cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
majalahkkp@yahoo.co.id
Editorial Address
Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Jl. Sokonandi No. 9 Yogyakarta 55166
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
ISSN : 18296971     EISSN : 24604461     DOI : 10.20543
Core Subject : Engineering,
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik (Journal of Leather, Rubber, and Plastics) publishes original research focused on materials, processes, and waste management in the field of leather, rubber, and plastics.
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik" : 7 Documents clear
Pemanfaatan lemak fleshing tersulfonasi untuk peminyakan pada proses penyamakan kulit Sutyasmi, Sri
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2031.188 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v25i1.231

Abstract

The objective of this research was to produce sulfonated oil of fleshing grease and to use for fat liquoring process in leather tanning industries. Fleshing wastes were collected from Yogyakarta. The extract was obtained from fleshing waste by boiling at 100o C for 15 minute 400 – 450 g of extract contained 99.96% of fat were obtained from 5 kg of fleshing. The extract then was sulfonated to increase solubility in water and more reactive with the fiber of processed skin. The sulfonated extract was then analyzed to determine content, iodine value, acid value and saponification value. The result of analysis showed that fat/grease content 158.48. While fat content of goat skin fleshing was 30.27%, iodine value 92.30, acid value 23.74and saponification value 157.03. The quantity parameters are able to meet requirement for leather tanning. Sulfonated extract was then used for fat liquoring process of goat skin with the variation of concentration 4,5 and 6% respectively. Control was made by using 5% synthetic oil. The result of crust testing in this research showed that all of quality parameters meet the document of SNI 06-3536-1994 about goat/sheep crust leather. Key words : leather, tanning, fleshing, sulfonation greasing.  ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mendapatkan minyak limbah flesing tersulfonasi, digunakan untuk peminyakan industri penyamakan kulit. Limbah fleshing untuk peneltiian diambil dari industri penyamakan kulit Yogyakarta. Pengambilan lemak limbah fleshing dengan cara perebusan pada suhu (100o C selama 15 menit). Perebusan 5 kg limbah fleshing diperoleh ekstrak 400 – 450 g dengan kadar lemak 99,96%. Selanjutnya lemak disulfonasi agar mudah larut dalam air, dan mudah bereaksi dengan kulit. Lemak yang telah disulfonasi diuji kadar lemak/minyak, bilangan yod, bilangan asam dan bilangan penyabunan. Hasil uji lemak sulfonasi menunjukkan bahwa lemak fleshing kulit sapi mempunyai kadar lemak/minyak 40,13%, bilangan yod 88, bilangan asam 31,52 dan bilangan penyabunan 158,48. Sementara lemak/minyak 30,27%, bilangan yod 92,3, bilangan asam 33,74 dan bilangan penyabunan 157,03. Parameter mutu lemak fleshing kulit sapi maupun kulit kambing memenuhi persyaratan sebagai peminyakan dalam proses penyamakan kulit. Lemak sulfonasi yang dihasilkan untuk peminyakan penyamakan kulit krus kambing dengan variasi berturut-turut : 4,5 dan 6%. Sebagai kontrol digunakan minyak sintetis 5%. Hasil uji kulit krus kambing sesuai dengan ketentuan yang dimuat SNI: 06 – 3536 – 1994, tentang kulit krus domba/kambing. Kata kunci: kulit, penyamakan, fleshing, lemak tersulfonasi.
Pengaruh teknik dan waktu pencampuran pada pembuatan lembaran cocodust berkaret untuk bahan peredam suara Yuniari, Arum
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2515.627 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v25i1.227

