cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
REZ PUBLICA
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 2460058X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Rez Publica sebagai jurnal yang diterbitkan oleh jurusan Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo mempublikasikan berbagai karya tulis ilmiah berupa hasil penelitian sebagai penunjang bagi segenap civitas akademika dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu sosial. Hasil penelitian yang di publikasikan di fokuskan pada kajian ilmu administrasi negara (publik), manajemen dan kebijakan publik, politik dan pemerintahan, hubungan internasional, community development, serta kajian ilmu sosial yang secara umum mengarah pada pengembangan ilmu administrasi publik.
Arjuna Subject : -
Articles 176 Documents
SCREENING BAKTERI AMILOLITIK DAN SELULOLITIK DARI LIMBAH SAGU (Screening of Amylolytic and Cellulolytic Bacteria From Sago waste) Yanti, Nur Arfa
REZ PUBLICA Vol 1, No 1 (2015): March - May
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/rzp.v1i1.627

Abstract

ABSTRACTScreening of indigenous bacteria from sago waste based on amylolytic and cellulolytic activitywas done to obtain bacterial isolate having double activity, i.e. could to hydrolize of starch(amylolytic) and cellulose (cellulolytic). Screening amylolytic and cellulolytic bacteria wasdone based on amylolytic and cellulolytic activity on agar media. Determination of amylolyticactivity on starch agar media was based on the presence of clear zone around the bacterialcolony upon flooding with lugol’s iodine solution. Cellulolytic activity was determine based onthe presence of clear zone around the bacterial colony on Carboxy methyl cellulose (CMC)agar upon flooding with congo red solution. Presence of a clear zone around the colonyindicated starch and cellulose hydrolysis. The diameters of clear zone produced on CMC andstarch agar were measured and used as an indication of the amylolytic and cellulolyticactivities of the bacteria. The results of the screening based on amylolytic and cellulolyticactivity showed that a number of 21 bacterial isolates that having both activities. LCA2 was thebacterial isolate with the highest amylolytic and cellulolytic activity as revealed by the size ofclearing zone on both types of agar plates. The diameters of clear zone on starch and CMCagar were 4,98 and 3,65 cm2, respectively. Therefore, LCA2 isolate was bacterial isolate thatpotent for biconvertion sago hampas into value-added products
PELAKSANAAN FUNGSI KOORDINASI DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA KENDARI KASMIL, KASMIL
REZ PUBLICA Vol 4, No 2 (2018): Juny-August
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.68 KB) | DOI: 10.33772/rzp.v4i2.3943

Abstract

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Untuk mendapatkan informasi data penelitian, penulis menggunakanpurposive sampling. Sebagaimana dalam penelitian kualitatif maka penulis menggunakan wawancara mendalam (In depth interview) dengan informan yang memiliki pengetahuan berkaitan dengan penelitian ini.Berdasarakan hasil penilitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : (1)Pelaksanaan koordinasi pada kantor Bappeda kota kendari telah terlaksana dengan baik. Hal ini ditinjau dari pelaksanaan koordinasi vertikal oleh Kepala Bappeda kota kendari selaku pimpinan pada Kantor Bappeda kota kendari telah terlaksana dengan baik yakni telah melakukan Koordinasi dengan WalikotaKota Kendari tentang pelaksanaan program kerja maupun program pembangunan kepada para pegawainya begitupun dengan koordinasi horizontal yang dilakukan para pegawai dalam mengkoordinasikan berbagai pelaksanaan tugas pada unit-unit kerja pada Kantor Bappeda kota kendari telah terlaksana dengan baik, yakni adanya pengarahan, penyelarasan dan mengintegralkan program-program pembangunan antara SKPD Pemerintah Kota Kendari, Camat dengan Para Lurah, dan Tokoh Masyarakat kota kendari tentang pelaksanaan berbagai program kerja pada kota kendari. (2) Pelaksanaan Perancanaan Pembangunan Daerah pada Bappeda kota kendarijuga telah terlaksana dengan baik. Hal ini jika ditelisik dari pelaksanaan pembangunan fisik berupa pembangunan sarana dan prasarana jalan, jembatan, pasar, sekolah, puskemas dan peningkatan pembangunan dari sector lingkungan maupun pembangunan non fisik berupa peningkatan moral, akhlak dan disiplin masyarakat, pelayanan kesehatan masyarakat dan pembinaan mental spiritual masyarakat telah terlaksana dengan baik.Kata kunci: Pelaksanaan fungsi koordinasi, faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan.
PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENUNJANG TERTIB ADMINISTRASI PADA DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA KENDARI MIRNAWATI, MIRNAWATI
REZ PUBLICA Vol 4, No 2 (2018): Juny-August
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.488 KB) | DOI: 10.33772/rzp.v4i2.3948

