cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
JIKMU
ISSN : 20883552     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 69 Documents
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Makawidey Kecamatan Aertembaga Kota Bitung Tahulending, Jane M. F; Kandou, Grace. D.; Ratag, Budi
JIKMU Vol 5, No 2 (2015): Volume 5 No.2 Januari 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Rabies merupakan penyakit denganCase Fatality Rate (CFR) atau angka kematianmencapai 100%. Menurut data dari World HealthOrganization (WHO) tahun 2013, diperkirakan55.000 kematian di dunia disebabkan oleh penyakitini. Berdasarkan laporan tahunan yang dibuat olehDinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, padatahun 2012 kota Bitung menempati urutan pertamatertinggi kasus gigitan hewan penular rabies yaitusebanyak 544 kasus dengan 5 kematian. Penelitianini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yangberhubungan dengan tindakan pencegahan penyakitrabies di Kelurahan Makawidey KecamatanAertembaga Kota Bitung.  Penelitian inimenggunakan metode cross sectional study. Besarsampel yaitu semua kepala keluarga atau anggotakeluarga yang memelihara anjing di KelurahanMakawidey yang berjumlah 70 kepala keluarga.Yang menjadi variabel bebas ialah pengetahuan,sikap, peranan petugas kesehatan dan perananpetugas kesehatan hewan, sedangkan tindakanpencegahan penyakit rabies merupakan varabelterikat. Pengumpulan data melalui wawancaralangsung kepada responden dengan berkunjung kerumah responden. Hasil penelitian menunjukkanbahwa terdapat hubungan yang bermakna antarapengetahuan, sikap, peranan petugas kesehatan danperanan petugas kesehatan hewan dengan tindakanpencegahan penyakit rabies. Hasil analisismultivariat menunjukkan bahwa pengetahuanmerupakan variabel paling dominan mempengaruhitindakan pencegahan penyakit rabies.     Kata Kunci : Rabies, Pengetahuan, Sikap, PerananPetugas Kesehatan, Peranan Petugasn KesehatanHewan.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Ariani, Ni Wayan; Rattu, A. J. M.; Ratag, Budi
JIKMU Vol 5, No 2 (2015): Volume 5 No.2 Januari 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Tuberkulosis paru merupakanpenyakit kronik. Prevalensi Tb paru di SulawesiUtara menurut data Riskesdas tahun 2014 sebesar0.3 % dari jumlah penduduk, dengan kata lain, rataratatiap100.000 penduduk Indonesia terdapat 400orang yang didiagnosis kasus Tb paru. Berdasarkanlaporan tahunan yang dibuat oleh Dinas KesehatanKabupaten Bolaang Mongondow Timur, insidenkasus Tb paru pada tahun 2011 terdapat 60penderita yang didiagnosa (+) menderita Tb paru,kemudian meningkat pada tahun 2014 terdapat 102penderita yang dinyatakan secara klinis denganBTA (+) menderita Tb paru. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yangberhubungan dengan keteraturan minum obatpenderita Tb paru di Wilayah Kerja PuskesmasKecamatan Modayag Kabupaten BolaangMongondow Timur. Penelitian ini menggunakanmetode cross sectional study. Besar sampel yaitusemua penderita Tb paru yang telah didiagnosisoleh dokter berdasarkan hasil sputum BTA positifdan yang tercantum dalam data rekam medik yangada di wilayah kerja Puskesmas KecamatanModayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timuryang berjumlah 41 Orang. Yang menjadi variabelbebas ialah umur, jenis kelamin, pekerjaan,pengetahuan, sikap, serta peran petugas menelanobat (PMO), sedangkan keteraturan minum obatpenderita tuberkulosis paru merupakan variabelterikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adahubungan yang bermakna antara jenis kelamin,sikap dan pengetahuan terhadap keteraturan minumobat. Hasil analisis multivariat menunjukkanbahwa pengetahuan merupakan variabel yangpaling dominan mempengaruhi keteraturan minumobat penderita Tb paru.    Kata Kunci : Keteraturan Minum Obat,Tuberkulosis
Hubungan Antara Kondisi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Penyakit ISPA Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sario Kecamatan Sario Kota Manado Winardi, William; Umboh, Jootje M.L.; Rattu, A. Joy M.
