cover
Contact Name
INTEKNA
Contact Email
intekna@poliban.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
intekna@poliban.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Articles 694 Documents
PENGUJIAN KADAR ASPAL CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN METODE EKSTRAKSI Surat .
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kadar aspal adalah kandungan aspal dinyatakan dalam  prosen teradap campuran, ba-han aspal merupakan pengikat agregat sehingga terbentuk beton aspal.Beton aspal ada-lah beton terdiri dari agregat berupa batu pecah dengan gradasi memenuhi syarat spe-sifikasi ,dicampur pada suhu tertentu dengan aspal dipadatkan disebut beton aspal cam-puran panas (hot mix ).Beton aspal merupakan sruktur Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) pada lapisan per-mukaan  dinamakan Lapis Tipis Beton Aspal dari jenis HRS-WC atau AC-WC pada lapis pondasi dinamakan Lapis Beton Aspal jenis campuran HRS-Base atau AC-BC dan AC-Base.Metoda pemisahan aspal dengan agregat dari campuran beton aspal dengan metode Reflux Extraktor adalah campuran beton aspal kondisi curah dilarutkan dengan bahan pelarut aspal three clore ethelyn dengan cara pencucian jernih,sehingga bahan aspal de-ngan agregat terpisah.Kadar aspal adalah (berat campuran aspal awal dikurangi berat agregat) dibagi dengan berat campuran awal dinyatakan dalam persen .Hasil pengamat-an jenis HRS-Base, jumlah data sebanyak 6 (enam) buah didapat rentang kadar aspal 6,13% s/d 6,29% dengan kadar aspal yang direncanakan 6,3%,berada dibawah kadar aspal rencana ,tetapi masih dalam batas toleransi..
PENGGUNAAN ASBUTON EKSTRAKSI SEBAGAI BAHAN CAMPURAN LATASTON HOT ROLLED SHEET – WEARING COARSE Hadi Gunawan
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal Buton (Asbuton) ditengarai merupakan deposit aspal terbesar di dunia, sehingga Asbuton berpotensi untuk dikembangkan agar dapat menggantikan penggunaan aspal minyak. Kelemahan asbuton adalah rendahnya kandungan bitumen, serta rendahnya pe-netrasi bitumen asbuton. Agar dapat menggantikan penggunaan aspal minyak, bitumen perlu diekstraksi terlebih dahulu dari mineralnya dengan berbagai metode. Oleh sebab itu, demi mengetahui cara yang efektif dalam memisahkan bitumen asbuton dari mine-ralnya sekaligus mengetahui mutu bitumen asbuton ter-ekstraksi sebagai campuran as-pal beton hot mix. Penggunaan Asbuton Ektraski sebagai bahan campuran Lataston harus memenuhi per-syaratan dari Lataston HRS - WC seperti Penyerapan Aspal, Rongga Dalam Campuran (VIM), Rongga Dalam Agregat (VMA), Rongga Terisi Aspal, Rongga Dalam Agregat (VMA), Stabilitas Marshall, Rongga Terisi Aspal, Kelelehan dan Marshall Qoutient.Bahan Agregat untuk penelitian berasal dari Km.8 Muara Teweh, Provinsi Kalimantan Tengah dan bahan Aspal yang digunakan adalah Aspal Buton Ter-ektraksi. Dengan me-nggunakan bahan tersebut maka dapat diperoleh Proporsi Campuran antara lain Batu pecah ¾" adalah 17%, Batu pecah ½" adalah 22%, Pasir adalah 27%, Abu batu adsalah 32%, Filler adalah 2,0% dan Aditif adalah 0,3%. Hasil Kinerja Sifat – sifat Campuran Lataston HRS – WC untuk Nilai Stabilitas adalah 955,7 kg, Nilai Density 2.310, Nilai Rongga Udara adalah 5,6 %, Nilai Kelelahan adalah 3,22 mm, Nilai Koefisien Marshall adalah 2,90 Kn/mm, Nilai Rongga Dalam Agregat (VMA) adalah 20,18 %, Nilai Rongga Terisi Aspal (VFB) adalah 72,15 %, Nilai Rongga Dalam Camp, Kepadatan Membal adalah 4,17 %, Nilai Penyerapan 0,21%, Nilai Sta-bilitas sisa perendaman 24 jam suhu 60° adalah 95,1 %, dan Nilai Kadar Aspal 6,7 %. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan bahan agregat dari Km.8 Muara Teweh Provinsi Kalimantan Tengah dan Bahan Aspal Buton (Asbuton) Ter-ekstraksi semua kri-teria kinerja sifat – sifat campuran Lataston HRS – WC memenuhi spesifikasi teknis dan Aspal Asbuton Ekstrasi dapat digunakan untuk bahan aspal dalam campuran Lataston HRS – WC.