Abstract

Informan penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu menetapkan informan dengan teknik acak berdasarkan homogenitas informan dan menurut kriteria tertentu. Untuk melengkapi data penelitian, maka ditetapkan informan penelitian berjumlah 5 orang yang terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris, Kasubag Kepegawaian, dan 2 orang pegawai non jabatan struktural pada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga  Kota Kendari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum penerapan fungsi manajemen pada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga  Kota Kendari telah dilakukan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan fungsi perencanaan yang baik dimana tujuan-tujuan organisasi telah jelas tertuang dalam visi dan misi. Kemudian fungsi pengorganisasian dalam ketegori baik, dimana pembagian kerja pegawai dilakukan secara jelas dan pelaksanaan pekerjaan pegawai sesuai dengan pembagian kerja. Selanjutnya fungsi penggerakan dalam kategori baik, dimana pegawai mampu bekerja secara mandiri dan pegawai bekerja secara maksimal. Dan terakhir fungsi pengawasan dalam kategori cukup baik dimana pengawasan yang dilakukan perlu dilakukan secara berkelanjutan.Kata Kunci: Fungsi Manajemen, Tertib Administrasi.
Implementasi Kebijakan Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pembangunan Fisik Di Desa Anggokoti Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan NURWASIAH, NURWASIAH
REZ PUBLICA Vol 4, No 2 (2018): Juny-August
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.821 KB) | DOI: 10.33772/rzp.v4i2.3953

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Pembangunan Fisik Di Desa Anggokoti Kecamatan BukeKabupaten Konawe Selatan. Serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Kebijakan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Pembangunan Fisik di Desa Anggokoti Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan informan penelitian, kemudian dianalisis dan menghubungkanya dengan fakta-fakta yang diperoleh dari hasil dokumentasi dan hasil pengamatan penulis, sehingga membentuk suatu paparan yang menjelaskan tentang implementasi kebijakan pengelolahan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam  Pembangunan Fisik yang berlangsung selama ini  pada Desa Anggokoti Kecamatan Buke.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Pembangunan Fisik Di Desa Anggokoti Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan, dilakukan dengan empat proses tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan evaluasi dari ke empat tahapan pengelolaan tersebut masih kurang baik, dimana terkait dengan masih kurangnya sosialisasi dalam setiap musrembang desa sehingga mengakibatkan rendahnya partisipasi masyarakat disebabkan kurangnya informasi yang diperoleh masyarakat desa, sehingga berdampak pada rendahnya partisipasi dan pengawasan dari masyarakat desa baik secara lembaga ataupun individu dalam setiap tahapan Pengelolaan Alokasi Dana Desa. Kondisi tersebut berdampak pula belum optimalnya pencapaian tujuan Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam pembangunan fisik Di Desa Anggokoti Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan. Faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan pengelolaan alokasi dana desa dalam pembangunan fisik di Desa Anggokoti Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan adalah sumber daya manusia, komunikasi, sikap, dan struktur birokrasi.  Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Pengelolaan, Alokasi Dana Desa, Pembangunan Fisik.
PEMBERIAN INSENTIF DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (Studi Pada Bagian Instalasi Gizi RSUD Kota Kendari) RISNAWATI, RISNAWATI
REZ PUBLICA Vol 4, No 2 (2018): Juny-August
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.82 KB) | DOI: 10.33772/rzp.v4i2.3958

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pemberian insentif kepada pegawai pada Bagian Instalasi Gizi RSUD Kota Kendari dan untuk mengetahui kinerja pegawai pada Bagian Instalasi Gizi RSUD Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan teknik kualitatif dengan jumlah informan berjumlah 5 orang. Pengumpulan data ini dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis secara kualitatifBerdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan pemberian insentif berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kerja pegawai pada Bagian Instalasi Gizi RSUD Kota Kendari, karena pemberian insentif merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memberikan insentif yang lebih menyeluruh kepada para pegawai, sehingga para pegawai akan merasa kebutuhannya dapat terpenuhi dengan maksimal, dengan demikian akan berdampak pada meningkatnya kinerja pegawai tersebut. Kata Kunci : Insentif, Kinerja, Pegawai 
PENERAPAN ETIKA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM MEWUJUDKAN DISIPLIN KERJA PADA BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) KOTA KENDARI SUMIATI, SUMIATI
REZ PUBLICA Vol 4, No 2 (2018): Juny-August
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.909 KB) | DOI: 10.33772/rzp.v4i2.3963