JIKMU Vol 5, No 2 (2015): Volume 5 No.2 Januari 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit ISPA masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting untuk diperhatikan karena merupakan penyakit akut dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada balita di berbagai negara berkembang termasuk negara Indonesia yang kaya akan penduduk yang masih taraf di bawah ekonomi. Angka kejadian penyakit ISPA nasional pada tahun 2010 sebesar 758 per seribu penduduk pada usia balita dan 16 provinsi mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) ISPA dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 7,16%. Angka Case Fatality Rate (CFR) penderita penyakit ISPA pada tahun 2012 ialah sebesar 8,45% dimana angkanya mengalami peningkatan dari tahun 2011 bertambah sebanyak 1200 menjadi 8852 penderita ISPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan rumah (jenis lantai, jenis dinding, luas ventilasi, tingkat kepadatan hunian dalam rumah, status merokok, dan status hewan peliharaan di dalam rumah) dengan kejadian penyakit ISPA pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sario Kecamatan Sario Kota Manado. Sumber data primer diperoleh dari kuesioner dan sumber data sekunder dari instansi terkait. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Dari hasil didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ventilasi kamar, tingkat kepadatan hunian dalam satu rumah, status merokok, dan status hewan peliharaan di dalam rumah; dan faktor yang paling dominan berhubungan adalah status merokok di dalam rumah.   Kata Kunci : Kondisi Fisik Rumah, Kejadian Penyakit ISPA pada balita.  Abstract Acute Respiratory Tract Infections (ARTI) disease is still to be one of public health problem most important to attention because as a acute disease and can make mortality rate to children in the most of are going developed country including Indonesian that rich of public are still low economic. The most vulnerable age suffered by the respiratory disease are children under five age still low immune resistance during infancy. ISPA is one of the diseases associated with the environment in house, especially the conditions very close to the refuge of the environment in house. Environment in house is very closely interact on a day-to-day living in infants, when the environment in house where a family gathering place and shelter unhealthy because of an attack by bacterial or viral infection that can cause a variety of diseases in infants one is ARI. Research aims to analysis relationship between the house environment conditions (type of floor, type of wall, room ventilation, rate of population in one house, statue of smoked cigarette, and statue of pets wild in house) with ARTI disease incidence on children under five ages. This research using observational type with cross sectional design by descriptive and this research doing by analytical design. The research sample was got it by simple randomized sampling. Research location in the working areas of Sario Health Centre of the Sario District of Manado City, and conducted by November 2014 until January 2015 year. This research of population is all of children under five ages which on going on Sario Health Centre of the Sario District of Manado City that have had positive result by doctor was check it have ARTI disease, while the responden is parenteral from the baby of children under five ages. This sample research was done by simple randomized sampling with Lemeshow formulae to populating the biggest as amount 88 respondents. The source of primary data was obtained from questionnaires and secondary data was from Sario Health Centre of the Sario District of Manado City. The data analysis was done using Chi-Square test and multiple logistic regression test. The data analysis was done using SPSS version 17. Result showed that’s significant relationship between the statue of smoking in house, occupancy density in house, room ventilation, and statue pets wild in house with disease of ARTI on children under five ages, while the type of floor and the type of wall did not have a significant relationship with disease of ARTI on children under five ages. From this result of research can be conclude that the house environment conditions with disease incidence of ARTI (Acute Respiratory Tract Infections) on children under five ages in working areas of Sario Health Centre of the Sario District of Manado City have a significant relationship. To proposed the Health Government of Manado City could be given health education about dangerous and impact of smoked.   Keywords : The House Environment Factors, Incidence of Acute Respiratory Tract Infections on Children Under Five Ages 
Analisis Kinerja Bidan dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Ruang Kebidanan RSUD dr. H. Chasan Bosoirie Ternate, Tahun 2014 Laitupa, Ramli; Kandou, Grace. D.; Pangemanan, Jane.
