cover
Contact Name
INTEKNA
Contact Email
intekna@poliban.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
intekna@poliban.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Articles 694 Documents
HUBUNGAN KETERLIBATAN KERJA, SEMANGAT KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA DOSEN DI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN Hikmayanti Huwaida
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 11 No 1 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human resource is one of the most important resources which influence the success of organization. One of important objectives in Human Resources Management is creating employee’s job satisfaction. Job satisfaction is important thing which lecturers in Banjar-masin State Polytechnic must possess. The higher job satisfaction is, the more possibility to reach organization’s objective. The objectives of this research are to find out: (1) corre-lation between job involvement and job satisfaction of the lecturers in Banjarmasin State Polytechnic, (2) correlation between morale and job satisfaction of the lecturers in Banjar-masin State Polytechnic, (3) correlation between organization commitment and job satis-faction of the lecturers in Banjarmasin State Polytechnic, (4) correlation among job invol-vement, morale, organization commitment and job satisfaction of  lecturers in Banjarma-sin State Polytechnic.This research is using quantitative approach. Respondents are 123 of 176 lecturers and chosen by using Proportional Random Sampling Techniques. Data are taken with close questionnaire instruments, hypotheses are tested with correlation analysis and descrip-tive analysis with help of SPSS 17.The results of the research show: (1) respondents’ perception toward job involvement is high enough, perception toward morale is low, perception toward organization commit-ment is high enough, perception toward job satisfaction  is low. There are significant cor-relations among: (2) job involvement and job satisfaction of the lecturers in Banjarmasin State Polytechnic, (3) morale and job satisfaction of the lecturers in Banjarmasin State Polytechnic, (4) organization commitment and job satisfaction of the lecturers in Banjar-masin State Polytechnic, (5) job involvement, morale, organization commitment and job satisfaction of  lecturers in Banjarmasin State Polytechnic
TINJAUAN TERHADAP KONVERGENSI IFRS (INTERNATIONAL FINANCIALREPORTING STANDARTS) DENGAN PSAK (PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN) DI INDONESIA Lea Emilia Farida; Sirajudin .
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 11 No 1 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IFRS merupakan standar pencatatan dan pelaporan akuntansi yang berlaku secara inter-nasional. Mengadopsi IFRS berarti mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global yang akan membuat suatu perusahaan dapat dimengerti oleh pasar global. Dengan menga-dopsi IFRS tersebut maka pengguna laporan keuangan dapat dengan mudah memban-dingkan informasi keuangan entitas antarnegara di berbagai belahan dunia. Pada tahun 2012, pencatatan keuangan di Indonesia akan berdasarkan pada IFRS. Dalam konteks Indonesia, konvergensi IFRS dengan PSAK merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin daya saing nasional.
MORFOLOGI PERUMAHAN TERENCANA DI PINGGIRAN KOTA BANJARMASIN Indah Mutia
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 11 No 2 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper is aimed at investigating  the urban sprawl patterns caused by the develop-ment of planned housing (real estate/KPR) in Banjarmasin peri-urban areas (macro scale) and specifically analyzing the morphological characteristics (urban structure, build-ing and spatial layout) of that housing type in North Banjarmasin and Handil Bakti (micro scale). Findings show that the development of those planned housing has shaped a sporadic pattern or what so-called a leap frog development, in which they are concen-trated in North and South of Banjarmasin fringe-urban areas where availability of agricul-tural land is still abundant. Form three areas, the cluster of residential has a similarity in building and spatial layouts such as streets with grid system and rectangular plot and marked by a single entrance with enclosed cluster and no boundary between buildings / land plot.
KONTROL SISTEM KONVERSI ENERGI ANGIN MENGGUNAKAN PENGONTROL KLASIK Rusilawati .
