cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH)
ISSN : 19795521     EISSN : 24433527     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2009)" : 6 Documents clear
PENETAPAN PERDA KAWASAN LINDUNG SEBAGAI SALAH SATU TINDAKAN PREVENTIF UNTUK MENCEGAH BANJIR Tony Hanoraga
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.856 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v2i2.661

Abstract

Masalah banjir adalah masalah yang menyangkut lingkungan hidup. Terjadinya masalah lingkungan merupakan akumulasi dari berbagai faktor penyebab yang sangat luas dan komplek. Berbagai faktor penyebab tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu faktor penyebab yang bersifat alamiah (yang menyangkut kondisi serta peristiwa alam), dan adanya pengaruh/campur tangan manusia yang bermukim dan melakukan berbagai kegiatan di daerah aliran sungai (DAS) baik di bagian hulu, tengah maupun di hilir. Pengendalian banjir dapat dikategorikan berdasarkan kriteria-kriteria yang terdiri dari pendangkalan sungai, pengelolaan DAS, aliran permukaan, daerah resapan, perilaku masyarakat dan reklamasi pantai sedangkan alternatif pemecahannya berdasarkan perencanaan tata ruang, reboisasi dan teknologi pengendalian.  Berdasarkan alternatif perencanaan tata ruang, reboisasi dan teknologi pengendalian menunjukkan  bahwa   perencanaan   tata  ruang  mempunyai  prioritas  yang  paling  baik sebesar 55,0 % dilanjutkan reboisasi sebesar 29,3 % dan yang terakhir adalah teknologi pengendalian sebesar 15,8 %.  Dalam perencanaan tata ruang yang terpenting penetapan kawasan lindung.Kawasan Lindung adalah Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan.  Penetapan kawasan lindung bertujuan untuk mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup guna menjamin terselenggaranya perlindungan sistem penyangga kehidupan dan keselamatan kehidupan yang berkesinambungan.Kawasan lindung meliputi: a. kawasan yang memberkan perlindungan kawasan bawahannya, b. kawasan perlindungan setampat, c. kawasan suaka alam dan cagar budaya, d. kawasan rawan bencana alam.Setelah Draft Perda disyahkan  menjadi Perda, hal yang tidak kalah penting adalah sosialisasi dan penegakan hukum PERDA itu sendiri.  Sosialisasi PERDA akan berdampak pada kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan  PERDA tersebut, sehingga perbuatan masyarakat akan sesuai dengan harapan (sesuai dengan PERDA). Penegakan hukum amat tergantung dari aparat penegak hukum itu sendiri dan kesadaran masyarakat.  Apabila aparat penegak hukumnya disiplin dan penuh dedikasi maka kemungkinan KKN amat kecil dan PERDA akan terasa efektif, sehingga  banjir dapat dicegah.
LOCUS OF CONTROL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIFAT JIWA WIRAUSAHA PADA MAHASISWA ITS Sri Mulyono
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.205 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v2i2.657

Abstract

Karya McClelland tentang motif berprestasi (N-Ach) sebagai suatu sifat wirausaha pokok telah mendorong berbagai bidang penelitian kewirausahaan. Selain motivasi berprestasi, karakteristik psikologis lain dari wirausahawan adalah Internal Locus of Control.Locus of Control adalah ciri pribadi yang sifatnya “ tergantung pada kekuatan dari dalam diri, dan karenanya bersifat menentukan nasib diri sendiri, berkeinginan kuat untuk independen dan otonom “.Tujuan penelitian ini untuk menguji dua sifat tersebut yaitu dengan mencari hubungan antara motivasi berprestasi dengan Locus of Control sebagai jiwa wirausaha. Selain itu ingin diketahui bagaimana profil awal pribadi sifat jiwa wirausaha yang dimiliki oleh mahasiswa ITS. Hasil penelitian menunjukkan angka korelasi (r) angka .3741 dan dinyatakan signifikan dalam taraf signifikansi .01.Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang positif antara Locus of Control dan Motivasi Berprestasi dari mahasiswa ITS adalah diterima. Sedangkan profil keberadaan sifat jiwa wirausaha pada mahasiswa ITS adalah tergolong masih rendah dan cukup yaitu 39,2% mempunyai sifat jiwa wirausaha yang rendah dan 57,2% mempunyai sifat kewirausahaan yang cukup saja, dan hanya ada 3,6% saja yang tergolong mempunyai sifat jiwa kewirausahaan yang tergolong tinggi dan belum ada yang tergolong mempunyai sifat kewirausahaan yang sangat tinggi.Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa memang ada hubungan antara Locus of Control dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa ITS, dan sifat jiwa kewirausahaan mahasiswa ITS masih tergolong kurang dan hanya cukup saja, maka dalam rangka menumbuhkan mentalitas kewirausahaan untuk menciptakan kerja sendiri maka perlu diciptakan iklim yang lebih mendukung untuk tercapainya tujuan perkuliahan kewirausahaan di ITS. 
HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA STRATEGI MANUFAKTUR DAN BUDAYA ORGANISASI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR Nurif, muchammad
Jurnal Sosial Humaniora Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.899 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v2i2.656