JIKMU Vol 5, No 2 (2015): Volume 5 No.2 Januari 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inisiasi menyusu dini dilakukan sesaat setelahbayi lahir dalam keadaan sehat dan menangis,sesudah dipotong tali pusarnya dan dilap dengankain hangat (dengan tetap mempertahankanvernix). Bayi dibiarkan telanjang dan diletakkan didada ibu yang juga telanjang dengan posisitengkurap menghadap kearah ibu. Bayi sengajadibiarkan mencari sendiri puting susuibunya.Proses pencarian memakan waktubervariasi, sekitar 30-40 menit. Bidan sebagaiujung tombak dari pembangunan kesehatan yangberhubungan langsung dengan pelayanan kesehatanmasyarakat dapat menjadi faktor pendukung ataupendorong namun juga dapat menjadi faktorpenghambat keberhasilan program inisiasimenyusu dini. tujuan pembangunan kesehatan diIndonesia adalah tercapainyaMillenniumDevelopment Goals (MDG’s) yaitu penurunanAngka Kematian Bayi (AKB) 23/100 kelahiranhidup dan anak 32/1000 kelahiran hidup sampaiduapertiganya, serta peningkatan kesehatan ibu danmengurangi sampai tiga perempat jumlah AngkaKematian Ibu (AKI) hamil dan melahirkan(102/100.000 kelahiran hidup. Jenis penelitian yangakan digunakan adalah penelitian kualitatif,Penelitian ini yang menjadi informan adalah dipilih6 informan yaitu  Responden  yang terlibatlangsung maupun tidak langsung dalam kinerjabidan dalam    pelaksanaan IMD di  ruangkebidanan  RSUD Dr.H. Chasan  Bosoirie Ternateyaitu Direktur Rumah Sakit, Kepala RuangKebidanan, Bidan pelaksana    ( 3 informan), Ibuyang baru melahirkan ( 1 informan). HasilPenelitian ini menunjukan bahwa bidan selalumelakukan motivasi  dan membantu ibu bersalinuntuk melakukan IMD , akan tetapi pelaksanaanIMD  yang dilakukan oleh bidan di ruangankebidanan RSUD dr Chasan Bosoerie Ternate kebanyakan didapatkan tekniknya melaluimembaca dari buku serta pengalaman melihat darisesama rekan bidan oleh karena sebagian besar   3) bidan belum pernah mengikuti pelatihan khusustentang IMD  dan hanya satu yang pernahmengikuti.  Kata Kunci : IMD, Bidan
Hubungan Antara Pelayanan Kefarmasian Dengan Kepuasan Pasien Menggunakan Jasa Apotek Di Kota Manado Kansil, Merdy R.; Umboh, Jootje. M. L.; kandou, grace
JIKMU Vol 5, No 2 (2015): Volume 5 No.2 Januari 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kefarmasian telah mengalamiperubahan yang semula hanya berfokus kepadapengelolaan obat berkembang menjadi pelayanankomprehensif yang bertujuan untuk meningkatkankualitas hidup pasien. Pelayanan kefarmasianmeliputi: keramahan petugas, penampilan apotek,pelayanan informasi obat, ketersediaan obat dankecepatan pelayanan. Kepuasan pasienmenggunakan jasa apotek dapat digunakan sebagaitolak ukur untuk melihat seberapa besar kepuasanpasien atas pelayanan yang diberikan. Tujuanpenelitian ialah untuk menganalisis hubunganantara pelayanan kefarmasian dengan kepuasanpasien menggunakan jasa apotek di Kota Manado.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif,dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel96 pasien yang datang ke apotek dengan resepdokter. Analisis data menggunakan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keramahanpetugas, penampilan apotek, pelayanan informasiobat, ketersediaan obat dan kecepatan pelayananberhubungan dengan kepuasan pasienmenggunakan jasa apotek di Kota Manado   Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Kefarmasian
Analisis Hubungan Antara Promosi, Citra Merek Dan Lokasi Dengan Pemanfaatan Poliklinik Gigi dan Mulut Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon Pujirahayu, Lestari; Kandou, G. D.; Mariaty, N. W.
