cover
Contact Name
buhari
Contact Email
pend.sejarah.fkip@uho.ac.id
Phone
+6285241919232
Journal Mail Official
pend.sejarah.fkip@uho.ac.id
Editorial Address
Kampus Hijau Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Sulawesi Tenggara – Indonesia Telp Kantor/HP : 04013127180 / 085241919232
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25026666     EISSN : 25026674     DOI : https://doi.org/10.36709/jpps
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Jurnal ini terbit empat kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November. Terbitan awal Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO yaitu Volume 1 nomor 1 Maret 2016. Tujuan dari adanya publikasi pada jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual dan hasil penelitian. Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO merupakan wadah ilmiah untuk mempublikasikan berbagai hasil penelitian mahasiswa, dosen, maupun guru, dengan Ruang lingkup Jurnal memuat tentang kajian Pendidikan Sosial-Budaya khususnya aspek: Pendidikan Sejarah, Etnopedagogik, Kajian Sejarah Lokal, Kajian kearifan lokal sebagai modal pendidikan dan penguatan karakter.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO" : 13 Documents clear
PERKEMBANGAN PEMBINAANMORAL REMAJA DALAM LINGKUNGAN KELUARGA PETANI DI DESA MOWILA KECAMATAN MOWILA KABUPATEN KONAWE SELATANTAHUN 1960-2015 Asriani, Nevi; Mursidin T, H.
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.434 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6091

Abstract

PERKEMBANGAN PEMBINAANMORAL REMAJA DALAM LINGKUNGAN KELUARGA PETANI DI DESA MOWILA KECAMATAN MOWILA KABUPATEN KONAWE SELATANTAHUN 1960-2015[1]OlehNevi Asriani[2]H. Mursidin T[3] ABSTRAK            Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana perkembangan pembinaan moral anak remaja dalam lingkungan keluarga petani di Desa Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan tahun 1960-2015? (2) Bagaimana faktor-faktor penghambat orang tua dalam membina moral anak remaja di lingkungan keluarga petani di Desa Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah.Menurut Helius Sjamsuddin, yang terdiri atas: (1) Heuristik, yakni pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, (2) Verifikasi, yakni penilaian terhadap keautentikan dan keabsahan data, dan  (3) Historiografi, yakni mencakup penafsiran (interpretasi), penjelasan (eksplanasi), dan penyajian (ekspose). Sedangkan kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep moral, konsep remaja, konsep keluarga, konsep petani dan upaya penanggulangan pembinaan moral remaja. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa: (1) Perkembangan pembinaan moral anak remaja dalam lingkungan keluarga petani di Desa Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan tahun 1960-2015 terbagi atas dua periode, dimana periode 1960-1980 merupakan periode pembinaan moral yang diperankan sepenuhnya oleh keluarga inti dari ayah (o’ama) dan ibu (o’ina). Bentuk pembinaan moral pada periode ini juga bersifat tradisional seperti pemberian pengajaran baik sedang dalam melakukan pekerjaan di sawah (meindio i galu) maupun sedang istrahat (mena’o-na’o). Selain itu pembinaan moral juga disampaikan melalui cerita dongeng (menango) dan pengajaran melalui budaya dan adat Tolaki (o’sara) seperti adab mengundang (mounda). Sedangkan pada periode 1980-2015 maerupakan pembinaan moral yang sifatnya sudah tidak sama dengan sebelumnya. Hal ini dikarenakan tersedianya sekolah formal tempat untuk memberikan pembinaan moral kepada peserta didik, sehingga orang tua tidak sepenuhnya memberikan pengajaran serta pembinaan moral kepada anaknya. (2) faktor-faktor penghambat orang tua dalam membina moral anak remaja di lingkungan keluarga petani di Desa Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan yaitu karena pada zaman sekarang anak-anak kebanyakan telah dipengaruhi oleh lingkungan (teman sepermainan) seperti anak sering mengikuti tingkah laku teman-temannya yang berbau negatif yang banyak dicontoh dari media massa seperti televisi dan internet. Kata kunci: Perkembangan, Faktor-Faktor
SEJARAH TARI PAJOGI MASYARAKAT WAGINOPO DI KECAMATAN WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Suriana, Suriana .; La Ode Ali Basri, La Ode Ali Basri; Abd. Rauf Sulaiman, Abd. Rauf Sulaiman
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.842 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6198

