cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
JURNAL INTEGRASI PROSES
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal integrasi proses (JIP) diterbitkan oleh Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dua kali dalam setahun. JIP menerima artikel dalam bidang teknik kimia berupa original research papers, reviewed papers dan short communications dari para peneliti, akademisi, industri dan praktisi.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019" : 9 Documents clear
SENSOR ELEKTROKIMIA MENGGUNAKAN NANOKOMPOSIT ZnO/CARBON NANOTUBES PADA MIKROFLUIDA KERTAS Roekmono Roekmono; Harsono Hadi; Luthviyah Muhimmah; Rio Akbar Yuwono; Ruri Agung Wahyuono
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5521

Abstract

Sensor senyawa bio yang sederhana, murah dan andal merupakan salah satu objek pengembangan teknologi sensor untuk diagnosis klinik. Dalam aplikasi lab on paper, sensor senyawa bio berbasis kertas merupakan tantangan penelitian tersendiri karena membutuhkan desain elektroda yang mampu memisahkan plasma darah sekaligus berfungsi untuk melakukan sensing  terhadap target senyawa yang akan diukur. Pada penelitian ini, elektroda sensor senyawa bio diintegrasikan pada microfluida berbasis kertas untuk mendeteksi kandungan glukosa dan asam askorbat dalam simulated body fluid secara simultan dengan menggunakan metode elektrokimia (cyclic voltammetry, CV). Adapun elektroda kerja aktif terbuat dari kertas filter yang dilapisi karbon konduktif dan komposit ZnO/multi-walled carbon nanotubes (MWCNTs) dengan variasi fraksi massa MWCNTs 0.1, 2 dan 8% untuk pengukuran asam askorbat dan glukosa dalam simulated body fluid dengan kosentrasi 0.02 – 5.12 mM. Hasil terbaik didapatkan dengan penggunaan fraksi massa MWCNTs 2%, karakteristik linier (R2 > 0.8) dari nilai respon arus menunjukkan sensitivitas (gradien) untuk pengukuran asam askorbat sebesar 0.02 µA/mM.cm2 dan sensitivitas pengukuran glukosa sebesar 0.08 µA/mM.cm2, dengan integral respon arus sebesar 10 – 35 % dari total arus CV yang terekam.
REACTIVE DIVIDING WALL COLUMN (RDWC) PADA PRODUKSI DIETIL KARBONAT Devina Affriani Reyga Riswandi; Michelle Tanujaya; Yansen Hartanto; Herry Santoso
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5494

Abstract

In this era, the needs for chemicals are increasing. One of them is an additive called diethyl carbonate that is produced by the transesterification reaction of dimethyl carbonate and ethanol. To produce diethyl carbonate by conventional distillation with high purity is expensive and requires a lot of energy, so that new breakthroughs and innovations are needed to overcome this problem. The new breakthrough and innovation proposed in this study is Reactive Dividing Wall Column (RDWC). The purpose of this study is to design an RDWC model and optimize the Reactive Dividing Wall Column. In this study, Aspen Plus software was used. The operating unit model used was RadFrac. The thermodynamic model used was the UNIQUAC model. Then using the literature on reactive distillation, the data were validated. After it was valid, the data will be used to design and optimize RDWC. Variables for optimization are: number of reactive trays, number of trays with a wall, total tray number, and DMC feed location. The results showed that RDWC  for the production of diethyl carbonate produced a lower value of TAC than conventional methods. The TAC value obtained was $1,310,706,938 / year. The Reactive Dividing Wall Column design for optimum diethyl carbonate production has a total number of 24 reactive stages, a total number of 26 wall stages, 77 total stages and dimethyl carbonate feed locations on the 71st stage.
MODIFIKASI ZEOLIT ALAM BAYAH MENGGUNAKAN ASAM DAN PENGAPLIKASIANNYA DALAM PENGURANGAN AMONIUM PADA KOLAM IKAN BANDENG Muchamad Ismettulloh; Fajar Gumelar; Nuryoto Nuryoto; Teguh Kurniawan
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5506

