cover
Contact Name
Teguh Triyono
Contact Email
teknik@unwiku.ac.id
Phone
+6281804888643
Journal Mail Official
teknik@unwiku.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Beji KarangsalamPurwokerto 53152, Banyumas, Jawa Tengah
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Teodolita: Media Komunikasi Ilmiah di Bidang teknik
ISSN : 14111586     EISSN : 27226204     DOI : -
Teodolita adalah jurnal imiah Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto yang merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian, studi literatur maupun karya ilmiah terkait. Jurnal Teodolita terbit 2 kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Memuat materi yang membahas tentang ilmu-ilmu teknik seperti sipil, arsitektur, elektro dan informatika. Pembahasan yang diberikan diharapkan dapat menambah wawasan bagi siapa saja yang membacanya. Kontribusi makalah dari berbagai pihak baik di dalam lingkungan kampus maupun di luar lingkungan kampus sangat redaksi harapkan agar dapat memberikan pengetahuan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2 (2016)" : 5 Documents clear
Peningkatan Kelas Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap Ditinjau dari Kebutuhan Landas Pacu Dwi Sri Wiyanti
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.179 KB) | DOI: 10.53810/jt.v17i2.274

Abstract

ABSTRACTThe increasing number of passengers and aircraft movements annually in Cilacap Wulung Tunggul service indicates the need to increase the airport's class interests udarasehingga transportation development can serve larger aircraft in service Wulung Tunggul Cilacap. The length of airport runways Tunggul Wulung existing Cilacap is 1,400 m with a width of 30 m. Runway length evaluated using calculation methods ARFL for existing aircraft and aircraft plans.Seeing the results of the calculation method is ARFL using existing air aircraft with Cessna Grand Caravan C208B, Piaggio P180 Avanti and Short Brother SD 360 is still unsafe to land at the airport Tunggul Wulung Cilacap needs the longest runway of 1300 m.Calculation of the runway for a flight plan using Boeing 737-300 ARFL method requires long airport runway over 2000 m. So to Cilacap Wulung Tunggul service can serve the entire flight plans, airport runway length to be extended by 600 m.Keywords: Runway, Existing Aircraft, Aircraft PlansABSTRAKMeningkatnya jumlah penumpang dan pergerakan pesawat terbang setiap tahunnya di Bandara Tunggul Wulung Cilacap mengindikasikan perlunya peningkatan kelas bandara untuk kepentingan perkembangan transportasi udarasehingga dapat melayani pesawat yang lebih besar di Bandara Tunggul Wulung Cilacap. Panjang landasan pacu Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap existing adalah 1.400 m dengan lebar 30 m. Panjang Runway di evaluasi dengan menggunakan perhitungan metode ARFL untuk pesawat existing dan pesawat rencana.Melihat hasil perhitungan dengan metode ARFL menggunakan pesawat existing yaitu pesawat terbang dengan jenis Cessna Grand Caravan C208B, Piaggio P180 Avanti dan Short Brother SD 360 masih aman untuk mendarat di Bandara Tunggul Wulung Cilacap dengan kebutuhan runway terpanjang sebesar 1300 m.Perhitungan kebutuhan runway untuk pesawat rencana jenis Boeing 737-300 menggunakan metode ARFL membutuhkan panjang runway bandara sepanjang 2000 m. Maka agar Bandara Tunggul Wulung Cilacap dapat melayani seluruh pesawat rencana, panjang runway bandara harus diperpanjang sebesar 600 m.Kata Kunci : Runway, Pesawat Existing, Pesawat Rencana
Fitur Standby Sebagai Sumber Pemborosan Energi Listrik Dody Wahjudi; Sugeng Santoso
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.797 KB) | DOI: 10.53810/jt.v17i2.275

Abstract

Program penghematan listrik tidak ditujukan untuk mengurangi kenyamanan kita melainkan lebih untuk merubah perilaku buruk (boros) menjadi lebih bijaksana dalam mengoperasikan peralatan listrik secara keseluruhan. Antara lain dengan cara mengatur setelan, lama kerja, jumlah peralatan, dan mengatur kombinasi peralatan yang dioperasikan sehingga sistem peralatan listrik bekerja dengan efektif dan efisien.Fitur standby sedapat mungkin dihindarkan pemakaiannya. Sudah terbukti dalam hitungan betapa besar sumber energi yang terbuang sia-sia hanya untuk menghidupi fitur ini. Bila dimungkinkan, segala macam peralatan listrik ditiadakan mode standby-nya. Hanya pihak pemerintah pusat yang mempunyai kewenangan mengatur barang-barang yang dipasarkan di Indonesia tidak ada mode standby. Keseriusan pemerintah amat kita harapkan meniadakan mode standby.Keyword : penghematan listrik, prosedur, fitur standby
Pusat Batik Banyumasan Dengan Pendekatan Kearifan Lokal Di Purwokerto Atiyah Barkah; Aqmarina Safitri
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v17i2.276