Abstract

ABSTRAK Masalah pokok dalam penelitian ini meliputi: 1) Bagaimana sejarah lahirnya tari pajogi masyarakat Waginopo di Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. 2) Bagaimana perkembangan tari pajogi masyarakat Waginopo di Kecamatan WangiWangi Kabupaten Wakatobi. 3) Nilai-nilai apa yang terkandung dalam tari pajogi masyarakat Waginopo di Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. 4) Makna makna simbolik apa yang terdapat dalam tari pajogi? Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian yang dikemukakan oleh Kuntowijoyo (2013: 69) Yang terdiri atas lima tahapan yaitu: 1) Pemilihan topik, 2) Pengumpulan sumber, 3) Verifikasi (kritik sejarah, keabsahan sumber), 4) Interpretasi: analisis dan sintesis, 5) Penulisan (historigrafi). Penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Tari pajogi di Kecamatan Wangi-Wangi diperkenalkan pertama kali oleh para pelaut-pelaut masyarakat Katapi di Kecamatan Wangi-Wangi, pelaut-pelaut yang sering berlayar ke daerah Jawa dan daerah Bonearate di kepulauan Selayar (Sulawesi Selatan), tarian tersebut diterima oleh masyarakat setempat karena pada saat itu masih kurang sarana hiburan rakyat. 2) Perkembangan tari pajogi dari jenis tari hiburan berkembang menjadi tari penyambutan dan tari pengiring adat. Selain itu dapat dilihat dari segi jumlah pelakon tari, gerakan-gerakanya, bentuk sawerannya, busananya, perhiasan, alat musik yang digunakan serta versi tarian. 3) Nilai-nilai yang terkandung dalam tari pajogi diantaranya yaitu nilai sosial dan ekonomi, nilai social, nilai ekonomi, nilai estetika, nilai pendidikan budi pekerti, 4) Makna-makna simbolik yang terdapat dalam tari pajogi yaitu diantaranya, seperti bentuk musik yang digunakan cenderung menggebugebu, ini bermakna tarian yang megungkapkan ekspresi kegembiraan, yang tergambar dalam gerakan-gerakannya.Kata Kunci: Sejarah, Tari, Pajogi
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM MENYAJIKAN MATERI MASA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA WAJAMPIKA, Hj
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.24 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6186

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengatasi masalah pembelajaran di atas, materi masa persiapan kemerdekaan Indonesia ini perlu diupayakan dengan cara memilih strategi atau pendekatan yang sesuai, masalah penelitian adalah Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: ”apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi masa persiapan kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN 15 Baruga Kota Kendari. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi masa persiapan kemerdekaan Indonesia melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GroupInvestigation (GI) di kelas V SDN 15 Baruga Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode PTK yang di lakukan dalam dua siklus Terjadi peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa kelas V SD Negeri 15 Baruga Kota Kendari yaitu dari hasil tes evaluasi tindakan siklus I diperoleh bahwa ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal terhadap materi pelajaran sebesar 65% atau sebanyak 13 orang siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 dengan nilai rata-rata 67 kemudian mengalami peningkatan pada hasil tes tindakan siklus II dengan pencapaian hasil belajar siswa secara klasikal terhadap materi sebesar 85% atau sebanyak 17 siswa memperoleh nilai ≥ 65 dengan nilai rata-rata 82,5: aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan persentase siklus I sebesar 66,7% pada pertemuan pertama dan siklus II sebesar 100% pada pertemuan kedua. Hal ini telah mencapai indikator kinerja yang ditentukan dalam penelitian ini minimal persentase aktivitas belajar siswa mencapai 80%. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif dan Group Investigation
PERUBAHAN POLA PENDIDIKAN ANAK USIA SD PADA KELUARGA NELAYAN DI DESA BAKEALU KECAMATAN WAKORUMBA SELATAN KABUPATEN MUNA (1998-2016) Asrin, Asrin .; H. Anwar, H Anwar
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.897 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6194

