cover
Contact Name
Musa Thahir
Contact Email
musa.thahir@uin-suska.ac.id
Phone
+6285263678409
Journal Mail Official
musa.thahir@uin-suska.ac.id
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.94, Kp. Melayu, Kec. Sukajadi Kota Pekanbaru, Riau 28122
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Jurnal An-Nur
ISSN : -     EISSN : 23030526     DOI : http://dx.doi.org/10.24014/an-nur.xxxxx.xxxxx
Jurnal AnNur diterbitkan pertama kali pada tahun 2021 diterbitkan oleh Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau mulai bulan Desember tahun 2021. Jurnal AnNur terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Jurnal AnNur memuat kajian-kajian tentang AlQuran dan Hadis, untuk pengembangan kompetensi dosen dilingkungan uin suska riau untuk mengasah pemikirannya, khususnya bagi dosen tafsir dan hadis, agar tercapai pemikiran keagamaan secara global dan memberikan wadah diskusi terbuka ditengah-tengah masyarakat, untuk mewujudkan tercapainya ilmu, iman, amal dan akhlak yg baik di lingkungan UIN Suska Riau khususnya kepada para dosen, mahasiswa, dan masyarakat di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Articles 49 Documents
Pelayanan Publik dalam Kepemimpinan Profetik oleh Umar Bin Khattab Amrin Sofian; Asmal May; Zamsiswaya Zamsiswaya
Jurnal An-Nur Vol 11, No 1 (2022): Jurnal An-Nur Juni 2022
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v11i1.17222

Abstract

Leadership has a direct influence on the final outcome of a government, especially in serving its people. Umar bin Khattab's leadership pattern certainly brings educational values. So This study examines the influence of educational values in Umar Bin Khattab's prophetic leadership on public services in Indonesia in the current era. This research is literature research and the methodology used in this research is character study. The data related to this study were collected through literature study and presented with descriptive analysis techniques, namely by explaining the policies of Umar bin Khattab in public services, by referring to the book of Umar bin Khattab historia as primary data and related literature books as data. secondary. The results of this study are the educational value of Umar Bin Khattab's leadership on public services, namely the bookkeeping of the Qur'an, qira'at education, Tafsir bil Ra'yi education, education in the dissemination of hadith and infrastructure education (architect). Then regarding the influence of Umar Bin Khattab's prophetic leadership on public services in Indonesia, namely the role of I'tiqadiyah, controlling the salary and land tax payment system, establishing a state court by dividing it into the judicial, legislative and executive systems, and establishing a security system, as the center of the police and military. And the last influence is the Islamic calendar, which makes it easy to determine worship for all Muslims. Keywords: Public Service, Prophetic, Umar bin Khattab.
Keragaman Makna Kata Al-Mayt dalam Al-Qur’ân (Kajian Aplikatif al-Wujûh wa al-Nazhâ’ir) Agustiar Agustiar
Jurnal An-Nur Vol 10, No 2 (2021): Jurnal An-Nur Desember 2021
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v10i2.15456

Abstract

Tulisan ini berjudul “Keragaman Makna Kata al-Mayt dalam Al-Qur’ân  (Kajian Aplikatif al-Wujûh wa al-Nazhâ’ir)”. Al-Wujûh wa al-Nazhâ’ir merupakan cabang Ulumul Qur’ân yang membahas tentang pemaknaan kata. Makna yang beragam untuk satu kata disebut dengan istilah al-wujûh sedangkan pemakaian kata yang berbeda untuk satu makna disebut al-nazhâ’ir. Istilah al-mayt memiliki banyak makna dengan shighah (bentuk) dan redaksi ayat yang berbeda serta memiliki beberapa sinonimnya. Persoalan yang dikemukakan dalam tulisan ini dirumuskan pada dua hal yaitu apa saja makna istilah al-mayt dan bentuk-bentuk padanan katanya dalam al-Qur’ân. Tulisan ini merupakan bentuk penerapan kaidah al-Wujûh wa al-Nazhâ’ir dalam penafsiran ayat al-Qur’ân, khususnya dalam pemaknaan istilah al-mayt dan sinonimnya dalam al-Qur’ân dengan menggunakan pendekatan semantik. Hasil dari bahasan ini menunjukkan bahwa istilah al-mayt dalam al-Qur’ân memiliki beberapa makna, yakni nuthfah, sesat dari ketauhidan, tanah gersang, hilangnya ruh karena hukuman dan karena ajal. Sementara kata al-mayt (mayat) memiliki dua bentuk  sinonim yakni kata  jâtsimîn, dan saw’ah. Meskipun dua kata ini bersinonim dengan kata al-mayt, namun keduanya masing-masing memiliki kekhususan-kehususan tertentu.  Kata jâtsimîn yang juga bermakna mayat menekankan pada makna tentang kondisi mayat yang tak bergerak dengan keadaan wajah dan lutut di tanah seperti burung yang mati bergelimpangan. Sementara kata saw’ah menunjukkan kondisi mayat korban pembunuhan yang sudah didiamkan beberapa waktu yang hampir membusuk.
Model Deradikalisasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Aceh dalam Memberikan Pemahaman Deradikalisasi kepada Narapidana Teroris Siti Mupida; Bono Setyo
Jurnal An-Nur Vol 12, No 2 (2023): Jurnal An-Nur Desember 2023
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v12i2.29183

