cover
Contact Name
Nur Rahmawati Syamsiyah
Contact Email
nur_rahmawati@ums.ac.id
Phone
+628562830285
Journal Mail Official
jurnalsinektika@ums.ac.id
Editorial Address
Architecture Department, Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Surakarta 57162
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur
ISSN : 14118912     EISSN : 27146251     DOI : 10.23917/sinektika
Core Subject : Art, Engineering,
SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur is a scientific journal of the Architecture Department, Faculty of Engineering, Universitas Muhammadiyah Surakarta which focuses on delivering information on the results of scientific research conducted by researchers, especially in the field of architecture. The scientific articles in the scope of pure and applied sciences about architectural science including art & design, history & human behavior, technology, urban planning and the environment. Research results are scientific, critical and comprehensive on important and current issues covered in the field of architecture.
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 2: Juli 2019" : 16 Documents clear
PERAN RUANG SOEKARNO-NEHRU SEBAGAI BANGSAL PRINGGITAN PADA DALEM MANGKUBUMEN Murti, Desy Ayu Krisna; Wibowo, Satrio Hasto Broto
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1203.376 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10601

Abstract

Dalem Mangkubumen merupakan kompleks yang dibangun oleh Sultan HB VI untuk putra mahkota yang akan diangkat menjadi HB VII pada tahun (1855- 1977). Pada masanya Dalem Mangkubumen diperuntukan untuk calon raja, sehingga dari segi arsitektural hampir menyerupai keraton. Oleh karena itu pula nama lain Dalem Mangkubumen adalah Keraton Alit. Setelah HB VII bertahta, maka fungsi Dalem Mangkubumen diperuntukan untuk tempat tinggal bagi para pangeran, antara lain Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Juminah, yang setelahnya tidak lagi ditempati hingga tahun 1942. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fungsi dan peran bangsal pringgitan pada Dalem Mangkubumen, sejak tidak digunakan lagi sebagai tempat tinggal pangeran, hingga keberadaannya sampai saat ini. Metode yang digunakan adalah kualitatif diskriptif, dengan observasi dan study literature untuk mengungkap peran bangsal pringgitan. Bangsal pringgitan sempat digunakan untuk pertemuan Presiden Soekarno, PM India Jawaharlal Nehru dan Sri Sultan HB IX, sehingga dinamakan bangsal Soekarno-Nehru. Beberapa elemen arsitektural dan struktural masih terjaga keasliannya. Perubahan hanya dilakukan pada bagian sekat dan beberapa material plafon. Dari aspek fungsinya memiliki karakteristik yang cenderung sama dari awal hingga saat ini, yaitu sebagai ruang pertemuan yang bersifat umum. Sedangkan dari aspek konstelasi susunannya secara mikro memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh pringgitan lain, seperti bentuk atap dan besaran ruang yang meskipun mengalami perubahan, namun tetap mempertahankan prinsip yang ajeg, yaitu tempat untuk pertunjukan dengan gaya arsitektur mengikuti arsitektur Keraton Yogyakarta.
PERILAKU MASYARAKAT PADA RUANG TERBUKA PUBLIK DI KAMPUNG KEBANGSREN SURABAYA Ghifari, M. Nu?man Al; Firdausan, Syam Zaki
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1309.04 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10593

Abstract

Kampung Kebangsren adalah perkampungan yang terletak di tengah kota Surabaya, yang dikelilingi oleh kawasan perkantoran, pusat perbelanjaan dan kawasan perhotelan. Kawasan Kampung Kebangsren tumbuh semakin padat, sehingga ruang terbuka semakin berkurang luasnya. Padahal keberadaan ruang terbuka sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas dengan skala yang besar guna memenuhi kebutuhan bersama warga kampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pemanfaatan ruang terbuka dan faktor-faktor pembentuk ruang terbuka di kawasan Kampung Kebangsren. Metode penelitian yang digunakan adalah Behavioural Mapping, dengan melakkan survei lokasi dan mendokumentasikan pola kehidupan masyarakat Kampung Kebangsren untuk kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah bahwa Kampung Kebangsren memiliki hubungan bermasyarakat yang erat, sehingga keterbatasan lahan tidak menjadi masalah utama, dimana masyarakat Kampung Kebangsren tetap mampu mengelola lahan yang sedemikian rupa menjadi sebuah ruang terbuka yang optimal dengan cara-cara yang cerdas.
PERAN MASJID AT TAQWA WONOGIRI TERHADAP LINTASAN SEJARAH ISLAM DI WONOGIRI Nugroho, Rizqi Bayu; Saputra, Andika
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.446 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10602