Abstract

Research about cocodust rubber sheet production for sounds absorbent material was determined to improve mixing technology between cocodust and latex compound so there can be gained effective mixing technology. There are 2 methods regarding to mixing technology which were A method and B method with time variation method between 2, 3 until 4 minute respectively time. A method was cocodust with sieved by 50 mesh siefter mixed with water (ratio time between cocodust and water 1:3) and subsequently cocodust was mixed with latex compound. While B method was mixing latex compound and water (the mixture consisting of 3 part of water and 1 part of latex) and the final product was blended. The result show that A method with time variation of 2 – 3 minutes was the best effective mixing method. The result of a method can be easily implemented, having homogeny compound and good product performance, which was characterized by mass density 0,40 g/cm3, water content 7,29 – 7,57%, flexibility strength 2,87 – 4,05 kg/cm2, vertical tensile strength 1,97 – 3,12 kg/cm2, ability to be nailed 4,95 – 5,92 kg, thickness grows 7,5 – 8,28% and sound absorption coefficient at the frequency 500 Hz was 0,70. Keywords: cocodust, latex compound, sound absorbent. ABSTRAKPenelitian tentang pembuatan lembaran cocodust berkaret untuk bahan peredam suara bertujuan untuk menyempurnakan teknik pencampuran antara cocodust dengan bahan perekat (kompon lateks) agar diperoleh metode pencampuran yang efektif. Teknik pencampuran dilakukan dengan 2 metode yaitu metode A dan metode B dengan variasi waktu pencampuran berturut-turut 2, 3 dan 4 menit untuk masing-masing metode. Metode A menggunakan cocodust diameter 50 mesh dibasahi dengna air lebih dahulu (perbandingan cocodust : air adalah 1 : 3), selanjutnya cocodust dicampur dengan kompon lateks. Metode B menggunakan kompon lateks yang diencerkan dahulu dengan air (3 bagian air dan 1 bagian lateks) selanjutnya dicampur dengan cocodust lolos saring 50 mesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pencampuran A, dengan variasi waktu pencampuran 2 – 3 menit merupakan metode pencampuran yang efektif mudah dilakukan, menghasilkan campuran homogen tanpa ada penggumpalan, kenampakan produk cukup bagus dengan sifat fisika kerapatan 0,40 g/cm3, kadar air 7,29 – 7,57%, kuat lentur 2,87 – 4,05 kg/cm2, kuat tarik tegak lurus permukaan 1,97 -3,12 kg/cm2, kuat pegang sekrup 4,95 – 5,92 kg, pengembangan tebal 7,5 – 8,28% dan koefisien penyerapan suara pada frekuensi 500 Hz sebesar 0,70. Kata kunci: cocodust, kompon lateks, peredam suara.
Kajian penerapan recycle, reuse dan recovery untuk proses produksi kulit web blue pada industri penyamakan kulit Prayitno, Prayitno
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2715.965 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v25i1.232

Abstract

Leather tanning industries are industries that process skin to produce finish leather product by using many stages of process in which for every stage of process will generate a huge amount either liquid or solid waste. If waste are not to be treated properly, it will cause environmental pollution. Implementation of 3R programs i.e. recycle, reuse and recovery will give impact on minimizing of waste problem. In leather tanning industries for producing wet blue leather however, 3R programs have to be implemented in processes of desalting, washing liquor, flesh and fat, chrome liquor and chrome-tanned waste. In implementing 3 R the waste generated can be either reused, recycled or recoveried as follow salt as swelling agent preventing in pickling process; washing liquor waste as washing liquor for dirt washing; flesh and fat as raw material for producing tallow, soap, fertilizer and livestock fodder; chrome liquor waste as chrome agent for chrome tanning and chrome-tanned waste as filler for producing material building or livestock fodder as protein sources. Keywords: tanning, 3R, waste, environment  ABSTRAK Industri penyamakan kulit adalah industri yang mengolah kulit mentah menjadi kulit tersamak. Pengolahan bahan baku kulit menjadi kulit tersamak dilakukan melalui beberapa tahap proses, dan setiap tahap proses dipastikan membuang limbah dan jika tidak diolah dengan tepat dan baik dapat mencemari lingkungan. Penerapan program 3 R (Reuse, Recycle, dan Recovery) dimaksudkan untuk memakai ulang, mendaur ulang, dan memungut ulang limbah dari setiap tahap agar limbah yang terbentuk dapat dikurangi atau ditiadakan. Program 3 R pada pembuatan kulit “wet blue” dapat dilakukan pada setiap tahap yang terdiri atas penanganan bahan baku di gudang, perendaman dan pencucian, pemisahan daging, penyamakan dan penyerutan, limbah yang ditimbulkan dari tahapan proses tersebut dapat dalam bentuk garam, air cucian, daging sisa dan lemak, larutan krom dan serutan kulit tersamak. Untuk penerapan program 3 R garam dapat didaur ulang untuk mencegah pembengkakan kulit pada proses pengasaman, bekas air cucian dapat digunakan kembali untuk pencucian tahap awal, daging sisa dan lemak dapat dipungut ulang untuk pembuatan lemak, sabun, pupuk dan makanan ternak, larutan krom dapat di pungut ulang senyawa krom untuk proses penyamakan ulang, sedang serutan kulit tersamak dapat dipungut ulang untuk material bangunan atau sumber protein untuk makanan ternak. Kata kunci: penyamakan, 3 R, limbah, lingkungan
Pengaruh sumber dan konsentrasi garam (Na Cl) pada proses pengasaman (pickling) terhadap mutu kulit domba untuk sarung tangan Kasmudjiastuti, Emiliana
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2618.53 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v25i1.228