Abstract

Batik menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan dan dibudidayakan. Batik sudah diakui oleh masyarakat Internasional (UNESCO) ditetapkan sebagai ‘Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity)’. Purwokerto merupakan penghasil batik khas Banyumasan yang memiliki potensi wisata batik yang menyebar membuat wisatawan kurang efisien waktu dalam menjangkau titik-titik lokasi industri batik tersebut. Permasalahan yang muncul pada perancangan Pusat Batik Banyumasan di Purwokerto adalah bagaimana upaya untuk merencanakan dan merancang Pusat Batik Banyumasan yang mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan wisata batik yang efisien bagi wisatawan. Tujuannya adalah untuk memenuhi wadah kegiatan yang berhubungan dengan informasi dan promosi, penjualan, serta produksi dan penjualan Batik Banyumasan dengan pendekatan Kearifan Lokal. Desain arsitektur yang sesuai dengan perencanaan pusat batik ini menggunakan metode pendekatan aspek Kearifan Lokal karena mempertimbangkan aspek kearifan lokal yang masih ada di lingkungan setempat. Konsep pusat batik ini akan menerapkan konsep Kearifan Lokal terhadap bangunan yang mencakup konsep zona ruang, orientasi bangunan, bentuk dan tampilan bangunan, serta struktur bangunan yang erat kaitannya dengan unsur Kearifan Lokal.Kata Kunci:Batik, Batik Banyumasan, Pusat Batik, Purwokerto, Kearifan Lokal.
Fiber Polypropylene Dalam Campuran Beton dan Mortar Semen F.Eddy Poerwodihardjo; Dwi Istiningsih
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v17i2.277

Abstract

The use of fiber Polypropylene in Mixed Concrete and Cement Mortar for buildings has been widely recommended, to improve the performance of tensile strength and flexural strength of concrete and cement mortar so as to increase the strength of the structure against earthquake forces.Polypropylene fibers are available in two forms namely monofilament (spinning) and fiber movies. Properties of polypropylene fibers has a regular arrangement of atoms in the molecule polymer with a high crystallisation called Isotactic Polypropylene, with a melting point of 165 0C, is Hidrophobic / not-wet cement paste and do not absorb water. Mixing of fibers in fresh concrete and mortar mixing cement made at the time before the mixing process ends. Mixer fibers will scatter evenly on the concrete / cement mortar so that the process of casting / molding and compaction to the structural elements can be done easily, either structural elements thick and thin structure elements. This is evident from the results Slump test or V-B test on Fas 0.5 by 5-10 cm. The nature of hard concrete and cement mortar mixed with polypropylene fibers have good strong belt, the number of cracked slightly and lower heat of hydration. From the results of various tests increased tensile strength and flexural strength and resistance to impact crushed concrete also increased, better fire resistance to concrete and cement mortar has a level of durability / high durability. From the results of the stress and strain curves show, at a maximum voltage of 20 MN / m2 occur fairly large strain after cracking but the stress declined sharply not so strong polypropylene fiber concrete buttress structural loads that occur. Keywords: fiber-reinforced concrete, tensile strength, durable. ABSTRAKPenggunaan fiber Polypropylene dalam Campuran Beton dan Mortar Semen untuk bangunan gedung sudah banyak direkomendasikan, untuk meningkatkan kinerja kuat tarik ,kuat lentur beton dan mortar semen sehingga dapat menambah kekuatan struktur terhadap gaya gempa. Serat polypropylene tersedia dalam dua bentuk yaitu monofilament( pintal ) dan serat film. Sifat serat polypropylene memiliki susunan atom biasa dalam molekul polymer dengan kristalisasi tinggi yang disebut Isotactic Polypropylene, dengan titik leleh 165 0C , bersifat Hidrophobic/ tidak basah terkena pasta semen dan tidak menyerap air. Pencampuran serat pada adukan beton segar maupun mortar semen dilakukan pada saat sebelum proses pencampuran berakhir. Pengaduk akan menghamburkan serat secara merata pada adukan beton/mortar semen sehingga proses pengecoran/pencetakan dan pemadatan pada elemen struktur dapat dilakukan dengan mudah, baik elemen struktur yang tebal maupun elemen struktur yang tipis. Hal ini terlihat dari hasil Slump test atau V-B test pada Fas 0,5 sebesar 5 – 10 cm. Sifat beton keras dan mortar semen yang dicampur serat polypropylene memiliki kuat ikat yang baik, jumlah retak sedikit dan panas hidrasi rendah. Dari hasil berbagai pengujian kekuatan tarik dan lentur meningkat, kekuatan terhadap benturan dan ketahanan hancur beton juga meningkat, ketahanan terhadap api lebih baik sehingga beton dan mortar semen memiliki tingkat durabilitas/keawetan yang tinggi. Dari hasil kurva tegangan dan regangan menunjukkan, pada tegangan maksimal 20 MN/m2 terjadi regangan yang cukup besar setelah terjadi retak tetapi tegangan tidak menurun tajam sehingga beton serat polypropylene kuat menopang beban struktur yang terjadi.Kata kunci : beton serat,kuat tarik,awet.
Kajian Alun-alun Kota Purworejo : Dari Aspek Fungsi Ruang Publik Dwi Jati Lestariningsih; Basuki -
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v17i2.278

