cover
Contact Name
Ifah Hanifah
Contact Email
ifah.hanifah@uniku.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
journal.fon@uniku.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 20860609     EISSN : 26147718     DOI : 10.25134/fjpbsI
FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan media publikasi ilmiah (artikel dan hasil penelitian) pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia. FON diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan. FON memiliki nomor ISSN cetak 2086-0609 dan ISSN elektronik 2614-7718.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia" : 15 Documents clear
PELESTARIAN BAHASA BADUY SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MELALUI APLIKASI TOUR GUIDE BERBASIS ANDROID Lina Marliana Dewi; Dentik Karyaningsih; Eva Fachriyah; Agung Ginantoro Abi Andini; Reza Pramudita
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19, No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i2.8578

Abstract

ABSTRAK: Di masa modern yang serba canggih ini peran teknologi informasi adalah sesuatu hal yang keberadaannya tidak bisa kita hindari, hampir memasuki semua aspek kehidupan manusia seperti di bidang telekomunikasi, kesehatan, hiburan, bisnis dan tidak terkecuali di aspek pendidikan dan kebudayaan. Akan tetapi kemajuan teknologi ini kurang di barengi dengan pelestarian budaya kearifan lokal, termasuk kearifan budaya suku baduy di Kabupaten Lebak. Wisata suku Baduy sudah merupakan tempat wisata Budaya yang sudah dikenal oleh seluruh dunia. Bahasa yang digunakan oleh pengunjung adalah Bahasa nasional Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris apabila wisatawan mancanegara. Masih jarang wisatawan disuguhkan Bahasa lokal Baduy nya untuk menerima para wisatawan oleh para Tour Guide nya, sehingga para wisatawan tidak mengetahui Bahasa lokal Baduy sebagai bahasa kearifan lokal masyarakat Baduynya.  Oleh karena itu pentingnya mengenalkan dan melestarikan budaya kearifan lokal khususnya bahasa baduy kepada para pengunjung wisatawan suku Baduy agar bahasa lokal Baduy nya pun dikenal oleh wisawatan bahkan dunia. Penelitian  ini bertujuan  untuk  melestarikan serta mengenalkan bahasa lokal Baduy sebagai bahasa yang digunakan oleh wisatawan sebagai Tour Guide  bahasa lokal kearifan lokal Baduy bagi pengunjung wisata budaya Baduy berbasis aplikasi mobile yang menyajikan dalam terjemahan 3 bahasa yaitu bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Bahasa baduy. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan research and development (RD). Penelitian ini membahas tentang kegiatan keseharian orang Baduy dan penggunaan bahasanya. Selain itu, menghasilkan aplikasi Tour Guide bahasa Baduy dengan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan fitur teks dan suara. KATA KUNCI: Bahasa Baduy; Kearifan local; suku Baduy; Tour Guide; mobile   PRESERVATION OF THE BADUY LANGUAGE AS LOCAL WISDOM THROUGH AN ANDROID-BASED TOUR GUIDE APPLICATION ABSTRACT: In modern era, everything is done with shopisticated, and the role of information technology is something that we cannot avoid, almost entering all aspects of human life such as in the fields of telecommunications, health, entertainment, business and not least in aspects of education and culture. However, this technological progress is not accompanied by the preservation of local cultural wisdom, including the cultural wisdom of the Baduy tribe in Lebak Regency. Baduy tourism is already a cultural tourist spot that is known throughout the world. The language used by visitors is Indonesian as the national language or English for foreign tourists. It is still rare for tourists to be served the local Baduy language to receive tourists by Tour Guide s, so tourists do not understand the local Baduy language as the language of local wisdom of the Baduy community. Therefore, it is important to introduce and preserve local wisdom culture, especially the Baduy language to Baduy tourist visitors so that the local Baduy language is known to tourists and even the world.This research aims to preserve and introduce the local Baduy language as the language used by tourists as a local language Tour Guide for Baduy local wisdom for visitors to Baduy cultural tourism based on a mobile application which is presented in 3 language translations, namely English, Indonesian and Baduy. This research uses descriptive qualitative research methods and research and development (RD). This research discuss about the actities of people in Baduy and the using of their language. Beside it, produces a Baduy language Tour Guide application translated into Indonesian and English with text and voice features.KEYWORDS:  Baduy language; local wisdom; Baduy tribe; Tour Guide; mobile
URUTAN DASAR DAN SISTEM PIVOT KLAUSA BAHASA BATAK TOBA Febrika Dwi Lestari; Mulyadi Mulyadi
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19, No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i2.7988

