cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal CARE
ISSN : 23552034     EISSN : 25279513     DOI : -
Core Subject : Education,
JURNAL CARE is a scientific journal on Early Childhood Education that aims to communicate research results of professors, teachers, practitioners, and scientists in the field of early childhood education covering the fields of basic teaching in preschool, applied science and analytical-critical studies in the field of care-giving, child protection and child nutrition and health.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019)" : 10 Documents clear
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI DENGAN MODEL OUTBOUND Neni Sintia; Cahniyo Wijaya Kuswanto; Meriyati Meriyati
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.847 KB)

Abstract

Abstrak Pertumbuhan anak usia dini akan mempengaruhi periode berikutnya yaitu pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Penelitian ini ingin melihat pengembangan kemampuan social anak usia dini secara maksimal dan tepat sasaran, sehingga mampu mengembangkan semua lingkup aspek perkembangan anak termasuk aspek sosial anak. Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan pengembangan kemampuan sosial anak usia dini di Taman Kanak-Kanak (TK) As-sallam 1 Sukarame Bandar lampung dengan menggunakan kegiatan outbound. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahawa kemampuan sosial anak usia dini di Taman Kanak-Kanak TK As-sallam 1 Sukarame Bandar lampung meliputi kemampuan menunjukan keaktifan dalam permainan, berempati terhadap teman, bersikap sportif di dalam permainan, mampu memimpin di dalam kelompok, melihat kelebihan teman bukan sebagai kendala, mampu mengambil keputusan yang cepat, percaya diri di dalam melakukan permainan, mampu berkerja sama di dalam kelompok, dapat berkomunikasi dengan baik kepada teman, selalu mencoba dan pantang menyerah, mudah bergaul dengan teman yang ada di sekitarnya dan mampu memahami teman  
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP FREKUENSI BERTANYA SAAT PERKULIAHAN BERLANGSUNG BAGI MAHASISWA PG-PAUD Made Ayu Anggreni; Achmadi Achmadi
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.051 KB)