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 11 No 2 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paper ini menyajikan studi tentang kontrol menggunakan pengontrol PD (Proportional Derivative) berdasarkan simulasi fungsi sistem konversi energi angin. Terdapat beberapa simulasi menggunakan generator asinkron yang diimplementasikan pada MAT¬LAB-Si-mulink menggunakan toolbox MATLAB-PSB (Power System Blockset). Dari hasil simu-lasi dapat dilihat bahwa struktur kontrol WECS yang digunakan memberikan performa kontrol yang cukup baik
ANALISIS KINERJA AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM MONO-FUNGSI (STUDI KASUS RUANG JELANTIK JURUSAN ARSITEKTUR ITS) Yuswinda Febrita
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 11 No 2 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja akustik di dalam ruang auditorium mono-fungsi. Studi kasus penelitian ini adalah ruang Jelantik Jurusan Arsitektur ITS dimana berdasarkan jenis aktivitas yang dapat berlangsung di dalamnya termasuk  jenis Speech auditorium yaitu auditorium mono-fungsi untuk pertemuan dengan aktivitas uta-ma percakapan (speech) seperti seminar, konferensi, kuliah, dan seterusnya. Masalah yang terjadi di Ruang Jelantik adalah besaran kualitas akustik yang kurang memenuhi persyaratan bagi sebuah auditorium mono-fungsi, karena penggunaan bahan dan desain interior yang tidak tepat, dan sejak semula ruang tidak direncanakan sebagai auditorium, sehingga kurang mampu melayani aktifitas secara optimal. Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode pengukuran background noise level dengan alat Sound Level Meter (SPL). Kemudian dilakukan Perhitungan dan simulasi optimasi menggunakan program ECOTECT v5.20 untuk menunjukkan peningkatan kualitas akustik (RT).
PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP DEBIT BANJIR DAERAH ALIRAN SUNGAI PROGO Maya Amalia
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 11 No 2 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan tata guna lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) memberikan pengaruh cukup dominan terhadap debit banjir. Fenomena tersebut terjadi di DAS Progo khususnya di bagian hulu yang merupakan kawasan persawahan dan perkebunan serta daerah hilir akibat tekanan jumlah penduduk. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji sampai sejauh mana dampak yang ditimbulkan akibat perubahan tata guna lahan di DAS Progo terha-dap debit banjir pada titik kontrol di daerah Badran. Metode yang digunakan adalah membandingkan nilai puncak hidrograf satuan terukur di stasiun Badran.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perubahan tata guna lahan di DAS Progo dapat dilihat dari pe-ningkatan nilai Curve Number komposit pada kondisi basah  yaitu pada tahun 2006 se-besar 83,5 menjadi 86,2 pada tahun 2010. Kenaikan 2,7% ini mengakibatkan kenaikan puncak hidrograf satuan terukur sebesar 16,3%.
IDENTIFIKASI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK SEBARAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA BANJARMASIN Aunur Rafik; Rudy Rahmani
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 11 No 2 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota sebagai “paru-paru kota” merupakan salah satu aspek berlangsungnya fungsi daur ulang antara gas karbondioksida (CO2) dan oksigen (O2), hasil fotosintesis khususnya pada dedaunan. Sistem tata hijau ini berfungsi layaknya ventilasi udara dalam rumah (bangunan). Lebih dari itu, masih banyak fungsi RTH ter-masuk fungsi estetika yang bermanfaat sebagai sumber rekreasi publik, secara aktif maupun pasif, yang diwujudkan dalam sistem koridor hijau sebagai alat pengendali tata ruang atau lahan dalam suatu sistem RTH kota. Kebutuhan RTH masih sangat tinggi karena lahan kota yang terbatas. RTH kota biasanya didesain sedemikian rupa sehingga terlihat tetap indah, nyaman dan tetap memiliki fungsi yang baik. Untuk itu dalam upaya mengatasi masalah tersebut maka dilakukan Penerapan Sistem Informasi Sebaran RTH yang tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak RTH yang ada di kota Banjarmasin.Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi lapangan dan wawancara instansi terkait. Studi kasus yang dilakukan adalah RTH pada kota Banjarmasin yang meliputi Kecamatan Banjarmasin Tengah, Banjarmasin Utara , Banjarmasin Timur, Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Selatan.Hasil penelitian menunjukkan sebaran ruang terbuka hijau Kota Banjarmasin yang masih tidak merata dan  jumlahnya kurang. Sehingga  merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah agar dapat dilakukan pengembangan dan pembangunan ruang terbuka hijau. Untuk itu direkomendasikan perlunya dilakukan pengembangan dan peningkatan terhadap jumlah ruang terbuka hijau.
