cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JAWI : Journal of Southeast Asia Islamic Contemporary Issues
ISSN : 26225522     EISSN : 26225530     DOI : -
Core Subject : Economy, Social,
JAWI [ISSN 2622-5522, e-ISSN 2622-5530] is a journal published by UIN Raden Intan Lampung, INDONESIA. JAWI is published twice a year. JAWI focuses on an aspect related to Islamic Studies in Southeast Asian context, with special reference to culture, politics, society, economy, and history. JAWI is intended as a means to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. Every article submitted to JAWI will undergo blind peer review process before publication.
Arjuna Subject : -
Articles 55 Documents
Hubbul Wathon Perspektif Gagasan Dan Perjuangan K.H. Mas Mansur Nila Afnilul Lisa; Muqowim Muqowim
JURNAL JAWI Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.442 KB) | DOI: 10.24042/jw.v4i2.10781

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggali nilai-nilai hubbul wathon (cinta tanah air) perspektif gagasan dan perjuangan K.H Mas Mansur. Penelitian ini diharapkan dapat menanamkan rasa cinta kepada tanah air melalui kajian tentang gagasan dan perjuangan K.H Mas Mansur yang dapat diteladani kecintaannya terhadap tanah air dan jiwa nasionalismenya. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengkaji  buku – buku dan literatur penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan pembahasan yang di angkat yakni berkenaan dengan K. H. Mas Mansur beserta gagasan dan perjuangannya. Hasil dari penelitian ini yaitu hubbul wathon perspektif gagasan dan perjuangan K. H. Mas Mansur yakni kepeduliannya akan kebangkitan bangsa, mempersiapkan generasi – generasi penerus bangsa, mengantisipasi perpecahan, menghilangkan sifat bermusuh – musuhan, menghentikan pertikaian dan perselisihan, membentuk kekuatan melalui persatuan, melahirkan ide – ide yang cemerlang dan bermanfaat bagi negara, dan memiliki rasa tanggung jawab akan masa depan dan kesejahteraan bangsanya.
Kontribusi Lembaga Konsultasi & Bantuan Hukum (LKBH) Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Malang Dalam Menangani Permasalahan Keluarga Muhammad Iqbal; Roudotul Jannah
JURNAL JAWI Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.924 KB) | DOI: 10.24042/jw.v4i2.11012

Abstract

Suami istri adalah manusia yang selalu memiliki konflik dan masalah, karena konflik adalah bagian dari kehidupan manusia. Konflik ini dapat berdampak positif bagi keluarga, bila suami istri dapat menanganinya dengan baik dan juga sebaliknya. Dari berbagai permasalahan keluarga ini dibutuhkan kebijaksanaan untuk menanganinya. Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Pimpinan Daerah Aisyah Kota Malang adalah Lembaga yang datang dari Organisasi Masyarakat Islam yang besar, dengan pelayanan yang diberikan secara gratis, serta bersaing dengan lembaga hukum lainnya. Penelitian lapangan ini bertujuan mengetahui peran Lembaga konsultasi dan bantuan hukum (LKBH) Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Malang untuk meminimalisir segala permasalahan keluarga yang ada. Data penelitian diperoleh dengan cara osbservasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data dianalisa secara deskriptip-kualitatif dengan pendekatan sosiologis hukum.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKBH Aisyiyah merupakan salah satu Lembaga Hukum yang bisa memberikan peran yang baik kepada keluarga di Kota Malang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa LKBH Aisyiyah dapat berperan baik dalam menangani permasalahan keluarga di kota Malang dibuktikan dengan ekstistensi, kerjasama dengan Bantuan Hukum lain, pelayanan yang maksimal, dan penyuluhan hukum secara rutin dan insidentil
Kawruh Begja Suryomentaram : Filosofi Hidup Bahagia di Era Milenial Aisiyah Wahyu Istiqomah; Annisa Nur Intan
JURNAL JAWI Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.427 KB) | DOI: 10.24042/jw.v5i1.11705

