cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
SEMIRATA 2015
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue " Prosiding Bidang Biologi" : 11 Documents clear
MUTU FISIK BERAS GENOTIP LOKAL PADI SAWAH YANG DITANAM DI SENTRA PRODUKSI SUMATERA BARAT Lastri Nur, Azwir Anhar Anizam Zein
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Biologi
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.156 KB)

Abstract

The physical quality of rice is not only determined by its genotype inserted but also affected by environmental factors. This research was conducted in four locations in West Sumatera i.e Solok, Bukittinggi, Pariaman and Pesisir Selatan. The local rice genotypes used were Ciredek, Anak Daro, Randah Putiah, Cantiak Manih, Mundam, Bakwan and Sarai Sarumpun. The randomized block design was used in each location. Observations was focused on grain physical quality which was grouped into 5 categories, i.e head grain, broken grain, chalky grain, brewers grain and damage grain. Observation on rice quality was done in Plant Physiology Laboratory of Biology department at Padang State University. The data obtained was analyzed by inserted ANOVA and continued with DNMRT test at 5% error level.The results showed that interaction genotype and location affect the physical quality. There was interaction gxe on head and broken rice.  Chlaky grain was affected only by genotype inserted. In conclusion some quality of rice are determined by interaction genotype and environment. The others were affected by genotype Keywords: quality, local rice, genotype, west sumatera
OPTIMASI AKTIVITAS AMILASE DARI BAKTERI TERMO-ALKALIFIL Annika Maizeli, Gustina Indriati, Ruth Rize Paas Megahati S,
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Biologi
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.103 KB)

Abstract

Bakteri termo-alkalifil merupakan bakteri yang berasal dari sumber air panas yang mempunyai pH diatas 8. Bakteri termo-alkalifil saat ini dijadikan sumber dari berbagai enzim, seperti lipase, protease, dan amilase. Amilase adalah enzim yang dapat menghidrolisis pati menjadi gula. Amilase yang dihasilkan oleh bakteri termo-alkalifil berperan pada berbagai bidang industri, seperti pada industri penyamakan kulit, biskuit, tekstil, dan sebagai aditif detergen. Pada industri detergen dibutuhkan amilase yang tahan pada suhu dan pH tinggi. Kebutuhan dunia industri terhadap amilase terus meningkat hingga 30% dari kebutuhan enzim di seluruh dunia. Isolasi bakteri termo-alkalifil telah berhasil dilakukan pada sumber air panas Semurup kabupaten Kerinci (Jambi) dan diperoleh isolat bakteri termo-alkalifil SMG9 dengan aktivitas sebesar 41,92 U/ml. Amilase yang dihasilkan oleh isolat bakteri dari alam (wild type) umumnya mempunyai aktivitas yang rendah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui suhu dan pH optimum aktivitas amilase melalui optimasi media (suhu dan pH). Hasil optimasi terhadap suhu media pertumbuhan bakteri termo-alkalifil menunjukan bahwa aktivitas amilase tertinggi diperoleh pada suhu 60°C. Hasil optimasi terhadap pH media pertumbuhan bakteri termo-alkalifil menunjukan bahwa aktivitas amilase tertinggi diperoleh pada pH 8,5. Kata kunci: amilase, optimasi, uji aktivitas, dan bakteri termo-alkalifil
PENAMBAHAN GLISEROL PADA BAHAN PEMBAWA ALGINAT SEBAGAI PENSTABIL PERTUMBUHAN BAKTERI PSEUDOMONAS BERFLUORESEN Khairatul In’am, Linda Advinda, Mades Fifendy,
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Biologi
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.946 KB)

