cover
Contact Name
Rika Ampuh Hadiguna
Contact Email
hadiguna@ft.unand.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
hadiguna@ft.unand.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Optimasi Sistem Industri
Published by Universitas Andalas
ISSN : 20884842     EISSN : 24428795     DOI : -
Jurnal Optimasi Sistem Industri (JOSI) is a peer-reviewed journal that is published periodically (April and October) by the Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Andalas, Padang.
Arjuna Subject : -
Articles 229 Documents
Optimasi Perencanaan Keuntungan Produksi pada Pengolahan Rendang di Perusahaan “Rendang Erika” Payakumbuh Deswani Panggabean; Masrul Djalal; Santosa Santosa
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 13 No. 1 (2014): Published in 1st April 2014
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.703 KB) | DOI: 10.25077/josi.v13.n1.p427-453.2014

Abstract

Rendang is a traditional Minangkabau food. Rendang is generally made of meat, coconut milk and seasoning. Generally rendang semi-wet, but now it has been modified into a dry rendang. Dry rendang widely produced at Payakumbuh, West Sumatra Province. This research was conducted in July to August 2013 at Company " Rendang Erika " Payakumbuh. Research purposes is plotting the maximum profit and optimum production quantities with minimal use of resources. Processing data using the program LINDO (Linear Interactive Discrete Optimizer). The results of the study on the optimum conditions obtained maximum profit of Rp 84,049,360,- per month. The use of herbs and spices and coconut milk have been optimum.Keywords : Optimization, Rendang, LindoAbstrakRendang merupakan makanan tradisional Minangkabau. Rendang umumnya dibuat dari daging, santan dan bumbu. Umumnya rendang berbentuk semi basah, tetapi sekarang sudah dimodifikasi menjadi rendang kering. Rendang kering banyak diproduksi di Payakumbuh Propinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus2013 di Perusahaan "Rendang Erika" Payakumbuh. Tujuan penelitian untuk merencanakan keuntungan maksimum dan jumlah produksi optimum, dengan mempergunakan sumberdaya seminimal mungkin. Pengolahan data menggunakan program LINDO (Linear Interactive Discrete Optimizer). Hasil penelitian pada kondisi optimum didapatkan keuntungan maksimum Rp 84.049.360,- per bulan. Pemakaian bumbu dan rempah serta santan kelapa sudah optimum.Kata Kunci : Optimasi, Rendang, Lindo
Investigation of Lower Limb Fatigue on Two Standing Posture Sari Julia Sartika; Siti Zawiah Dawal
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 11 No. 1 (2012): Published in 1st April 2012
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.35 KB) | DOI: 10.25077/josi.v11.n1.p208-213.2012

Abstract

The purpose of this study was to investigate the different effect from the two standing posture on lower limb fatigue and discomfort. Sixteen subjects (eight females and eight males), aged between 23-29 years, participated in the experiment. They performed a sorting task in front of a grading table by picking and placing objects for 90 minutes in two posture (1) standing and (2) standing using a footrest. Muscle activity was recorded with surface EMG through disposable electrodes. The result shows that standing for ninety minutes developed fatigue in lower limb muscles and back muscles that lead to low back pain. Standing using a footrest result proper posture for prolonged standing period and reduce force at the back. It also results less fatigue and reduce the %MVC of EMG. So, it is recommended to attach a footrest in standing workstation to reduce the fatigue and discomfort.Keywords:fatigue, posture, standing,lower limb, EMG
Strategi Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Berbasis Kaizen Andi Suranta Meliala; Nazaruddin Matondang; Rahmi M Sari
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 13 No. 2 (2014): Published in 1st October 2014
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.107 KB) | DOI: 10.25077/josi.v13.n2.p641-664.2014