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjelaskan hubungan balik atau koeksistensi  antara lembaga pemasyarakatan dan pemahaman model deradikalisasi kepada narapidana teroris. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan literatur review dari berbagai buku dengan menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini dikerjakan dengan berdasarkan pada metode observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun langsung ke lapangan untuk mendatangi lapas di Aceh. Argumen tulisan ini adalah bahwa radikalisme ini dapat diartikan sebagai ‘doktrin’ maupun praktik yang diterapkan oleh para penganut paham radikal dan paham ekstrim, sehingga perlu pemahaman deradikalisasi ekstra kepada narapidana teroris. Oleh karena itu, penulis menemukan beberapa medel deradikalisasi kepada narapidana teroris di lapas Aceh. Pertama, dengan Soft Line Approach, yaitu berupa tindakan pencegahan. Kedua, kolaborasi dengan puhak BNPT terkait progran deradikalisasi terhadap napiter. Ketiga, napiter wajib mengikuti program pembinaan yang ada di lapas. Keempat, mendatangkan ustaz dari luar setiap satu kali dalam seminggu untuk memberikan pemahaman agama yang baik dan benar kepada napiter.
Relasi Kepemimpinan dalam Tafsir Al-Azhar (Studi Analisis Munasabah Al-Qur’an) Safira Malia Hayati
Jurnal An-Nur Vol 11, No 2 (2022): Jurnal An-Nur Desember 2022
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v11i2.19994

Abstract

Kajian ini mengulas tentang relasi kepemimpinan dalam Tafsir al-Azhar karya Prof. Dr. Hamka. Hal yang menarik untuk dibahas di sini adalah cara beliau menafsirkan yang menurut penulis terdapat nilai-nilai lokal dan ke-Indonesiaan tentang pemerintahan Negara Indonesia. Setidaknya ada dua yang menjadi penegasan penulis dalam tulisan ini; Pertama, ayat-ayat yang terkait dengan termaterma pemimpin dalam al-Qur’an. Kedua, Bagaimana analisis munasabah antar ayat sehingga menjadi konsep dalam kepemimpinan Islam. Kajian ini penulis menggunakan metode maudhu’i dalam mencari munasabah ayat yang saling berkaitan dengan tema kepemimpinan. Dalam kajian ini, penulis juga membatasi pembahasan pada ayat-ayat tertentu saja, adapun ayat-ayat yang menjadi fokus di sini antara lain: QS. Sajadah[32] ayat 24, QS. Al-Imran[3] ayat 28, QS. AlBaqarah[2] ayat 30, dan QS. An-Nisa’[4] ayat 58-59.
Pemikiran Pendidikan Islam K.H. Hasyim Asy’ari Ana Citra Anisa; Muhammad Ismail; Abubakar Abubakar; Akhyar Hamzah
Jurnal An-Nur Vol 11, No 1 (2022): Jurnal An-Nur Juni 2022
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v11i1.17929

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemikiran Pendidikan Islam K.H. Hasyim Asy’ari. Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode  kualitatif dengan  kajian  dokumen atau yang dikenal dengan penelitian study literature, dengan cara menelaah jurnal, buku, laporan penelitan, majalah dan literatur lainnya yang sesuai dengan pembahasan yang dikaji  dalam  penelitian ini. Dalam  pengumpulan  data  kajian study literature, penulis melakukan; Pertama, melalui kajian kepustakaan yang sesuai dengan bahan yang diteliti. Kedua, setelah data diperoleh, maka penulis menganalisis data-data tersebut sesuai dengan pemahaman penulis dalam melakukan kajian ini. Adapun Hasil penelitian ini yaitu Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, pemikiran pendidikan KH. Hasyim Asy’ari mengarahkan manusia pada derajat kemanusiannya yang disesuaikan dengan bakat, kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Proses ini akan menuju pada kesadaran manusia akan hak dan kewajibannya sebagai makhluk yang diciptakan, hal ini menjadi cikal bakal pendidikan karakter. Kedua, pendidikan pesantren bukan hanya mengajarkan tentang ilmu agama (hadist, ushul fiqh, fiqh dan sebagainya), melainkan harus pula memasukan pengetahuan/ilmu umum ke dalam kurikulumnya sebagai bentuk responsif kebutuhan manusia di zamannya. Karena pada hakikatnya, seorang khalifah dituntut untuk memahami masyarakat secara penuh. Ketiga, dengan memasukkan pengetahuan umum di pesantren maka tidak menutup kemungkinan seluruh elemen yang mengitarinya juga demikian. Dari apek tenaga pengajar dapat mendatangkan dari luar, sarana dan prasarana juga dapat ditopang dengan peralatan teknologi, murid-murid dapat didatangkan dari segala penjuru dan pembentukan lembaga juga dengan model bangunan modern. Keempat, pendidikan karakter harus dilakukan oleh semua pihak, murid, guru, lembaga, lingkungan dan keluarganya. Keempat, lahirnya pemikiran pendidikan KH. Hasyim Asy’ari ini dilatar belakangi oleh beberapa kondisi sosial yang mempengaruhi, antara lain kondisi sosial politik, kondisi sosial keagamaan, dan kondisi sosial pendidikan, sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya
Istihza’ terhadap Rasul dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Maudhu’i) Itrayuni Itrayuni; Nixson Husin
Jurnal An-Nur Vol 10, No 2 (2021): Jurnal An-Nur Desember 2021
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v10i2.15461