IDENTIFIKASI BANGUNAN BAGI DAN SADAP PADA SALURAN SEKUNDER ULIN 4 IRIGASI RIAM KANAN KABUPATEN BANJAR Adriani Muhlis; Eka Yuliana
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Irigasi merupakan teknik dalam mengatur air yang sangat menentukan dalam keberha-silan mengairi persawahan untuk  pertanian sehingga perlu penataan yang baik untuk menunjang bidang pertanian. Salah satu daerah irigasi yang difungsikan adalah Daerah Irigasi Riam Kanan dengan daerah potensialnya 25.800 Ha, terletak di Kabupaten Banjar. Irigasi Riam Kanan merupakan proyek penunjang pengembangan bidang pertani-an dan pengairan di Propinsi Kalimantan Selatan, yang diharapkan dengan adanya sis-tim pengaturan air yang baik dapat memberikan pemanfaatan air dapat lebih hemat dan mudah sehingga hasil pertanian dapat meningkat.Jaringan irigasi yang di dalamnya termasuk bangunan-bangunan pelengkap utama, yaitu bangunan bagi dan bangunan sadap pada Daerah Irigasi Riam Kanan khususnya Salur-an Sekunder Wilayah Ulin 4 (B.UL 4) sampai dengan Penggalaman 4 (B.PL. 4) sebagai sampel penelitian yang menjadi sumber identifikasi, dihasilkan rata-rata bangunan masih dalam kondisi baik, namun ada sebagian pintu seperti berkarat, banyaknya tanaman yang tumbuh di sekitar pintu, pudarnya cat pada bangunan, dan sebagainya, yang bisa mengakibatkan sulitnya pengoperasian dan mengganggu kelancaran jalannya air.Untuk itu perlu pemeliharaan secara rutin dan ditingkatkan disertai dengan sosialisasi ter-hadap para petani agar dapat berpartisipasi dalam memelihara bangunan tersebut.
BEDAH PAPER: SOLUTIONS TO SECURITY AND PRIVACY ISSUES IN MOBILE SOCIAL NETWORKING Yoenie Indrasary; Siti Kustini
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada paper ini akan dipresentasikan permasalahan privasi dan keamanan yang signi-fikan yang muncul pada hampir seluruh sistem jejaring sosial bergerak, khususnya yang berbasis konteks lokasi (Location-Aware Mobile Social Network-LAMSN). Paper ini mem-buat tiga masukan utama dalam  makalah ini yakni: 1. Mengidentifikasi bahwa terdapat  tiga macam masalah privasi dan keamanan pada sistem jejaring sosial bergerak: (1) persoalan direct anonymity, (2) per-soalan indirect atau K-anonymity, dan (3) serangan eavesdropping, spoofing, replay, dan wormhole attacks. Di sini akan dibahas bagaimana persoalan tersebut dapat memunculkan tantangan tersendiri untuk kasus sistem jejaring sosial bergerak. 2. Mengetengahkan rancang-an untuk suatu sistem, yang dinamakan server identitas (identity server), yang menyediakan solusi bagi masalah keamanan dan privasi ini. 3. Menjelaskan implementasi server identitas yang dimaksud.