Abstract

The economy was one factor the progress of a country. Each country competing to increase the productivity of the economy. Indonesia's economy ranks 17 world. Economic growth in Indonesia is very significant that was not separated from the role of small and medium enterprises (SMEs) that support the growth of exports and imports, one that can be seeded SMEs are SMEs manufacture of shoes. The role of SMEs that are so large and significant must always be maintained and developed to be able to compete in an era of global competition such as the implementation of the Asean Economic Community (AEC) in January 2015. Problems that interfere with the development and productivity of SMEs shoes, particularly around Medan city will be divided into 4 categories, namely: (1) human, (2) process, (3) facilities, and (4) Business competition. Based on this research, it is known that the most important issues that affect the development of SMEs in Medan shoe is its human resources. Solving these problems will be done with the Kaizen strategy (5S) which will be combined with the concept of training within industry (TWI) and the concept of P-Course. These improvements will result in strategies to increase the overall productivity of SMEs working with the primary focus is working and will evaluate the system works. This strategy is expected to fix the weaknesses of existing SMEs shoes, in order to face the global competition that will come.Keywords: Small medium enterprise (SMEs), kaizen, training within industry (TWI), pcourse concept, 5S conceptAbstrak Perekonomian adalah salah satu faktor kemajuan suatu negara. Setiap negara bersaing ketat untuk meningkatkan produktvitas perekonomiannya. Perekonomian Indonesia saat ini menempati urutan ke 17 dunia. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sangat signifikan ternyata tidak lepas dari peran dari usaha kecil dan menengah (UKM) yang menopang pertumbuhan ekspor dan impor, salah satu UKM yang bisa diunggulkan adalah UKM pembuatan sepatu. Peran UKM yang begitu besar dan signifikan harus terus dijaga dan dikembangkan untuk bisa bersaing pada era persaingan global seperti penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada januari 2015. Permasalahan yang mengganggu perkembangan dan produktivitas dari UKM sepatu, khususnya di sekitar Kota Medan akan dibagi kedalam 4 kategori, yaitu:(1) manusia, (2) proses, (3) fasilitas, dan (4) Persaingan usaha. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa permasalahan yang paling utama yang mempengaruhi perkembangan UKM sepatu di Kota Medan adalah sumber daya manusianya. Pemecahan permasalahan ini akan dilakukan dengan strategi Kaizen (5S) yang akan dipadukan dengan konsep Training within industry (TWI) dan konsep P-Course. Perbaikan ini akan menghasilkan strategi-strategi untuk peningkatan produktivitas kerja UKM secara keseluruhan dengan fokus utama adalah pekerja dan sistem kerjanya. Strategi ini diharapkan mampu membenahi kelemahan UKM sepatu yang ada, guna menghadapi ketatnya persaingan global yang akan datang. Kata kunci: Usaha kecil dan menengah (UKM), kaizen, training within industry (TWI),konsep p-course, konsep 5S
Perancangan Standar Penilaian Kinerja Pemeliharaan Lampu Jalan Berdasarkan Key Performance Indicators (KPI’s): Studi Kasus di Kota Padang Nilda Tri Putri; Insannul Kamil; Demi Ramadian
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 11 No. 2 (2012): Published in 1st October 2012
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.674 KB) | DOI: 10.25077/josi.v11.n2.p225-234.2012

Abstract

Sistem transportasi yang baik dan memadai merupakan hal penting yang harus diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan terhadap keperluan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya setiap hari. Aktivitas transportasi tidak hanya berlangsung pada siang hari, namun juga dilakukan pada malam hari sehingga keberadaan lampu penerangan jalan sangat penting untuk menerangi jalan dan melancarkan kegiatan transportasi tersebut. Saat ini kondisi lampu jalan di Kota Padang banyak yang mengalami kerusakan. Penyebab utama kerusakan lampu jalan adalah tegangan, yaitu beban puncak yang terjadi mulai dari pukul 18.00-23.00 WIB. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan Key Performance Indicator (KPI) untuk menghasilkan standar penilaian kinerja dalam melakukan penilaian terhadap pemeliharaan lampu jalan yang ada di kota Padang. Perancangan dimulai dengan mengidentifikasi KPI yang didapatkan dari studi literatur. KPI yang telah didapatkan divalidasi kepada stakeholder untuk mendapatkan KPI yang cocok untuk diterapkan di kota Padang. Setelah itu dilakukan pembobotan KPI melalui perbamdingan berpasangan dengan menggunakan metode AHP.Keywords: penilaian, kinerja, key performance indicators, kinerja pemeliharaan lampu jalan
Analisis Pemilihan Pemasok dengan Metode Analitycal Hierarchy Process di Proyek Indarung VI PT Semen Padang Suci Oktri Viarani; Hilma Raimona Zadry
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 14 No. 1 (2015): Published in 1st April 2015
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.926 KB) | DOI: 10.25077/josi.v14.n1.p55-70.2015