PENGARUH NILAI SLUMP TERHADAP KUAT TEKAN Muhammad Humaidi; Muhammad Hafizh
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 11 No 2 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air tidak hanya berfungsi untuk reaksi kimia semen pada beton tetapi air juga menentu-kan kemudahan pengerjaan (workability)  beton. Oleh karena itu penambahan air pada komposisi beton harus dikendalikan dan disesuaikan dengan workability yang diingin-kan.. Salah satu cara agar workability tinggi adalah dengan memakai nilai slump yang tinggi pada saat desain campuran. Nilai slump yang tinggi ternyata seringkali menim-bulkan  kekhawatiran apakah kuat tekan yang direncanakan akan tercapai.Dengan cara melakukan desain campuran untuk kuat tekan rencana 20 MPa dengan tiga variasi nilai slump yaitu slump 30, slump 60 dan slump 90. Agregat yang digunakan pada ketiga campuran berasal dari sumber yang sama dan semen yang juga sama. Maka  ingin diketahui bagaimana pengaruh variasi  nilai slump terhadap kuat tekan beton. Dapat disimpulkan walaupun terdapat perbedaan hasil uji kuat tekan tetapi variasi nilai slump tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kuat tekan beton terutama pada umur beton 28 hari dan kuat tekan rencana juga dapat tercapai.
PEMAHAMAN SIFAT- SIFAT GEOTEKSTIL DALAM REKAYASA GEOTEKNIK PADA BANGUNAN SIPIL Fathur Rozi
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 11 No 2 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata kain (fabric) dan geotekstil (geotextile) dapat saling tertukar. Umumnya kain dari ba-han polymer yang dipakai untuk aplikasi proyek pembangunan ini sering disebut geotek-stil. Karena tipe geotekstil yang sangat banyak, maka aplikasi harus mempertimbangkan fungsi dari material ini terhadap macam struktur yang akan dirancang. lima sifat polymer sebagai bahan dasar material geosintetik meliputi: sifat fisik, sifat mekanik, sifat hidrolik, sifat ketaharian, dan sifat degradasi. Dalam tulisan ini akan membahas pemahaman si-fat-sifat geotekstil dalam rekayasa geoteknik pada bangunan sipil.
STUDI INVENTARISASI SUNGAI YANG TIDAK PRODUKTIF DI KOTA BANJARMASIN Herliyani Farial Agoes
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 11 No 2 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai merupakan salah satu sumber kehidupan yang harus dijaga dengan baik, ke-rusakan sungai mengakibatkan ekosistem sungai berubah. Perubahan ini akan berdam-pak dengan manusia yang memanfaatkan sungai sebagai sumber hidup. Kerusakan sungai saat ini merupakan hasil karya tangan manusia itu sendiri, pada akhirnya manusi-alah yang dituntut untuk dapat memperbaikinya demi perbaikan hidup saat ini dan masa akan datang.  