Abstract

Kota Islam adalah kota yang awalnya dibangun pada semasa Nabi Muhammad SAW, dengan mempertimbangkan konsep ideologi kota yang bercorak Islami dan perilaku Nabi Muhammad SAW. Ciri utama kota Islam adalah kehadiran masjid di dalam wilayah kota. Salah satu kota yang menghadirkan bangunan masjid sebagai unsur utama dalam tata ruangnya adalah Kota Wonogiri yang memiliki Masjid At-Taqwa di pusat kota yang berdekatan dengan alun-alun dan kantor bupati. Fokus penelitian ini adalah mengidentifikasi peran Masjid At-Taqwa dalam lintasan sejarah Kota Wonogiri. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini mengungkap perluasan peran Masjid At-Taqwa pada dimensi fungsi pendidikan dini yang diselenggarakan di masjid, meliputi pendidikan tingkat PAUD dan TK, selain peningkatan peran peribadatan shalat.
KARAKTERISTIK VISUAL BANGUNAN PASCA KERUSUHAN MEI 98 SEBAGAI PEMBENTUK WAJAH KOTA SURAKARTA Wicaksono, Bangkit Adhi; Astuti, Dyah Widi
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1391.883 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10594

Abstract

Era pergantian Orde Baru menuju Era Reformasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan berbagai kerusuhan. Surakarta merupakan salah satu kota yang mengalami kerusuhan. Banyak massa yang melakukan aksi kerusuhan yang berdampak pada kerusakan bangunan di Kota Surakarta. Banyak kerugian yang terjadi. Pasca kerusuhan bangunan mulai direnovasi, namun hal ini mengakibatkan tampilan visual bangunan telah berubah. Penelitian ini bertujuan mencari perbedaan visual sebelum dan sesudah kerusuhan, faktor pengaruhnya, dan pengaruh perubahan terhadap wajah Kota Surakarta. Metode yang dipilih adalah metode komparasi dengan membandingkan data tahun 1998 dengan 2019. Terdapat tujuh sampel bangunan yang dianggap mewakili citra tampilan wajah Kota Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukan indikator yang berubah dari ketujuh sampel bangunan tersebut yaitu : garis, bentuk, dan irama. Faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut adalah rasa keamanan yang kurang sehingga mengakibatkan para penduduk merenovasi bangunan yang rusak. Keadaan ini mengakibatkan perubahan fasad bangunan menjadi lebih tertutup, kuat, dan aman. Hal ini mempengaruhi tampilan bangunan sehingga memicu terbentuknya wajah Kota Surakarta yang kaku dan kokoh.
KONSEP HEALING ENVIRONMENT UNTUK MENDUKUNG PROSES PENYEMBUHAN PASIEN RUMAH SAKIT Hafidz, Ihsanudin Yusuf Nur; Nugrahaini, Fadhilla Tri
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1121.542 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10599

Abstract

Istilah rumah sakit menyiratkan sebuah harapan sehingga rumah sakit harus menunjang kesembuhan pasien. Bukan hanya melalui faktor medis saja, tetapi juga faktor lain yang perannya sangat penting dalam kesembuhan, yaitu faktor psikologis. Rumah sakit harus mampu mengarahkan pasien pada harapan sehat dan optimisme terhadap kesembuhan. Faktor psikologis ini dapat ditunjang dengan pendekatan lingkungan, yang tujuannya adalah membentuk persepsi melalui hubungan antara pikiran dan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dan tanggapan pasien terkait dengan kenyamanan suasana rumah sakit saat menjalani perawatan. Metode deskriptif kualitatif dilakukan pada penelitian ini ditunjang dengan studi literatur, wawancara dan kuesioner. Data yang dihasilkan mengarah pada manusia mempunyai keterikatan dengan alam, yang kedekatannya tidak dapat dipisahkan. Hal ini berkaitan dengan teori biophilia yang menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan untuk berafiliasi dengan alam. Alam mempunyai sifat restoratif yang mampu memberikan energi positif terhadap psikologis manusia. Melalui peran penting ini, lingkungan harus mendapatkan porsi besar dalam penerapanya di rumah sakit. Kecenderungan sampel menunjukan bahwa lebih dari 80% atau 92 orang dari 115 orang, memilih suasana yang berhubungan dengan lingkungan alam, karena dirasa lingkungan alam dapat memberikan kenyamanan dan energi positif yang akan berpengaruh baik terhadap kesembuhan psikis pasien.
PENDEKATAN NEO-VERNAKULAR PADA PERANCANGAN TAMAN BUDAYA KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT Prasetyo, Iqbal; Natalia, Dita Ayu Rani
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2885.979 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10591

