cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Furnace
ISSN : 25551801     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 53 Documents
Upaya Nilai Tambah Sludge Scale Sebagai Bahan Baku Pelet Bijih Pelet Soesaptri Oediyani; Anistasia Milandia; Maya Saputri
Jurnal Furnace Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah baja semula termasuk ke dalam limbah B3 tetapi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran XIV limbah industry besi dan baja dikategorikan sebagai Limbah Non-B3. Sludge scale adalah salah satu limbah proses pembuatan baja yang belum dimanfaatkan sehingga perlu diberikan nilai tambah mengingat masih mengandung besi dalam jumlah besar sebagai contoh sludge scale BOF dalam keadaan kering mengandung 50 – 60% Fe. Salah satu upaya pemanfaatan sludge scale adalah pembuatan pelet besi menggunakan bahan baku sludge scale. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan nilai kuat tekan, porositas dan reducibility pelet dengan menggunakan variasi binder yaitu bentonit, molase dan dekstrin dengan komposisi masing-masing 0,5 , 2,5 dan 5%. Temperatur firing yang digunakan yaitu 1200 dan 1300oC. Hasil penelitian menghasilkan kuat tekan tertinggi pada 5% bentonit sebesar 2000N/pelet, porositas dan reducibility tertinggi pada 0,5 % molase masing-masing sebesar 48,67% dan 8,82% reduksi per menit.
Pengaruh Annealing terhadap Fasa dan Mikrostruktur Lapisan Fe-Mo-Al pada Baja Karbon Rendah yang Didepositkan dengan Teknik Pemanduan Mekanis Novan Hakiki; Suryana Suryana; Toto Sudiro
Jurnal Furnace Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Logam merupakan salah satu material yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Baja merupakan salah satu logam yang paling banyak dimanfaatkan terutama baja karbon rendah [World Steel Association, 2014]. Baja karbon rendah memiliki sifat mekanis yang baik namun memiliki ketahanan oksidasi yang rendah pada temperatur tinggi [Zhou, 2008]. Untuk melindungi logam pada temperatur tinggi dilakukan pelapisan dengan penambahan unsur seperti Fe Mo dan Al. Fasa intermetalik Fe-Al memiliki ketahanan korosi yang baik pada atmosfer karburasi, sulfidasi dan oksidasi [Haghighi, 2010]. Pemaduan mekanis merupakan salah satu metode untuk membentuk lapisan pada substrat secara mudah dan murah [Yongcan, 2014]. Pelapisan dengan teknik pemaduan mekanis dilakukan dalam shaker mill kemudian di annealing dengan temperatur 700oC dengan waktu tahan 1 jam. Kemudian dianalisa ketebalan lapisan yang berhasil didepositkan dengan menggunakan mikroskop optik. Karakterisasi fasa yang terbentuk sebelum dan setelah perlakuan panas dengan XRD dan mapping SEM-EDX untuk mengetahui distribusi unsur pada lapisan. Hasil menunjukan bahwa lapisan Fe-Mo-Al terdeposisi pada substrat. Penambahan Al menunjukan peningkatan ketebalan lapisan coating dengan rata-rata ketebalan 45,625µm menjadi 317,275µm dengan penambahan 50Al wt%. Proses annealing mendorong terbentuknya fasa-fasa intermetalik FeAl dan MoAl serta meningkatkan kerapatan lapisan coating yang terbentuk.
Pengaruh Temperatur Pemanasan Dan Laju Pendinginan Terhadap Struktur Mikro Dan Modulus Elastisitas Paduan Ti6al4v Untuk Aplikasi Biomedis
Jurnal Furnace Vol 5, No 1 (2022): MEI 2022
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paduan Ti6Al4V merupakan salah satu paduan titanium tipe α + β yang telah banyak digunakan dalam aplikasi biomedis, baik untuk pengganti tulang maupun basis gigi tiruan. Namun paduan tersebut memiliki nilai modulus elastisitas yang tidak sesuai dengan nilai modulus elastisitas tulang manusia. Dalam penelitian ini menjelaskan cara menurunkan nilai modulus elastisitas Ti6Al4V dengan proses heat treatment dan quenching. Proses heat treatment dan quenching bertujuan untuk merubah struktur mikro dan menurunkan modulus elastisitas paduan Ti6Al4V. As-cast Ti6Al4V dipanaskan dengan temperatur 700oC, 950oC, dan 1050oC selama 60 menit kemudian didinginkan dengan media pendingin udara, air es, dan nitrogen cair. Setelah proses heat treatment dan quenching dilakukan pengujian metalografi, pengujian SEM, pengujian XRD, dan pengujian ultrasonik untuk mengetahui perubahan struktur mikro dan nilai modulus elastisitas Ti6Al4V. Dalam penelitian ini intensitas fasa α tertinggi dicapai pada temperatur pemanasan 950oC, yaitu 65,32% dengan intensitas fasa β terendah, yaitu 13,16%. Sedangkan intensitas fasa α terendah dicapai pada temperatur pemanasan 1050oC, yaitu 42,46% dengan intensitas fasa β tertinggi, yaitu 35,53%. Laju pendinginan yang cepat menghasilkan α lath yang kecil dan tipis, sedangkan laju pendinginan yang lambat menghasilkan α lath yang lebih besar. Nilai modulus elastisitas tertinggi berada pada pemanasan dengan temperatur 1050oC dengan pendinginan udara sebesar 104,34 GPa. Nilai modulus elastisitas terendah berada pada pemanasan dengan temperatur 1050oC dengan pendinginan nitrogen cair sebesar 79,08 GPa