ANALISIS EKONOMI PENGGUNAAN JASA OUTSOURCING UNTUK PENGADAAN ALAT TRANSPORTASI PT XYZ BANJARMASIN Hermansyah .; Teguh Suprianto
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

About problem which faced by firm all this time is how to maintenance  and looking after all vehicle in good condition. Operational car maintenance all this time did by mechanical corporate and also by car workshop. In height cost maintenance and acquisition tool which issued by PT. XYZ for operational corporate, cause to need it firm to take into account alternative any other for transportation tool procurement by the way of outsourc-ing . In this research outsourcing  procurement service is seen of PT XYZ'S angle. This rese-arch did by economic analysis to do feasibility study in does outsourcing than by un-dertaking alone management. Economic analysis that is done is by use of analysis NPV (Net Present Value) and IRR (Internal of Return's Rate). After knows that by use of ser-vice outsourcing more advantages therefore analysis further is do election to service pro-vider judgment outsourcing. Judgment election  transportation tool by use of method AHP (Analytical Hierarchy Process). Base alternative observational result investment buys alone operational vehicle get NPV'S point as big as Rp.840.440.945 and Internal Rate Of Return as big as 51 %. Meanwhile by use of service outsourcing  one that is chosen by use of method AHP that gets service outsourcing  the most corresponds to criteria firm, and is chosen on service outsourcing 2 get NPV'S points as big as Rp 1.386.000.000 ,- and Internal Rate Of Return as big as 77% , therefore analysis judgment in observational so in accordance with corporate decision making. service outsourcing  more advantages to be appealed is brought off own.
PENANGANAN LIMBAH CAIR KILANG PENGOLAHAN KAYU DENGAN SISTEM RECYCLING Heri Soedarmanto
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai penanganan limbah cair pada industri kayu lapis se-cara kimiawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kadar cemaran pada limbah cair industri kayu lapis secara kimiawi. Dengan percobaan Jar Test dapat ditentukan dosis koagulan yang paling optimum yaitu tawas dengan kadar 22.5 ppm dan PAC 27.5 ppm. Pengujian air limbah dilakukan ter-hadap parameter BOD, COD, NH3, Phenol, dan TSS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain proses pengolahan limbah cair berlangsung cukup efektif. Keefektifan dari desain proses ini dapat dilihat dari  penurunan nilai BOD5 dari 1.620 mg/L menjadi 26,50 mg/L (98%),  COD  dari 3184,8 mg/L menjadi 52,73 mg/L (98%), TSS dari  645 mg/L menjadi 5,26 mg/L (99%), phenol dari 36,09 mg/L menjadi 0,12 mg/L (99%), dan amoniak dari 1.290 mg/L menjadi 3,44 mg/L (99%).
KEMAMPUAN MENGGUNAKAN EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN MAHASISWA SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2008/2009 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH STKIP PGRI BANJARMASIN Muhammad Syarkawi
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Kemampuan Menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia                            Yang Disempurnakan Mahasiswa Semester IV Tahun Akademik 2008/2009 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin” ini ber-tujuan untuk memberikan gambaran secara deskriptif mengenai kemampuan mahasiswa semester IV tahun akademik 2008/2009 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin (1) dalam menggunakan huruf kapital, (2) dalam menggunakan gabungan kata, (3) dalam menggunakan tanda titik, (4) dalam menggu-nakan tanda koma., dan (5) dalam menggunakan tanda petik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Dengan menggu-nakan metode ini, data yang diperoleh berupa gejala tingkat kemampuan menggunakan ejaan dideskripsi dan diolah dengan menggunakan statistik untuk memperoleh persen-tase yang nantinya digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian.Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester IV tahun akademik 2008/2009 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin yaitu sebanyak 138 orang. Besar sampel sebanyak 69 orang; 50% dari besar populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes; tes kemampuan meng-gunakan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa semester IV tahun akademik 2008/2009 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin (1) telah memiliki kemampuan yang baik dalam menggunakan huruf kapital, (2) telah memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menggunakan gabungan kata, (3) telah memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menggunakan tanda titik, (4) telah memiliki kemampuan yang baik dalam menggunakan tanda koma, dan (5) telah memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menggunakan tanda petik.