Abstract

Di era milenial ini problematika yang dihadapi manusia tentu mengakibatkan munculnya rasa bimbang yang berlebihan hingga menimbulkan seseorang merasakan kesedihan. Sebagian manusia mampu mengatasi kesedihan dengan mencari kebahagiaan.  Dalam rangka mencari kebahagiannya setiap orang memaknai kebahagiaan hidupnya dengan cara yang berbeda, masing-masing untuk mendapatkan kebahagiaannya, tak terkecuali generasi Y yang memaknai kebahagiaan cenderung mengarah kepada kepuasan duniawi. Dalam konsep Kawruh Begja yang ditawarkan oleh Suryomentaram mengajarkan untuk meraih kebahagian tidak perlu bersusah payah mencarinya, sebaliknya penderitaan tidak perlu dihindari, manusia hanya harus mampu untuk menyikapi atau mengatur perasaannya dalam memenuhi keinginannya. Bahwa penting untuk menerapkan cara hidup ala Suryomentaram dengan kawruh begjanya untuk kehidupan di era milenial yang banyak orang berkeluh kesah atau merasa insecure. Kehidupan milenial yang dibayang-bayangi oleh rasa insecure dapat diminimalisir dengan konsep Kawruh Begja. Dengan metode library research penelitian ini ingin menguak konsep Kuwruh Begja Suryomentoram dari sumber-sumber yang selaras dengan konsep tersebut. Dengan berbagai sumber yang digunakan ditemukan hal baru terkait dengan konsep Kawruh Begio yong di tawarkan Suryomentorom sehingga memberikan informasi yang lebih segar mengenai filosofi hidup. rasanya sendiri dan rasa orang lain, dan bagaimana melakukan transformasi dari manusia.
Analisis Makna Lafaz Ḍaraba Fī Al-Arḍ Dan Sāra Fī Al-Arḍ Dalam Al-Qur’an (Studi Perspektif Semantik Toshihiko Izutsu) Ahmad Syah Alfarabi; Aghisna Rahmatika
JURNAL JAWI Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.256 KB) | DOI: 10.24042/jw.v5i1.11571

Abstract

Dalam penelitian ini, permasalahan yang dibahas meliputi makna ḍaraba fī al-arḍ dan sāra fī al-arḍ dalam al-Qur’an, dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna ḍaraba fī al- al-arḍ dan sāra fī al-al-arḍ. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang berlandaskan pada library research. Dengan melakukan penelusuran dan analisis data primer yakni al-Qur’an dan data sekunder yakni kamus-kamus Bahasa Arab, kitab Tafsir, dan buku-buku penunjang penelitian ini. Objek utama penelitian ini adalah makna lafaz ḍaraba fī al-arḍ dan sāra fī al-arḍ yang ditinjau dari segi makna. Dalam penelitian ini, penulis menemukan berbagai makna lafaz ḍaraba fī al-arḍ dan sāra fī al-arḍ. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna lafaz ḍaraba fī al-arḍ dan sāra fī al-arḍ dapat ditinjau menggunakan analisis makna semantik Toshihiko Izutsu, ia membagi makna menjadi dua bagian, yakni makna dasar kata dan makna relasi kata. Adapun makna dasar kata lafaz ḍaraba fī al-arḍ adalah berjalan di muka bumi dan sāra fī al-arḍ adalah pergi dan berjalan di muka bumi dan makna relasi kata ḍaraba fī al-arḍ adalah berjalan untuk berperang, berusaha, mencari rida Allah, dan wasiat. Sedangkan makna sāra fī al-arḍ, adalah berjalan di muka bumi untuk melihat dan mengetahui angan-angan orang-orang terdahulu yang mendustakan rasul, dan agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bahan pembelajaran.
Cultural Surgical of Indramayu-Cirebon Wayang Kulit Performance; Astrajingga Ngangsu Kaweruh Budi Sujati; Wahyu Iryana; Muhamad Bisri Mustofa
JURNAL JAWI Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.075 KB) | DOI: 10.24042/jw.v5i1.12278

