cover
Contact Name
Imam Syafa'at
Contact Email
-
Phone
+6224-8505680
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Menoreh Tengah X/22 Sampangan Semarang » Tel / fax : 0248505680 / 0248505680
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Majalah Ilmiah MOMENTUM
ISSN : 24069329     EISSN : 24069329     DOI : -
Core Subject : Education,
"MOMENTUM" adalah sebuah Jurnal Ilmiah yang dikelola oleh Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim dengan ISSN cetak 0216-7395. Terbit setahun dua kali yaitu tiap bulan April dan Oktober. Lingkup bidang yang dapat dipublikasikan di jurnal ini adalah teknik mesin, teknik kimia dan teknik informatika
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2010)" : 9 Documents clear
PEMANFAATAN LIMBAH PENYULINGAN DAUN NILAM SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF MELALUI PEMBUATAN BRIKET I. Riwayati; M. S. Setianto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v6i2.110

Abstract

Limbah atau ampas penyulingan daun nilam merupakan biomass atau limbah organik yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternative. Selain meminimalkan pencemaran akibat sulfur , pembuatan briket ini dapat memberikan nilai tambah yaitu : bahan baku dari limbah serta nilai kalor yang lebih tinggi untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada proses penyulingan daun nilam.Tujuan dari progam ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada para petani nilam tentang pembuatan briket dari limbah penyulingan daun nilam. Program kegiatan mahasiswa ini dilaksanakan selama 6 (enam ) bulan di kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. Kegiatan ini di bagi menjadi beberapa tahap, tahap pertama orientasi lapangan dilaksanakan pada bulan maret, tahap kedua penyuluhan dilaksanakan pada bulan April, tahap ketiga pelatihan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni, tahap ke empat evaluasi dilaksanaklan pada bulan Juli. Tahap ke lima dilaksanakan pada bulan Agustus. Limbah sisa penyulingan daun nilam selain dapat dipergunakan untuk membuat pestisida nabati, juga dapat dimanfaatkan untuk membuat briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Hasil pelatihan pembuatan briket ini memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat petani dan penyuling daun nilam cara mengatasi masalah limbah sisa penyulingan dan memperoleh manfaat dari limbah tersebut. Kata Kunci : limbah, nilam, briket
PEMANFAATAN LIMBAH PENYULINGAN DAUN NILAM SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF MELALUI PEMBUATAN BRIKET Riwayati, I.; Setianto, M. S.
MOMENTUM Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : MOMENTUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah atau ampas penyulingan daun nilam merupakan biomass atau limbah organik yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternative. Selain meminimalkan pencemaran akibat sulfur , pembuatan briket ini dapat memberikan nilai tambah yaitu : bahan baku dari limbah serta nilai kalor yang lebih tinggi untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada proses penyulingan daun nilam.Tujuan dari progam ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada para petani nilam tentang pembuatan briket dari limbah penyulingan daun nilam. Program kegiatan mahasiswa ini dilaksanakan selama 6 (enam ) bulan di kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. Kegiatan ini di bagi menjadi beberapa tahap, tahap pertama orientasi lapangan dilaksanakan pada bulan maret, tahap kedua penyuluhan dilaksanakan pada bulan April, tahap ketiga pelatihan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni, tahap ke empat evaluasi dilaksanaklan pada bulan Juli. Tahap ke lima dilaksanakan pada bulan Agustus. Limbah sisa penyulingan daun nilam selain dapat dipergunakan untuk membuat pestisida nabati, juga dapat dimanfaatkan untuk membuat briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Hasil pelatihan pembuatan briket ini memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat petani dan penyuling daun nilam cara mengatasi masalah limbah sisa penyulingan dan memperoleh manfaat dari limbah tersebut. Kata Kunci : limbah, nilam, briket
APLIKASI UNIT PENGOLAH AIR DENGAN TEKNOLOGI MEMBRAN DI UKM ELEKTROPLATING. Luqman Buchori; Faleh Setia Budi; Heru Susanto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v6i2.112