Abstract

Pseudomonas berfluoresen adalah kelompok bakteri rhizobakteria yang dapat digunakan sebagai pengendali penyakit tanaman.Bakteri ini dapat diformula dalam bahan pembawa alginat agar dapat disimpan lama dalam jumlah yang banyak dan mudah diaplikasikan.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan gliserol dalam bahan pembawa alginat terhadap viabilitas Pseudomonas berfluoresen.Rancangan penelitian Acak Lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah A = tanpa gliserol, B = gliserol 0,01 mL, C = gliserol 0,02 mL, D = gliserol 0,03 mL, E = gliserol 0,04 mL, F = gliserol 0,05 mL. Viabilitas Pseudomonas berfluoresen diamati dengan menghitung jumlah bakteri pada masa inkubasi 14 hari, 28 hari, 42 hari, dan 56 hari.Data dianalisis dengan ANOVA dan uji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan penambahan gliserol mempengaruhi viabilitas Pseudomonas berfluoresen dalam bahan pembawa alginat pada 14 hari, 28 hari dan 42 hari masa inkubasi. Pseudomonas berfluoresen paling stabil terdapat pada perlakuan C (gliserol 0,02 mL) pada masa inkubasi 42 hari. Kata kunci: Pseudomonas berfluoresen, gliserol, alginat
PROFIL HEMATOLOGI DAN PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linn.) PADA PEMBERIAN ASAM HUMAT TANAH GAMBUT KALIMANTAN Nastiti Wijayanti, Diah Wulandari Rousdy,
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Biologi
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.687 KB)

Abstract

Gambut merupakan jenis tanah organik yang memiliki banyak potensi kandungan senyawa humat untuk dikembangkan.Asam humat yang terkandung dalam gambut diketahui mempunyai berbagai potensi biologis salah satunya sebagai stimulasi pertumbuhan hewan.Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh pemberian asam humat dari tanah gambut Kalimantan terhadap respon pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio Linn.) ditinjau dari parameter hematologi.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan enam ulangan.Perlakuan terdiri dari kontrol normal dan perlakuan asam humat (1%, 3% dan 5% dari berat pakan).Pemberian asam humat dilakukan secara oral melalui pakan selama 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan pemberian asam humat memberikan kenaikan berat badan ikan mas terbaik pada perlakuan asam humat 1% yakni sebesar 9,01%. Hasil uji hematologi menunjukkan jumlah eritrosit tertinggi diberikan oleh perlakuan asam humat 1% yakni 1,37x106 sel/mm3 begitupula nilai hematokrit tertinggi diberikan pada perlakuan asam humat 1% yakni sebesar 44,55%. Jumlah leukosit ikan mas menunjukkan nilai tertinggi pada perlakuan asam humat 3% yakni sebesar 60,83x103 sel/mm3. Namun perlakuan asam humat 3% menyebabkan penurunan kadar hemoglobin. Hasil penelitian ini mengindikasikan potensi penggunaan asam humat dalam menstimulus pertumbuhan dan status kesehatan ikan mas sehingga dapat digunakan dalam pengembangan formulasi pakan ikan. Kata kunci: gambut, asam humat, hematologi, pertumbuhan, ikan mas
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN LULUSAN PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PADA KONSEP/MATERI BIOLOGI ., Reni Marlina
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Biologi
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.351 KB)

Abstract

Salah satu kriteria keberhasilan pembelajaran adalah kualifikasi guru dengan latar belakang pendidikan yang sesuai. Latar belakang pendidikan yang sesuai akan meningkatkan kepercayaan diri seorang guru untuk mengajar dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan guru biologi dalam menguasai konsep/materi biologi khususnya alumni atau lulusan program studi pendidikan biologi FKIP Universitas Tanjungpura.  Manfaat dari penelitian ini adalah untuk perbaikan proses belajar mengajar di program studi. Berdasarkan data dari penelitian ini, maka dapat diketahui apa saja mata kuliah yang memerlukan penekanan dalam pengajarannya atau memerlukan pembelajaran yang lebih mendalam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru yang telah mengajar di SMP negeri di kalimantan barat. Sampel dalam penelitian ini adalah 20% dari total SMP yang diperoleh secara acak. Data diperoleh menggunakan angket dengan 37 pernyataan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi biologi yang masuk dalam kategori tahu sebagian besar dengan persentase paling tinggi (83%) adalah  tingkat keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem. Materi yang termasuk dalam kategori tahu sebagian kecil adalah fungsi enzim dalam proses metabolisme dengan rata-rata persentase hanya 17%. Kata kunci: tingkat pengetahuan guru, materi biologi.
STUDI EKOLOGI PADA HABITAT KANTONG SEMAR (Nepenthes reinwardtiana Miq.) ., Syamswisna .
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Biologi
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.887 KB)