Abstract

ABSTRAK: Penelitian prototipe word order Bahasa Batak Toba (BBT) ini memiliki tujuan untuk menggambarkan karakteristik tata urut kata dan sistem pivot BBT dan menginterpretasikan tipologi BBT berdasarkan karakteristik sintaksis klausanya. Dalam pelaksanaannya data dianalisis dengan menggunakan metode agih dengan teknik ganti dan ubah-ujud. Pengujian pivot dilakukan terhadap konstruksi klausa koordinatif dan subordinative. Hasil uji pivot menunjukkan bahawa pola urutan kata VOS merupakan prototipe yang lazim dalam BBT. Penganalisisan data secara tipologis menunjukkan simpulan dari penelitian ini adalah bahwa BBT digolongkan kepada kelompok bahasa akusatif secara sintaksis.   Hal tersebut tercermin lewat S yang diperlakukan sama dengan A, dan ada perlakuan berbeda untuk P. selanjutnya pengujian pivot memperlihatkan bahwa FN pada BBT dapat dilesapkan secara langsung apabila FN tersebut berada dalam fungsi S atau A. sebaliknya jika FN ada pada fungsi P maka hal pelesapan tidak bisa dilakukan secara langsung. Pelesapan dapat dilakukan dengan cara pemasifan atau pentopikalisasian salah satu klausa terlebih dahulu. Dari hasil pola yang dihasilkan diatas maka dapat dismpulkan bahwa BBT adalah bahasa dengan tipologi akusatif dengan merujuk pada sistem pivot S/A.KATA KUNCI: Word OrderKlausa; Sistem Pivot; Bahasa Batak toba. TOBA BATAK LANGUAGE WORD ORDER PROTOTYPE (PIVOT SYSTEM OF CLAUSE BASIC ORDER). ABSTRACT: This prototype research on the word order of the Toba Batak Language (BBT) aims to describe the characteristics of the word order and pivot system of BBT and interpret BBT typology based on the characteristics of the clause syntax. The data were analyzed using the distribution method with substitution and transformation techniques. Pivot testing is carried out on the construction of coordinative and subordinate clauses. The pivot test results show that the VOS word order pattern is a common prototype in BBT. Typological analysis of the data shows the conclusion of this study is that BBT is classified into the accusative language group syntactically. This is reflected through S which is treated the same as A, and there is a different treatment for P. Furthermore, the pivot test shows that FN in BBT can be eliminated directly if the FN is in the S or A function. Conversely, if FN is in the P function, the dissolution can't be done directly. Omitting can be done passively or by topicalizing one of the clauses first. From the results of the pattern produced above, it can be concluded that BBT is a language with an accusative typology with reference to the S/A pivot system.KEYWORDS: Word Order; Clause; Pivot System; Toba Batal Language.
PENILAIAN AUTENTIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENULIS KARYA ILMIAH: PENGGUNAAN DAN PENCAPAIAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK Ai Santi; Dena Silvia; Vismaia Sabariah Damaianti
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19, No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i2.7710