Abstract

The aim of the research was to determine the effects of source and concentration of salt (NaCl) during the pickling process on the leather quality of sheep skin for glove. The kind of salt and concentration developed during pickling process of sheep skin the purified salt, Australian salt, Wedung Demak salt, Madura salt and control salt, was utilized the various concentration was 4%, 6% and 8%, respectively. The test parameter are chemist, physical and visual test. The sheep leather was products like wet blue leather and crust leather, and then they were subsequently tested for their quality such as water content, ash content and Cr2O3 content for wet blue leather and visual test for crust leather such as condition of leather, color, tear strength and resilient. The wet blue leather was water 44,98%, dust 6,90%, and Cr2O3 3,7%, performed with SNI 06-3538-1994, Standard sheep/goat wet blue leathers. Crust of that leather was bright leather condition about soft, non deflated, flexible, color was average, the tear strength moderately was powerful, the spring was elastic, tensile strength was 156,62 kg/cm2 and elongation at break 42% these quality parameter were comply with regulation standard was SNI 06-4035-1996, Standard the glove leather from sheep/goat leather. Key words : salt (NaCl), pickling, leather quality, sheep. ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh penggunaan jenis dan konsentrasi garam pada proses pengasaman terhadap mutu kulit domba (wet blue dan kras) yang dihasilkan. Jenis garam dan konsentrasi yang digunakan dalam proses pengasaman bervariasi yaitu dengan garam Purifikasi, Australia, Wedung Demak, Madura dan Kontrol (garam di pasaran) dan konsentrasi berturut-turut 4,6 dan 8%. Parameter uji mutu kulit domba meliputi uji kimia, fisik dan organoleptis. Kulit wet blue diuji kadar air, kadar abu dan kadar Cr2O3. Kulit kras diuji secara organoleptis yang meliputi keadaan kulit, warna kulit, ketahanan sobek dan kelentingan serta uji fisis (kekuatan tarik dan kemuluran). Hasil uji menunjukkan bahwa kulit wet blue dan kulit kras yang memiliki mutu terbaik adalah menggunakan garam Wedung Demak dengan konsentrasi 8%, memberikan hasil kulit wet blue dengan kadar air 44,98%, kadar abu 6,90% dan kadar Cr2O3 3,70%,memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan dalam SNI 06-3538-1994 tentang Kulit Wet Blue Domba/Kambing. Kulit kras yang dihasilkan mempunyai kenampakan visual seperti keadaan kulit lunak, tak gembos, lemas, warna cukup rata, ketahanan sobek kuat, kelentingan elastic, dan kekuatan fisik seperti kekuatan tarik 156,62 kg/cm2, kemuluran 42% dan memenuhi persyaratan SNI 06-4035-1996 Kulit Sarung Tangan dari Kulit Domba/Kambing.Kata kunci : garam (NaCl), pengasaman, mutu kulit, domba.
Pemanfaatan karet skrap limbah vulkanisir ban untuk kompon pedal sepeda motor Nurhajati, Dwi Wahini
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2334.585 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v25i1.229