Abstract

ABSTRAK Tujuan utama dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Untuk mendeskripsikan pola pendidikan anak usia SD pada keluarga nelayan yang dilakukan oleh Ibu di Desa Bakealu Kecamatan Wakorumba Selataan Kabupaten Muna (2) Untuk mendeskripsikan pola pendidikan anak usia SD pada keluarga nelayan yang dilakukan oleh Ayah di Desa Bakealu Kecamatan Wakorumba Selataan Kabupaten Muna (3) Untuk mendeskripsikan penyebab perubahan pola pendidikan anak usia SD pada keluarga nelayan di Desa Bakealu Kecamatan Wakorumba Selataan Kabupaten Muna. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan awal bulan April di Desa Bakealu Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna. Metode penelitian terdiri atas 4 tahap yaitu: (1) Heuristik, yang terdiri dari a) penelitian kepustakaan b) studi dokumen, c) pengamatan, d) wawancara. (2) Data yang telah dikumpulkan dilakukan verifikasi yang terdiri dari dua tahap yakni: verifikasi data eksternal dan verifikasi data internal. (3) interpretasi yang dikemukakan oleh Kuntowijoyo yang terdiri dari analisis dan sintesis. (4) penulisan historiografi dikemukakan oleh Sjamsuddin yang terdiri atas: penjelasan (eksplanasi) dan penyajian (ekspose). Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Pola pendidikan anak usia SD yang dilakukan oleh ibu pada keluarga nelayan di Desa Bakealu Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna pada tahun 1998 yaitu: pola pendidikan yang bersifat otoriter dan pemanjaan. Pada tahun 2016 orang tua dalam hal ini ibu menerapkan pola pendidikan yang bersifat demokratis dimana orang tua di sini memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapat anak. (2) Pola pendidikan anak usia SD yang dilakukan oleh ayah pada keluarga nelayan di Desa Bakealu Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna pada tahun 1998 adalah pola pendidikan yang bersifat otoriter dan kebebasan. Pada tahun 2016 orang tua dalam hal ini ayah menerapkan pola pendidikan yang bersifat demokratis pula dimana orang tua (ayah) dalam mendidik anaknya penuh dengan kedisiplinan dan pembiasaan-pembiasaan yang baik, serta dalam mendidik anaknya ia juga membuat aturan-aturan yang disepakati bersama. (3) faktor penyebab perubahan pola pendidikan anak pada keluarga nelayan di desa Bakealu yaitu (a) Faktor pendidikan orang tua. (b) Perubahan budaya (c) Lingkungan sosial. (d) Perkembangan teknologi.Kata Kunci: Perubahan, Pola, Pendidikan
PERLAWANAN RAKYAT TERHADAP BELANDA DI DISTRIK KATOBU MUNA TAHUN 1914-1915 Popi, Popi; La Batia, La Batia
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6189

Abstract

ABSTRAK Inti pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana proses perlawanan rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda, (2) Bagaimana strategi rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda, (3) Bgaaimana akhir perlawanan rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah sebagaimana yang telah dikemukakan Helius Sjamsuddin (2016: 55-99) bahwa langkah-langkah yang diambil dalam keseluruhan prosedur penelitian sejarah dibagi beberapa tahap yaitu: (1) Heuristik (pengumpulan sumber) yaitu sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapat data, (2) Verifikasi (kritik sumber) yaitu mengumpulkan sumber-sumber sejarah sesuai dengan kebutuhan, (3) Memberikan makna (Interpretasi, Eksplanasi, dan Historiografi) yaitu sesuai dengan penyelesaian langkah-langkah pertama dan kedua, maka sejarawan memasuki langkah berikutnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Proses perlawanan rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda disebabkan oleh rasa benci dan dendam rakyat Muna khususnya yang berada diwilayah Distrik Katobu kepada VOC/Belanda, (2) Strategi perlawanan rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda yaitu dengan cara gerilya dan strategi provokatif seperti LOEKTIA artinya Lawan Orang Eropa Kalau Tidak Adil dan KANEKO artinya Kas Nedherland Kosong. (3) Akhir perlawanan rakyat di Distrik Katobu Muna dalam menentang penjajahan Belanda membawa dua dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif. Adapun dampak positif dari pemberontakan terhadap pemerintah Hindia Belanda adalah munculnya para patriot dan pelopor perjuangan diantaranya yaitu La Ode Ipa, La Ode Muhammad Idrus, yang pada akhirnya banyak berjasa bagi kelangsungan kehidupan masyarakat Muna. Sedangkan dampak negatif mengakibatkan tindakan pemerasan penjajah semakin ketat, rakyat dipaksa bekerja pada onderneming-onderneming pemerintah antara lain perkebunan kelapa dan karet di Tobea, dan pemeliharaan dan pengembangan hutan jati di Raha serta keadaan perekonomian sangat memprihatinkan.Kata Kunci: Perlawanan, Rakyat, Belanda, Katobu
KONFLIK TANAH ADAT KAWASAN HUTAN KONTU KABUPATEN MUNA (1998-2008) Muh. Ali Wahab, Muh. Ali Wahab; Rifai Nur, Rifai Nur; Basrin Melamba, Basrin Melamba
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.66 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6199