Abstract

Masalah penelitian ini bagaimana Penerapan Etika Aparatur Sipil Negara pada Badan Narkotika Nasional Kota Kendari dan bagaimana Disiplin Kerja Aparatur Sipil Negara pada Badan Narkotika Nasional Kota Kendari. Informan penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu menetapkan informan dengan teknik acak berdasarkan homogenitas informan dan menurut kriteria tertentu. Untuk melengkapi data penelitian, maka ditetapkan informan kunci berjumlah 6 orang yang terdiri dariKepala Badan, Sekretaris Badan, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, serta 3 Aparatur Sipil Negara yang tidak memiliki jabatan struktural pada Badan Narkotika Nasional Kota Kendari.Etika Aparatur Sipil Negara pada Badan Narkotika Nasional Kota Kendari pada umumnya sudah cukup baik, yakni dimensi kerja sama bahwa kemampuan bekerjasama pegawai pada Badan Narkotika Nasional Kota Kendari cukup baik seperti kerjasama yang ditunjukkan dalam pelaksanaan kegiatan unit pendidikan dan pelatihan dilingkungan pemerintah daerah provinsi. Dimensi integritas bahwa ketaatan pegawai pada kantor Badan Narkotika Nasional Kota Kendari cukup baik dimana tingkat kehadiran dan waktu penyelesaian terhadap tugas-tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepada para pegawai walaupun masih terdapat belum taat terhadap tata tertib kantor disebabkan kurangnya kesadaran pegawai dalam memahami pentingnya mentaati tata tertib, serta Dimensi keseksamaan bahwa dapat dinilai keseksamaan Aparatur Sipil Negara pada Badan Narkotika Nasional pada Kepagawaian Bagian Umum untuk mencapai hasil kerjanya cukup sesuai dengan waktu telah ditentukan. Produktivitas  kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Kota Kendari secara umum dapat dikatakan cukup baik yakni Dimensi produktivitas bahwa pegawai pada Badan Narkotika Nasional Kota Kendari dapat bekerja dengan kualitas kerja cukup baik. Dimensi tingkat absensi bahwa pegawai pada Badan Narkotika Nasional Kota Kendari sudah dapat dikategorikan disiplin,serta Dimensi ketepatan menyatakan bahwa Pegawai Pada Badan Narkotika Nasional Kota Kendari sudah cukup tepat dalam mengerjakan tugas yang dibebankan kepada mereka.Kata Kunci : Etika Aparatur Sipil Negara dan Disiplin Kerja
GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM MENGGERAKKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi di Desa Latugho Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Barat) EBI, WA
REZ PUBLICA Vol 4, No 2 (2018): Juny-August
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.782 KB) | DOI: 10.33772/rzp.v4i2.3968

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum gaya kepemimpinan Kepala Desa Latugho terdiri dari lima aspek yaitu konsultasi, keputusan bersama, pembagian kekuasaan, desentralisasi dan manajemen demokrasi. Dari aspek konsultasi, Kepala Desa Latugho menunjukkan sudah mampu berkonsultasi dengan bawahan sebagai pimpinan desa, keputusan bersama Kepala Desa Latugho selalu memutuskan sesuatu dengan musyawarah bersama staf-stafnya pada saat rapat dikategorikan sudah baik. Aspek pembagian kekuasaan sudah mampu menunjukan sebagai unsur pemerintah desa bekerja sama dengan badan pemberdayaan desa dalam pembangunan dikategorikan baik, selanjutnya aspek desentralisasi menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala desa cukup mampu mengarahkan aparatur dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam pemerintahan dan aspek manajemen demokrasi menunjukkan  pengawasan tidak efektif  .      Partisipasi masyarakat di Desa Latugho secara umum dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari partisipasi masyarakat saat melakukan perencanaan. Dimana masyarakat menunjukkan antusias yang tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan pengajuan ide-ide saat ikut rapat. Selanjutnya dari partisipasi pelaksanaan, masyarakat menunjukkan partisipasi secara materi tetapi partisipasi secara tenaga tergolong rendah.     Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Partisipasi.
PEMBINAAN DISIPLIN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PADA KANTOR LURAH WATULONDO KECAMATAN PUUWATU Aswad, Erna
REZ PUBLICA Vol 3, No 1 (2017): March - May
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.088 KB) | DOI: 10.33772/rzp.v3i1.1901