JIKMU Vol 5, No 2 (2015): Volume 5 No.2 Januari 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya rumah sakit didirikan untuk menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan. Tuntutan kebutuhan kesehatan masyarakat dijawab dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang mereka lakukan. Menurut teori utilization, proses pemanfaatan pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh komponen predisposing, komponen enabling dan komponen need. Salah satu tuntutan masyarakat adalah kesehatan gigi dan mulut dimana merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan pada umumnya. Banyak masyarakat kita enggan memeriksa kesehatan giginya dan memanfaatkan pelayanan poliklinik gigi, bahkan tidak sedikit pula yang takut berobat ke dokter gigi. Fenomena ini yang menjadi dasar permasalahan penelitian ini dilakukan dan bertujuan untuk menganalisis hubungan antara promosi, citra merek dan lokasi dengan pemanfaatan poliklinik gigi dan mulut Rumah sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel yang diteliti meliputi promosi, citra merek dan lokasi sebagai variabel bebas sedangkan variabel pemanfaatan poliklinik gigi dan mulut adalah variabel terikat. Jumlah sampel penelitian yang diambil sebanyak 90 orang, yaitu pasien yang datang berkunjung di poliklinik gigi dan mulut Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner yang telah melewati uji validitas dan reliabilitas. Data primer diperoleh dari responden melalui kuesioner dan data sekunder dari medical record dan register poliklinik gigi dan mulut Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon. Analisis data dengan Uji Chi-Square dan Uji regresi logistik digunakan untuk menentukan variabel yang paling dominan erat hubungannya dengan pemanfaatan poliklinik gigi dan mulut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara promosi dan dengan pemanfaatan poliklinik gigi dan mulut.   Kata Kunci : Promosi, Lokasi, Citra Merek, Pemanfaatan Poliklinik Gigi dan Mulut.
Analisis Pelaksanaan Layanan Instalasi Rehabilitasi Psikososial di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara Korobu, Laury M.G
JIKMU Vol 5, No 3 (2015): Vol 5, No 3 April 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Rehabilitasi psikososial adalah upaya pemulihan kesehatan mental dan peningkatan keterampilan hidup agar orang dengan gangguan jiwa mampu melakukan aktivitas hidup sehari-hari serta upaya proses integrasi sosial, peran sosial yang aktif dan peningkatan kualitas hidup.  Kegiatan proses rehabilitasi psikososial dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu: tahap persiapan, tahap penempatan/penyaluran dan tahap pengawasan, yang dilanjutkan dengan kegiatan sosioterapi.  Pada kenyataannya saat ini, layanan rehabilitasi psikososial di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang provinsi Sulawesi Utara belum berjalan optimal sebagaimana ketentuan semestinya, sehingga masih banyak penderita gangguan jiwa berat yang tidak memiliki keterampilan bekerja, tidak mampu bersosialisasi  dan tidak mampu mandiri apabila mereka kembali ke keluarga atau masyarakat, sehingga mereka akan tetap menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat serta menjadi beban nasional.  Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan layanan instalasi rehabilitasi psikososial melalui tahap-tahap persiapan, penempatan, pengawasan dan kegiatan sosioterapi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang provinsi Sulawesi Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan instalasi rehabilitasi psikososial di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara belum berjalan optimal.     Kata Kunci : Pelaksanaan Layanan, Rehabilitasi Psikososial.               Abstract Psychosocial rehabilitation is a mental recovery effort and increasing of life skill so that the people with the mental disorder be able to do daily living activity and the process of social integration, the active social role and increasing of life quality.  The processs activity of psychosocial rehabilitation is implemented in three phase, they are preparation phase, placement phase and controlling phase, that continued with sociotherapy activity.  In fact these days, psychosocial rehabilitation services in RSJ Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang North Sulawesi Province is not yet operating as they actually should, so there are still many people with severe mental disorder that have no working skill, not be able socialize and not be able to become independent if they go back to their relatives and society, so that they still become a burden to their relatives and society even to the country.  This research’s aims to analize the implementation services of Psychosocial Rehabilitation Instalation through the phases of preparing, placement and controlling and also social therapy activity in RSJ Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang of North Sulawesi Province. The result shows that the implementation of psychosocial rehabilitation instalation is not working optimal   Keywords : Implementation Services, Psychosocial Rehabilitation.