THE TEACHING OF CRITICAL THINKING IN READING Siti Kustini
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Recent trends in the educational domain emphasize the importance of critical thinking skills for academic success and for life.  Learners should be taught how to think rather than what to think. Judging, reasoning, problem solving, decision making are vital for successful academic and social lives (Collier, et al., 2002 cited in Alagozlu, 2006). Fur-ther, Dewey (1933), in his book, How We Think, proposes that critical thinking or reflec-tive thinking be one of education’s principal aims (cited in Fisher, 2001, Lipman, 2003). Ennis (1962), Paul and Elder (2002), Siegel (1990), Lipman (2003) and McPeck (1981) also are scholars associated with the tradition of using reflection for training in thinking. According to this tradition, educational institutions should not primarily provide students with facts and specific systems of knowing or meanings. Students should be equipped with skills and knowledge, so they can become critical learners who are cooperative, open-minded, reflective, and autonomous. Fostering students’ ability to think critically, to reason, and to use judgment in decision making enables them to successfully adapt to an ever-changing world.Critical thinking is also particularly important in a democratic society life in this twenty first century (Beyer, 1985, Klentz, 1987 cited in Gustine, 2007). Dam and Volman (2004) point out that, critical thinking is the essence of thoughtful, democratic citizenship, and thus oc-cupies a central position in education in modern world. Marzano et al. (1988) hold a similar view: “The success of any democratic system depends on the individual’s ability to analyze problems and make thoughtful decisions. It has been also claimed that critical thinking is the basis of “progressive” thinking; thus it is valued by democratic social insti-tutions. Many educators propose different teaching methods to foster students’ critical thinking ability. For example, Beyer (2001a cited in Buranapatana, 2006) indicates that teaching students to think critically is to give students opportunities to engage in productive learn-ing tasks that require them to produce or construct something new. It has also been indicated in literature that writing is a learning tool that can be effectively used to assist students in clarifying and evaluating their thinking and it is also an essential ingredient in critical thinking instruction since it promotes greater self-reflection and the taking of broa-der perspectives than does oral expression (Olson, 1984). Further, Paul (1993 cited in Emilia, 2005) asserts that critical writing promotes critical reading and critical thinking which in turns enhances critical writing. Applying critical thinking to the process of read-ing, which commonly known as critical reading (Kurland, 2000; Chafee, et al, 2002 cited in Emilia 2005), is other suggested method than can be conducted in the teaching of critical thinking.
A PRAGMATIC ANALYSIS OF THE FLOUTING MAXIMS IN KICK ANDY TALK SHOW: “LASKAR PELANGI” BASED ON GRICE’S COOPERATIVE PRINCIPLE Evidoyanti .; Siti Kustini
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The present study addresses the issue of flouting maxims in talk show conversations viewed from a Gricean perspective. Conversations in Kick Andy talk show; “Laskar Pe-langi” were analyzed with regard to acts of flouting of Grice’s maxims. The qualitative da-ta of the study gave evidence that three out of four Gricean maxims were flouted. The most frequently maxim flouted encountered was the maxim of quantity (71.42%); the se-cond maxim flouted was the maxim of relevance (61.90%); and the least frequent maxim flouted was the maxim of manner (42%). Giving long-winded responses, changing the topic of the conversation abruptly, giving too much information than the situations requir-ed, and lacking of ability to interpret the questions were considered to be the causal fac-tors of the speakers’ failure in fulfilling the maxims.