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu kondisi pembinaan disiplin yang dilakukan oleh pimpinan pada kantor lurah watulondo secara umum masih kurang baik, Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Pembinaan Disiplin Dalam Meningkatkan Kinerja Pada Kantor Lurah Watulondo. Untuk  menjawab permasalahan tersebut digunakan teknik olah secara kuantitatif dan dianalisis menggunakan cara kualitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri sipil dan honorer pada Kantor Lurah Watulondo yang berjumlah 20 orang. Disamping itu, 2 orang informan yaitu lurah dan Sekertaris lurah.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembinaan disiplin yang dilakukan pimpinan terhadap bawahannya dalam meningkatkan kinerja pegawai sudah memperlihatkan prestasi dan kinerja yang lebih baik, hal ini dapat dilihat dari cerminan sikap dan perilaku disiplin kerja pimpinn yang baik, ketegasan memberikan sanksi hukum bagi pegawai yang indisipliner, sehingga dapat mempengaruhi dan memotivasi peningkatan kinerja pegawai yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian kerja pegawai dapat terlaksana secara tepat waktu, pekerjaannya dapat memberikan kepuasan bagi pimpinan serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dalam pemeliharaan dan penggunaan fasilitas kantor. Kata Kunci : Pembinaan Disipl, Kinerja.
DISIPLIN PEGAWAI DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PADA KANTOR SAMSAT KOTA KENDARI Arie Richard, Meylinda
REZ PUBLICA Vol 3, No 1 (2017): March - May
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.446 KB) | DOI: 10.33772/rzp.v3i1.1906

Abstract

ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini mendiskripsikan disiplin pegawai dalam memberikan pelayanan pada Kantor Samsat Kota Kendari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada dilingkup Kantor UPTD. Samsat Kota Kendari yang berjumlah  40 orang.  Mengingat jumlah populasi relative kecil yakni 40 orang maka tehnik  penarikan  sampel yang digunakan  adalah metode total sampling yaitu menetapkan secara langsung populasi sebagai responden penelitian. Selain penetapan responden juga ditetapkan informan sebagai pembanding yaitu Kepala UPTD Samsat Kota Kendari dan Kasubag Tata Usaha UPTD Samsat Kota Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin pegawai di UPTD Samsat Kota Kendari dinilai cukup baik, dalam arti bahwa masih ada beberapa dari para pegawai kurang disiplin dalam pekerjaannya . Selain itu penerapan disiplin dalam meningkatkan pelayanan di UPTD Samsat Kota Kendari, dinilai kurang baik yang dilihat dari tanggapan responden terhadap kelima indikator yaitu kesederhanaan, keterbukaan, kejelasan dan kepastian serta ketepatan waktu, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan organisasi masih kurang mencapai tujuannya jika disiplin dalam memberikan pelayanan masih kurang memuaskan. Karena hanya dengan disiplin yang tinggilah bisa membuat kinerja pegawai semakin baik.Kata Kunci : Disiplin, Pegawai, Pelayanan, UPTD. Samsat Kota Kendari.
Faktor Penyebab Lulusan SLTA dan Sederajat Tidak Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi (Studi Kasus di Desa Lalohao Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe) SYAHRIL, MUHAMAD
REZ PUBLICA Vol 3, No 1 (2017): March - May
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.895 KB) | DOI: 10.33772/rzp.v3i1.1870

Abstract

ABSTRAK Muhamad Syahril (A1A1 09 105). Faktor Penyebab Lulusan SLTA dan Sederajat Tidak Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi (Studi Kasus di Desa Lalohao Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe). Di bawah bimbingan H. Muh. Syafa Abdullah selaku Pembimbing I dan Muh. Ilham selaku Pembimbing II. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Faktor Apakah Penyebab Lulusan SLTA/Sederajat di Desa Lalohao tidak melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab lulusan SLTA/Sederajat di Desa Lalohao tidak melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu memberikan gambaran secara rinci berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan tentang Faktor Penyebab Lulusan SLTA/Sederajat di Desa Lalohao tidak melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan di perguruan tinggi merupakan sesuatu yang penting dan formal. Akan tetapi, dengan melihat kondisi saat ini banyak orang yang menginginkan hal tersebut tetapi tidak didukung dengan berbagai faktor terutama dalam hal biaya.  Selain itu, minat para pelajar saat ini sangatlah minim. Minat belajar tersebut menurun karena kurangnya harapan dari dalam diri mereka untuk menjadi lebih maju dan tidak adanya kemauan untuk mendapatkan pekerjaan dengan posisi yang layak serta kurangnya dukungan dari orang tua. Mereka selalu berpikir bahwa hanya sedikitnya pilihan untuk menentukan perguruan tinggi yang sesuai dengan keinginannya. Para pelajar tersebut juga beranggapan bahwa akan masih banyaknya pengangguran walaupun telah menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Itulah sebabnya, banyak lulusan SLTA yang tidak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan lebih memilih untuk langsung bekerja walaupun hanya dengan gaji yang sedikit demi membantu perekonomian keluarganya.  Padahal pelajar yang telah tamat dari SMK, telah banyak yang memiliki skill atau keterampilan untuk menjadi tenaga kerja, Namun hal tersebut belum sepenuhnya mencukupi jika dibandingkan dengan mengukuti pendidikan tinggi atau kuliah.   Kata Kunci: Lulusan SLTA/Sederajat, Tidak Melanjutkan Studi dan Perguruan Tinggi

Page 1 of 18 | Total Record : 176