cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH)
ISSN : 19795521     EISSN : 24433527     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2008)" : 8 Documents clear
DIALEKTIKA HUBUNGAN HUKUM DAN KEKUASAAN Tony Hanoraga
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.045 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i1.684

Abstract

Hukum dan kekuasaan mempunyai hubungan yang sangat erat, hubungan itu dapat di gambarkan seperti satu mata uang dengan dua sisi. Hubungan simbolik hukum dan kekuasaan melahirkan hubungan fungsional di antara keduanya.  Kekuasaan menpunyai fungsi sebagai alat untuk membentuk hukum, menegakan hukum, dan melaksanakan hukum. Sedangkan fungsi hukum terhadap kekuasaan meliputi alat untuk melegalisasi atau menjustifikasi kekuasaan, alat untuk mengatur dan mengontrol kekuasaan, dan juga alat untuk mengawasi dan mewadahi pertanggungjawaban kekuasaan.
ESP AS AN APPROACH OF ENGLISH LANGUAGE TEACHING IN ITS Endang Susilowati
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.745 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i1.680

Abstract

According to National Curriculum Preparation Guideline 2004 – 2009, teaching English in ITS is classified into General Studies ( MKU ) and distributed into “ Personality Development – Related subject “ ( MPK – Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian ). However, English as subject has been redundantly placed within the ITS curriculum. While under the curriculum preparation guideline the subject falls into the category of Personality – Development related  subjects, the course content involves a significant degree of skills that are required by the students during learning process at ITS. The teaching of English at ITS should therefore be designed to meet the demands for personality development, as well as  knowledge and skills improvement. In the attempt of meeting these demands, the English teaching staff have agreed to adopt the ESP approach.The popular principle of English for Specific Purposes ( ESP ) is “ Tell me what you need English for and I will tell you the English that you need”. This principle suggests that ESP is an approach to language teaching which is oriented to fulfil learners’needs. So teaching English at the tertiary level for non English Department such as in ITS is still mostly concentrated on the need for the capability of reading relevant text books. The teaching of English is focused on the reading skill specialized in relevant text books  which will  reinforce the mastery of basic vocabulary and grammar because mastering reading skill is determined mostly by those two elements. However, this shift to gives other study skills such as note taking, group discussion, presentation and academic writing.
STUDI KEMASYARAKATAN PENANGANAN KORBAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI JEMBER 2006 Soedarso Soedarso
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.146 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i1.679

Abstract

This article is the report of the research result. The research aims to know how strategy of adaptation  was carried out by the victim of disaster of  torrent and landslide in Jember, early January 2006. The research methodology  used are observation and non-structured interview under researcher guidance. The data taken in July 2007 where the disaster takes place, that is in Subdistrict Panti, Jember.A period of emergency, safe disaster victims live in the evacuation tents during 6 month, before they are evacuated in the aid house which have been built by local government. Housing is built under hilly area in which another disaster can emerge, therefore, it requires further attention.  A period of recovery still continues until now. The victims have not been able to forget yet about what happens to them. They are still trauma of losing anything, and importantly of feeling scare. They remain expect  attention and assistance from the government and related parties. 
PERILAKU PRODUSEN INDUSTRI KECIL DAN RUMAH TANGGA DI KALANGAN MASYARAKAT HOME INDUSTRI SONGKOK DI KECAMATAN GRESIK Muchammad Nurif
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1850.91 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i1.681

Abstract

Industri songkok tersebar hampir diseluruh wilayah kecamatan Gresik, bahkan sekarang mulai merambah di wilayah-wilayah lain, seperti kecamatan Bunga, Manyar, dan  Sedayu. Songkok merupakan salah satu busana tradisional yang sampai saat ini tetap dibutuhkan oleh masyarakat. Awalnya, songkok hanya dipakai oleh masyarakat Gresik sebagai busana tradisional, namun kenyataan bahwa ternyata songkok dipakai sebagai busana tradisional di tempat-tempat  lain seperti; madura, betawi dan sebagainya, bahkan dipakai sebagai busana nasional.Dari hasil survei di lapangan, di daerah home industri songkok di kecamatan Gresik, maka dibutuhkan langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi mereka, sebagai berikut:   (1) Survei pemasaran, penelitian komoditi, merancang profil industri songkok kecil dan rumah tangga, mendaftar secara sistematis permasalahan yang  mereka hadapi; (2) Pembentukan pusat industri kecil dan rumah tangga songkok; (3) Membentuk pusat pelayanan teknis untuk membantu permasalahan teknis industri songkok dalam menciptakan desain serta penyediaan bahan baku; (4) Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi para wirausahawan dan pengrajin songkok. Pelatihan yang diberikan meliputi: managemen, pemasaran dan koperasi; (5) Promosi dan pemasaran hasil industri songkok kecil dan rumah tangga.Industri songkok kecil dan rumah tangga, banyak yang gulung tikar disebabkan oleh karena kalah bersaing dengan industri songkok besar. Industri songkok besar ini mampu menghasilkan produk-produk songkok yang bermutu, sehingga praktis mereka yang menguasai pasaran songkok. Dengan kata lain, adanya praktek monopoli yang menjadi penghambat perkembangan industri songkok kecil dan rumah tangga.
ICT IN EDUCATION: ITS BENEFITS, DIFFICULTIES, AND ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT ISSUES Adi Suryani
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.077 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i1.677