Abstract

ABSTRAK: Penilaian adalah unsur yang utama pada proses kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan penilaian hasil dari proses pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran. Melalui kegiatan penilaian diperoleh informasi terkait ketercapaian peserta didik selama belajar yang menunjukkan keberhasilan guru dalam mengajar. Oleh karena itu, kegiatan pelaksanaan penilaian dapat sekaligus memberikan fungsi umpan balik kepada guru dan peserta didik dalam pembelajaran. Penilaian autentik adalah kegiatan penilaian peserta didik untuk mengerjakan tugas sebagai bentuk penerapan aspek pengetahuan dan aspek keterampilan. Penilaian autentik dilaksanakan dengan teknik penilaian kinerja atau proyek, penilaian portofolio, dan penilaian tertulis. Penilaian autentik pelaksanaannya dilakukan oleh guru harus berdasarkan instrumen yang telah disusun berdasarkan penilaian autentik. Selain itu, penilaian autentik dalam penerapannya harus sesuai prosedur yang akan ditempuh guru dalam mengevaluasi ketercapaian peserta didik selama proses kegiatan pembelajaran. Penelitian yang fokus kepada penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis karya ilmiah menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan dan menganalisis mengenai penggunaan penilaian autentik dan langkah penerapan penilaian autentik dalam pembelajaran menulis karya ilmiah di SMA, SMK, MA, MAK kelas XI semester dua. Hasil penelitian memaparkan bahwa penilaian autentik yang dilaksanakan oleh guru bahasa Indonesia tingkat sekolah menengah atas dan kejuruan dalam mengevaluasi kompetensi dasar mengonstruksi karya ilmiah telah berjalan dengan baik dan mencapai perkembangan keterampilam peserta didik.KATA KUNCI: Penilaian Autentik; Menulis Karya Ilmiah; Keterampilan Peserta Didik.AUTHENTIC ASSESSMENT OF INDONESIAN LANGUAGE LEARNINGWRITING SCIENTIFIC WORKS: USE AND ACHIEVEMENTSTUDENT SKILLS ABSTRACT: Assessment is the main element in the process of learning activities. Implementation of the results of the learning process that cannot be separated from learning activities. Through activities obtained information related to the achievement of students during learning that shows the success of teachers in teaching. Therefore, assessment activities can simultaneously provide a feedback function to teachers and students in learning. Authentic assessment is an activity of assessing students to work on assignments as the application of knowledge aspects and skills aspects. Authentic assessment is carried out with assessment or project techniques, portfolio assessment, and writing. Authentic implementation carried out by the teacher must be based on an instrument that has been prepared based on an authentic assessment. In addition, authentic assessment in its application must be in accordance with the procedures that will be achieved by the teacher in creating student achievement during the process of learning activities. Research that focuses on authentic assessment in Indonesian language learning writes scientific papers using descriptive qualitative research. This study has the aim of describing and analyzing the use of authentic assessment and steps of authentic application in learning scientific work in SMA, SMK, MA, MAK class XI in the second semester. The results of the study revealed that the authentic assessment carried out by Indonesian language teachers at the high school and vocational level in developing basic competencies in constructing scientific works had gone well and achieved the development of students' skill.KEYWORDS: Authentic Assessment; Writing Scientific Papers; Authentic Assessment; Writing Scientific Papers; Student Skills.
EKSISTENSI BAHASA MELAYU DIALEK SORKAM DAN FAKTOR PENYEBAB KEMUNDURAN DAYA TAHAN HIDUP Tiopiolina Tiopiolina; Firman Matias Simanjuntak; Geprita Gulo; Esrawati Satriana Simanullang; Emasta Evayanti Simanjuntak
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19, No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i2.8588