Abstract

Taman Budaya merupakan tempat untuk mengembangkan kegiatan seni dan budaya bagi masyarakat di suatu kota atau daerah. Keberadaan Taman Budaya harus terasa bagi masyarakat lokal, namun tidak demikian yang terjadi di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Di Kabupaten Landak belum tersedia tempat yang dapat menaungi kegiatan seni dan budaya, yang sebetulnya potensi untuk dikembangkan. Hal ini terjadi karena bidang seni dan budaya belum dianggap prioritas. Padahal apabila generasi muda tidak antusias terhadap pengembangan seni budaya, maka akan menjadi masalah cukup besar di masa yang akan datang. Untuk itulah Pemerintah setempat harus menyediakan tempat yang dapat membangkitkan gairah seni dan budaya bagi generasi muda, sekaligus dapat meningkatkan minat wisatawan yang ingin datang ke Kabupaten Landak. Perencanaan Taman Budaya ini menggunakan pendekatan perancangan Neo Vernakular, khusus nya pada rumah Betang yaitu rumah asli masyarakat Adat Suku Dayak Kanayant, yang menjadi bangunan utama di Taman Budaya ini. Konsep neo vernakuler dipilih agar nilai kelokalan arsitektur Taman Budaya dapat menjadi ikon atau identitas Kabupaten Landak. Hasil perancangannya adalah Taman Budaya yang mampu memfasilitasi kegiatan seni dan budaya di Kabupaten Landak, sekaligus menjadi ikon pewadahan kegiatan seni dan budaya khususnya adat Dayak.
IDENTIFIKASI KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA DI KEBUN TEH JAMUS KABUPATEN NGAWI Istiqomah, Lynda; Priyatmono, Alpha Fabela
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1059.354 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10600

Abstract

Wisata Kebun Teh Jamus merupakan wisata pegunungan yang terletak di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi. Kebun Teh Jamus merupakan wisata yang ramai pengunjung terutama di musim liburan. Kelengkapan sarana dan prasarana dalam sebuah wisata sangat diperlukan untuk menunjang kenyamanan pengunjung, namun sarana dan prasarana di kawasan wisata tersebut kurang memadai sehingga perlu ditinjau ulang mengenai kelengkapannya. Metode yang digunakan yakni metode kualitatif dengan teknik studi literatur yang bertujuan untuk memperoleh referensi dan gambaran umum mengenai sarana prasana dalam wisata. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kelengkapan sarana dan prasarana wisata Kebun Teh Jamus Kabupaten Ngawi teridentifikasi lengkap dan layak. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan untuk pengembangan wisata di daerah tersebut.
KUALITAS AKUSTIK RUANG UTAMA MASJID SITI AISYAH SURAKARTA Dewi, Nur Utami Isyana; Syamsiyah, Nur Rahmawati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.947 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10592