Abstract

This essay describes some benefits of implementing ICT in classroom, especially within the area of collaborative and self-managed learning. However, implementing ICT in classroom is not an easy and simple matter. There are many issues which should be addressed. Those issues range from the school culture, teachers barriers, finance, leadership, curriculum, and ethical issues. Those problems are experienced by both developed and developing countries. This also refutes a widespread assumption that developing countries experience more barriers for implementing ICT than developed countries.  
CONSTRUCTIVIST THEORY AND A TEACHING AND LEARNING CYCLE IN ENGLISH Ratna Rintaningrum
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.865 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i1.682

Abstract

Today the philosophy of constructivism has been spread through the world; and it seems that this philosophy has become the most popular in education. This might be because the concepts of this philosophy have been supported by the advance of digital technology which offers large variety of activities, in which the activities involve those required by constructivism.
PERILAKU DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DENGAN SISTEM SANITASI TERPUSAT DI KECAMATAN GUBENG SURABAYA Sukriyah Kustanti
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.415 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i1.678

Abstract

        Pertambahan jumlah penduduk berpengaruh pada peningkatan  jumlah limbah domestik yang dihasilkan,  sehingga membawa dampak terjadinya pencemaran lingkungan alam. Salah satu wadah penampung limbah domestik adalah saluran-saluran drainase. Seringkali pula berfungsi sebagai tempat buangan limbah dari kegiatan dapur dan kamar mandi beserta  tinjanya.  Saluran Kalidami adalah salah satu saluran hulu yang berasal dari 3 buah anak saluran yakni saluran Pucang Anom Timur, Saluran Pucang Adi, dan Saluran Kertajaya, yang semuanya itu bermuara di Saluran Kalidami. Kualitas Saluran Kalidami terkait dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor : 02 tahun 2004, tentang Pengolahan Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air sebagai badan air dengan klasifikasi kelas III. Salah satu poko permasalahan dalam melihat pengelolaan saluran-saluran tersebut adalah  peran serta masyarakat, yang  dalam hal ini merupakan kajian dalam penelitian ini.         Peran serta masyarakat terkait dengan bagaimana sikap dan perilaku masyarakat tersebut terhadap obyeknya. Studi kasus dalam penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana peran serta masyarakat di sepanjang anak Saluran Kalidami terhadap pengelolaan limbah cair domestik di sepanjang saluran drainase tersebut. Tujuan penelitian  untuk melihat peran serta masyarakat di sepanjang saluran tersebut. Penelitian bersifat deskriptif, dengan teknik penarikan sampling random /acak terhadap sampel penelitian. Metode pengumpulan data  adalah observasi dan survei lapangan, serta wawancara terbuka maupun wawancara dengan  kuesioner.  Hasil Penelitian menunjukkan tinkat pemahaman responden positif, demikian pula untuk sikap masyarakatnya. Namun tidak berhubungan dan berkontribusi terhadap perilaku dan peranserta masyarakat. Sehingga disimpulkan bahwa aspek ekonomi tidak berkaitan dengan faktor  peranserta masyarakat, namun lebih  pada aspek nilai budaya masyarakat.
HASAN HANAFI DAN MOHAMMAD ARKOUN: KRITIK METODOLOGI ATAS ORIENTALISME Moh Saifulloh
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.045 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i1.683

Abstract

Hasan Hanafi dan Muhammad Arkoun adalah dua diantara sekian banyak tokoh atau pemikir kontemporer, yang aktif memberikan perhatian pada problematika modernitas. Salah satu diantaranya adalah respon mereka terhadap masalah orietalisme. Mereka banyak memberikan tanggapan yang bersifat idiologis yang selanjutnya mengkritisinya dengan argumen-argumen ilmiah.Hasan Hanafi dengan Oksidentalismenya bermaksud mengkritisi agar posisi Timur sebagai obyek kajian dan posisi Barat yang menjadi subyek kajian bisa berubah bentuk relasinya. Dengan Oksidentalisme ini Hanafi ingin mendobrak dan mengakhiri mitos Barat sebagai representasi dan pemegang supremasi dunia.         Sedangkan Muhammad Arkoun dengan metode dekonstruksi dan hermeneutiknya bermaksud mengkritik para orientalis yang terjebak dengan pendekatan filologis dan historisisme, juga para pemikir muslim ortodok yang hanya terbatas dengan kajian  klasik.

Page 1 of 1 | Total Record : 8