cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Riset Industri
ISSN : 19785852     EISSN : 25807366     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Journal of Industrial Research is a periodic scientific media to publish the results of research, study, review, and scientific review of industrial areas that have never been published that is not in the process of evaluating and has been approved by the others (if any) published three times a year on each April, August, and December and accredited by LIPI Number: 490 / AU2 / P2MI-LIPI / 08/2012 for three years.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue " Vol 2, No 2 (2008): " : 13 Documents clear
Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 dari Proses Deinking Industri Kertas secara Fitoremendiasi Hardiani, Henggar
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.401 KB)

Abstract

Pembuangan limbah padat secara timbunan terbuka (open dumping) berpotensi menimbulkan permasalahan lingkungan, selain estetika lingkungan dan keterbatasan lahan, juga dapat menimbulkan permasalahan pencemarana tanah, air tanah dan air permukaan, sehingga perlu dilakukan pemulihan lahan terkontaminasi pada lokasi bekas timbunan tersebut. Fitoremediasi adalah teknologi proses pemulihan tanah terkontaminasi menggunakan tanaman yang efektif, murah dan ramah lingkungan kontaminan dan tanaman yang digunakan. Penelitian ini menggunakana tanaman jarak pagar (jtropha curcas L)...
PENGARUH VOLTASE DAN JARAK NOSEL TERHADAP LAJU KOROSI CLADDING STAINLESS STEEL 316L PADA PROSES LAS BUSUR RENDAM ., Tarmizi; Wahid, Abdul; Firdaus, Rieza Rakhman
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6404.429 KB)

Abstract

Las cladding merupakan   aplikasi   teknologi   las   untuk mengurangi biaya material sehingga untuk mendapatkan hasil las cladding yang optimal perlu dilakukan penelitian pengaruh voltase dan jarak  nosel terhadap  laju korosi. Voltase dan jarak  nosel akan mempengaruhi dilusi sehingga akan menyebabkan variasi   komposisi   kimia   logam   lasan   yang   akan   berpengaruh langsung terhadap laju korosi. Dalam penelitian ini las cladding dilakukan dengan proses Submerged Arc Welding pada logam induk plat baja A 516 dengan tebal 15 mm dengan elektroda stainless steel 316 L berdiameter 3 mm.Parameter las yang digunakan adalah variasi jarak nozel (26,30, 34 dan 38 mm) pada masukan panas (heat input) yang konstan yaitu 171,125 J/cm (36 V, 225 A dan 40 em/mn) dan 143,4375 J/cm (30 V, 225  A dan 40 cm/min).  Masukan  panas yang  konstan dan variasi jarak  nozzle, menghasilkan dilusi yang berbeda-beda.  Dilusi tertinggi  (>35%)  dihasilkan  dari  masukan  panas  sebesar  171,125J/cm dengan jarak  nozzle 26 dan 30  mm.  Dilusi yang tinggi  tidak menghasilkan lapisan cladding yang optimal (0-2% ferit), namun ternyata  jarak  nozzle  38  mm menghasilkan  lapisan  cladding  yang optimal (±  5% ferit). Pada masukan panas sebesar  143,4375 J/cm, jarak  nozzle  26,  30,  34,  38  mm  seluruhnya  dapat  menghasilkan lapisan cladding yang optimal (± 5% ferit).Laju korosi pitting dan korosi intergranular yang optimal terjadi pada jarak nosel 34 mm (36 V, 225 A dan 40 cm/min) dan 30 mm (30 V, 225 A dan 40 cm/min) dengan  laju korosi pitting  sebesar   9,72 mm/tahun dan 6,48 mm/tahun dan laju korosi inergranular  sebesar 184,56 mm/year dan 194,64 mm/year. Hal ini disebabkan dilusi yang dimiliki   oleh  spesimen  tersebut  sangat   rendah   «25%).    Dengan semakin   rendah  dilusi  suatu  material  maka  korosi  yang  terjadi semakin kecil. Kata kunci  : Cladding, korosi intergranular, nosel
MEMBANGUN INDUSTRI KOMPONEN BAHAN MAGNET BERBASIS SUMBER DAYA ALAM LOKAL MELALUI SENTUHAN NANOTEKNOLOGI Purwanto, Setyo
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4012.207 KB)