Abstract

AbstrakMahasiswa baru (khususnya di tahun pertama dan kedua) dalam mengikuti perkuliahan masih mengikuti pola pembelajaran di SLTA. Dasar penelitian ini perlu dilakukan karena fakta di lapangan menunjukkan bahwa dalam 2 tahun terakhir mahasisa kurang aktif melakukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dosen, masih dengan mind set belajar di SLTA. Alternatif solusi yang dipilih yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual dengan rumusan masalah yaitu “Seberapa besar pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap frekuensi bertanya pada saat perkuliahan berlangsung bagi mahasiswa PG- PAUD?”. Penelitian ini memakai rancangan quasieksperiment atau Pre Experimental Desain yang dapat digambarkan dengan uji tanda (SignTest) atau Desain2:Pre-test and Post-test, dan tanpa adanya kelompok pembanding/kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode test, metode observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan frekuensi bertanya pada saat perkuliahan berlangsung bagi mahasiswa PG-PAUD, yang dapat kita lihat pada rata-rata pretest dan posttest dimana nilai rata-rata post test (42,41) lebih baik daripada nilai rata-rata pretest (17,06). Berdasarkan hipotesis jika thitung lebih besar daripada ttabel maka ada pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap frekwensi bertanya pada saat perkuliahan berlangsung bagi mahasiswa PG-PAUD. Analisis data diperoleh thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 49,70>1,699. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap frekwensi pada saat perkuliahan berlangsung bagi mahasiswa PG-PAUD, serta perlu diterapkan disetiap matakuliah, serta bisa dijadikan acuan bagi semua dosen agar perkuliahan menjadi lebih nyaman, kondusif. Interaksi antara mahasiswa dengan temannya atau mahasiswa dengan dosen atau sebaliknya berjalan dengan lancar, mengurangi rasa tidak percaya diri mahasiswa karena merasa takut salah.
PERAN PENDIDIKAN ANAK PEREMPUAN DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT MADANI Rosyida Nurul Anwar; Yana Dwi Christanti
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Konsep Islam tentang pendidikan anak bersifat sistematik, yaitu konsep yang mengandung beberapa komponen pendidikan yang saling terhubung. Tujuan daripada pendidikan anak perempuan adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman kepada pihak yang terlibat dalam mendidik dan mengembangkan anak seperti orangtua dan guru. Dalam mengembangkan potensi anak sejak lahir, pembentukan yang berkualitas dimulai dengan kesiapan optimal diberbagai bidang. Anak perempuan dididik agar meletakkan nilai-nilai dasar manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang khas, unik, memiliki potensi, kepribadian serta minat bakat sehingga masyarakat yang berperadaban tinggi dapat terwujud secara optimal. Proses pengembangan ilmu dan keterampilan oleh anak perempuan dengan cara penanaman nilai-nilai demokrasi, akhlak, keimanan, keadilan, kelembutan, toleransi, egalitarian, menegakkan hak dan kewajiban perempuan dalam masyarakat untuk membangun dan memberdayakan manusia serta masyarakat yang berkualitas yang memiliki kemampuan kompetitif, kreatif, inovatif dan menerima perubahan sehingga pendidikan tersebut dapat mendatangkan kemashlatan dalam kehidupan manusi sehingga pendidikan yang diterima oleh anak perempuan akan memperoleh manfaat besar berupa pengetahuan, kekuatan, harga diri juga persatuan.
IMPLIKASI DAPODIK DI PAUD NON FORMAL Maharani Maharani
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.99 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menemukan implikasi Sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di PAUD Non Formal di kecamatan Manisrenggo. Subjek penelitian terdiri dari 18 operator Dapodik PAUD Non Formal se-Kecamatan Manisrenggo. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara dan triangulasi. Diantara persoalan yang dihadapi pendidikan di daerah sekarang adalah ketidakmerataan akses mutu penyelenggaraan pendidikan, kurang tersediannya sarana dan prasarana, kekurangan guru dan kualifikasinya yang tidak sesuai, kurikulum, organisasi kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), yang merupakan pekerjaan rumah yang cukup berat bagi pemerintah pusat maupun daerah. Lepas dari apakah kebijakan ini dapat terealisasi atau tidak, namun tentunya pemerintah telah menyusun sedemikian rupa aplikasi Dapodik tersebut agar dapat bermanfaat bagi keberlangsungan kemajuan program PAUD.
PENERAPAN TEMA INSIDENTAL PADA PEMBELAJARAN DI KURIKULUM 2013 Vivi Sufiati
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus yang dilakuan di Lab School UNIPMA Cendekia Kids School. Kasus yang diteliti adalah penerapan prinsip insidental pada pengembangan tema pembelajaran. Data penelitian dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Observasi dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran. Wawancara dilakukan kepada guru dan kepala sekolah terkait pengembangan tema. Dokumen yang dianalisis adalah perencanaan pengembangan tema pada awal tahun ajaran, program semester, RPPM (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan), dan RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian). Tema menjadi kebijakan sekolah di kurikulum 2013 tetapi masih ada guru yang pemilihan tema mengacu pada kurikulum lama. Keberhasilan kurikulum diukur dari ketercapaian semua tema yang direncanakan dalam pembelajaran. Hal ini membuat prinsip insidental pada pengembangan tema tidak terpenuhi. Hasil penelitian di CKS prinsip insidental dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. Tema insidental ada yang spontan dan terencana. Prinsip insidental yang spontan sumber ide berasal dari anak. Tema insidental yang terencana ada yang dilakukan selama 1 hari maupun 1 minggu dengan dilengapi puncak tema. Ide tema incidental juga bersumber dari even kusus, sesuatu yang terjadi tanpa diduga, guru, serta orang tua.
PENGARUH INDONESIAN FOLKLORE TERHADAP PENANAMAN SIKAP PEDULI PADA ANAK TK KELOMPOK A Dita Primashanti Koesmadi
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.515 KB)

Abstract

AbstrakTujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Indonesian Folklore terhadap penanaman sikap peduli pada anak TK kelompok A. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimental design. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi atau pengamatan langsung. Teknik yang peneliti gunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, sedangkan dalam menganalisis data menggunakan uji independent sample t-test dan paired sample t-test dengan dibantu program SPSS. Populasi penelitian ini yaitu seluruh anak kelompok A1 dan A2 Taman Kanak-Kanak Plus Wahidiyah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang sangat signifikan dari penggunaan Indonesian Folklore terhadap penanaman sikap peduli anak TK Kelompok A. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil t hitung uji independent t-test -17,639 ≤ t tabel 1,684, dan diperoleh hasil uji paired t-test kelompok kontrol -4,726 ≤ t tabel 1,729 serta nilai uji paired t-test kelompok eksperimen -23,537 ≤ t tabel 1,734.
GAYA BELAJAR ANAK USIA DINI KELOMPOK B TK MARGOBHAKTI KOTA MADIUN Isna Alfi Saputri; Dian Ratnaningtyas Afifah
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.001 KB)