Abstract

ABSTRAK Tujuan utama penelitian ini adalah: (1). Untuk mendiskripsikan latar belakang terjadinya konflik tanah adat di kawasan Kontu, (2) untuk mengetahui pola konflik tanah adat di kawasan hutan Kontu, (3) untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam penyelesaian konflik tanah adat di kawasan hutan Kontu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri dari 3 (Tiga) tahapan yakni (1) Herustik: pengumpulan data melalui studi dokumen, pengamatan, wawancara dan penelitian kepustakaan; (2) verifikasi (Kritik Sumber) yakni penilitian terhadap keotentikan dan keabsahan data yang terdiri dari kritik ekstren dan kritik intern, (3) Historiografi (penulisan sejarah) yang terdiri atas: a) penafsiran (interprestasi), b) penjelasan (eksplanasi), c) penyajian (ekspose). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1). Latar belakang terjadinya konflik tanah adat di kawasan hutan Kontu disebabkan oleh klaim sepihak yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Muna yang menyatakan bahwa tanah adat Kontu-Watoputeh merupakan bagian dari hutan lindung Jompi. Klaim sepihak yang dilakukan oleh Pemda Muna ini sebenarnya juga didasarkan adanya proyek penghijauan antara pihak pemda Muna dengan pihak Dirjen Kehutanan yang memaksa segelintir masyarakat yang hidup dan bertempat tinggal di kawasan hutan Kontu harus angkat kaki dari lahannya masing-masing. (2) Pola konflik tanah adat di kawasan hutan Kontu awalnya bersifat laten atau sembunyi-sembunyi, namun seiring dengan berjalannya waktu, konflikpun menjadi terbuka (manifest). (3) Upaya-upaya yang dilakukan dalam penyelesaian konflik tanah adat di kawasan hutan Kontu yaitu memberikan kejelasan terhadap pengukuhan tapal batas kawasan hutan kontu dari pihak pemerintah, menerapkan konsep hutan kemasyarakatan yang diprogramkan oleh Dewan Kehutanan Nasional.Kata Kunci: Konflik, Tanah, Adat, Hutan
SEJARAH MADRASAH ALIYAH ANNUR AZZUBAIDI DI DESA LAROWIU KECAMATAN MELUHU KABUPATEN KONAWE (1992-2017) NISA, MIFTAHUL KHOIRUN; h. Mursidin T, H Mursidin T
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.607 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6191

