Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENENTUAN URUTAN PERAKITAN PRODUK MULTIAKSIAL ORTOGONAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TITIK LOKASI MATING DAN VOLUME KOMPONEN Alfadhlani, Alfadhlani; Toha, Isa Setiasyah
Jurnal Teknik Industri Vol 10, No 2 (2008): DECEMBER 2008
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.528 KB) | DOI: 10.9744/jti.10.2.pp. 124-137

Abstract

This paper proposes the development of assembly sequence generation method for non sheet metal mechanical product which assembled by using orthogonal multi-axial orientation. The proposed method, removes exploded view generation, liaison diagram generation, manually precedence analysis and precedence relation generation step by using the main information from each steps i.e. mating, volume, and mating location point of contacted components on the final assembly. These information are used as component selection priority rule and can be extracted directly from CAD data base. Assembly sequence is generated by using 3D solid model as input in the form of stacked drawing. Feasibility of assembly sequence is performed by considering components and sub-assembly stability in assembly process, geometrical constraint, accessibility and fasteners. The proposed method is examined by using Bench Vice and provides a fisible assembly sequence as a result. Abstract in Bahasa Indonesia: Makalah ini menjelaskan pengembangan metode penentuan urutan perakitan produk mekanik non sheet metal dengan orientasi perakitan multiaksial ortogonal. Metode yang dikembangkan pada makalah ini menghilangkan tahapan pembentukan gambar urai, pembentukan diagram liaison, analisis preseden secara manual dan pembentukan hubungan preseden. Hal tersebut dilakukan dengan langsung menggunakan informasi utama dari setiap langkah yaitu mating, volume, dan lokasi titik mating komponen yang kontak pada perakitan akhir. Informasi tersebut digunakan sebagai kriteria aturan prioritas pemilihan komponen dan dapat diperoleh langsung dari basis data CAD. Penentuan urutan perakitan dilakukan dengan input gambar solid 3D dalam bentuk gambar tumpuk. Jaminan fisibilitas urutan perakitan yang terbentuk dilakukan dengan mempertimbangkan masalah stabilitas komponen dan sub perakitan selama proses perakitan, pembatas geometri, aksesibilitas dan pengencang. Pengujian algoritma dilakukan pada Bench Vice dan menghasilkan urutan perakitan yang fisibel. Kata kunci: urutan perakitan, CAD, mating, pembatas preseden, kolisi, interferensi
Pengaruh Kualitas layanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa dengan Moderasi Budaya Organisasi dan Reputasi Nilda Tri Putri; Budi Satria; Elita Amrina; Alfadhlani Alfadhlani
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 10 No. 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.638 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v10i2.4200.121-130

Abstract

The purpose of this paper is to study the effects of service quality, organization culture and reputation on student satisfaction. This study uses 397 data collected from undergraduate students of Andalas University. The data is analyzed using structural equation modeling with SmartPLS 3.0, because of its ability to evaluate the measurement as well as the structural model. The results of this study show that service quality, organization culture and reputation significantly affect the student satisfaction. It is also found that service quality has the highest effect on student satisfaction, which means that increasing Andalas University service quality would significantly improve the satisfaction of its students. The results of this study also show that the organization culture nor reputation do not have moderating effect on the relationship between service quality and student satisfaction. This finding implies that organization culture nor reputation would not strengthen nor weaken the relationship between service quality and student satisfaction. Based on the findings, this study proposes several recommendations for University of Andalas to improve the satisfaction of its students.
Perbaikan Rancangan Kruk Ketiak untuk Penderita Cedera dan Cacat Kaki Alfadhlani Alfadhlani; Yumi Meuthia; Dolly Filius Valent
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 12 No. 2 (2013): Published in 1st October 2013
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.52 KB) | DOI: 10.25077/josi.v12.n2.p400-410.2013