Abstract

Tulisan ini memaparkan   hasil   kajian   tentang   upaya membangun  kemampuan     teknologi   bahan  magnet Pemanfaatan  bahan  magnet   untuk   berbagai  produk industri yang dilakukan beberapa negara maju dijadikan sebagai  salah  satu  acuan.    Pada  umumnya  bahan  magnet  yang digunakan berbasis logam transisi atau berbasis pasir besi dan logam tanah jarang.  Berbagai tempat di  Indonesia telah  diketahui memiliki potensi sumber daya alam untuk bahan baku magnet tersebut  Agar bahan magnet dapat lebih ditingkatkan keunggulannya, telah dikembangkan  pendekatan nanoteknologi  dalam  proses sintesanya. Untuk itu telah tersedia berbagai teknologi membuat bahan yang memiliki struktur nano, khususnya nanopartikel.    Beberapa dari teknologi tersebut telah mampu dikuasai oleh beberapa lembaga penelitian maupun Perguruan Tinggi di dalam negeri. Beberapa hasil penelitian  dan  pengembangan  yang  telah  dilakukan  dikemukakan dalam  tulisan  ini. Selanjutnya dikemukakan  beberapa  industri yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Kata  Kunci:  pasir besi, logam tanah jarang,   industri magnet, nano­partikel magnet, nanoteknologi  
PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH B3 DARI PROSES DEINKING INDUSTRI KERTAS SECARA FITOREMEDIASI Hardiani, Henggar
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8906.544 KB)

Abstract

Pembuangan   limbah  padat secara  timbunan  terbuka  (open dumping) berpotensi  menimbulkan permasalahan lingkungan,   selain  estetika   lingkungan   dan keterbatasan lahan, juga dapat  menimbulkan permasalahan pencemaran   tanah,   air  tanah  dan    air    permukaan,   sehingga   perlu dilakukan  pernulihan  lahan terkontaminasi   pada  lokasi  bekas timbunan tersebut.    Fitoremediasi    adalah teknologi    proses    pemulihan    tanah terkontaminasi   menggunakan   tanaman,yang   efektif,  murah  dan ramah lingkungan.    Efektifitas    proses   sangat    dipengaruhi    oleh   jenis   dan konsentrasi   kontaminan   dan  tanaman   yang  digunakan.   Penelitian   ini menggunakan    tanaman   jarak   pagar   (Jatropha  curcas  L.)    dengan variasi   umur  tanam  2,  4 dan  6  bulan  dengan   3  ulangan.   Parameter yang  diuji  adalah   logam  Cu  dan  Zn  yang  merupakan    polutan  cukup tinggi  di dalam  limbah  deinking industri  kertas.Hasil penelitian  menunjukkan   bahwa  tanaman  jarak  mempunyai kemampuan    mengakumulasi  dan menyerap    logam   Zn   lebih   besar dibandingkan    dengan   logam   Cu.   Umur  tanam   4  bulan   merupakan kondisi  baik  yang  dipilih  untuk  fitoremediasi   logam  Zn  dan  Cu dalam tanah  terkontaminasi.   Akumulasi   logam  Cu pad a tanah  terkontaminasi ke  dalam   akar   14,5%  dalam   batang   2,2%   dan  dalam   daun  7,2%, sedangkan   akumulasi   logam  Zn  kedalam   akar  81,1 %,  dalam  batang 35,5%  dan  dalam  daun  46,9%.    Efisiensi  serapan  tanaman  terhadap logam  Zn sebesar  2,65% dan logam  Cu 0,24%. Kata  kunci:   Fitoremediasi,   limbah  padat  proses  deinking, jarak  pagar, logam  berat Zn dan Cu 
PENGARUH SUHU PEMBAKARAN TERHADAP KUAT TERMAL, FISIS DAN KIMIA DARI SISTEM ALUMINA-LEMPUNG - (K, Na) FELSPAR Sulistarihani, Nanik; ., Hernawan
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3802.009 KB)