Abstract

Masjid sebagai bangunan ibadah umat Islam dituntut untuk nyaman. Salah satu kenyamanan adalah terhadap aspek suara seperti tingkat kebisingan rendah, distribusi bunyi merata serta kenyamanan terhadap pengguna ruang. Fokus penelitian ini adalah menganalisis tingkat tekanan bunyi, kinerja elemen serta evaluasi subjektif kenyamanan bunyi oleh pengguna ruang utama Masjid Siti Aisyah Surakarta. Penelitian menggunakan pengukuran tingkat tekanan bunyi dan analisis pemetaan bunyi dalam ruang serta persepsi keruangan dari pengguna melalui kuesioner secara online. Pengukuran tingkat tekanan bunyi menggunakan Sound Level Meter dan pemetaan bunyi menggunakan aplikasi Surfer 11. Hasil pengukuran bahwa intensitas bunyi ruang rata-rata yaitu sebesar 53.30 dBA saat ruang dalam kondisi sedikit aktivitas serta 70.45 dBA pada saat ruang dalam kondisi ada aktivitas kajian agama. Hasil pemetaan saat ruang sedikit aktivitas adalah bunyi terdistribusi merata, namun saat ruang digunakan untuk kajian, terjadi interferensi gelombang berupa penguatan bunyi, yang menyebabkan kebisingan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa pengguna Masjid Siti Aisyah tidak terganggu dengan kebisingan, baik bising yang bersumber dari dalam bangunan maupun dari luar bangunan, karena pengguna masjid sudah mempersiapkan diri dengan niat untuk beribadah sehingga dapat beradaptasi dengan keadaan di ruang utama masjid Siti Aisyah.
Karakteristik Visual Bangunan Pasca Kerusuhan Mei 98 sebagai Pembentuk Wajah Kota Surakarta Bangkit Adhi Wicaksono; Dyah Widi Astuti
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2542.665 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10594

Abstract

Era pergantian Orde Baru menuju Era Reformasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan berbagai kerusuhan. Surakarta merupakan salah satu kota yang mengalami kerusuhan. Banyak massa yang melakukan aksi kerusuhan yang berdampak pada kerusakan bangunan di Kota Surakarta. Banyak kerugian yang terjadi. Pasca kerusuhan bangunan mulai direnovasi, namun hal ini mengakibatkan tampilan visual bangunan telah berubah. Penelitian ini bertujuan mencari perbedaan visual sebelum dan sesudah kerusuhan, faktor pengaruhnya, dan pengaruh perubahan terhadap wajah Kota Surakarta. Metode yang dipilih adalah metode komparasi dengan membandingkan data tahun 1998 dengan 2019. Terdapat tujuh sampel bangunan yang dianggap mewakili citra tampilan wajah Kota Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukan indikator yang berubah dari ketujuh sampel bangunan tersebut yaitu : garis, bentuk, dan irama. Faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut adalah rasa keamanan yang kurang sehingga mengakibatkan para penduduk merenovasi bangunan yang rusak. Keadaan ini mengakibatkan perubahan fasad bangunan menjadi lebih tertutup, kuat, dan aman. Hal ini mempengaruhi tampilan bangunan sehingga memicu terbentuknya wajah Kota Surakarta yang kaku dan kokoh.
Konsep Healing Environment untuk Mendukung Proses Penyembuhan Pasien Rumah Sakit Ihsanudin Yusuf Nur Hafidz; Fadhilla Tri Nugrahaini
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2097.756 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10599

Abstract

Istilah rumah sakit menyiratkan sebuah harapan sehingga rumah sakit harus menunjang kesembuhan pasien. Bukan hanya melalui faktor medis saja, tetapi juga faktor lain yang perannya sangat penting dalam kesembuhan, yaitu faktor psikologis. Rumah sakit harus mampu mengarahkan pasien pada harapan sehat dan optimisme terhadap kesembuhan. Faktor psikologis ini dapat ditunjang dengan pendekatan lingkungan, yang tujuannya adalah membentuk persepsi melalui hubungan antara pikiran dan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dan tanggapan pasien terkait dengan kenyamanan suasana rumah sakit saat menjalani perawatan. Metode deskriptif kualitatif dilakukan pada penelitian ini ditunjang dengan studi literatur, wawancara dan kuesioner. Data yang dihasilkan mengarah pada manusia mempunyai keterikatan dengan alam, yang kedekatannya tidak dapat dipisahkan. Hal ini berkaitan dengan teori biophilia yang menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan untuk berafiliasi dengan alam. Alam mempunyai sifat restoratif yang mampu memberikan energi positif terhadap psikologis manusia. Melalui peran penting ini, lingkungan harus mendapatkan porsi besar dalam penerapanya di rumah sakit. Kecenderungan sampel menunjukan bahwa lebih dari 80% atau 92 orang dari 115 orang, memilih suasana yang berhubungan dengan lingkungan alam, karena dirasa lingkungan alam dapat memberikan kenyamanan dan energi positif yang akan berpengaruh baik terhadap kesembuhan psikis pasien.

Page 1 of 2 | Total Record : 16