Abstract

ABSTRAK: Bahasa adalah jati diri suatu bangsa. Kepunahan suatu bahasa menjadi titik awal hilangnya jati diri bangsa. Bahasa daerah merupakan bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di daerah tertentu dan menjadi ciri khas daerah tersebut. Indonesia memiliki 718 bahasa daerah, salah satunya bahasa Melayu dialek Sorkam. Bahasa Melayu dialek Sorkam merupakan identitas bagi masyarakat Sorkam. Namun, berdasarkan data Badan Bahasa Kemdikbudristek, eksistensi bahasa Melayu dialek Sorkam semakin tergerus oleh zaman. Hal tersebut yang menjadi dasar penelitian ini. Adapun penelitian ini merupakan kajian ilmu antropolinguistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi bahasa Melayu dialek Sorkam pada masa lalu dan masa kini serta faktor penyebab kemunduran daya tahan hidup bahasa Melayu dialek Sorkam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran atau mix methods. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket, melakukan wawancara, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Melayu dialek Sorkam tidak digunakan di seluruh wilayah Kecamatan Sorkam dan Kecamatan Sorkam Barat, melainkan hanya di wilayah tertentu saja.  Selanjutnya, bahasa Melayu dialek Sorkam hanya digunakan oleh 32,5% dari total sampel, sedangkan 67,5% lainnya menggunakan bahasa lain di luar bahasa Melayu dialek Sorkam. Adapun faktor penyebab kemunduran daya tahan hidup bahasa Melayu dialek Sorkam adalah faktor linguistik (interferensi bahasa) dan faktor nonlinguistik (geografi, sosial-budaya, agama, ekonomi, dan pendidikan).KATA KUNCI: Antropolinguistik; Eksistensi Bahasa; Melayu dialek SorkamTHE EXISTENCE OF THE SORKAM DIALECT OF MALAY AND THE FACTORS CAUSING THE DETERIORATION OF SURVIVAL ABSTRACT: Language is the identity of a nation. The extinction of a language becomes the starting point for the loss of national identity. Regional language is the language spoken by the people in a particular area and is the hallmark of that area. Indonesia has 718 regional languages, one of which is Malay in the Sorkam dialect. The Sorkam dialect of Malay is the identity of the Sorkam community. However, based on data from the Ministry of Education and Culture's Language Agency, the existence of the Sorkam dialect of Malay is increasingly being eroded by time. This is the basis of this research. This research is an anthropolinguistic study. The purpose of this study was to determine the existence of the Sorkam dialect Malay in the past and present as well as the factors causing the decline in the survival of the Sorkam dialect Malay. This research uses mixed research methods. Data collection was carried out by distributing questionnaires, conducting interviews, observing and studying literature. The results showed that the Sorkam dialect of Malay was not used in all areas of Sorkam and West Sorkam Districts, but only in certain areas. Furthermore, the Sorkam dialect of Malay is only used by 32.5% of the total sample, while the other 67.5% use a language other than Sorkam dialect Malay. The factors causing the decline in the survival of the Sorkam dialect are linguistic factors (language interference) and non-linguistic factors (geography, socio-culture, religion, economics and education).KEYWORDS: Antropolinguistic; Language Existence; Malay dialect of Sorkam
PRAKTIK PENILAIAN GURU TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN (DARING) Pesta Junita Simamora; Erikson Saragih; Dian Syahfitri
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19, No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i2.8045

Abstract

ABSTRAK: Salah satu dampak yang sangat nampak yang disebabkan oleh Covid-19 adalah di dunia pendidikan, saat sekolah diliburkan, namun pembelajaran harus wajib dilaksanakan, dimana lembaga pendidikan diwajibkan menyelesaikan evaluasi online. Hal ini juga mempengaruhi kegiatan belajar online. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan persiapan assessmen guru SMP mata pelajaran bahasa Indonesia pembelajaran secara online.  Mendeskripsikan praktik asessmen kemampuan membaca dalam pembelajaran daring, mendeskripsikan hasil asesmen yang dilaksanakan oleh guru terhadap kemampuan membaca peserta didik. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Kemudian mengumpulkan data dengan cara mensurvei lokasi penelitian dan berbagai bahan kepustakaan yang berasal dari, majalah terkait, artikel, buku yang berkaitan dengan sumber penelitian. Tehnik deskriptif digunakan untuk menganalisis data. Tehnik tersebut digunakan untuk mengumpulkan informasi dari suatu fenomena secara objektif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian terbagi atas tiga. Ketiganya meliputi persiapan pelaksanaan penilaian guru SMP dalam pembelajaran daring, praktik asesmen kemampuan membaca dalam pembelajaran daring, dan terakhir hasil penilaian asesmen yang dilaksanakan oleh guru terhadap kemampuan membaca peserta didik.KATA KUNCI: Kemampuan Membaca Siswa; Penilaian; Pembelajaran DaringTEACHER ASSESSMENT PRACTICES ON STUDENTS' READING ABILITY IN NETWORK LEARNING (ONLINE) ABSTRACT One of the very visible impacts caused by Covid-19 is in the world of education, when schools are closed, learning must be carried out, where educational institutions are required to complete online evaluations. This also affects online learning activities. This research was conducted to describe the preparation of online learning for junior high school teacher assessments of Indonesian language subjects. Describe the practice of assessing reading ability in online learning, describing the results of the assessment carried out by the teacher on students' reading ability. This research method uses qualitative research, using a descriptive approach. Then collect data by surveying research locations and various library materials originating from related magazines, articles, books related to research sources. Descriptive techniques were used to analyze the data. The technique is used to collect information from a phenomenon objectively. The results obtained in the study are divided into three. These three include preparing for the implementation of junior high school teacher assessments in online learning, practice assessment reading ability in online learning, and finally the results of the assessment carried out by the teacher on students' reading abilities.KEYWORDS: Student Reading Ability; Evaluation; Online Learning
MASKULINITAS TOKOH UTAMA PADA CERITA RAKYAT KAMANDAKA Aprilia Rizki Arifah; Nugraheni Eko Wardhani; Edy Suryanto
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19, No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i2.7759