Abstract

Telah   dilakukan    penelitian    pengaruh    suhu  pembakaran terhadap   sifat  termal,   kimia  dan  fisik,   mineralogi   produk dari  sistem   campuran   Alumina-Lempung-(K,Na)      Felspar. Komposisi    campuran  adalah  65% Alumina  A-12,  22%  Kaolin  Belitung, 11% Lempung  KalBar,  1% Potasium  Felspar  dan  1% Sodium  Felspar. Pembakaran  dilakukan pada  suhu  1300 dan    1350°C    dengan penahanan     pada    suhu   tertinggi 1 jam   analisa    hasil    bakaran menunjukkan mulit dan   korundum  merupakan  fasa dominan. Ketahanan termal meningkat    dengan kenaikan  suhu dari empat menjadi enam  siklus.  Ketahanan   kimia  baik  terhadap asam maupun basa meningkat   hampir  dua  kali  lipat  dengan   kenaikan   suhu  bakar. Ketahanan    kimia   dinyatakan  sebagai   penurunan  tingkat   kelarutan, dengan   larutan   50% H3P04 dari 0.88   menjadi   0,44%   sementara dengan   larutan  10%  NaOH  dari  3,38  menjadi   1.75%.  Hasil  penelitian ini ditujukan  untuk pembuatan  keramik  laboratorium   dan keramik  teknik yang  dalam  aplikasinya  memerlukan   ketahanan   kimia,  slag dan termal. Kata  kunci   : alumina,  kaolin, felspar,  ketahanan  kimia,  ketahanan termal,  ketahanan  slag
PELEBURAN BESI DAN BAJA DIDALAM TUNGKU LISTRIK INDUKSI TANPA INTI Sunda Djaja, Sonny Djatnika; ., Hafied
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reaksi kimia fisika peleburan di dalam tungku listrik induksi tanpa  inti  (IF)  dibandingkan  tanur  kupola  dan  tungku busur nyala (EAF) tidak terlalu signifikan. IF merupakan pelebur paling ideal selama komposisi muatan terkendali, termasuk  kehandalannya dalam aksi pengadukan  leburan membuat tingkat  kehomogenan komposisi kimia tuangannya  lebih baik. Emisi gas dan asap yang dihasilkan sangat rendah selama bahan masuk bersih secara fisis. Kesulitannya adalah kepekaannya terhadap kebersihan komposisi, sehingga penggunaan bahan masukan IF lebih terbatas  dibandingkan kupola. Skrap  baja otomotif  dan  bahan besi spons (DRI) sulit dilebur di daiam tanur kupola dan IF. Besi wantah merupakan bahan baku siap lebur dengan komposisi besi tuang, sedangkan  besi spons adalah bahan dengan  komposisi besi murni ditambah pengotor. EAF merupakan tungku paling sesuai untuk besi spons karena adanya proses reaksi oksidasi dan reduksi, namun EAF sangat boros energi dibandingkan IF. Kemungkinan pergeseran teknologi  peleburan besi dan  baja tuang  di dalam  negeri menggunakan IF dan muatan DRI menjadi lebih besar di masa mendatang, terutama dikaitkan dengan kemungkinan penerapan teknologi pembuatan DRI yang lebih sederhana dan dalam skala yang disesuaikan dengan besaran investasi, serta cukup memadainya cadangan bijih besi dan batu bara. Bahasan ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran yang berarti, khususnya bagi pengembangan industri pengecoran di dalam negeri di masa mendatang. Kata  kunci  : tungku listrik induksi tanpa inti, besi wantah, metalurgi terak, metalurgi ladel
FABRIKASI AWAL PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS CARBON NANOTUBES DENGAN METODE VHF-PECVD Kurniasih, Sri Cicih; Sari, Yulia
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4780.146 KB)

Abstract

Saat ini carbon nanotubes merupakan  salah satu topik nanoteknologi yang  menarik  di  dunia  karena  memiliki sifat elektronik dan mekanik yang sangat unik dan menarik banyak perhatian untuk diaplikasikan. Fabrikasi awal  penumbuhan  lapisan  tipis  carbon  nanotube  telah  dilakukan dengan  metode  Very High  Frequency  Plasma  Enhanced  Chemical Vapour Deposition (VHF-PECVD) pada frekwensi   70 MHz. Sumber karbon yang digunakan adalah gas metan (CH4) sedangkan sumber hidrogen adalah silan (SiH4)    Perbandingan antara  laju aliran metan dan silan  10:  1 dan tekanan 400 mTorr. Laju deposisi optimum akan diperoleh dengan menvariasikan daya rf dari 20 watt -  50 watt yang berperan sebagai sumber pembangkit plasma. Penumbuhan dilakukan pada suhu 250 DC dengan waktu deposisi selama 80 menit. Identifikasi lapisan tipis dilakukan menggunakan SEM dan  EDX. Butiran-butiran dengan diameter sekitar 0,1 µm.-0,5 µm.(100 nm -  500 nm), telah tumbuh  diatas permukaan substrat meskipun  belum terbentuk tube­ tube yang mengindikasikan carbon nanotube. Komposisi lapisan tipis dengan karbon terbesar dan silikon yang seminimal mungkin terjadi pada daya rf 40 watt yaitu atom carbon 56,25 %, atom silikon 37,22 %  Kata kunci  : Carbon nanotube , VHFPECVD,  daya rf,    SEM-EDX.
PENGARUH VOLTASE DAN JARAK NOSEL TERHADAP LAJU KOROSI CLADDING STAINLESS STEEL 316L PADA PROSES LAS BUSUR RENDAM ., Tarmizi; Wahid, Abdul; Firdaus, Rieza Rakhman
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6404.429 KB)