Abstract

ABSTRAK Tujuan utama dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk menjelaskan latar belakang berdirinya Madrasah Aliyah Annur Azzubaidi di Desa Larowiu Kecamatan Meluhu Kabupaten Konawe (2) Untuk menjelaskan perkembangan Madrasah Aliyah Annur Azzubaidi di Desa Larowiu Kecamatan Meluhu Kabupaten Konawe (1997- 2017)? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yaitu bahwa tata kerja dalam metode sejarah terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu (1). Pengumpulan Sumber (Heuristik), (2). Kritik Sumber yang terdiri dari kritik eksternal dan kritik internal, dan(3). Penulisan Sejarah (Historiografi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Latar belakang berdirinya Madrasah Aliyah Annur Azzubaidi adalah kondisi anak-anak di sekitar Desa Larowiu yang sangat sulit untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA karena pengaruh faktor sarana dan prasarana transportasi yang sulit, tingkat pendapatan masyarakat yang rendah, jarak yang ditempuh untuk melanjutkan sekolah di SMA sangat jauh. (2) Perkembangan Madrasah Aliyah Annur Azzubaidi (1992-2017) adalah: (a) Perkembangan Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Annur Azzubaidi tahun 1992- 2017 adalah diawali dengan 3 ruang kelas dan pada tahun 2017 menjadi 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 ruang laboratorium komputer, 1 ruang perpustakaan, 1 gedung terbuka, dan 1 lapangan basket. (b) Perkembangan pendidik dan tenaga kependidikan Madrasah Aliyah Annur Azzubaidi adalah: pada awal didirikannya Madrasah Aliyah Annur Azzubaidi hanya berjumlah 7 orang itupun berstatus honorer, dan pada saat ini jumlah pendidik meningkat karena sudah berjumlah 21 orang yang terdiri dari 2 orang PNS, 1 orang yang sudah sertifikasi, dan 18 orang honorer dan tenaga kependidikan berjumlah 3 orang. (c) Perkembangan peserta didik di Madrasah Aliyah Annur Azzubaidi pada tahun awal berdirinya berjumlah 8 orang, pada tahun 2017-2018 meningkat menjadi 172 orang. Kata Kunci: Sejarah, Madrasah, Annur Azubaidi
PERKEMBANGAN TINGKAT PENDIDIKAN KELUARGA NELAYAN DI DESA WAWOSUNGGU KECAMATAN MORAMO KABUPATEN KONAWE SELATAN (1995-2015) Marna Sari, Marna Sari; Hj. Darnawati, Hj Darnawati
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.249 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6195

Abstract

ABSTRAK Permasalahan pokok yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana perkembangan tingkat pendidikan keluarga nelayan di Desa Wawosunggu Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan, (2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan tingkat pendidikan keluarga nelayan di Desa Wawosunggu Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan, (3) Bagaimana dampak perkembangan tingkat pendidikan terhadap keluarga nelayan di Desa Wawosunggu Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode sejarah yang bersifat deskriptif kualitatif, yang terdiri atas tiga tahap yaitu sebagai berikut: (1) Heuristik, yang terdiri atas penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research), (2) Kritik sumber (verifikasi) yang terdiri dari kritik eksternal dan kritik internal dan (3) Historiografi yang terdiri dari penafsiran(interpretasi), penjelasan (Eksplenasi), dan penyajian (Ekspose). Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Perkembangan tingkat pendidikan keluarga nelayan di Desa Wawosunggu mengalami perkembangan yang sedang, dimana pada awal Tahun 1979 hanya ada 31 orang saja yang mengenyam pendidikan dengan rata-rata tamatan SD dari 89 jumlah populsai penduduknya, sedangkan pada Tahun 1995 sampai 2015 terlihat jelas perkembangan tingkat pendidikan keluarga nelayan Desa Wawosunggu meningkat tinggi, karena sudah ada orang tua yang menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi sebanyak 53 orang dari 495 jumlah populasi penduduknya, karena semakin bertambah dari tahun ke tahun. (2) Faktorfaktor yang berhubungan dengan perkembangan tingkat pendidikan keluarga nelayan di Desa Wawosunggu terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: (a) Tingkat pendidikan kepala keluarga, (b) Pendapatan keluarga, dan (d) Jumlah tanggungan. Sedangkan yang termasuk ke dalam faktor eksternal adalah jarak tempat tinggal dengan sekolah. (3) Dampak perkembangan tingkat pendidikan keluarga nelayan meliputi beberapa bidang yaitu: (a) bidang sosial, (b) bidang ekonomi, dan (c) bidang budaya. Perkembangan tingkat pendidikan memberikan dampak positif, perubahan ini sangat kompleks di saat masyarakat lebih mengutamakan pendidikan yang lebih baik di banding harus melaut, di samping itu juga dengan mengenyam pendidikan pola pikir mereka kedepan lebih unggul.Kata kunci : Tingkat Pendidikan, Perkembangan, Faktor, dan Dampak
TRADISI KARIA PADA MASYARAKAT MUNA DI KECAMATAN WAKORUMBA SELATAN KABUPATEN MUNA Ika Pratiwi, Ika Pratiwi; Pendais Hak, Pendais Hak
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.431 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6192