Abstract

ABSTRAK: Cerita rakyat Kamandaka sangat popular di Banyumas. Cerita Kamandaka menjelaskan perjalanan Kamandaka yang pergi berkelana mencari calon istrinya. Kisah Kamandaka dalam pengembaraanya menarik untuk diteliti dari segi kemaskulinitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan maskulinitas dalam tokoh utama cerita rakyat Kamandaka. Metode penelitian yang digunakan, yaitu kualitatif yang dijabarkan secara deskriptif.  Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kajian gender. Teori maskulinitas yang digunakan ialah maskulinitas Janet Saltzman Chafetz.Data penelitian berupa kata, frasa, kalimat yang terdapat pada cerita rakyat Kamandaka Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca-catat. Analisis data dilakukan dengan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian ini, tokoh Kamandaka memiliki 7 karakteristik maskulinitas, yaitu fisik, fungsional, agresif seksual, emosional, intelektual, interpersonal, dan karakter personal. Hal ini berarti bahwa maskulinitas pada cerita rakyat Kamandaka masih digambarkan secara tradisional dan positif. Maskulinitas tersebut sesuai dengan kondisi sosial dan budaya yang ada pada masyarakat Banyumas saat itu. Sikap positif Kamandaka dapat dijadikan teladan, khususnya untuk masyarakat Banyumas dan sekitarnya.KATA KUNCI: cerita rakyat; folklore; maskulinitas; tokoh utama MAJOR CHARACTER MASCULINITYON THE STORY OF THE KAMANDAKA PEOPLE ABSTRACT: Kamandaka folklore is very popular in Banyumas. Kamandaka's story describes the journey of Kamandaka who goes on a journey to find his future wife. The story of Kamandaka in his wandering is interesting to study in terms of his masculinity. This study aims to explain masculinity in the main character of the Kamandaka folklore. The research method used is qualitative which is described descriptively. This research approach is a gender study approach. The masculinity theory used is Janet Saltzman Chafetz's masculinity. The research data is in the form of words, phrases, sentences contained in the Kamandaka folklore. Data collection techniques use note-taking techniques. Data analysis was performed by content analysis. The results of this study, the character Kamandaka has 7 characteristics of masculinity, namely physical, functional, aggressive sexual, emotional, intellectual, interpersonal, and personal character. This means that masculinity in the Kamandaka folklore is still depicted in a traditional and positive way. This masculinity was in accordance with the social and cultural conditions that existed in Banyumas society at that time. Kamandaka's positive attitude can be used as an example, especially for the people of Banyumas and its surroundings.KEYWORDS: folktales; folklore; masculinity; folklore; the main character
ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MEMIRSA PADA TAHAPAN KEMAMPUAN KOGNITIF BERBAHASA USIA 6-7 TAHUN Ulin Ni'mah; Arif Wiyat Purnanto; Puji Rahmawati
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19, No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i2.8058