Abstract

Kruk merupakan tongkat/alat bantu berjalan untuk orang yang memiliki keterbatasan fisik karena cacat atau cedera, biasanya digunakan secara berpasangan untuk mengatur keseimbangan tubuh saat berjalan. Kruk biasanya terdiri dari dua jenis yaitu kruk ketiak (Axillary Crutch) dan kruk lengan bawah (Forearm Crutch). Kruk ketiak pada umumnya terbuat dari aluminium karena berat jenisnya yang relatif ringan, namun memiliki kekuatan mekanik yang relatif rendah, sehingga pada beberapa kasus kruk aluminium mengalami bengkok saat digunakan. Kruk ketiak yang diusulkan oleh [1] dan [2] kurang praktis untuk dibawa, penutup kruk yang licin dan mudah rusak, serta ketinggiannya yang tidak mudah diatur sesuai keinginan. Pada makalah ini dilakukan studi untuk mengusulkan alternatif material pengganti yang lebih kuat dan sekaligus mengatasi masalah kekurangan kruk yang diusulkan oleh peneliti sebelumnya. Material yang dipertimbangkan dalam kajian adalah aluminium, baja karbon, dan stainless steel. Material terpilih untuk diusulkan sebagai material pengganti adalah stainless steel, penggunaan material ini dapat mereduksi bobot kruk sebanyak 28,6% dari 1,75 kg menjadi 1,25 kg. Agar kruk praktis dibawa, diusulkan sistem geser dengan tiga komponen penyusun utama yaitu tiang penyesuai jangkauan, tiang utama dan tiang penyesuai ketinggian, dengan sistem ini kruk memiliki panjang yang bisa disesuaikan yaitu panjang minimal 100 cm dan panjang maksimal 150 cm. Tiang utama kruk dibagi menjadi dua bagian, panjang masing-masing tiang utama adalah 50 cm dan 45 cm sehingga lebih mudah dilipat untuk disimpan dan dibawa. Penutup ujung kruk menggunakan karet agar tidak licin, karet tersebut dimasukkan ke dalam pipa tiang utama sehigga lebih tahan terhadap tekanan. Pegangan kruk dirancang dengan kemiringan yang bisa disesuaikan, rasio penyesuaian kemiringan yaitu 14,4o agar posisi tangan dan pergelangan tangan lebih baik dan nyaman saat penggunaan, tetapi derajat kemiringan kruk rancangan ini masih lebih besar 2,4o jika dibandingkan dengan kemiringan yang ergonomis yaitu sebesar 12o.Keywords: kruk, cacat, cedera, ergonomis
Pelatihan Standar Penanganan Pangan Rendang di Sentra Produksi Randang Reinny Patrisina; Prima Fithri; Lusi Susanti; Hilma Raimona Zadry; Difana Meilani; Eri Wirdianto; Jonrinaldi Jonrinaldi; Desto Jumeno; Asmuliardi Muluk; Alexie Herryandie; Feri Afrinaldi; Henmaidi Henmaidi; Alfadhlani Alfadhlani; Insannul Kamil; Dicky Fatrias; Taufik Taufik; Wisnel Wisnel; Alizar Hasan; Rika Ampuh Hadiguna; Ahmad Syafruddin; Nilda Tri Putri; Elita Amrina; Ikhwan Arief; Afri Adnan
Warta Pengabdian Andalas Vol 26 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.26.2.112-116.2019