Abstract

The cement industry is an industry that is desperately needed by the public. Cement always used to make houses, buildings, bridges and other buildings. Heightened demand for cement, making PT Semen Padang, which is one of the largest producers of cement in Indonesia, wants to increase the productivity of cement annually. One way is to set up a new cement plant that is able to meet consumer demand. The establishment of a new plant would require careful planning, especially planning development and planning costs. To set up a new plant, also required the planning of goods and services to be used in its manufacture. Therefore, it is necessary a good supplier that is able to provide the needs according to required specifications. The Indarung Project VI, PT Semen Padang requires the right supplier selection method, so as to provide quality goods and services. The method of procurement of goods and services performed Indarung Project VI, PT Semen Padang today is the commonly used method of procurement. AHP (Analytical Hierarchy Process) is a systematic method and does not require a long time, and can show priority weights of criteria and selected suppliers. This study using AHP to select suppliers of goods and services in the Indarung Project VI, PT Semen Padang. Based on supplier selection has been made, PT ABB Industrial Way elected as a supplier to supply substations for the Indarung Project VI, PT Semen Padang.  
Perbaikan Rancangan Kruk Ketiak untuk Penderita Cedera dan Cacat Kaki Alfadhlani Alfadhlani; Yumi Meuthia; Dolly Filius Valent
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 12 No. 2 (2013): Published in 1st October 2013
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.52 KB) | DOI: 10.25077/josi.v12.n2.p400-410.2013

Abstract

Kruk merupakan tongkat/alat bantu berjalan untuk orang yang memiliki keterbatasan fisik karena cacat atau cedera, biasanya digunakan secara berpasangan untuk mengatur keseimbangan tubuh saat berjalan. Kruk biasanya terdiri dari dua jenis yaitu kruk ketiak (Axillary Crutch) dan kruk lengan bawah (Forearm Crutch). Kruk ketiak pada umumnya terbuat dari aluminium karena berat jenisnya yang relatif ringan, namun memiliki kekuatan mekanik yang relatif rendah, sehingga pada beberapa kasus kruk aluminium mengalami bengkok saat digunakan. Kruk ketiak yang diusulkan oleh [1] dan [2] kurang praktis untuk dibawa, penutup kruk yang licin dan mudah rusak, serta ketinggiannya yang tidak mudah diatur sesuai keinginan. Pada makalah ini dilakukan studi untuk mengusulkan alternatif material pengganti yang lebih kuat dan sekaligus mengatasi masalah kekurangan kruk yang diusulkan oleh peneliti sebelumnya. Material yang dipertimbangkan dalam kajian adalah aluminium, baja karbon, dan stainless steel. Material terpilih untuk diusulkan sebagai material pengganti adalah stainless steel, penggunaan material ini dapat mereduksi bobot kruk sebanyak 28,6% dari 1,75 kg menjadi 1,25 kg. Agar kruk praktis dibawa, diusulkan sistem geser dengan tiga komponen penyusun utama yaitu tiang penyesuai jangkauan, tiang utama dan tiang penyesuai ketinggian, dengan sistem ini kruk memiliki panjang yang bisa disesuaikan yaitu panjang minimal 100 cm dan panjang maksimal 150 cm. Tiang utama kruk dibagi menjadi dua bagian, panjang masing-masing tiang utama adalah 50 cm dan 45 cm sehingga lebih mudah dilipat untuk disimpan dan dibawa. Penutup ujung kruk menggunakan karet agar tidak licin, karet tersebut dimasukkan ke dalam pipa tiang utama sehigga lebih tahan terhadap tekanan. Pegangan kruk dirancang dengan kemiringan yang bisa disesuaikan, rasio penyesuaian kemiringan yaitu 14,4o agar posisi tangan dan pergelangan tangan lebih baik dan nyaman saat penggunaan, tetapi derajat kemiringan kruk rancangan ini masih lebih besar 2,4o jika dibandingkan dengan kemiringan yang ergonomis yaitu sebesar 12o.Keywords: kruk, cacat, cedera, ergonomis
Penentuan Interval Waktu Perawatan Komponen Kritis pada Mesin Turbin di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkit Ombilin Taufik Taufik; Selly Septyani
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 14 No. 2 (2015): Published in 1st October 2015
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.154 KB) | DOI: 10.25077/josi.v14.n2.p238-258.2015