Abstract

Amonia merupakan bahan pencemar utama di dalam kultur perairan seperti kolam dan tambak ikan bandeng. Jika konsentrasi amonia lebih dari 0,02 ppm, maka ikan tersebut akan mengalami kematian. Zeolit dapat digunakan untuk mengurangi amonia dalam kultur perairan. Pada percobaan ini zeolit diaktivasi dengan menggunkan asam klorida dengan variasi konsentrasi 0,2-1 M pada temperatur 70 ℃ dengan rasio massa zeolit dan volume asam sebesar 0,05 g/mL selama 30 menit. Karakterisasi zeolit dilakukan dengan Difraksi Sinar–X (XRD) untuk menentukan fasa kristalin zeolit dan analisis adsorpsi nitrogen untuk menentukan luas area permukaan zeolit dengan model Brunauer–Emmett–Teller (BET). Zeolit alam Bayah selanjutnya digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan kandungan amonium pada air kolam sintesis. Proses adsorpsi amonium dilakukan pada temperatur 25 ℃ dengan menggunakan zeolit teraktivasi asam sebanyak 1,0 gram dalam 100 mL larutan amonium hidroksida yang memiliki konsentrasi 250 mg⁄L dan didiamkan selama 24 jam. Setelah itu, adorben dipisahkan dan konsentrasi larutan amonium hidroksida dianalisis kadar atau konsentrasinya menggunakan titrasi asam basa. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini zeolit alam Bayah memiliki fasa mordenit, klinoptilolit, heulandit, dan quartz. Pengaruh perlakuan aktivasi asam pada kristalinitas zeolit tidak berpengaruh secara signifikan. Perlakuan asam juga pada saat aktivasi zeolit alam bayah mempengaruhi peningkatan luas area spesifik sehingga meningkatkan kemampuan zeolit untuk menjerap amonium. Presentase penghilangan amonium pada sampel Z-0,2 M; Z-0,4 M; Z-0,8 M; Z-1 M, adalah 45,8%; 60,3%; 73,4%; 93,0.  
MODEL GASIFIKASI BIOMASSA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KESETIMBANGAN TERMODINAMIKA STOIKIOMETRIS DALAM MEMPREDIKSI GAS PRODUSER Hafid Alwan
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5597

Abstract

Reaksi dalam sistem gasifikasi meliputi reaksi oksidasi, bouduard, WGR, WGSR, dan metanasi. Reaksi-reaksi tersebut dapat dimodelkan melalui kesetimbangan reaksi termodinamika untuk memprediksi komposisi gas produser. Biomassa digambarkan sebagai CHxOyNz dengan agen pengoksidasi berupa udara. Produk gasifikasi yang disebut dengan gas produser terdiri atas gas CO, CO2, H2, CH4 dan N2. Model yang digunakan untuk memperkirakan gas produser adalah model homogen atau model schlapfer. Dalam model ini, persamaan reaksi yang dijadikan model reaksi adalah reaksi water gas shift (WGSR). Reaksi tersebut dapat memprediksi hampir seluruh komposisi gas produser didalam sistem gasifikasi. Rasio udara terhadap bahan bakar yang digunakan (AFR) sebesar 0,3. Nilai konstanta kesetimbangan termodinamik dari model ini sebesar K = 0,262 pada suhu kesetimbangan gasifikasi 1073K. Komposisi gas produser yang dihasilkan dari model ini yaitu CO= 24,55 %-mol H2= 12,81 %-mol CO2= 6,89 %-mol H2O= 13,74 %-mol  dan N2= 40 %-mol.
KAJIAN AWAL PEMANFAATAN LIMBAH ONGGOK SEBAGAI SUBSTITUSI BATUBARA Jerry Jerry; Pramahadi Febriyanto; Arysca Wisnu Satria
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5440

Abstract

Onggok merupakan limbah padat industri tapioka yang sangat berlimpah dan kandungan selulosa tinggi yang menjadikan onggok menjadi salah satu alternative bahan yang dapat mensubstitusi batubara. Nilai kalor onggok yang rendah sekitar 2783 Kkal/kg yang memerlukan usaha peningkatan kalori bahan. Peningkatan nilai kalor onggok dengan cara karbonisasi di furnace secara pirolisis. Pengkajian onggok dengan pirolisis untuk mengantikan batubara serta usaha peningkatan nilai kalor yang sama dengan batubara komersil perlu dilakukan. Pada penelitian ini dikaji pengaruh waktu dan temperature karbonisasi onggok. Temperatur yang dikaji adalah 300, 350 dan 400o dan waktu karbonisasi selama 60, 90 dan 120 menit. Onggok yang dipirolisis dilakukan uji nilai kalor dan uji proximet (kadar air dan kadar abu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa onggok dapat mensubstitusi batubara karena memiliki kadar abu dan kadar air yang rendah yaitu dengan kadar abu maksimal 5,9% dan kadar air maksimal 1,6%. Temperature dan waktu optimal untuk melakukan proses karbonisasi adalah 350oC dan 90 menit dengan nilai kalor bahan yang dihasilkan sebesar 6047 Kkal/kg.
UJI KEMAMPUAN TANIN DAUN KETAPANG SEBAGAI INHIBISI KOROSI PADA BAJA MILD STEEL DALAM PIPELINE Agus Rochmat; Galih Liantony; Yuki Diens Septiananda
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5601