Abstract

The utilization of scrap rubber from tyre-retreading industry for footstep compound have been investigated. Pretreatment of rubber scrap with minarex B was done before it was compounded. The footstep compound was designed with various ratio of RSS/pretreated rubber scrap: 100/0; 75/25; 50/50, and 25/75 respectively. The compounds were prepared on a two-rolls mill machine. The compounds were tested for its physical properties such as tensile strength, elongation at break, abrassion resistance, hardness, density, permanent set, and aging, respectively. Test result was compared with physical properties of current commercial footstep. The physical properties of invented footstep compounds were better than current commercial footstep. The footstep compound made by using the RSS and pretreated rubber scrap in ratio of 75/25 performed the best physical properties with 146,48 kg/cm3 tensile strength; 253,36% elongation at break; 58,33 Shore A hardness, 2,91 mm3/kgm abrasion resistance, 1,23 g/cm3 density, 4,69% permanent set, and the change of physical properties after aging at temperature 70oC for 3 x 24 hours were 1,90% tensile strength, 5,02% elongation at break, and 4,04% hardness, respectively. Molding of footstep was done at 150o C, and 150 kg/cm2 for 10 minutes. Organoleptics test showed molded footstep good appearance, good homogeneity during curing, and good flowing compound respectively when it was moulded. Keyword: scrap rubber, waste rubber, tyre-retreading industry, footstep compound, RSS = ribbed smoke sheet ABSTRAKTelah dilakukan penelitian pemanfaatan karet skrap limbah vulkanisir ban untuk kompon diberi perlakuan pendahuluan yaitu dicampur dulu dengan plasticizer minarex B. Kompon untuk pedal sepeda motor dirancang dengan variasi perbandingan ribbed smoke sheet RSS/pretreated karet skrap berturut-turut 100/0; 75/25; 50/50 dan 25/75. Kompon pedal dibuat menggunakan mesin two-roll mill. Kompon pedal yang dihasilkan selanjutnya diuji sifat fisisnya meliputi tegangan putus, perpanjangan putus, ketahanan kikis, kekerasan, berat jenis, pampat tetap, perubahan setelah aging terhadap kekerasan, tegangan putus dan perpanjangan putus. Hasil uji pedal dibandingkan dengan hasil uji pedal sepeda motor komersial di pasaran. Sifat fisis kompon pedal hasil penelitian pada umumnya lebih baik daripada sifat fisis terbaik yaitu tegangan putus 146,48 kg/cm2, perpanjangan putus 523,36%, kekerasan 58,33 Shore A, ketahanan kikis 2,91 mm3/kgm, berat jenis 1,23 g/cm3, pampat tetap 4,69%, dan sifat fisis setelah aging pada suhu 70oC selama 3 x 24 jam memiliki perubahan tegangan putus 1,90%, perpanjangan putus 5,02%, dan kekerasan 4,04%. Pencetakan dilakukan pada tekanan 150 kg/cm2 suhu 150oC selama waktu 10 menit. Secara pengamatan visual pedal sepeda motor yang dihasilkan cukup baik, kematangan merata, kompon dapat mengalir dengan baik dalam cetakan. Kata Kunci : karet skrap, limbah vulkanisir ban, kompon pedal sepeda motor, RSS = ribbed smoke sheet.
Pengaruh penambahan bahan pengisi alumunium silikat dan bahan pengembang azodicarbonamide dalam pembuatan karet mikroseluler untuk sol ringan Herminiwati, Herminiwati; Lestari, Sri Brataningsih Puji
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2429.983 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v25i1.230

Abstract

The aim of the research was to investigate the effect of the added aluminium silicate filler and Azodicarbonamide (AZDM) blowing agent on production of microcellular rubber for light sales. The formula of microcellular rubber consist of ethylene vinyl acetate (EVA) 80 phr, natural rubber (SIR 3 L) 20 phr, stearic acid 0,5 phr, zink oxide 1 phr, aluminium silicate 15 phr, AZDM 1,5 phr and dicumyl peroxide 0,8 phr. The best formula phr and AZDM blowing agent of 1,5, 2 and 2,5 phr, respectively. The vulcanization process was carried out at 160 – 165o C for 20 minutes and molding on 100 kg/cm2 pressure. The results showed that the best microcelluler rubber was produced by using the formula of aluminium silicate filler of 20 phr and AZDM  blowing agent of 1,5 phr. The microcelluler rubber performed physical properties such as tensile strength 42,75 kg/cm2, elongation at break 204%, Grasselli abrasion resistance 2,79 mm3/kg.m, hardness 50,6 shore A, compression set 33,12% and specific gravity 0,34 g/cm3, while signs of cracking was not performed.  Key words: microcelluler rubber, light soles, filler ABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan alumunium silikat sebagai bahan pengisi dan Azodicarbonamide (AZDM) sebagai bahan pengembang pada pembuatan karet mikroseluler untuk sol ringan. Formula karet mikroseluler terdiri atas Etilen Vynil Asetat (EVA) 80 phr, karet alam (SIR 3 L) 20 phr, asam stearat 0,5 phr, zink oksida 1 phr, bahan pengisi alumunium silikat 15 phr, AZDM 1,5 phr dan dicumyl peroksida 0,8 phr. Formula karet mikroseluler terbaik diteliti dengan variasi penambahan aluminium silikat berturut-turut 10,15 dan 20 phr dan AZDM berturut-turut 1,5, 2 dan 2,5 phr. Vulkanisasi karet mikroseluler dilakukan pada suhu 160 – 165oC selama 20 menit dengan cara cetak tekan pada tekanan 100 kg/cm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karet mikroseluler terbaik dibuat dengan formula penggunaan aluminium silikat sebesar 20 phr dan AZDM 1,5 phr. Karet mikroseluler yang dihasilkan memiliki kuat tarik 42,75 kg/cm3, perpanjangan putus 204 %,  ketahanan kikis Grasselli 2,79 mm3/kg.m, kekerasan 50,6 shore A, pampat tetap 33,12% dan bobot jenis 0,34 g/cm3, serta tidak timbul keretakan.
The preservation of green goat skin using liquid smoke from coconut shell Wiryodiningrat, Suliestiyah
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1916.624 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v25i1.226