Abstract

ABSTRAK: Keterampilan memirsa atau dikenal juga sebagai keterampilan makro ke-5, menjadi bagian yang saling melengkapi dari keterampilan lain dalam pengajaran Bahasa Indonesia, untuk tantangan para guru dalam mengimplementasikannya. Hal ini merupakan bagian dari persyaratan dalam Kurikulum Merdeka untuk mengatasi krisis pembelajaran. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kualitatif di SD Muhammadiyah Borobudur Kabupaten Magelang. Metode yang digunakan yaitu observasi alami (natural observation), wawancara, dan catatan lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan keterampilan memirsa di kelas 1 selama satu bulan (20 hari kerja). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa keterampilan memirsa hanya diterapkan sebanyak 50% (10 hari kerja) dalam kelima mata pelajaran yang diajarkan di kelas tersebut, yaitu P5, Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Karakter, dan SBK. Selama proses pembelajaran, guru kelas menggunakan media visual seperti gambar benda dan media audio visual berupa video penjelasan dan film animasi pendek yang dirancang untuk meningkatkan literasi visual dan keterampilan memirsa kritis peserta didik.KATA KUNCI: keterampilan memirsa; model pembelajaran; pendidikan dasar; keterampilan makro kelima ANALYSIS OF VIEWING LEARNING MODEL IMPLEMENTATION AT THE STAGE OF LANGUAGE COGNITIVE SKILLS AGED 6-7 YEARS ABSTRACT: Viewing skill, also known as the 5th macro skill, is a complementary part of other skills in teaching Indonesian, which challenges teachers to implement. This is part of the requirements in the Independent Curriculum to overcome the learning crisis. Researchers are interested in conducting qualitative research at SD Muhammadiyah Borobudur, Magelang Regency. The methods used are natural observation, interviews, and field notes. The purpose of this study was to analyze the application of viewing skills in grade 1 for one month (20 working days). Based on the research results, it was found that viewing skills were only applied as much as 50% (10 working days) in the five subjects taught in the class, namely P5, Mathematics, Indonesian, Character Education, and SBK. During the learning process, the class teacher uses visual media such as pictures of objects and audio-visual media in the form of explanatory videos and short animated films designed to improve students' visual literacy and critical viewing skills.KEYWORDS: viewing skills; learning model; primary education; fifth macro skills
PENGEMBANGAN MEDIA INFOGRAFIS UNTUK PEMBELAJARAN TEKS CERITA PENDEK Ervin Dwi Anggun T.I.A; Jihan Alhanin Choir; Nasrulloh Nasrulloh; Hasan Busri
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19, No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i2.7827