Abstract

Dalam penelitian ini strategi manufaktur didefinisikan sebagai suatu strategi yang digunakan untuk mengkoordinasikan pengambilan keputusan manufaktur, termasuk pemilihan teknologi, pemasok, perencanaan produksi dan sistem pengendalian, tenaga kerja serta penerapan kualitas. Secara mendasar, penelitian ini memfokuskan pada proses (process based), yang mana telah diabaikan pada sejumlah penelitian strategi manufaktur terdahulu. Berdasarkan hasil analisa yang telah dikemukakan diatas, maka koefisien korelasi kanonikal secara keseluruhan yang diperoleh dari hasil uji hipotesa hubungan antara strategi manufaktur dan budaya organisasional pada perusahaan manufaktur di Indonesia, menunjukkan adanya hubungan. Strategi manufaktur dan budaya organisasional ternyata menunjukkan suatu hubungan yang signifikan. Temuan ini mirip dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bates et al. (1995), namun secara lebih rinci, bukti empiris dari penelitian ini menunjukkan kurangnya penggunaan kelompok kecil pemecah masalah yang terdapat dalam perusahaan manufaktur untuk mengantisipasi sejumlah masalah yang timbul dalam operasional perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil fungsi korelasi kanonikalnya yang relatif rendah (r = 0,28). Indikasi ini menunjukkan bahwa pada dasarnya perusahaan manufaktur di Indonesia kurang memanfaatkan adanya kelompok kecil yang ditugaskan khusus hanya untuk memecahkan masalah. Di lain hal, perusahaan manufaktur menunjukkan tingkat signifikansi yang cukup tinggi dalam memanfaatkan kelompok atau tim kerja dalam pabrik, untuk melakukan aktivitas-aktivitas operasional. Hasil analisa korelasi kanonikal ini ditunjukkan oleh nilai r yang cukup tinggi pada sub-variabel supervisor sebagai tim leader dan penghargaan untuk kinerja kelompok (r = 0,64 dan r = 0,58). Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur cenderung untuk memiliki budaya yang berorientasi pada kelompok (clan oriented)
JATI DIRI BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI TEKNOLOGI INFORMASI Marsudi Marsudi
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.551 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v2i2.658

Abstract

Jati diri bahasa, selain dipengaruhi kemasifan penggunaanya, juga didukung oleh kemampuan bahasa dalam mengungkapkan fenomena baru yang berkembang. Bahasa secara filosofis adalah pengungkapan manusia atas realitas melalui simbol-simbol. Berarti, eksistensi  bahasa Indonesia sangat tergantung pada tingkat keberhasilan mengembangkan bahasa, misalnya menciptakan kosa kata dan istilah-istilah baru, baik penyerapan kosa kata bahasa daerah maupun asing semakin digiatkan. Bahasa Indonesia harus mampu menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengingat saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era global, terutama teknologi informasi sangat cepat. Suatu upaya yang sangat logis apabila bahasa Indonesia diberdayakan guna memenuhi kebutuhan alat komunikasi dalam arus globalisasi dengan melakukan pengembangan bahasa Indonesia di bidang apapun. Penyerapan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia merupakan keadaan yang tak dapat dielakkan di era global. Namun, satu hal yang perlu dicatat, jangan sampai situasi ini mengakibatkan alienasi keberadaan bahasa Indonesia. Sebagai langkah alternatif, menurut penulis sudah saatnya membangkitkan sikap rasa bangga pemilik dan pemakai bahasa Indoesia. Rasa bangga ini sebagai salah satu wujud sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia selain terjadi penguatan persatuan nasional, jati diri bangsa Indonesia akan terwujud dan pada akhirnya bahasa Indonesia bisa eksis di era globalisasi teknologi informasi. 
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE-SQUARE DI KELAS TPB-ITS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA INGGRIS MAHASISWA Endang Susilowati; Arfan Fahmi
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.382 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v2i2.659

Abstract

Tujuan pembelajaran Bahasa Inggris di ITS menurut Kurikulum Tahun 2010 – 2014 adalah mahasiswa diakhir proses pembelajaran dapat membaca, memahami, meringkas, dan mempresentasikan teks berbahasa Inggris, serta menyimak dan memahami materi  berbahasa Inggris tentang sain dan teknologi.  Pada pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris di ITS yang secara administrasi diselenggarakan oleh TPB ( Tahun Persiapan Bersama ), ada beberapa kendala sering dijumpai, seperti ukuran kelas yang relatif besar dengan 40 sampai 60 mahasiswa, dan kemampuan membaca mahasiswa yang relatif heterogen. Agar supaya kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris menjadi efektif untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dalam memahami wacana tulis berbahasa Inggris mahasiswa maka metoda yang tepat untuk tindakan kelas di TPB adalah metode pembelajaran think-pair-share-square. Metode pembelajaran tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip kerjasama (cooperative learning), yaitu metode pembelajaran yang diterapkan pada kelas yang mempunyai perbedaan kemampuan pada individu-individu anggotanya dengan membentuk kelompok-kelompok kecil sehingga memungkinkan terjadinya kerjasama dan saling membantu antar anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas pembelajaran yang diberikan (Jacob, 1999:3). Prinsip kerjasama (cooperative learning) menitikberatkan pada  interaksi pembelajar dan antara pembelajar dan pengajar.
ASESMEN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Siti Zahrok
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.903 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v2i2.660

Abstract

Asesmen autentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks dunia “nyata” yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan. Dengan kata lain, asesmen autentik memonitor dan mengukur kemampuan siswa dalam bermacam-macam kemungkinan pemecahan masalah yang dihadapi dalam situasi atau konteks dunia nyata.Asesmen autentik meliputi asesmen kinerja (Performance Assessment), asesmen portofolio (Portfolio Assesment), dan asesmen diri siswa (Student Self Assessment). Asesmen kinerja dikembangkan untuk menilai kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilannya pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu. Asesmen  portofolio merupakan salah satu cara penilaian terhadap  kinerja dan hasil kerja, sehingga segala aktivitas yang dilakukan bisa dihargai dengan nilai. Asesmen diri siswa dapat meningkatkan keterlibatan siswa langsung dalam pembelajaran dan mengintegrasikan kemampuan kognitif dengan motivasi dan sikap terhadap pembelajaran.

Page 1 of 1 | Total Record : 6