Abstract

Nowadays, consumers are getting smarter in choosing products, including food products. Food safety is an important thing that must be considered by the food industry. Unsafe food production can only be done because of food, product needs, lengthy legal process, but can also damage the community. Customer needs demand certainty from the food provided in a way that meets food safety standards, from the garden to the table. To fulfill this reason, all parties involved in the food production process must know and understand well matters related to food procurement standards for the products produced. Rendang is one of the traditional foods of West Sumatra that has begun worldwide. This requires the need to produce rendang with food safety standards is very important. Based on this, within the framework of the Community Service Department of Industrial Engineering UNAND conducts training / technical guidance related to the rendang food procurement standards with training on Good Manufacturing Practices (GMP). This activity was expected to help Small and Medium Enterprises to get business standardization.
PENENTUAN URUTAN PERAKITAN PRODUK MULTIAKSIAL ORTOGONAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TITIK LOKASI MATING DAN VOLUME KOMPONEN Alfadhlani Alfadhlani; Isa Setiasyah Toha
Jurnal Teknik Industri: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Industri Vol. 10 No. 2 (2008): DECEMBER 2008
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.528 KB) | DOI: 10.9744/jti.10.2.124-137

Abstract

This paper proposes the development of assembly sequence generation method for non sheet metal mechanical product which assembled by using orthogonal multi-axial orientation. The proposed method, removes exploded view generation, liaison diagram generation, manually precedence analysis and precedence relation generation step by using the main information from each steps i.e. mating, volume, and mating location point of contacted components on the final assembly. These information are used as component selection priority rule and can be extracted directly from CAD data base. Assembly sequence is generated by using 3D solid model as input in the form of stacked drawing. Feasibility of assembly sequence is performed by considering components and sub-assembly stability in assembly process, geometrical constraint, accessibility and fasteners. The proposed method is examined by using Bench Vice and provides a fisible assembly sequence as a result. Abstract in Bahasa Indonesia: Makalah ini menjelaskan pengembangan metode penentuan urutan perakitan produk mekanik non sheet metal dengan orientasi perakitan multiaksial ortogonal. Metode yang dikembangkan pada makalah ini menghilangkan tahapan pembentukan gambar urai, pembentukan diagram liaison, analisis preseden secara manual dan pembentukan hubungan preseden. Hal tersebut dilakukan dengan langsung menggunakan informasi utama dari setiap langkah yaitu mating, volume, dan lokasi titik mating komponen yang kontak pada perakitan akhir. Informasi tersebut digunakan sebagai kriteria aturan prioritas pemilihan komponen dan dapat diperoleh langsung dari basis data CAD. Penentuan urutan perakitan dilakukan dengan input gambar solid 3D dalam bentuk gambar tumpuk. Jaminan fisibilitas urutan perakitan yang terbentuk dilakukan dengan mempertimbangkan masalah stabilitas komponen dan sub perakitan selama proses perakitan, pembatas geometri, aksesibilitas dan pengencang. Pengujian algoritma dilakukan pada Bench Vice dan menghasilkan urutan perakitan yang fisibel. Kata kunci: urutan perakitan, CAD, mating, pembatas preseden, kolisi, interferensi
Pendampingan Penentuan Industri Unggulan dan Program Pembangunan Industri Kabupaten Solok Prima Fithri; Alfadhlani Alfadhlani; Reinny Patrisina; Armijal Armijal
Warta Pengabdian Andalas Vol 30 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.30.2.370-378.2023

Abstract

The industrial development process needs to be well planned so that the process can be carried out in a systematic, comprehensive, futuristic and measurable manner. The planned national industrial development policy has been outlined in the National Industrial Development Master Plan (RIPIN) 2015-2035. Based on data from the Central Bureau of Statistics for Solok Regency in 2022, it is known that the role of the agricultural sector in the regional economy is illustrated by its contribution to the Regency's Gross Regional Domestic Product (GRDP) Solok is still very dominant, while the contribution of the industrial sector is still around 5%. Therefore the Solok Regency Industrial Development Plan is needed to accelerate the achievement of the abovementioned target. It is even hoped that it can exceed the target. In addition, it intends to have a systematic and measurable plan for achieving the future industrial development vision in Solok Regency. The Solok Regency Industrial Development Plan for 2022-2042 has been prepared with a complete study, referring to relevant documents and field visits related to community business potential and existing resource potential. Five leading industries had been determined due to a study in Solok Regency.