Abstract

Public space is the space to accomodate the community activity, which has ecological, economical and socio-cultural-psychological functions. The Purworejo City Square is one of the square that visually and functionally still bring authentic in accordance the form of colonial downtown. The physical character is formed by five buildings that surround the Regent Office on the South side, Protestant Church of the western Indonesia and the Post Office on the East side, a Hall County on the north side as well as the Darul Muttqien Mosque Jami’on the West side. The condition of the square only a few changes. The question is: what is with the current state of the town of Purworejo square can accommodate functions is good? The purpose of this research is to make a study of the function of the Purworejo City Square. The research method used is descriptive qualitative methods. To get the field observation techniques used data and interviews with visitors and tradersr. The ecological tangible function directly from the square were improve microclimate, so this space is comfortable to relaxion and recreation.. Economic function the most prominent especially during sunday and holiday. the square be a goal for recreation and culinary tourism The results of this study is that the Purworejo City Square be to the center of local people formal and informal interactions, being an activity support who gives life city environment .The vendors is planned by good that reduce aesthetics and gave the impression for the slum .Forward need to arrangement and design appropriate got recommendation alignment between the and aesthetics city. Compounding keywords / key words: study public , function the square .Forward should be created planning and designing appropriate in a harmony between functions and aesthetics.Key words: public space , function, Purworejo City SquareABSTRAKRuang publik merupakan ruang untuk mewadahi aktivitas masyarakat, yang memiliki fungsi ekologis, ekonomis dan fungsi sosial-kultural-psikologis. Alun-alun Kota Purworejo merupakan salah satu alun-alun yang secara visual dan fungsional masih menampakkan keasliannya sesuai bentuk pusat kota masa Kolonial. Karakter fisiknya dibentuk oleh lima bangunan yang mengelilingi yaitu: Kantor Bupati di sisi selatan, Gereja Protestan Indonesia bagian Barat dan Kantor Pos di sisi timur, Pendopo Kabupaten di sisi utara serta Masjid Jami’ Darul Muttqien di sisi barat. Kondisi alun-alun hanya sedikit mengalami perubahan. Pertanyaannya adalah: apakah dengan kondisi saat ini Alun-alun Kota Purworejo dapat menampung fungsi-fungsi tersebut secara baik? Tujuan penelitian ini adalah membuat kajian fungsi alun-alun kota Purworejo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Untuk mendapatkan data digunakan teknik observasi lapangan dan wawancara dengan pengunjung dan pedagang. Dari aspek ekologis, fungsi langsung dari alun-alun adalah memperbaiki iklim mikro, sehingga ruang ini nyaman untuk bersantai dan berwisata melakukakan akttifitas. Fungsi ekonomis yang paling menonjol adalah alun-alun menjadi pusat PKL terutama pada saat hari Minggu dan hari libur alun-alun menjadi tujuan untuk rekreasi dan wisata kuliner. Hasil akhir penelitian ini adalah bahwa Alun-alun Kota Purworejo menjadi pusat kegiatan masyarakat baik formal maupun informal, menjadi pendukung aktivitas (activity support) yang menghidupkan suasana kota. Lokasi PKL tidak direncanakan dengan baik sehingga mengurangi estetika dan memberi kesan kumuh pada kawasan. Ke depan perlu diadakan penataan dan perancangan yang sesuai agar ada keselarasan antara fungsi dan estetika kota.Kata-kata Kunci / Key words : ruang publik, fungsi, Alun-alun Kota Purworejo.

Page 1 of 1 | Total Record : 5