Abstract

The objective of the research on the presentation of green goat skin using liquid smoke was to reduce the environmental contamination caused by usage of the environmentally-unfriendly chemical in skin preservation process. Liquid smoke is the outcome of coconut shell waste containing a lot of phenol and acid compound. It is an organic material that is environment-friendly and it can inhibit the bacteria growth. The research was conducted using 18 pieces of green goat skin. Eighteen pieces of green goat skin were divided into 2 treatments. The first stage treatment used liquid smoke as the preserving material with 0,1%, 0,5%, and 1,0 % in concentrations without crystal salt and anti-bacterial material. The second stage treatment used liquid smoke with 5%, 10% and 15% in concentrations and used crystal salt without anti-bacteria material. The skins then were stretched and dried in the sun. They were observed for 1 week, 2 weeks and 1 month. The results of the skin preservation then were tested in organoleptic method, including the tests for the shedding of feather and the damage of skin owing to bacteria / louse. The skins also were tested in physical method (tensile strength & elongation at break). The result of search showed that the skins preservation for month using liquid smoke, 10% in concentration, was the most effective, Usage of liquid smoke as the substitute of anti-bacteria/fungicide would reduce a part of the environmental contamination owing to usage of the environment-unfriendly chemical in skin preservation process. Keywords: skin preservation, liquid smoke, environment-friendly ABSTRAK Penelitian pengawetan kulit kambing berbulu menggunakan asap cair tujuannya adalah mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pemakaian bahan kimia yang tidak ramah lingkungan dalam proses pengawetan kulit. Asap cair merupakan hasil dari limbah tempurung kelapa yang banyak mengandung senyawa asam dan fenol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan merupakan bahan organic yang ramah lingkungan. Penelitian dilakukan menggunakan kulit mentah kambing berbulu sebanyak 18 lembar terbagi menjadi 2 perlakuan. Perlakuan tahap pertama menggunakan asap cair sebagai bahan pengawet dengan konsentrasi 0,1%, 0,5% dan 1,0% tanpa menggunakan garam Kristal dan bahan anti bakteri. Sedangkan perlakuan tahap kedua menggunakan asap cair dengan konsentrai 5%, 10% dan 15% dan garam kristal tanpa menggunakan anti bakteri. Kulit tersebut kemudian dipentang dan dijemur di bawah sinar matahari dan diamati selama 1 minggu, 2 minggu dan 1 bulan. Hasil pengawetan kulit kemudian diuji secara organoleptis yaitu meliputi kerontokan bulu dan kerusakan kulit akibat serangan bakteri/kutu. Kulit tersebut juga dilakukan pengujian secara fisis (kekuatan tarik dan kemuluran). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawetan kulit selama 1 bulan menggunakan asap cair konsentrasi 10% adalah yang paling efektif. Dengan menggunakan asap cair sebagai pengganti bahan kimia anti bakteri / jamur maka akan dapat mengurangi sebagian pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan kimia yang tidak ramah lingkungan dalam proses pengawetan kulit. Kata kunci : pengawetan kulit, asap cair, ramah lingkungan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2009 2009


Filter By Issues
All Issue Vol 37, No 2 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 37, No 1 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 2 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 1 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 2 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 1 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 2 (2018): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 1 (2018): Majalah Kulit, Karet dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik More Issue