Abstract

ABSTRAK: Realita pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas masih dijumpai beberapa problematika dalam pelaksanaannya. Hal ini disebabkan karena dalam pelaksanaannya kurang maksimal dan kurangnya strategi guru dalam menyampaikan materi. Sedangkan pendidik dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas suatu pembelajaran. Produk yang telah dikembangkan dalam penelitian ini berupa media infografis “Pamflet” untuk pembelajaran teks cerita pendek yang memuat unsur-unsur pembangun dari teks cerpen. Media disajikan dalam bentuk peta konsep dan rangkuman singkat dengan ilustrasi gambar. Pembuatan media pembelajaran ini menggunakan aplikasi pendukung yaitu canva. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pengembangan media infografis untuk pembelajaran teks cerita pendek, (2) Mendeskripsikan kelayakan media infografis untuk pembelajaran teks cerita pendek. Model pengembangan media yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan ADDIE yang diadaptasi dari Dick Carey. Analisis data dalam penelitian ini berupa analisis data secara deskriptif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil pengembangan media yang dilakukan, media infografis layak digunakan sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan: (1) Hasil validasi ahli perencanaan pembelajaran diperoleh presentase 92%, (2) Hasil validasi ahli materi/isi diperoleh presentase 87%, (3) Hasil validasi ahli kebahasaan diperoleh presentase 93%, (4) Hasil validasi ahli media diperoleh presentase 94%, (5) Hasil validasi ahli praktisi diperoleh presentase 97%, (6) Hasil uji coba pengguna diperoleh presentase 93% dengan kategori sangat layak. Dengan perolehan tersebut, maka dapat dikategorikan bahwa produk media Infografis untuk pembelajaran teks cerpen bagi kelas XI layak digunakan dalam proses pembelajaran.KATA KUNCI: Pengembangan, Media Infografis, Cerita Pendek DEVELOPMENT OF INFOGRAPHIC MEDIA FOR SHORT STORY TEXT LEARNING ABSTRACT: The reality of learning Indonesian in class is that there are still some problems in its implementation. This is because the implementation is less than optimal dan the teacher's lack of strategy in conveying the material. Meanwhile, educators are required to be more creative dan innovative in packaging learning. The product that has been developed in this study is an infographic media "Pamphlet" for learning short story texts which contains building elements from short story texts. The media is presented in the form of a concept map dan a summary with illustrations. Making this learning media using a supporting application, namely Canva. The aims of this research are (1) to describe the development of infographic media for learning short story texts, and (2) to describe the feasibility of infographic media for learning short story texts. The media development model used in this study refers to the ADDIE development model adapted from Dick Carey. Data analysis in this study was in the form of descriptive and quantitative data analysis. Based on the results of the media development carried out, infographic media is suitable for use as Indonesian language learning media based on: (1) The results of the validation of learning planning experts obtained a percentage of 92%, (2) The results of the validation of material/content experts obtained a percentage of 87%, (3) The results of the validation linguistic experts obtained a percentage of 93%, (4) Validation results of media experts obtained a percentage of 94%, (5) Practitioner expert validation results obtained a percentage of 97%, (6) Test results of users obtained a percentage 93% with very decent category. With this acquisition, it can be categorized that infographic media products for learning short story text for 11th grade are appropriate to use in the learning process.KEYWORDS: Development, Infographic Media, Short Story
KONSTRUKSI SOSIAL WANITA IDEAL DALAM NOVEL GADIS MINIMARKET KARYA SAYAKA MURATA Ardhea Ayutya Pramesti; Eggy Fajar Andalas
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19, No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i2.6509

Abstract

ABSTRAK: Novel Gadis Minimarket ini memiliki penggambaran mengenai hubungan antar masyarakat dan bentuk konstruksi sosial. Dalam karya ini digambarkan tentang bagaimana citra kehidupan wanita yang ‘ideal’ menurut masyarakat melalui konstruksi sosial yang dibentuk oleh masyarakat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk konstruksi wanita ideal yang digambarkan dalam Novel Gadis Minimarket Karya Sayaka Murata. Data berupa kata, frasa, dan kalimat dikumpulkan dengan teknik reading as woman. Data selanjutnya diklasifikasi, diinterpretasi, dan dikaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Novel Gadis Minimarket Karya Sayaka Murata menampilkan bentuk konstruksi sosial wanita ideal dalam masyarakat 1) Sudah memiliki pekerjaan tetap di usia tiga puluh tahun 2) Sudah pernah berhubungan asmara dan menikah di usia tiga puluh tahun, dan 3) Memiliki keturunan di usia tiga puluh tahun. Dari penelitian ini dapat diperoleh gambaran mengenai konstruksi wanita ideal dan kritik oleh masyarakat terhadap seorang perempuan.KATA KUNCI: Kritik sastra feminisme, konstruksi sosial, novel SOCIAL CONSTRUCTION OF IDEAL WOMAN IN SAYAKA MURATAS’S NOVEL CONVENIENCE STORE WOMAN ABSTRACT: Gadis Minimarket's novel has a description of the relationship between communities and forms of social construction. In this novel, described how the image of an ideal woman's life according to society through social construction formed by the community itself. This research aims to describe the ideal form of female construction depicted in the novel Gadis Minimarket by Sayaka Murata. Data in the form of words, phrases, and sentences were collected using the reading as woman technique. The data are then classified, interpreted, and reviewed. The results showed that the novel Gadis Minimarket by Sayaka Murata presented the ideal form of the social construction of women in society 1) Already had a permanent job at the age of thirty 2) Had had an affair and married at the age of thirty, and 3) Have children at the age of thirty. From this research, it can be obtained an overview of the construction of the ideal woman and criticism by society against a woman.KEYWORDS: Feminism Literary Criticism, social construction, novel
PENGEMBANGAN E-MODUL TEKS EKSPOSISI BERBASIS HOTS MENGGUNAKAN SIGIL BAGI PESERTA DIDIK KELAS X SMK Wawan Setyawan; Sahudi Sahudi; Uswatun Khasanah; Aminullah Aminullah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19, No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i2.8133