Inventarisasi kondisi sungai sangat diperlukan sebagai sumber data dalam upaya perbaikan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan deskriftif, dengan melaku-kan pengamatan di lapangan meliputi mencari titik-titik genangan sebagai acuan pertama terjadinya perubahan sungai, mengamati kondisi fisik sungai meliputi kelancaran aliran, lebar sungai sekarang, terjadinya endapan akibat sedimentasi dan penumpukan sampah yang mengakibatkan fungsi sungai berubah, mengamati kondisi bangunan yang menjo-rok ke sungai yang mengakibatkan badan sungai berkurang, mengamati kondisi ban-taran sungai dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63 / PRT / 1993 tentang Garis Sempadan dan Sungai, mengamati kondisi sungai dengan mengacu pada Peraturan Daerah Kota Banjarmasin No. 2 tahun 2007 pasal 2 yang mengatur pengelolaan sungai.Hasil survey lapangan yang dilakukan pada sungai-sungai di Kecamatan Banjarmasin Barat, Timur dan Tengah teridentifikasi sungai-sungai yang tidak produktif adalah  sungai Anak Pelambuan, Sungai Cendrawasih, Sungai Landas, Sungai Batas Belitung Darat, Sungai Anak Banyiur, Sungai Bali, Sungai Manggis, Sungai Banyiur, Sungai Kelayan, Sungai Teluk Dalam, Sungai Pekapuran, Sungai Duyung, Sungai Guring, Sungai Tatas , Sungai Pacinan, Sungai Bilu, Sungai Lulut, Sungai Saka Permai, Sungai Kuripan, Sungai Mulawarman dan sungai Pelambuan. Ketidakproduktifan sungai terjadi karena adanya pendangkalan,  menjadi tempat buangan sampah, adanya pelebaran jalan, banyaknya pemukiman penduduk di atas badan sungai, dan  rendahnya struktur bangunan jembatan yang mengakibatkan tidak bias dilewati angkutan air/sungai.

Filter by Year

2008 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 23 No 1 (2023): Jurnal INTEKNA, Volume 23, No. 1, Mei 2023 Vol 22 No 02 (2022): Jurnal INTEKNA, Volume 22, No. 2, Nov 2022: 76 - 162 Vol 22 No 01 (2022): Jurnal INTEKNA, Volume 22, No. 1, Mei 2022: 01 - 75 Vol 21 No 2 (2021): Jurnal INTEKNA, Volume 21, No. 2, Nov 2021: 54 - 111 Vol 21 No 1 (2021): Jurnal INTEKNA, Volume 21, No. 1, Mei 2021: 1 - 53 Vol 20 No 2 (2020): Jurnal INTEKNA, Volume 20, No. 2, Nov 2020: 53 - 110 Vol 20 No 01 (2020): Jurnal INTEKNA, Volume 20, No. 1, Mei 2020: 01-52 Vol 19 No 1 (2019): Vol 19 No 1 (2019): Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 1, Mei 2019: 1-68 Vol 19 No 2 (2019): Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 2, Nov 2019: 69-133 Vol 18 No 2 (2018): Vol 18 No 2 (2018): Jurnal INTEKNA, Volume 18, No. 2, Nov 2018: 67-131 Vol 18 No 1 (2018): Vol 18 No 1 (2018): Jurnal INTEKNA, Volume 18, No. 1, Mei 2018: 1-66 Vol 17 No 2 (2017): Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, November 2017: 79-147 Vol 17 No 1 (2017): Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 1, Mei 2017: 1 - 78 Vol 16 No 2 (2016) Vol 16 No 1 (2016) Vol 15 No 2 (2015) Vol 15 No 1 (2015) Vol 14, No 2 (2014) Vol 14 No 2 (2014) Vol 14 No 1 (2014) Vol 14, No 1 (2014) Vol 13, No 3 (2013) Vol 13 No 3 (2013) Vol 13, No 2 (2013) Vol 13 No 2 (2013) Vol 13 No 1 (2013) Vol 13, No 1 (2013) Vol 12, No 2 (2012) Vol 12 No 2 (2012) Vol 12 No 1 (2012) Vol 12, No 1 (2012) Vol 11 No 2 (2011) Vol 11, No 2 (2011) Vol 11 No 1 (2011) Vol 11, No 1 (2011) Vol 10, No 2 (2010) Vol 10 No 2 (2010) Vol 9 No 2 (2009): Jurnal Intekna, Volume IX, Nomer 2, Nopember 2009 Vol 8, No 1 (2008) Vol 8 No 1 (2008) More Issue