Abstract

Electrical energy requirements in Indonesia annually increase in line with economic growth and an increase in population. So, PT PLN (Persero) have to be able to fulfill the public demands for electrical energy. One of the power generation existed is Steam PowerGeneration. The condition of power generation depended on the maintenance, so, well maintenance made power plant operated at ease condition. Production process in SteamPower Generation of Ombilin used a closed cycle or continuous process. If a machine or an equipment damaged, it will stop the whole function. In the production process, the company involved several main engines are boiler, turbine, condenser, and generator. But the damage often occurs in turbine engine which caused the generation power in Steam PowerGeneration of Ombilin can not operate. Therefore, it needs a maintenance action of machinery/equipment to be able to prevent the damage. The right strategy to keep the engine operating is determining the optimal maintenance interval of equipment for minimizing downtime.The stages of this research begin by determining the critical engine with Criticality Analysis method. Then, the determination of the critical components using Pareto diagram. Then, the determination of the probability density function (pdf) and the reliability of critical components. After that, the determination of maintenance intervals of the critical components by using the criterion of minimizing the downtime that will be used to make maintenance scheduling.Based on the processing data has been done, it was found that the critical engine is a turbine engine with a total value is 44 and the critical components of a turbine engine are membrane turbine, bearing and turning gear with the examination time interval for each critical component are 960.48 hours (40 days), 908.57 hours (37 days) and 1150.28 hours (48days). While the preventive replacement intervals for components of turbine membrane is after operating for 3410 hours, the replacement for bearing components can be carried out during overhaul after operating for 8000 hours and the replacement intervals for components of turning gear is after operating for 4500 hours. The reliability values for each critical component before and after preventive maintenance remains the same, but the value of downtime on each component decreases. The total values of availability for each critical component exceeds 95%. 
Analisis Produktifitas Menggunakan Metode ObjectiveMatrix (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) Prima Fithri; Indra Firdaus
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 13 No. 1 (2014): Published in 1st April 2014
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.71 KB) | DOI: 10.25077/josi.v13.n1.p548-555.2014

Abstract

PT. Moradon Berlian Sakti is Die Casting manufacturer of Honda motorcycle spare parts and other types of products, such as chair. Along with the rapid advancement of technology, PT. Moradon Berlian Sakti always strive to maintain and improve its existence. One of important factor that need to be noticed is the productivity issue. Productivity assessment can be conducted based on the comparison of company input and output in terms of materials, capital, labor and energy. After learning the level or productivity index, company leader can identify which condition has productivity shrinkage and make decision to increase productivity company based on those condition. Based on the calculations, the levels of productivity index in 2012, was virtually uniform from January to December. But in October the productivity is high and reach the level 94.33%. That is because that performance indicators are in accordance with expectation of company leader. While in December productivity dramatically decreased to 4.67%, it is because less supervision and control from the company.Key Words: Performance indicators, productivity, system evaluationAbstrakPT. Moradon Berlian Sakti merupakan salah satu industri manufaktur yang bergerak di bidang Die Casting dalam membuat spare part sepeda motor Honda, dan beberapa jenis produk lainnya, seperti kursi. Seiring dengan perkembangan zaman dan majunya teknologi pada saat ini PT. Moradon Berlian Sakti selalu berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan keeksistensiannya dalam dunia industri. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikannya adalah masalah produktifitas. Penilaian produktifitas dapat dilihat dari perbandingan nilai input dan output perusahaan, baik dari segi material, modal, tenaga kerja dan energy yang digunakan. Setelah mengetahui tingkat atau indeks produktifitas dari perusahaan itu sendiri, maka pimpinan perusahaan akan mencoba mengevaluasi kondisi-kondisi yang dimana disana terjadi penyusutan produktifitas, sehingga hal tersebut akan mampu meningkatkan produktifitas perusahaan di masa yang akan datang. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka didapatkan bahwa tingkat indeks produktifitas pada tahun 2012, hampir bisa dikatakan merata mulai dari bulan Januari sampai Desember. Tetapi pada bulan Oktober produktifitas yang dihasilkan tinggi yaitu 94,33%. Hal tersebut dikarenakan bahwa indikator-indikator performansi yang ada pada bulan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan pimpinan perusahaan. Sedangkan pada bulan Desember mengalami penurunan drastis yaitu menjadi 4,67%, hal tersebut disebabkan karena tingkat pengawasan dan pengontrolan yang kurang dari pihak perusahaan.Kata Kunci: Indikator performansi, produktivitas, evaluasi sistem
Algoritma Penentuan Ukuran Batch Integer pada Penjadwalan Flowshop Satu Mesin Hadigufri Triha; Ahmad Syafruddin Indrapriyatna; Jonrinaldi Jonrinaldi; Berry Yuliandra
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 15 No. 1 (2016): Published in March 2016
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.769 KB) | DOI: 10.25077/josi.v15.n1.p1-15.2016

