cover
Contact Name
Wakhidah Kurniawati
Contact Email
ruang@live.undip.ac.id
Phone
+6224-7460054
Journal Mail Official
ruang@live.undip.ac.id
Editorial Address
Gedung A lantai 3, Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro, Jl. Prof Soedarto, Tembalang, Kota Semarang, 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Ruang
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 18583881     EISSN : 23560088     DOI : 10.14710/ruang
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2015): Ruang" : 4 Documents clear
Kajian Keamanan Jalur Pejalan Kaki Di Jalan Arteri Sekunder Berdasarkan Aspek Fisik dan Masyarakat (Studi Kasus: Jalan Pemuda Kabupaten Klaten) Zulhazmi Alfian Nur; Djoko Suwandono
Ruang Vol 1, No 1 (2015): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.1.1.1-10

Abstract

Kabupaten Klaten merupakan kabupaten yang menghubungkan dua pusat pertumbuhan dari kota Surakarta menuju kota Yogyakarta. Kedua wilayah tadi dihubungkan oleh jalan arteri sekunder yang  terletak melewati kawasan pusat kota Klaten. Pertumbuhan pada jalan arteri sekunder ini memicu kedatangan pejalan kaki yang beraktifitas di sekitar jalan arteri sekunder. Permasalahan terjadi ketika jalan arteri sekunder yang mempunyai kecepatan rencana 40km/jam disandingkan dengan aktifitas pejalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keamanan jalur pejalan kaki yang terletak di sempanjang koridor arteri sekunder di pusat kota klaten. Penelitian menggunakan dasar analisis kuantitatif deskriptif yang menjelaskan data hasil temuan dilapangan berdasarkan teori yang digunakan. Variabel yang berpengaruh adalah variabel penyeberangan di tengah ruas, persimpangan, dan rambu lalu lintas dan trotoar. Dari empat variabel tersebut digunakan untuk menjelaskan keamanan jalur pejalan kaki berdasarkan aspek fisik dan aspek persepsi masyarakat.Hasil yang didapat adalah berdasarkan aspek fisik, kondisi jalur pejalan kaki di wilayah studi termasuk dalam kategori baik. Hal ini didukung oleh hasil observasi yang menunjukan bahwa kesesuaian kondisi wialayah studi dengan teori sekitar 75%, hal ini masuk dalam kategori baik. Hasil analisis terhadap persepsi masyarakat,  nilai total hasil skoring menunjukan angka 2453 (sekitar 69.68% terhadap nilai maksimal). Dengan menggunakan rentang interval kelas berikut maka termasuk pada kategori kualitas keamanan baik.
Pemanfaatan Jalur Pemandu Tunanetra Pada Pedestrian Di Kota Semarang Rischa Oktari Sari; Diah Intan Kusumo Dewi
Ruang Vol 1, No 1 (2015): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.1.1.11-20

Abstract

Penyediaan jalur pemandu di Kota Semarang dilatarbelakangi oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no.30 tahun 2006 dan Perda Kota Semarang no 14 tahun 2011-2031 yang menyatakan bahwa pengembangan fasilitas pejalan kaki harus dilengkapi dengan aksesibilitas, dengan tetap memperhitungkan penggunaannya bagi penyandang cacat. Sayangnya, penataan itu kurang disertai dengan perencanaan yang matang, karena tidak memperhatikan keamanan, kenyamanan dan aksesibilitas bagi tunanetra yang menggunakan jalur pemandu. Dalam penelitian ini metode pendekatan yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif, sementara teknik analisis yang digunakan adalah distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil observasi, jalur pemandu di Kota Semarang jarang dimanfaatkan oleh tunanetra, hal ini disebabkan oleh hampir secara keseluruhan tunanetra tidak mengetahui penyediaan jalur tersebut. Menurut mereka pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi terkait penyediaan jalur. Alasan lain adalah penyediaan jalur pemandu baru disediakan di Kawasan Simpang Lima dan Tugu Muda dimana dikawasan tersebut banyak terdapat ruang publik, aktivitas pemerintahan dan aktivitas perdagangan jasa sementara pada hasil analisis ditemukan bahwa tunanetra sangat jarang melakukan aktivitas ke ruang publik. Selain itu jarak antara rumah tunanetra dengan lokasi penyediaan jalur cukup jauh, karena tunanetra sendiri lebih banyak yang bertempat tinggal dikawasan pinggiran seperti di kawasan Pedurungan, Mijen dan lainnya. Hal ini yang menyebabkan minimnya jumlah tunanetra yang memanfaatkan jalur pemandu di Kota Semarang.
Persepsi Pengguna Taman Tematik Kota Bandung Terhadap Aksesibilitas dan Pemanfaatannya Freska Ilmiajayanti; Diah Intan Kusumo Dewi
Ruang Vol 1, No 1 (2015): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.1.1.21-30