TRANSFORMASI AKUNTANSI INDONESIA MELALUI KONVERGENSI IFRS Sirajudin .; Lea Emilia Farida
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam SMO (Statement of Member Obligations) part 2, (yang merupakan sebuah ren-cana yang berisi program pengadopsian dan jadwal implementasi IFRS yang wajib dibuat oleh setiap anggota IFAC) pemerintah Indonesia melalui IAI telah memutuskan konvergensi atau pengadopsian secara penuh IFRS (International Financial Reporting Standard) di tahun 2012. Konvergensi tersebut tentunya akan membawa dampak bahwa seluruh standar atau aturan praktek profesi akuntansi (termasuk auditing) yang harus tunduk dengan prinsip, norma dan nilai pengukuran fair value (FV) yang ada dalam IFRS. Dengan mengadopsi IFRS tersebut maka pengguna laporan keuangan di berbagai be-lahan dunia dapat dengan mudah membandingkan informasi keuangan entitas antar ne-gara. Terhitung sejak 1 Januari 2012, pelaporan keuangan di Indonesia akan merujuk pada IFRS. Makalah ini berusaha menjelaskan bahwa proses transformasi akuntansi In-donesia (konsep Historical Cost menjadi Fair Value) melalui konvergensi IFRS sudah ter-jadi sebelum proses legalnya.

Filter by Year

2008 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 23 No 1 (2023): Jurnal INTEKNA, Volume 23, No. 1, Mei 2023 Vol 22 No 02 (2022): Jurnal INTEKNA, Volume 22, No. 2, Nov 2022: 76 - 162 Vol 22 No 01 (2022): Jurnal INTEKNA, Volume 22, No. 1, Mei 2022: 01 - 75 Vol 21 No 2 (2021): Jurnal INTEKNA, Volume 21, No. 2, Nov 2021: 54 - 111 Vol 21 No 1 (2021): Jurnal INTEKNA, Volume 21, No. 1, Mei 2021: 1 - 53 Vol 20 No 2 (2020): Jurnal INTEKNA, Volume 20, No. 2, Nov 2020: 53 - 110 Vol 20 No 01 (2020): Jurnal INTEKNA, Volume 20, No. 1, Mei 2020: 01-52 Vol 19 No 1 (2019): Vol 19 No 1 (2019): Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 1, Mei 2019: 1-68 Vol 19 No 2 (2019): Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 2, Nov 2019: 69-133 Vol 18 No 2 (2018): Vol 18 No 2 (2018): Jurnal INTEKNA, Volume 18, No. 2, Nov 2018: 67-131 Vol 18 No 1 (2018): Vol 18 No 1 (2018): Jurnal INTEKNA, Volume 18, No. 1, Mei 2018: 1-66 Vol 17 No 2 (2017): Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, November 2017: 79-147 Vol 17 No 1 (2017): Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 1, Mei 2017: 1 - 78 Vol 16 No 2 (2016) Vol 16 No 1 (2016) Vol 15 No 2 (2015) Vol 15 No 1 (2015) Vol 14, No 2 (2014) Vol 14 No 2 (2014) Vol 14 No 1 (2014) Vol 14, No 1 (2014) Vol 13, No 3 (2013) Vol 13 No 3 (2013) Vol 13, No 2 (2013) Vol 13 No 2 (2013) Vol 13, No 1 (2013) Vol 13 No 1 (2013) Vol 12, No 2 (2012) Vol 12 No 2 (2012) Vol 12 No 1 (2012) Vol 12, No 1 (2012) Vol 11, No 2 (2011) Vol 11 No 2 (2011) Vol 11 No 1 (2011) Vol 11, No 1 (2011) Vol 10 No 2 (2010) Vol 10, No 2 (2010) Vol 9 No 2 (2009): Jurnal Intekna, Volume IX, Nomer 2, Nopember 2009 Vol 8, No 1 (2008) Vol 8 No 1 (2008) More Issue