Abstract

Electroplating industry is characterized in the metal plating process. This process occurs in the electroplating bath that contains a chemical solution. Before the coating process, the metal material to be coated should be washed first to remove the impurity attached. The metal materials that have been completely coated are then took from the bath and rinsed with water to clean the chemical solution attached at those materials. UD Citra Utama obtaines the water used for cleaning from the well in industry area around the company. Unfortunatley, the water well used is characterized by its relatively high salt content and turbid. Initial water analysis showed that those parameters are beyond the standard of water quality used for cleaning in electroplating industry. The use of this water has negative impact such as decreasing thw water quality, slows down the speed of coating process and eventually decreases the capacity and company income. To solve this problem, we have developed water treatment unit that treats the well water into pure water. The unit contains reverse osmosis (RO) membrane, pump, catridge prefilter and media filter. In addition, the unit is equipped with the accessories such as pressure gauge, flow meter and feed/product tank. The results of evaluation showed that water treatment unit can increase the product capacity 30% from 30 m2 to 39 m2 that correspond to income from Rp. 2000000,- to Rp 2600000,-. In addition, this unit can decrease the company omset from 5% to 0.5%. The water produced from this unit could meet the government role (Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 416/MENKES/IX/1990). Keywords : electroplating; water treatment unit; pure water
HYDROTROPIC EXTRACTION OF THEOBROMINE FROM COCOA BEAN SHELL. I. Hartati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v6i2.113

Abstract

Cocoa bean shell (CBS) is a waste product from chocolate and cocoa milling industries. CBS is high in nutritive value but it is of limited use in animal feeds because of its toxic theobromine content. Though its theobromine content limited the use of CBS, its amino acid profile of CBS compares favourably with palm kernel cake suggesting that it could be utilized as a medium protein source to substitute grain protein in livestock diets. Theobromine is also possesed many farmacological function such as anti cancer, diuretics, cardiac stimulants, hypocholesterolemic, smooth-muscle relaxants, atshma and coronary vasodilators. Considering that Indonesia is the third largest producer of cocoa in the, the potential usage of both protein and theobromine content of cocoa bean shell, thus it is neccesary to separate theobromine from cocoa bean shell. A new developed separation process is the extraction process using aqueous hydrotropes solution for recovery of naturally occurring secondary metabolites. The solubility of the secondary metabolites extracted are increased sharply and easily recovered. Recently several researches demonstrated that high solubilization capacity and selectivity in solubilization by hydrotropy could be used for extraction of water insoluble bioactive compound such as piperin, limonin, curcuminoids and forskolin. Based on the promising result by hydrotropic extraction of natural product, thus it is a promising method in administering theobromine from cocoa bean shell. Keywords: hydrotropic, extraction, theobromine, cocoa bean shell
PENGEMBANGAN MICROWAVE ASSISTED EXTRACTOR (MAE) PADA PRODUKSI MINYAK JAHE DENGAN KADAR ZINGIBERENE TINGGI H. Purwanto; I. Hartati; L. Kurniasari
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v6i2.114

Abstract

Minyak jahe diketahui memiliki berbagai fungsi dan mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Permasalahan utama yang dihadapi industri minyak jahe di Indonesia adalah bahwa minyak jahe dari Indonesia tidak dapat memenuhi persyaratan karakteristik mutu yang ditentukan pada standar internasional yakni putar optik yang bernilai negatif akibat dari rendahnya kadar zingiberene minyak jahe. Kecilnya komposisi zingiberene pada minyak jahe Indonesia dikarenakan pada proses destilasi konvensional, zingiberene mengalami degradasi thermal. Alternatif proses produksi minyak jahe yang ditawarkan adalah proses produksi minyak jahe menggunakan teknologi Microwave Assisted Extraction (MAE). Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi optimum proses ekstraksi minyak jahe menggunakan teknologi MAE. Penelitian dilakukan melalui tahapan yang meliputi perancangan dan pabrikasi ekstraktor berbasis gelombang mikro, studi produktivitas, penentuan variabel berpengaruh dan optimasi parameter proses. Variabel pada penelitian ini meliputi daya, rasio pelarut bahan baku dan waktu ekstraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut yang sesuai bagi ekstraksi minyak jahe adalah etanol. Variabel berpengaruh pada proses ekstraksi minyak jahe menggunakan proses MAE adalah daya dan rasio pelarut-bahan baku. Hasil terbaik diperoleh pada ekstraksi menggunakan etanol pada daya 100W dan rasio pelarut-bahan baku 8:1 selama 1 jam. Minyak jahe hasil ekstraksi menggunakan proses MAE memiliki kadar zingiberene yang lebih besar dari kadar zingiberene yang dihasilkan dari proses ekstraksi dengan pemanasan konvesional. Namun demikian kadar zingiberene masih lebih rendah dari minyak jahe komersial. Nilai putar optik minyak jahe hasil ekstraksi menggunakan proses MAE masih bernilai positif. Kata kunci : ekstraksi, MAE, minyak jahe, zingiberene
PEMANFAATAN MIKROORGANISME DAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI BAHAN BAKU BIOSORBEN LOGAM BERAT L. Kurniasari
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v6i2.115