Abstract

ABSTRAK: Inti pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana proses pelaksanaan tradisi Karia pada masyarakat Muna di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna? (2) Adakah Perubahan Yang Terjadi Pada Proses Pelaksanaan Tradisi Karia Pada Masyarakat Muna di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna (3) Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam tradisi Karia pada masyarakat Muna di Kecamatan Wakorumba Selatan Kabupaten Muna? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri dari (1) Heuristik (pencarian data), (2) Kritik Sumber (kritik internal dan eksternal), dan (3) Historiografi (penulisan) yang terdiri dari interpretasi, eksplanasi, dan ekspose. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan konsep kebudayaan, konsep pendidikan karakter, teori perubahan kebudayaan, konsep nilai, konsep makna simbolik, dan beberapa penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Proses pelaksanaan tradisi Karia melalui 3 tahap yakni (a) pada tahap persiapan, pertama melakukan musyawarah dengan anggota keluarga, kerabat, tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala desa untuk mempersiapkan segala sesuatunya terutama menentukan waktu dan hari pelaksanaannya, menghubungi pomantoto dan lebe (imam). Kemudian dibentuklah panitia penyelenggara dan memberikan tugas masing-masing, termaksud menyiapkan bahan dan perlengkapan yang akan digunakan dalam upacara, (b) tahap pelaksanaan terdapat 8 tahapan-tahapan yang harus dilakukan, sebagai berikut: a) kafoluku, b)kabhansule, c) kalempagi, d) kafosampu, e) katandano wite, f) tari Linda, g) kahapui, dan (c) tahap akhir dalam upacara Karia adalah kaghorono bhansa/kafolantonobhansa. (2) Perubahan tradisi Karia di sebabkan oleh beberapa faktor yakni: (a) tempat pertunjukan, (b) waktu pertunjukan, (c) perlengkapan tradisi Karia, (d) tahapan pelaksanaan. (3) Nilai-nilai tersebut antara lain: nilai kedisiplinan dan kebersihan (Kesucian), nilai kerukunan dalam keluarga, dan nilai kepedulian/kesetiakawanan sosial. Nilai-nilai tersebut diwariskan melalui pelaksanaan upacara Karia.Kata Kunci: Tradisi, Karia, Masyarakat Muna
SEJARAH PETERNAKAN SAPI BALI DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN PALANGGA KABUPATEN KONAWE SELATAN (1993-2015) Nurmiati Rochmah, Nurmiati Rochmah; H. Hayari, H Hayari
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.644 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6196

Abstract

Permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana latar belakang peternakan Sapi Bali di Desa Mekar Sari Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan? 2) Bagaimana proses perkembangan peternakan Sapi Bali di Desa Mekar Sari Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan? 3) Bagaimana dampak perkembangan peternakan Sapi Bali terhadap kehidupan ekonomi masyarakat peternak di Desa Mekar Sari Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Heuristik (Pengumpulan Sumber), 2) Kritik Sumber (Verifikasi), 3) Historiografi (Penulisan Sejarah) yang terdiri atas a) penafsiran (interpretasi), b) penjelasan (eksplanasi), c) penyajian (ekspose). Dalam kajian pustaka penelitian ini menggunakan konsep sejarah, konsep perkembangan, konsep peternakan dan peternakan Sapi Bali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Adanya peternakan Sapi Bali di Desa Mekar Sari Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan di latarbelakangi oleh faktor pendorong dari dalam dan faktor pendorong dari luar. Faktor pendorong dari dalam dipengaruhi oleh dua aspek yaitu faktor kondisi geografi dan faktor kondisi ekonomi. Dan faktor pendorong dari luar yang dimaksud adalah pihak pemerintah yang turut menyalurkan bantuan dan hasil dari usaha peternakan Sapi Bali ke instansi lain. 2) Proses perkembangan peternakan sapi Bali di Desa Mekar Sari Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan dari periode awal masuknya peternakan sapi Bali tahun 1993 sampai tahun 2015 mengalami perkembangan yang sangat signifikan. 3) Setelah adanya peternakan Sapi Bali di Desa Mekar Sari Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan, menyebabkan kehidupan ekonomi masyarakat peternak di desa tersebut mengalami peningkatan. Dengan demikian jelas bahwa keberadaan peternakan Sapi Bali di Desa Mekar Sari Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan membawa dampak positif terhadap kehidupan ekonomi masyarakat peternak di desa tersebut.Kata Kunci: Sejarah, Sapi, Bali

Page 1 of 2 | Total Record : 13


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 4 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 4 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 4 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO More Issue