Abstract

Perkembangan Kota Bandung sebagai kota kreatif, mendorong aktivitas yang beragam dilakukan oleh pengguna berupa masyarakat atau komunitas-komunitas seni dan sosial. Adanya aktivitas beragam dan kelompok-kelompok penyalur hobi yang berbeda yang berlangsung saat ini maka aksesibilitas pengguna taman tematik itu sendiri dapat dikatakan sebagai salah satu faktor yang efektif untuk pencapaian interaksi sosial dalam ruang publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengguna taman tematik di Kota Bandung terhadap aksesibilitas dan pemanfaatannya. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified sampling dengan menggunakan teknik analisis distribusi frekuensi serta pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif. Dari hasil analisis maka dihasilkan bahwa tingkat aksesibilitas taman tematik Kota Bandung cukup baik, baik berupa dari faktor jarak tempuh, waktu tempuh perjalanan, moda transportasi yang digunakan serta kondisi jalan menuju taman tematik, sehingga jangkauan pelayanan taman tematik telah menyebar luas dan sudah sesuai keingingan pengguna. Pengguna merasakan kenyamanan yang baik dengan lengkapnya fasilitas penunjang pengguna beraktivitas, tingkat keamanan yang cukup baik dengan adanya fasilitas penunjang keamanan, kondisi tingkat kebersihan, aktivitas pengguna yang telah memanfaatkan taman ini sesuai dengan tema taman ini. Hal ini menjadikan taman tematik Kota Bandung dapat menjadi wadah perkumpulan dan kegiatan dari komunitas terkait karena telah sesuai dengan tujuan Ridwan Kamil sebagai walikota untuk memberikan wadah kepada para komunitas di Kota Bandung.
Pengembangan Konsep Wisata Apung Kampung Nelayan Pesisir Balikpapan Novia Sari Ristianti
Ruang Vol 1, No 1 (2015): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.743 KB) | DOI: 10.14710/ruang.1.1.31-40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi konsep penataan kampung nelayan di pesisir Balikpapan dengan menggunakan konsep wisata apung. Permukiman kampung nelayan yang berada di sekitar destinasi pariwisata yang mempunyai isu lingkungan dengan ketersedian prasarana dan sarana umum yang belum memadai dan lingkungan perumahan yang mempunya nilai jual wisata. Selain itu, dengan adanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Balikpapan tahun 2012-2032 yang telah menyiapkan ruang investasi baru untuk kepentingan ekonomi berupa Kawasan Coastal Road Kota Balikpapan maka perlu adanya penataan permukiman-permukiman kumuh nelayan di sepanjang pesisir Kota Balikpapan. Oleh karena itu, perlu adanya konsep penataan permukiman kumuh nelayan di sepanjang pesisir Kota Balikpapan dalam mendukung mewujudkan coastal road. Konsep tersebut mengarahkan pada penataan kegiatan permukiman yang bersifat berkelanjutan baik dari segi ekonomi, lingkungan maupun sosial masyarakat pesisir melalui perwujudan SMART ECO-VILLAGE. Konsep ini mengusung asas keberlanjutan dari segi ekonomi, lingkungan dan sosial namun tetap mengadopsi budaya dan adat masyarakat nelayan yang kemudian dikemas dalam penataan permukiman melalui konsep pengembangan desa wisata. 

Page 1 of 1 | Total Record : 4