Abstract

Las cladding merupakan   aplikasi   teknologi   las   untuk mengurangi biaya material sehingga untuk mendapatkan hasil las cladding yang optimal perlu dilakukan penelitian pengaruh voltase dan jarak  nosel terhadap  laju korosi. Voltase dan jarak  nosel akan mempengaruhi dilusi sehingga akan menyebabkan variasi   komposisi   kimia   logam   lasan   yang   akan   berpengaruh langsung terhadap laju korosi. Dalam penelitian ini las cladding dilakukan dengan proses Submerged Arc Welding pada logam induk plat baja A 516 dengan tebal 15 mm dengan elektroda stainless steel 316 L berdiameter 3 mm.Parameter las yang digunakan adalah variasi jarak nozel (26,30, 34 dan 38 mm) pada masukan panas (heat input) yang konstan yaitu 171,125 J/cm (36 V, 225 A dan 40 em/mn) dan 143,4375 J/cm (30 V, 225  A dan 40 cm/min).  Masukan  panas yang  konstan dan variasi jarak  nozzle, menghasilkan dilusi yang berbeda-beda.  Dilusi tertinggi  (>35%)  dihasilkan  dari  masukan  panas  sebesar  171,125J/cm dengan jarak  nozzle 26 dan 30  mm.  Dilusi yang tinggi  tidak menghasilkan lapisan cladding yang optimal (0-2% ferit), namun ternyata  jarak  nozzle  38  mm menghasilkan  lapisan  cladding  yang optimal (±  5% ferit). Pada masukan panas sebesar  143,4375 J/cm, jarak  nozzle  26,  30,  34,  38  mm  seluruhnya  dapat  menghasilkan lapisan cladding yang optimal (± 5% ferit).Laju korosi pitting dan korosi intergranular yang optimal terjadi pada jarak nosel 34 mm (36 V, 225 A dan 40 cm/min) dan 30 mm (30 V, 225 A dan 40 cm/min) dengan  laju korosi pitting  sebesar   9,72 mm/tahun dan 6,48 mm/tahun dan laju korosi inergranular  sebesar 184,56 mm/year dan 194,64 mm/year. Hal ini disebabkan dilusi yang dimiliki   oleh  spesimen  tersebut  sangat   rendah   «25%).    Dengan semakin   rendah  dilusi  suatu  material  maka  korosi  yang  terjadi semakin kecil. Kata kunci  : Cladding, korosi intergranular, nosel
MEMBANGUN INDUSTRI KOMPONEN BAHAN MAGNET BERBASIS SUMBER DAYA ALAM LOKAL MELALUI SENTUHAN NANOTEKNOLOGI Purwanto, Setyo
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4012.207 KB)

Abstract

Tulisan ini memaparkan   hasil   kajian   tentang   upaya membangun  kemampuan     teknologi   bahan  magnet Pemanfaatan  bahan  magnet   untuk   berbagai  produk industri yang dilakukan beberapa negara maju dijadikan sebagai  salah  satu  acuan.    Pada  umumnya  bahan  magnet  yang digunakan berbasis logam transisi atau berbasis pasir besi dan logam tanah jarang.  Berbagai tempat di  Indonesia telah  diketahui memiliki potensi sumber daya alam untuk bahan baku magnet tersebut  Agar bahan magnet dapat lebih ditingkatkan keunggulannya, telah dikembangkan  pendekatan nanoteknologi  dalam  proses sintesanya. Untuk itu telah tersedia berbagai teknologi membuat bahan yang memiliki struktur nano, khususnya nanopartikel.    Beberapa dari teknologi tersebut telah mampu dikuasai oleh beberapa lembaga penelitian maupun Perguruan Tinggi di dalam negeri. Beberapa hasil penelitian  dan  pengembangan  yang  telah  dilakukan  dikemukakan dalam  tulisan  ini. Selanjutnya dikemukakan  beberapa  industri yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Kata  Kunci:  pasir besi, logam tanah jarang,   industri magnet, nano­partikel magnet, nanoteknologi  
PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH B3 DARI PROSES DEINKING INDUSTRI KERTAS SECARA FITOREMEDIASI Hardiani, Henggar
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8906.544 KB)