Abstract

Logam berat merupakan zat yang beracun serta umumnya bersifat karsinogenik. Beberapa proses pengambilan logam berat yang telah ada masih memiliki banyak kendala, diantaranya adalah produksi lumpur limbah beracun yang tinggi, memerlukan biaya tinggi serta kurang efektif bila diaplikasikan pada konsentrasi limbah yang rendah. Salah satu alternatif pengolahan limbah yang mengandung logam berat adalah dengan proses adsorpsi menggunakan bahan-bahan biologis sebagai adsorben. Prosesnya kemudian disebut sebagai biosorption dan adsorbennya dikenal sebagai biosorben. Beberapa keuntungan pemakaian biosorben adalah bahan baku yang melimpah, murah, proses pengolahan limbah yang efisien, minimalisasi lumpur yang terbentuk, serta tidak adanya nutrisi tambahan dan proses regenerasi. Ada tiga mekanisme yang mungkin terjadi ketika mikroorganisme mengambil logam-logam yang ada di larutan. Ketiga mekanisme itu adalah (i) akumulasi/pengendapan ekstraselular; (ii) penjerapan atau pembentukan kompleks pada permukaan sel serta (iii) akumulasi intraseluler. Mikroorganisme yang banyak digunakan sebagai biosorben diantaranya adalah kelompok bakteri, jamur, yeast dan alga. Sedangkan biosorben dari limbah pertanian diantaranya adalah kulit buah jeruk, kulit dan batang buah asam, serbuk kayu, sekam padi, tongkol jagung, cangkang telur dan kulit kentang. Kata kunci : adsorpsi, biosorben, logam berat
TEGANGAN MAKSIMUM DAN FAKTOR KEAMANAN PADA POROS ENGKOL DAIHATSU ZEBRA ESPASS BERDASARKAN METODE NUMERIK Achmad Zainuri; . Sujita; Alam Lawe Popo
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v6i2.116

Abstract

The purpose of this study was to determine the maximum stress and safety factor on the crankshaft Daihatsu Zebra Espass based on numerical methods. Material is selected as the crankshaft material is AISI 1053 steel. This numerical method uses CATIA software program to determine the maximum stress based on Von Mises failure theory. Research procedure begins by measuring the dimensions of the crankshaft Daihatsu Zebra Espass, then draw and analyze. Results of analysis in the form of images that show the stress distribution that occurs in the elements of the crankshaft. From the analysis results can be concluded that the highest maximum stress occurred in the area of the crankshaft fillet into 4 at the position 360o angle of 86.5 MPa with the lowest safety factor of 4.22. Keywords: crank shaft, CATIA, maximum stress, safety factor.
HIDROLISA ENZIMATIK PATI TAPIOKA DENGAN KOMBINASI PEMANAS MICROWAVE-WATER BATH PADA PEMBUATAN DEKSTRIN. Herry Santosa
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v6i2.117