Abstract

The Wayang Kulit story in “The Astrajingga Ngangsu Kaweruh” play is very popular in the people of Indramayu and Cirebon, West Java. The people of Indramayu and Cirebon believe that the wayang culture was adopted from India as narrated in the stories of the Mahabharata and the Ramayana and then mixed and matched by the teachings of Raden Umar Said or Sunan Kalijaga into entertainment, spectacle as well as guidance. The guidance that makes people walk in the right direction is the guidance of faith based on the teachings of the religion that is rahmatan lil alamin, even though we all know that the story of the Mahabharata and the Ramayana are sacred books of Hinduism in India. While the spectacle is a show that makes the people of Indramayu-Cirebon entertained by the activity. Over time, the philosophical and historical values of the Indramayu and Cirebon shadow puppet shows, which were originally intended to broadcast Islam, were gradually used by the dalangs as entertainment venues such as weddings, circumcisions, and so on. Therefore, this paper tries to describe with a historical approach that the cultures that have existed since the Walisongo era must be preserved because a historical approach will know how important it is to care for and maintain this culture.
Prinsip Piil Pasenggiri Dan Moderasi Dai Kamtibmas Wilayah Lampung Agus Hermanto; Ari Rohmawati; Syeh Sarip Hadaiyatullah; Rimanto Rimanto
JURNAL JAWI Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.62 KB) | DOI: 10.24042/jw.v5i1.12475

Abstract

Wujud Da’i Kamtibmas adalah upaya merangkul masyarakat untuk dapat berpikir yang moderat. Pola pemikiran yang moderat, akan dapat menjadi filter masuknya paham radikal di wilayah Lampung, sebagai juru dakwah kamtibmas polda Lampung, tentunya harus dapat melakukan bentuk-bentuk perubahan yang akan membawa rahmatan lil alamin, untuk mewujudkan semua itu tentunya membutuhkan kerja keras, diantara upaya itu adalah melakukan bentuk-bentuk pendekatan kepada masyarakat di wilayah tersebut, agar aktivitas dakwah senantiasa dapat menyentuh dan diterima. Yang menjadi menarik adalah bagaimana peran Da’i Kamtibmas Polda Lampung dalam upaya menanamkan nilai-nilai moderasi dalam berdakwah? Kajian ini akan melihat pada peran Da’i Kamtibmas Polda Lampung sebagai Mitra Polri dalam menanamkan nilai-nilai moderasi pada masyarakat dalam bentuk dakwah. Penelitian ini adalah bersifat kualitatif dengan bentuk (fild research) dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap kejadian empirik yang terjadi dengan pendekatan sosiologis-kultural dengan memanfaatkan nilai nilai falsafat masyarakat Lampung, yaitu Piil Pasenggiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sangat besar peran Da’i Kamtibmas Polda Lampung dalam menanamkan nilai-nilai moderasi di tengah masyarakat, baik melaui media radio Andalas dan RBK, melalui saluran televisi Tegar maupun melalui pembinaan, baik secara internal yaitu kepada para da’i itu sendiri maupun pada masyarakat melaui pembinaan secara eksternal yaitu masyarakat yang telah terindikasi paham radikal atau dalam hal pencegahannya.
Transformasi Islam Moderat Mohammad Natsir Dalam Bernegara Sugianto Sugianto; Umi Aisyah; Esen Pramudya Utama; Rahmat Hidayat
JURNAL JAWI Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v4i2.13775

Abstract

Moderate Attitude in Conflict Resolution Between Religions (Study of Tafsir Al-Azhar, An-Nur, and Al-Mishbah) Ahmad Fauzan; Dian Ramadhan; Naura Nisrina P; M. Dani Habibi
JURNAL JAWI Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v5i1.11995