Hubungan Antara Suhu, Merokok Dan Konsumsi Minuman Beralkohol Dengan Terjadinya Disfungsi Ereksi Pada Sopir Angkutan Umum Di Terminal Paal Dua Kota Manado Tahun 2014 Turalaki, Grace
JIKMU Vol 5, No 3 (2015): Vol 5, No 3 April 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan berulang pada pria dalam mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual. Pada umumnya penyebab disfungsi ereksi dikelompokkan menjadi 2 faktor, yaitu faktor fisik dan faktor psikologis.  Faktor fisik meliputi gangguan atau penyakit yang berkaitan dengan gangguan hormon, pembuluh darah dan saraf gaya hidup tidak sehat efek samping obat serta akibat operasi yang potensial merusak saraf pelvis atau kavernosus. Faktor psikologis disebabkan oleh stres, depresi, kecemasan, perasaan bersalah, takut keintiman dan kebimbangan tentang jenis kelamin. Pengambilan sampel dilakukan bulan Desember 2014 – Februari 2015. Populasi dari penelitian ini adalah semua sopir angkutan umum di Terminal Paal Dua Kota Manado dengan jenis kendaraan yang mesinnya berada di bawah tempat duduk sopir dan usia kendaraan lebih dari 10 tahun. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah 60 sampel. Data primer diperoleh dari hasil formulir wawancara dan kuesioner yang diisi oleh responden sedangkan data sekunder berasal dari bahan-bahan pustaka. Data yang diperoleh diolah dengan analisis melalui tahapan editing, koding, processing dan cleaning serta analisis data univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara suhu, merokok dan konsumsi minuman beralkohol dengan terjadinya disfungsi ereksi pada sopir angkutan umum di Terminal Paal Dua Kota Manado, dimana merokok merupakan variabel yang paling dominan.     Kata Kunci : Disfungsi Ereksi, Suhu, Merokok, Konsumsi Alkohol.     Abstract Erectile dysfunction is the repeated inability in men to achieve and maintain an erection sufficient for sexual intercourse. In general, the causes of erectile dysfunction are grouped into two factors, namely physical and psychological factors. Physical factors include disorders or diseases related to hormonal disorders, blood vessels, and nerves healthy lifestyle and medication side effects from surgery, potentially damaging the pelvis or cavernous nerve. Psychological factors are caused by stress, depression, anxiety, guilt, fear of intimacy and indecision about sex. Sampling was conducted in December 2014 - February 2015. The population of this research is all public transport drivers in Terminal Paal Dua Manado with the type of vehicle whose engine is under the driver's seat and the age of the vehicle more than 10 years. Sampling using consecutive sampling technique with a number of 60 samples. Primary data obtained from interviews and questionnaire forms were filled out by the respondents and secondary data derived from the materials library. The data obtained were processed by analysis through the stages of editing, coding, processing and cleaning as well as data analysis of univariate, bivariate and multivariate analyzes. Results of this study shows that there is a significant relationship between temperature, smoking and consumption of alcoholic beverages by the occurrence of erectile dysfunction in public transport drivers in Terminal Paal Dua Manado City, where smoking is the most dominant variable.   Keywords : Erectile Dysfunction, Temperature, Smoking, Consumption Of Alcoholic.
Efektivitas Budaya Bakera Sebagai Media Pengetahuan Ibu Nifas Tentang ASI Eksklusif di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara Sampouw, Nancy Lidya
JIKMU Vol 5, No 3 (2015): Vol 5, No 3 April 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan untuk bayi yang tidak dapat diganti dengan makanan dan minuman yang lain. World Health Organization (WHO) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) merekomendasikan standar emas pemberian makanan pada bayi yaitu menyusui secara eksklusif sejak bayi lahir sampai dengan usia enam bulan. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kota Bitung tahun 2013 masih dibawah target nasional 80%. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif yaitu program edukasi dan promosi kesehatan yang belum maksimal dilakukan. Teroboson yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat yaitu memanfaatkan tradisi atau budaya lokal sebagai kegiatan edukasi dan promosi kesehatan. Di Provinsi Sulawesi Utara dikenal dengan istilah bakera yaitu mandi uap dengan berbagai tanaman herbal atau obat-obatan yang dilakukan ibu setelah melahirkan atau ibu di masa nifas. Tujuan dari penelitian ini yaitu diketahuinya efektivitas budaya bakera sebagai media pengetahuan ibu nifas tentang ASI eksklusif.  