Abstract

Usaha untuk mengkonversi pati tapioka menjadi dekstrin cukup prospektif. Banyaknya industri pengguna dekstrin, meningkatnya volume impor dekstrin, dipenuhinya ketersedian bahan baku tapioka dan tingginya nilai ekonomi dekstrin, merupakan pertimbangan awal untuk melakukan penelitian ini. Hidrolisa enzimatik dengan α amylase (termamyl) sebagai biokatalis dikenakan terhadap pati tapioka untuk membuat dekstrin. Penelitian dilakukan melalui 4 tahapan (1) Tahap persiapan yang meliputi karakterisasi pati tapioka dan karakterisasi microwave, (2) Tahap gelatinisasi, (3) Tahap likuifaksi, dan (4) Tahap uji hasil. Gelatinisasi dilakukan dalam microwave pada power P10 – desfrose D2 dan tahap likuifaksi dilakukan dalam waterbath pada suhu 93-95°C. Percobaan dilakukan pada kondisi terkendali (1) pH 6- 6,5, (2) kadar Ca2+ 40 ppm, (3) Dosis enzim 0,5-0,6 kg tiap ton pati kering, sedangkan konsentrasi pati dan waktu likuifaksi divariasi. Disetiap akhir percobaan dilakukan uji hasil terhadap dextrose equivqlent (DE) dan viskositas. Dari hasil percobaan diperoleh data bahwa (1) Pati tapioka merk Gunung Agung memenuhi spesifikasi sebagai bahan baku pembuatan desktrin, (2) Waktu gelatinisasi tergantung pada konsentrasi pati, (3) Dekstrin dengan DE dibawah 20 dihasilkan dari hidrolisa ini, (4) Pada kondisi terkendali, DE produk dekstrin dari hasil hidrolisa konsentrasi pati rendah (pada waktu yang sama) lebih tinggi dibanding DE konsentrasi pati tinggi, (5) DE larutan dekstrin menjadi semakin tinggi dengan bertambahnya waktu, (6) Tingginya nilai DE dapat diketahui dari turunnya viskositas produk hasil hidrolisa Kata kunci: hidrolisa enzimatik, pati tapioka, dekstrin, microwave.
OPTIMASI CAIRAN PENYARI PADA PEMBUATAN EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifous Roxb) SECARA MASERASI TERHADAP KADAR FENOLIK DAN FLAVONOID TOTAL. . Agustiningsih; Achmad Wildan; . Mindaningsih
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v6i2.118

Abstract

Pandan wangi (Pandanus amaryllifous Roxb) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai tonikum, penambah nafsu makan, penenang, penyedap, pewangi dan pemberi warna hijau pada masakan. Mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, tanin, polifenol, fenil propanoid, dan zat warna (Dalimartha, 2000:103). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fenolik dan flavonoid total dari hasil ekstraksi cairan penyari yang berbeda serta mengetahui cairan penyari yang paling optimal menarik senyawa fenolik dan flavonoid. Penyarian dilakukan dengan cara maserasi air; etanol 96%; dan air : etanol 96% (0,5 : 0,5). Uji pendahuluan kandungan kimianya menggunakan reaksi warna dan KLT. Hasil KLT senyawa flavonoid dari ketiga penyari adalah sama yaitu Rf = 0,60. Optimasi cairan penyari menggunakan metode simplex lattice design diperoleh dengan uji t. Hasil kadar fenolik total ekstrak daun pandan wangi penyari air = 24,0004 mg/g ekstrak; etanol 96% = 478,7629 mg/g ekstrak; air : etanol 96% (0,5 : 0,5) = 308,9702 mg/g ekstrak. Kadar flavonoid total ekstrak daun pandan wangi penyari air = 4,6102 mg/g ekstrak; etanol 96% = 99,4086 mg/g ekstrak; air : etanol 96% (0,5 : 0,5) = 33,6216 mg/g ekstrak. Hasil optimasi menunjukkan cairan penyari yang paling maksimal menarik senyawa fenolik dan flavonoid adalah etanol 96% dengan kadar fenolik total 478,7629 mg/g dan kadar flavonoid total 99,4086 mg/g. Uji t menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan kadar fenolik dan flavonoid total antara teori dengan percobaan. Kata kunci : Daun pandan wangi, cairan penyari, kadar fenolik total, kadar flavonoid total, optimasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 9