Abstract

AbstrakPendidikan Anak Usia Dini harus berlandaskan pada kebutuhan anak, disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut di lingkungan di sekitarnya, sesuai dengan tahap perkembangan fisik dan psikologis anak, dilaksanakan dalam suasana bermain yang menyenangkan dan dirancang untuk mengoptimalkan potensi anak. Setiap anak memiliki keunikan sendiri-sendiri dalam belajar, ada anak yang cenderung bergaya visual, auditori maupun kinestetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gaya belajar pada anak usia dini khususnya anak kelompok B di TK Margobhakti sehingga pendidik dapat menyesuaikan pembelajaran dengan gaya belajar anak-anak, harapannya hasil belajar anak akan lebih optimal.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan subyek penelitian sebanyak 15 anak. Teknik pengumpulan data melalui observasi dalam proses pembelajaran dan dokumentasi hasil kegiatan anak. Hasil penelitian menunjukkan dari 15 anak, 8 anak diantaranya cenderung memiliki gaya belajar visual, 2 anak cenderung memiliki gaya belajar auditori, 5 anak cenderung memiliki gaya belajar kinestetik. Dari hasil tersebut, pendidik dapat mengelompokkan anak sesuai dengan gaya belajarnya, dan pembelajaran yang diberikan sesuai dengan gaya belajar anak.
PENERAPAN TEMA INSIDENTAL PADA PEMBELAJARAN DI KURIKULUM 2013 Vivi Sufiati Sufiati
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.052 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus yang dilakuan di Lab School UNIPMA Cendekia Kids School. Kasus yang diteliti adalah penerapan prinsip insidental pada pengembangan tema pembelajaran. Data penelitian dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Observasi dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran. Wawancara dilakukan kepada guru dan kepala sekolah terkait pengembangan tema. Dokumen yang dianalisis adalah perencanaan pengembangan tema pada awal tahun ajaran, program semester, RPPM (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan), dan RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian). Tema menjadi kebijakan sekolah di kurikulum 2013 tetapi masih ada guru yang pemilihan tema mengacu pada kurikulum lama. Keberhasilan kurikulum diukur dari ketercapaian semua tema yang direncanakan dalam pembelajaran. Hal ini membuat prinsip insidental pada pengembangan tema tidak terpenuhi. Hasil penelitian di CKS prinsip insidental dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. Tema insidental ada yang spontan dan terencana. Prinsip insidental yang spontan sumber ide berasal dari anak. Tema insidental yang terencana ada yang dilakukan selama 1 hari maupun 1 minggu dengan dilengapi puncak tema. Ide tema incidental juga bersumber dari even kusus, sesuatu yang terjadi tanpa diduga, guru, serta orang tua.
PERAN PENDIDIKAN ANAK PEREMPUAN DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT MADANI Rosyida Nurul Anwar; Yana Dwi Christanti
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.781 KB)

Abstract

Konsep Islam tentang pendidikan anak bersifat sistematik, yaitu konsep yang mengandung beberapa komponen pendidikan yang saling terhubung. Tujuan daripada pendidikan anak perempuan adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman kepada pihak yang terlibat dalam mendidik dan mengembangkan anak seperti orangtua dan guru. Dalam mengembangkan potensi anak sejak lahir, pembentukan yang berkualitas dimulai dengan kesiapan optimal diberbagai bidang. Anak perempuan dididik agar meletakkan nilai-nilai dasar manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang khas, unik, memiliki potensi, kepribadian serta minat bakat sehingga masyarakat yang berperadaban tinggi dapat terwujud secara optimal. Proses pengembangan ilmu dan keterampilan oleh anak perempuan dengan cara penanaman nilai-nilai demokrasi, akhlak, keimanan, keadilan, kelembutan, toleransi, egalitarian, menegakkan hak dan kewajiban perempuan dalam masyarakat untuk membangun dan memberdayakan manusia serta masyarakat yang berkualitas yang memiliki kemampuan kompetitif, kreatif, inovatif dan menerima perubahan sehingga pendidikan tersebut dapat mendatangkan kemashlatan dalam kehidupan manusi sehingga pendidikan yang diterima oleh anak perempuan akan memperoleh manfaat besar berupa pengetahuan, kekuatan, harga diri juga persatuan.
Peran Pendidikan Anak Perempuan Dalam Membentuk Masyarakat Madani Rosyida Nurul Anwar
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Islamic concept of child education is systematic, namely a concept that contains several educational components that are interconnected. The aim of girls' education is to develop knowledge and understanding of those involved in educating and developing children such as parents and teachers. In developing the potential of children from birth, quality formation begins with optimal readiness in various fields. Girls are educated to put basic human values as creatures of Allah SWT that is unique, unique, have potential, personality and interest in talent so that a high-civilized society can be realized optimally. The process of developing knowledge and skills by girls by planting the values of democracy, morality, faith, justice, tenderness, tolerance, egalitarianism, upholding the rights and obligations of women in society to build and empower people and qualified people who have competitive, creative abilities , innovative and accepting change so that education can bring prosperity to human life so that education received by girls will benefit greatly in the form of knowledge, strength, self-esteem, and unity.

Page 1 of 1 | Total Record : 10