Abstract

Scheduling is an important area of production planning and control. Scheduling is required to produce an existing job by allocating existing resources in the proper execution order. Production schedules arranged effectively and efficiently to maximize resources utility, minimize waiting and idle time and increase productivity. The flowshop batch scheduling model for one machine that takes inventory and quality cost into account has been developed by Indrapriyatna et al (2007a). However, the model yet effective in converting the results of batch size into integers. This study tried to resolve this problem by using a modification of Branch and Bound Algorithm approach.  
Cloud Manufacturing: Tinjauan Literatur dan Pengembangan Layanannya untuk Perencanaan Fasilitas Produksi Agus Sutanto
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 13 No. 2 (2014): Published in 1st October 2014
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.704 KB) | DOI: 10.25077/josi.v13.n2.p725-742.2014

Abstract

Cloud Manufacturing is an advanced manufacturing model which provides services by utilizing a shared resource pool such as computers, servers, networking, Internet and application softwares. The term Cloud Manufacturing in the engineering literature is still fairly new. it comes from the term Cloud Computing which is earlier known as Internet services on demand. Here includes Software as a Service (SaaS) along with infrastructure, platform and other delieveries as a service. First introduced by F. Tao in 2011, Cloud Manufacturing combines the latest technologies such as cloud computing, internet of thing, manufacturing object virtualizations and service-oriented computing services. The advanced manufacturing service models related to this terminology will be described as literatur reviews in this paper. At the end of this paper was given a case study of the application of the Cloud Manufacturing for designing a web-based production facilities layout as a cloud software as a service for the users.Keywords: Cloud Manufacturing, layout, production facilities, web-basedAbstrakCloud Manufacturing dapat dikatakan sebagai sebuah model manufaktur yang berorientasikan pada penyediaan jasa dengan memanfaatkan sebuah resource pool yang dipakai secara bersama seperti komputer, server, jejaringan, internet dan perangkat lunak aplikasi. Istilah Cloud Manufacturing berasal dari istilah Cloud Computing yang lebih dahulu terkenal, sebagai suatu layanan perangkat lunak bagi pengguna (Software as a Service/ SaaS) dan perangkat keras yang memungkinkan penyediaan layanan tersebut. Istilah Cloud Manufacturing dalam berbagai literatur keteknikan terbilang masih baru. Pertama dicetuskan oleh F. Tao di tahun 2011, cloud manufacturing mengkombinasikan berbagai teknologi terkini seperti cloud computing, internet of thing, virtualisasi obyek manufaktur dan teknologi komputasi berorientasi pada pelayanan jasa. Perjalanan model manufaktur ini hingga literatur terakhir yang terkait akan dijelaskan pada tulisan ini. Pada bagian akhir dari tulisan ini diberikan sebuah gambaran studi kasus penerapan Cloud Manufacturing pada layanan untuk perencanaan fasilitas produksi berbasis Web, terutama untuk rancangan tataletak produksi, sebagai suatu layanan cloud perangkat lunak bagi pengguna.Kata kunci: Cloud Manufacturing, tataletak, fasilitas produksi, berbasis Web

Page 2 of 23 | Total Record : 229