Abstract

Indonesia is a unitary state with a heterogeneous population consisting of various ethnic groups, religions, races, and groups (SARA). Indonesian society with this diversity, has the potential to cause friction or conflict. Indonesian mujtahids who interpret the Qur'an offer conflict resolution efforts in their commentary books. This paper aims to explore the moderate attitude as an effort to resolve the Indonesian conflict in Tafsir Al-Azhar, An-Nur, and Al-Mishbah. This research is classified as library research with analytical descriptive nature. Treating everyone fairly and being tolerant of differences that are not related to faith and promoting peace are moderate attitudes offered by Indonesian commentators as an effort to resolve conflicts. 
Agama dan Perubahan Sosial Perspektif Ali Syariati Pandu Irawan Riyanto
JURNAL JAWI Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v4i2.11479

Abstract

Penelitian ini bermaksud melakukan eksplorasi lebih jauh tentang Pemikiran Ali Syariati mengenai Agama dan Sosial. Dan bagaimana kedudukan pemikirannya dalam kancah sosiologi modern. konstruksi pemikiran perubahan sosial Ali Syariati didasari atas keresahan atas Realitas sosial yang tampak opresif dan tiran di Iran. Ia mengusung doktrin Islam agar dapat dijadikan sebagai dasar gerakan dalam mewujudkan perubahan sosial di Iran. Pemikiran Ali Syariati yang cenderung bersifat emansipatoris inilah yang membedakannya dengan pemikiran Sosiolog lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yakni historis factual, metode ini berupaya agar selaras dengan struktur pemikiran Ali Syariati dan menyesuaikan dengan setting sosial yang mempengaruhinya. Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa ada tiga konsep yang digagas oleh Ali Syariati dalam pemikiran perubahan sosialnya yakni, tauhid (worldview) yang menjadi asas ideologis dalam menganalisa masalah sosial dalam struktur sosial, kemudian rausyanfikr (intelektual tercerahkan) yang berperan sebagai aktor dalam membangun kesadaran dan menjadi jembatan dalam menyambungkan kepentingan kelas sosial yang tertindas. Dan terakhir yaitu  ummah yang menjadi arah perubahan sosial, yang mana sistem Ummah adalah sistem yang menyuarakan kesamarataan, kesetaraan tanpa diskriminasi dan ketidakadilan. Ali syariati menuangkan pemikirannya dengan karakteristik yang berbeda terhadap sosiologi Barat. Pemikirannya tentang perubahan sosial sangat sarat akan nilai-nilai yang bersifat ideologis dan emansipatoris, sedangkan sosiologi Barat cenderung positivistik dan bebas nilai.
Urgensi Buku Nikah Orang Tua Sebagai Syarat Administrasi Pernikahan Anak Perempuan Pertama Pada Kantor Urusan Agama Kabupaten Lampung Utara Muhammad Afdhol Kusuma Ningrat
JURNAL JAWI Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v5i2.13757

Abstract

Keberadaan buku nikah orang tua dalam rangka penentuan wali nikah tidak menjadi acuan. Terdapat KUA yang menggunakan buku nikah orang tua dalam tahap pemeriksaan berkas dan ada juga yang benar-benar tidak menggunakan buku nikah orang tua tersebut dalam semua proses tahapan administrasi. Yang menjadi menarik adalah bagaimana urgensi buku nikah orang tua sebagai syarat administrasi pernikahan anak perempuan pertama di Kantor Urusan Agama Kabupaten Lampung Utara bila ditinjau dalam perspektif hukum Islam dan positif. Kajian ini akan melihat pentingnya buku nikah sebagai syarat administrasi dalam perspektif hukum Islam dan positif. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan bentuk (field research) yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden terhadap kejadian empirik yang terjadi dan (library research) sebagai pendukung dalam melakukan penelitian baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian terdahulu dengan pendekatan yuridis-normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buku nikah orang tua memiliki urgensi dalam penentuan wali nikah secara sah. Aturan dalam hukum Islam mengenai penentuan wali nikah kurang selaras dengan aturan negara. Hendaknya pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, agar memberikan peraturan dan petunjuk yang tegas khususnya tentang pelaksanaan penentuan wali nikah anak perempuan yang lahir kurang dari enam bulan dari pernikahan orang tuanya, agar tidak menimbulkan perbedaan bagi KUA sebagai lembaga pencatat nikah dalam menjalankan tugasnya.