Abstract

Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah Nomor 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, Nepenthes termasuk tumbuhan yang dilindungi. Habitat alami dari Nepenthes reinwardtiana Miq. Di Paninjauan Kabupaten Solok setiap tahunnya semakin terancam, baik oleh pembalakan liar, kebakaran hutan maupun konversi lahan hutan. Upaya penyelamatan dari ancaman kepunahan dapat dilakukan konservasi secara in-situ maupun ex-situ. Agar hal tersebut dapat terlaksana, terlebih dahulu perlu dilakukan studi ekologi pada habitat Nepenthes. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif dan pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi tumbuhan  yang ditemui di sekitar habitat N.reinwardtiana adalah terdiri dari 15 famili , 19 jenis dan 2921 individu. Komposisi tumbuhannya berupa paku-pakuan 46,66%; perdu 47,96%; teki  4,76%; dan anakan pohon 0,61%. Struktur tumbuhannya terdiri dari  Gleichenia linearis dengan Nilai Penting (NP) yang tertinggi (42,70%), diikuti oleh Lycopodium cernuum (NP = 24,33%); Ploiarium alternifolium (NP = 21,92%); Melastoma malabatricum (NP= 20,98%) dan Adinandra dumosa  (NP = 20,95%). Suhu udara maximum sebesar 31,0°C, kelembaban udara berkisar 58%-60%, pH tanah sebesar 5,1 yaitu bersifat asam dan kadar unsur Nitrogennya sebesar 0,098.  Pola Penyebaran N. reinwardtiana adalah menggelompok dengan Indeks Morista (Is) adalah 1,2.   Kata kunci : studi ekologi , habitat, Nepenthes
MODEL PENINGKATAN PROFESIONAL GURU: PENERAPAN LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XII SMA NEGERI 11 PALEMBANG ., Riyanto .
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Biologi
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.133 KB)

Abstract

This article contains model of teacher professionalism improvement on biology in State Senior High School (SMAN) 11 Palembang. Application of lesson study (LS) is the model used. The purpose of LS, are 1. LS application can be used as the right model to improve biology teacher professionalism in Palembang, 2. LS application is used to improve teacher pedagogic competence in making lesson design. Method used is descriptive method by observing in the class. The implementation was collaborated with high school biology teachers which are plan, do and see. Analysis results of LS can be used as 1. Upgrading ability of State Senior High School 11 Palembang’s biology teacher in making lesson design, 2. Enhancing PBM skill of biology teacher Senior High School number 11 Palembang, 3. Improving and motivating student learning activity in the class, 4. Increasing cooperation or collaboration among biology teacher in order to increase professionalism of biology teachers in Palembang, 5. Improving average grade of students mastery. In conclusion, LS is appropriate as the model to improve the professionalism of biology teacher in Palembang. It is suggested that to improve the professionalism of high school biology teacher in Palembang is to apply LS in school MGMP programe.Keywords: Study, Professional teacher, Biology and Palembang
DUA JENIS ULAR AIR KECIL DI RAWA LEBAK INDRALAYA SUMATERA SELATAN Hanifa Marisa, Doni Setiawan,
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Biologi
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.475 KB)