Abstract

Pembuangan   limbah  padat secara  timbunan  terbuka  (open dumping) berpotensi  menimbulkan permasalahan lingkungan,   selain  estetika   lingkungan   dan keterbatasan lahan, juga dapat  menimbulkan permasalahan pencemaran   tanah,   air  tanah  dan    air    permukaan,   sehingga   perlu dilakukan  pernulihan  lahan terkontaminasi   pada  lokasi  bekas timbunan tersebut.    Fitoremediasi    adalah teknologi    proses    pemulihan    tanah terkontaminasi   menggunakan   tanaman,yang   efektif,  murah  dan ramah lingkungan.    Efektifitas    proses   sangat    dipengaruhi    oleh   jenis   dan konsentrasi   kontaminan   dan  tanaman   yang  digunakan.   Penelitian   ini menggunakan    tanaman   jarak   pagar   (Jatropha  curcas  L.)    dengan variasi   umur  tanam  2,  4 dan  6  bulan  dengan   3  ulangan.   Parameter yang  diuji  adalah   logam  Cu  dan  Zn  yang  merupakan    polutan  cukup tinggi  di dalam  limbah  deinking industri  kertas.Hasil penelitian  menunjukkan   bahwa  tanaman  jarak  mempunyai kemampuan    mengakumulasi  dan menyerap    logam   Zn   lebih   besar dibandingkan    dengan   logam   Cu.   Umur  tanam   4  bulan   merupakan kondisi  baik  yang  dipilih  untuk  fitoremediasi   logam  Zn  dan  Cu dalam tanah  terkontaminasi.   Akumulasi   logam  Cu pad a tanah  terkontaminasi ke  dalam   akar   14,5%  dalam   batang   2,2%   dan  dalam   daun  7,2%, sedangkan   akumulasi   logam  Zn  kedalam   akar  81,1 %,  dalam  batang 35,5%  dan  dalam  daun  46,9%.    Efisiensi  serapan  tanaman  terhadap logam  Zn sebesar  2,65% dan logam  Cu 0,24%. Kata  kunci:   Fitoremediasi,   limbah  padat  proses  deinking, jarak  pagar, logam  berat Zn dan Cu 

Page 1 of 2 | Total Record : 13


Filter by Year

2008 2008


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2016): MENINGKATKAN NILAI TAMBAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI Vol 10, No 2 (2016): PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK Vol 10, No 1 (2016): Peran Teknologi dan Inovasi dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Produ Vol 9, No 1 (2015): Optimalisasi Nilai Tambah Bahan/Material dan Limbah Industri Dalam Negeri Vol 8, No 3 (2014): Pemanfaatan Bahan Baku/Penolong Raw Material Dalam Negeri Vol 8, No 2 (2014): Teknologi Pengendalian Pencemaran Lingkungan untuk Industri Hijau Vol 8, No 1 (2014): Teknologi Proses Berbasis Efisiensi Energi Vol 7, No 3 (2013): Pengembangan Subtitusi Impor Mendukung Kemandirian Bangsa Vol 7, No 2 (2013): Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Mendukung Ketahanan Energi Nasional Vol 7, No 1 (2013): Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Argo Vol 6, No 3 (2012): Pengembangan Industri Berbasis Hasil Tambang Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri Vol 5, No 2 (2011): Penelitian Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah Vol 4, No 3 (2010): Green Industry Vol 4, No 2 (2010): Konservasi Energi Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik Vol 3, No 3 (2009): Peningkatan Nilai Tambah melalui Inovasi Kemasan Vol 3, No 2 (2009): Vol 3, No 1 (2009): Vol 2, No 3 (2008): Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 3 (2007): Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri More Issue