Penelitian menggunakan metode quasi experiment dengan bentuk rancangan non randomized control group pre-test post-test design. Data dianalisis secara analitik dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian yang didapat secara umum menunjukkan bahwa budaya bakera sangat efektif sebagai media pengetahuan ibu nifas tentang ASI eksklusif di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, dan secara khusus yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan awal dan pengetahuan akhir pada kelompok eksperimen yang diberi intervensi bakera. Kata Kunci : Budaya Bakera, Media, Pengetahuan, Ibu Nifas, ASI Eksklusif.     Abstract Breast milk (breastfeeding) is a food for infants that cannot be replaced by other food and drink. World Health Organization (WHO) and United Nations Children's Fund (UNICEF) recommend the gold standard of infant feeding that exclusive breastfeeding from birth until the age of 6 months. Scope of exclusive breastfeeding in Bitung City in 2013 was still below the national target of 80%. One of the factors affect the low coverage of exclusive breastfeeding are educational programs and health promotion do not maximized. The breakthrough that can be done to increase knowledge of mothers about exclusive breastfeeding to develop health efforts rooted in the communities using local or cultural traditions as education and health promotion activities. In North Sulawesi Province known with the term bakera or steam bath with various plants herbs or drugs conducted mother after childbirth or mother in the puerperium. The purpose of this study is known a effectiveness bakera culture as the media knowledge of puerperal mother about exclusive breastfeeding. The research uses a method of quasi experiment with forms design non randomized control group pre-test post-test design. Data were analyzed analytically by using the t-test. The results obtained generally showed that bakera culture is very effective as a media knowledge of puerpural mother about exclusive breastfeeding in Bitung City North Sulawesi Province, and in particular there are significant differences between the earlier knowledge and final knowledge in the experimental group were given bakera intervention. Keywords : Bakera Culture, Media, Knowledge, Puerperal Mother, Exclusive Breastfeeding.
Hubungan Personal Higiene dan Fasilitas Sanitasi dengan Kontaminasi Escherichia Coli Pada Makanan di Rumah Makan Padang Kota Manado Dan Kota Bitung Yunus, Salma P.
JIKMU Vol 5, No 3 (2015): Vol 5, No 3 April 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Higiene dan sanitasi merupakan hal yang penting dalam menentukan kualitas makanan dimana Escherichia coli sebagai salah satu indikator terjadinya pencemaran makanan yang dapat menyebabkan penyakit akibat makanan (food borne diseases). Tujuan penelitian adalahUntuk menganalisis hubungan personal hygiene penjamah makanan, sanitasi tempat pengolahan makanan, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, dan penyimpanan makanan dengan kontaminasi E. Coli pada makanan di rumah makan padang yang ada di Kota Manado dan Kota Bitung. Rancangan penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Sampel makanan dalam penelitian ini berjumlah 31 sampel makanan yang diambil secara purposive sampling. Cara penelitian dengan cara wawancara menggunakan kuesionar dan observasi dengan menggunakan check list, kemudian dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan uji statistik regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat variabel yang ada hubungan dengan kontaminasi Escherichia coli yaitu personal higiene penjamah makanan, tempat pengolahan makanan, pengelolaan sampah, penyimpanan makanan sedangkan variabel penyediaan air tidak memenuhi syarat. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kontaminasi Escherichia coli adalah personal higiene penjamah makanan.   Kata Kunci : Personal Higiene, Fasilitas Sanitasi, Escherichia Coli.     Abstract Higiene and of sanitasi represent important matter in determining the quality of food where Escherichia coli as one of indicator the happening of contamination of food able to cause disease effect of food. Target of research of is for analyse relation personal  hygiene of food handler;s, place sanitation processing of food, ready of clean water, management of garbage, and is depository of food with contamination E. Coli food at home eat field exist in Town of Manado and Town of Bitung. His Research device have the character of analytic with approach by cross sectional. Food Sampel in this research amount to 31 taken food sampel by purposive sampling. Way of research by interview use observation and kuesionar by using list check, is later;then analysed by univariat, and bivariate of multivariat with statistical test of logistics regresi. Results of this study sows that four existing variable of relation  with Escherichia coli contamination that is personal higiene of food handler’s, place processing of food, management of garbage, depository of food while ready variable of ineligible water. And most dominant variable have an effect on to Escherichia coli contaminationis personal higiene of food handler’s.   Keywords : Personal Hygiene, Sanitation Facilities, Escherichia Coli.