daya Pendidikan Tri Qurnati
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.165

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran tentu berkeinginan untuk mencapai tujuan yang bersifat kognitif, psikomotor, dan afektif. Kurikulum 13 yang diberlakukan sekarang mengedepan-kan pembentukan sikap. Ini terlihat pada keharusan mencapai kompetensi inti satu dan dua,tiga dan empat (KI 1,KI 2,KI 3, dan KI 4 ). KI 1 merupakan tujuan yang terkait dengan pembentukan sikap relegious dan KI 2 pembentukan sikap sosial pada peserta didik. Sedangkan KI 3 terkait dengan pengusaan pengetahuan, dan KI 4 berbentuk penguasaan keterampilan. Tercapainya KI dan KI 2 sangat membutuhkan kerjasama yang erat antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat. Tulisan ini ingin mengungkap bagaimana memberdayakan Komite sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang disebut KI1, KI 2, KI 3, dan KI 4. Komite sekolah bisa berhasil bila fungsi perencanaannya, pengorganisasiannya, kepemimpinannya, pengendaliannya, dan pengawasannya berjalan dengan baik. Alternatif kerjasama komite sekolah dengan sekolah antara lain dapat berbentuk: mengadakan rapat untuk pemecahan masalah, mengadakan kunjungan ke rumah peserta didik, melibatkan orang tua peserta didik dalam proses pendidikan, pemberian bantuan-bantuan orang tua kepada sekolah, ikut serta dalam penentuan kebijakan, berkirim surat, bertelepon, mengadakan pameran. Hubungn kerjasama orang tua, sekolah dan masya-rakat dapat membuahkan hasil dan efektif bila tertanam rasa saling percaya dan saling jujur dalam bertindak.
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah Sakdiah Sakdiah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.170

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan model pembelajaran kooperatif jigsaw. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa hasil tes akhir pada tindakan siklus I baru mencapai 65% maka tindakan ini belum berhasil karena kriteria suatu tindakan dikatakan berhasil bila telah mencapai 80% siswa mendapat skor ≤65. Hasil observasi pada kegiatan guru mencapai 80%, dan observasi pada kegiatan siswa mencapai 80%. Sedangkan hasil tes akhir tindakan siklus 2 siswa yang memperoleh skor ≤65 mencapai 80%, maka tindakan ini sudah berhasil. Hasil observasi pada kegiatan guru mencapai 83,85%, dan observasi pada kegiatan siswa mencapai 84,65%. Oleh karena itu, pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, walaupun pada tindakan siklus 1 tidak berhasil namun pada tindakan siklus 2 berhasil baik dilihat dari segi proses dan hasil.
Penerapan Pendekatan Problem Solving Pada Materi Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok Dengan Menggunakan Alat Peraga Di Kelas V Min Mesjid Raya Banda Aceh Nida Jarmita; Nurul Fadhilah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.166

Abstract

Dalam proses pembelajaran saat ini masih saja ditemukan dominasi peranan/fungsi guru dalam pembelajaran. Selain itu, kreatifitas dan inovasi guru dalam memvariasikan model dan menggunakan alat peraga dalam mengajar masih rendah. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Salah satu inovasi dalam pembelajaran adalah dengan penerapan pendekatan problem solving. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penerapan pendekatan problem solving pada materi volume bangun ruang kubus dan balok dengan menggunakan alat peraga di kelas V MIN Mesjid Raya Banda Aceh. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan lembar observasi kemampuan guru mengajar, tes dan respon siswa. Kemudian, data dianalisis menggunakan rumus deskriptif presentase. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa pembelajaran melalui pendekatan problem solving dapat menciptakan proses belajar mengajar lebih menarik dan membantu mengembangkan keterampilan intelektual siswa. Kemampuan guru dalam mengajar dan aktivitas siswa menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena guru dapat mengembangkan kreatifitas siswa melalui penggunaan alat peraga yang dapat memperkuat daya ingat siswa dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: .
Potensi Mahasiswa Dalam Mengimplementasikan Minat Pada Proses Pembelajaran Razali Tahib
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.171

Abstract

That somebody enthusiasm to a mirror object from its behavior, and that enthusiasm is background by somebody attention to certain enthusiasm object, that is attention, feel to like to know high, and requirement will determine in select to something popular object it. Hence for that, somebody enthusiasm of depend on attention, feel to like to know the, requirement and selection to chosen the popular activity it. Enthusiasm also represent basis for reach for the efficacy for somebody. If student somebody hanker to a eye learn, hence entire/all attention, feel to like to know, and student requirement to a eye learn of excelsior, so that excelsior will also result of learning which is reached for student from a eye learn followed.
Konsep Belajar Menurut Islam Darmiah Darmiah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.162

Abstract

Dalam perspektif Islam, kecakapan yang konstruktif ini bisa dilihat misalnya, individu yang tidak mampu atau belum bisa melaksanakan wudhu dan shalat. Setelah melalui proses belajar, individu yang bersangkutan menjadi terampil dan terbiasa melaksanakan wudhu dan shalat1. Cara pembentukan sikap berbeda dengan cara pembentukan kebiasaan. Untuk membentuk kebiasaan dapat dilakukan melalui latihan, meniru dan pengulangan secara terus menerus2. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar perspektif psikologi, dalam konteks Islam maknanya lebih dalam, karena perubahan perilaku dalam Islam indikatornya adalah akhlak yang sempurna. Akhlak yang sempurna mesti dilandasi oleh ajaran Islam. Dengan demikian, perubahan perilaku sebagai hasil belajar adalah perilaku individu muslim yang paripurna sebagai cerminan dari pengamalan terhadap seluruh ajaran Islam. Dalam pendidikan Islam, proses belajar yang pertama bisa kita lihat pada kisah Nabi Adam di mana Allah mengajarkan berbagai nama benda kepadanya. Dalam Alqur‟an dijelaskan bahwa Allah Swt. telah mengajarkan kepada Nabi Adam tentang nama-nama benda, tabiat dan sifat-sifatnya, dan Adam disuruh mengulangi pelajaran tersebut di hadapan para Malaikat. Peristiwa yang terjadi pada Nabi Adam ditegaskan dalam surat Al-Baqarah: 33 yang artinya: “Wahai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini……” Teori pengulangan sebagai salah satu teori belajar telah dinyatakan dengan jelas dalam Alqur‟an di mana Allah Swt. menyuruh Adam mengulangi menyebut nama-nama benda. Hal yang sama juga terjadi ketika Allah Swt. memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk membaca. Secara berulang-ulang Allah Swt. menyebut kata “Iqra” dan memerintahkan Nabi Muhammad mengulanginya (Thohirin, 2005: 56).

Page 1 of 2 | Total Record : 11