Abstract

Studi pendahuluan terhadap jenis ular kecil yang hidup di perairan rawa lebak Indralaya Sumatera Selatan telah dilakukan pada Januari-Februari 2015. Dua jenis ular air yang didapatkan yakni ular kadut (Homalopsis buccata) dan ular weling (Bungarus candidus). H buccata adalah ular pemakan ikan, katak dan hewan kecil di air yang berwarna belang dengan spot hitam terpanjang 1,8 cm dan panjang tubuh 38 cm. Ular weling juga pemakan hewan air dengan ukuran tubuh 41 cm panjangnya dan spot hitam terpanjang 2,4 cm. Jika ular kadut dikenal sebagai ular air tak berbisa dan dapat dipelihara di akuarium, maka ular weling adalah jenis ular berbisa dan berbahaya bagi manusia.Katakunci: Homalopsis, Bungarus, kadut, weling, beracun
POTENSI MINYAK ATSIRI Hyptis suaveolens (L.) Poit DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Colletotrichum gloeosporoides, PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI Perriadnadi, Moralita Chatri, Mansyurdin, Amri Bakhtiar
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Biologi
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.467 KB)

Abstract

Colletotrichum gloeosporoides adalah salah satu jamur yang menyebabkan penyakit antraknosa pada cabai. Jamur patogen ini umumnya dikendalikan dengan menggunakan fungisida sintetis. Fungisida sintetis ini sering meninggalkan residu dalam tanah, sumber daya air dan  tanaman yang mempengaruhi kesehatan  manusia  serta  polusi  terhadap  lingkungan. Salah satu upaya yang aman untuk pengendaliannya adalah dengan memanfaatkan bahan alam yang berasal dari tumbuhan seperti Hyptis suaveolens (L.) Poit, karena tumbuhan ini mengandung minyak atsiri yang bersifat antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektifitas minyak atsiri daun H. suaveolens (L.) Poit dalam menghambat pertumbuhan C. gloeosporoides. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli sampai September 2013 di Laboratorium Mikrobiologi, Universitas Negeri Padang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, delapan perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan adalah minyak atsiri dari daun muda H.suaveolens (L.) Poit (konsentrasi 0,5%, 1,5%, 2,5%), minyak atsiri dari daun dewasa (konsentrasi 0,5%, 1,5%, 2,5%), kontrolpositif (fungisida sintetis) dankontrolnegatif. Parameter yang diamati adalah diameter koloni dan persentase hambatan pertumbuhan jamur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan minyak atsiri H. suaveolens (L.) Poit dengan semua konsentrasi, baik pada daun muda maupun daun dewasa dapat menghambat pertumbuhan jamur C. gloeosporoides. Kata kunci: Antraknosa, Colletotrichum gloeosporoides, Hyptis suaveolens(L.) Poit
KARAKTERISTIK AGRONOMI DELAPAN GALUR KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KAMPAR GENERASI KEDUA Dewi Indriyani Roslim, Herman, Desnilia,
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Biologi
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.195 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan karakter agronomi dari delapan galur kacang hijau Kampar generasi ke-2. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan delapan galur dan lima ulangan. Karakter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah daun, umur muncul bunga, umur panen 50%, umur panen 80%, umur panen 95%, jumlah polong, bobot polong, jumlah biji, bobot biji, bobot 100 biji, dan warna polong. ANOVA dihitung menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedelapan galur memiliki karakteristik agronomi berbeda-beda.  Galur-3 (G3) memiliki biji berukuran kecil; G5, G7, dan G8 memiliki biji berukuran sedang; dan G1, G2, G4, dan G6 memiliki biji berukuran besar.  Karakteristik khas lainnya adalah bahwa G4 panennya paling lama, jumlah polong per tanaman paling sedikit.  Galur-6 menghasilkan biji per tanaman paling banyak, biji per polong paling banyak, polong per tanaman paling besar, dan tanaman paling tinggi.  Galur-galur tersebut berpotensi dikembangkan sesuai keinginan pemulia konsumen. Katakunci: Kampar, Karakteristik Agronomi, (Vigna radiata (L.) Wilczek).

Page 1 of 2 | Total Record : 11