Abstract

Pemanfaatan  material coating seperti  tanin diharapkan jadi alternative yang lebih aman bagi lingkungan. Penggunaan metode ekstraksi ultrasonic dengan pelarut etanol 95 % menghasilkan rendemen tannin sebesar 4,85 %. Efisiensi pengaruh formula bio-inhibitor dari waterglass dan tanin yang dihasilkan dari ekstraksi ultrasonic daun ketapang sebagai material alternatif inhibitor korosi pada pipeline. Pembuatan  materal  coating  tersebut dengan cara memadukan silika yang berasal dari waterglass dan tannin dari daun ketapang, kemudian  dilakukan pengaliran medium korosi pada pipa besi. Komposisi silika dengan tannin daun ketapang yang digunakan yaitu 50:50 dengan konsentrasi waterglass 50%. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini, bahwa pengaruh formula coating tannin dan waterglass pada material coating menyebabkan  laju  korosi semakin kecil, sebesar 171,77460 mmpy.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF BERBAHAN BAKU LIMBAH KULIT DURIAN SEBAGAI ELEKTRODA SUPERKAPASITOR Pramahadi Febriyanto; Jerry Jerry; Arysca Wisnu Satria; Hary Devianto
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5439

Abstract

Bahan karbon disintesis dari limbah kulit durian menggunakan reaktor hidrotermal pada suhu 275°C selama 1 jam. Bahan karbon yang diperoleh kemudian dipisahkan dari fasa cair dan dikeringkan dalam oven selama 12 jam dan diaktifkan dalam tungku dengan meningkatkan suhusecara bertahap hingga 800°C selama 2 jam di dalam atmosfer nitrogen dengan laju aliran gas 50 mL/menit. Sifat permukaan dari bahan karbon dipelajari menggunakan pemindaian mikroskop elektron (SEM) dan analisis Brunauer-Emmett-Teller (BET). Luas permukaan karbon aktif yang diperoleh adalah 1327 m2/g. Sifat elektrokimia karbon aktif dievaluasi dengan menggunakan Cyclic Voltammetry (CV) dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Superkapasitor yang dibuat adalah kapasitor Electrical Double-Layer Capacitor (EDLC) simetris menggunakan elektrolit KOH 6 M terlarut dalam etanol. Kapasitansi spesifik yang diperoleh adalah 18 mF/g.Bahan karbon disintesis dari limbah kulit durian menggunakan reaktor hidrotermal pada suhu 275°C selama 1 jam. Bahan karbon yang diperoleh kemudian dipisahkan dari fasa cair dan dikeringkan dalam oven selama 12 jam dan diaktifkan dalam tungku dengan meningkatkan suhusecara bertahap hingga 800°C selama 2 jam di dalam atmosfer nitrogen dengan laju aliran gas 50 mL/menit. Sifat permukaan dari bahan karbon dipelajari menggunakan pemindaian mikroskop elektron (SEM) dan analisis Brunauer-Emmett-Teller (BET). Luas permukaan karbon aktif yang diperoleh adalah 1327 m2/g. Sifat elektrokimia karbon aktif dievaluasi dengan menggunakan Cyclic Voltammetry (CV) dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Superkapasitor yang dibuat adalah kapasitor Electrical Double-Layer Capacitor (EDLC) simetris menggunakan elektrolit KOH 6 M terlarut dalam etanol. Kapasitansi spesifik yang diperoleh adalah 18 mF/g.  
Cover Jurnal Volume 8 No 1 2019 Muhammad Triyogo Adiwibowo
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.6466

Abstract

Cover Jurnal Volume 8 No 1 2019
PEMBUATAN GLUKOSA DARI KULIT PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA L.) DENGAN PROSES HIDROLISIS Agatha Permatasari Mayang; Reni Puspita Sari; Rif'an Fathoni
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5608

Abstract

Kulit Pisang merupakan salah satu limbah yang dapat mencemari lingkungan. Salah satu kandungan kulit pisang kepok adalah pati (karbohidrat). Pati kulit pisang dapat terkonversi menjadi gula dengan metode hidrolisis. Penelitian ini bertujuan mengkonversi pati kulit pisang kepok menjadi glukosa dan mencari hasil yang optimal dari kadar glukosa, yield dan pH. Proses hidrolisis menggunakan H­2SO4 dengan waktu reaksi (20, 40, 80, dan 60 menit) dan Rasio pati kulit pisang kepok (5, 10, dan 15 gram). Hasil penelitian menunjukkan hasil optimal terdapat pada 10 gram rasio pati kulit pisang kepok di menit ke 60 dengan kadar glukosa sebesar 0,073 ppm, yield 2,4358 % dan pH 6,5.

Page 1 of 1 | Total Record : 9