Abstract

ABSTRAK: Saat ini pendidikan di indonesia memasuki era pendidikan abad 21. Terdapat beberapa tuntutan dalam pendidikan abad 21 yaitu (1) menuntut adanya keterlibatan TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) dalam proses pembelajaran, (2) menuntut peserta didik untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, serta  (3) memfokuskan pada literasi atau kemahiran wacana melalui penguasaan jenis-jenis teks. Secara tidak langsung untuk memenuhi tuntutan tersebut pelaku pendidikan dalam hal ini guru harus mampu berinovasi. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah membuat model elektronik yang mampu membuat peserta didik berpikir kritis dan mampu belajar secara mandiri. Tujuan penelitian pengembangan ini secara umum yang akan dicapai adalah tersusunnya e-modul teks eksposisi berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills) menggunakan Sigil bagi peserta didik kelas X SMK. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini adalah adaptasi prosedur pengembangan (Borg Gall, 1989). Adapun langkahnya yaitu (1) pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk, (4) uji coba produk, (5) revisi produk. Subjek penelitian ini adalah ahli perancangan pembelajaran, ahli materi/isi, ahli kebahasaan, ahli media, pengguna (guru), dan pengguna (peserta didik). Instrumen pengumpulan data berupa lembar penilaian yang dinilai oleh ahli perancangan pembelajaran, ahli materi/isi, ahli kebahasaan, ahli media, pengguna (guru), dan pengguna (peserta didik). Hasil uji coba menunjukkan bahwa pertama yaitu penilaian ahli perancangan pembelajaran, diperoleh hasil penilaian sebesar 92% dengan kategori “sangat layak”. Yang kedua yaitu penilaian ahli materi/isi, diperoleh hasil penilaian sebesar 94% dengan kategori “sangat layak”. Yang ketiga yaitu penilaian ahli kebahasaan, diperoleh hasil penilaian sebesar 86% dengan kategori “layak”. Keempat penilaian ahli media, diperoleh hasil penilaian sebesar 92% dengan kategori “sangat layak”.KATA KUNCI: pengembangan, e-modul, teks eksposisi, HOTS, sigil  DEVELOPMENT OF HOTS-BASED EXPOSITION TEXT E-MODULE USING SIGIL FOR CLASS X VOCATIONAL SCHOOL STUDENTS ABSTRACT: Currently, education in Indonesia is entering the era of 21st century education. There are several demands in 21st century education, namely (1) demanding the involvement of ICT (Communication Information Technology) in the learning process, (2) requiring students to have critical thinking skills, and (3 ) focuses on literacy or discourse skills through mastery of text types. Indirectly to meet these demands, education actors in this case teachers must be able to innovate. One form of innovation is to create an electronic model that is able to make students think critically and be able to learn independently. The general objective of this development research to be achieved is the compilation of an e-module based on HOTS (Higher Order Thinking Skills) exposition text using Sigil for students of class X SMK. The development procedure in this study is an adaptation of the development procedure (Borg Gall, 1989). The steps are (1) information gathering, (2) planning, (3) product development, (4) product testing, (5) product revision. The subjects of this research are learning design experts, material/content experts, linguists, media experts, users (teachers), and users (students). The data collection instrument is in the form of an assessment sheet that is assessed by learning design experts, material/content experts, linguistic experts, media experts, users (teachers), and users (students). The results of the trial show that the first is the assessment of learning design experts, the results obtained are 92% in the "very feasible" category. The second is the assessment of material / content experts, the results of the assessment are 94% in the "very feasible" category. The third is the assessment of linguists, the results obtained are 86% in the "adequate" category. The four media expert assessments, obtained an assessment result of 92% in the "very decent" category. KEYWORDS: development, e-module, exposition text, HOTS, sigil

Page 1 of 2 | Total Record : 15