Abstract

Penelitian ini membahas tentang “Istihza’ Terhadap Rasul Dalam al- Qur’an (Kajian Tafsir Maudhu’i)”. Hasil dari penelitian ini adalah Istihza’ terhadap rasul secara tekstual terjadi pada masa klasik seperti yang dilakukan oleh kaum munafiqin dan kaum musyrikin dalam QS. Ar-Ra’du: 32. Pada masa kontemporer misalnya kasus yang sangat menyudutkan hati ummat Islam, muncul dari lisan kaum munafiqin dan kaum kafirin. Sedangkan secara kontekstual pada masa klasik seperti muncul kelompok Khawarij sebagai benih atas protesnya terhadap Islam dan masa kontemporer seperti munculnya kelompok ingkar sunnah.
Implikasi Tikrar terhadap Pemahaman Kisah-Kisah dalam Al-Quran (Analisis Kisah Nabi Luth AS tentang Karakteristik Kaumnya) Habibullah Habibullah
Jurnal An-Nur Vol 12, No 1 (2023): Jurnal An-Nur Juni 2023
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v12i1.24125

Abstract

Tikrar rmerupakan salah satu seni dari beberapa seni ilmu Balagah yang berkembang dibawah naungan ilmu Al-Quran, Salah satu gaya bahasa Al-Quran adalah dengan mengulang-ulang (repitisi) redaksi ayat-ayat atau kisah tertentu, adapun uslub takrar itu bertujuan agar pendengar peduli dan memperhatikan (menganggap baru) setiap berita dari berbagai berita yang disampaikan. Contohnya firman Allah swt tentang nabi Luth asPenelitian ini merupakan library research dengan metode tahlili serta melalui pendekatan analisis isi buku. Dari hasil pembahasan penulis Implikasi Tikrar terhadap pemahaman  kisah-kisah dalam Al-Quran dan analisis kisah nabi Luth dan Kaumnya. Disini bisa kita Implikasikan kisah nabi Luth dengan berbagai pendapat penafsiran dan para ulama dan menganalisis  ayat ayat tentang kisah dan Kaumnya dengan melihat redaksi apakah sama kisah nya atau berbeda redaksi dalam setiap surah dan hikmahnya. penelitian dengan Contoh analisis yang lain tentang implikasi tikrar ini adalah ada beberapa ayat tentang kisah nabi luth dan Kaumnya tentang karakteristik kaum nabi luth dalam alquran. Sehingga allah menyanggah kaum nabi luth dengan kata-kata kaum tak dikenal, kaum Melampaui Batas, kaum berlebih-lebihan, kaum yang bodoh dan orang yang tak berakal di dalam Al-quran.dengan demikian penelitian ini bertujuan menganalisis Implikasi Tikrar Kisah Nabi Luth tentang karakteristik kaum Nabi Luth as.TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian //  TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//
Telaah Tafsir Faidh Al Rohman Karya Kiai Sholeh Darat M. Salman Alfarisi
Jurnal An-Nur Vol 11, No 2 (2022): Jurnal An-Nur Desember 2022
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v11i2.11882

Abstract

Artikel Tafsir Faidh al-Rahman fi Tarjamah Tafsir Kalam Malik ad-Dayyan (Limpahan Rahmat Allah dalam Menerjemahkan Tafsir Firman-firman Allah Penguasa Hari Pembalasan) karya Kiai Shaleh Darat. Tafsir yang ditulis dengan arab Pegon ini tidak hanya bertujuan untuk masyarakat pribumi bisa memahami isi kandungan al-Qur‘an, tetapi sekaligus dijadikan senjata untuk melawan hegemoni kekuasaan. Di saat Belanda melarang menerjemahkan al-Qur‘an, justru Kiai Shaleh Darat berani melawannya dengan menulis sebuah karya tafsir. Seperti apa yang digunakan oleh Kiai Shaleh Darat yang berhasil membangkitkan pemikiran para muridnya. Belanda khawatir akan spirit revolusioner yang ada di dalam al-Qur‘an sehingga mampu menghidupkan gerakan perlawanan terhadap Belanda. Tafsir Faidh alRahman yang menggunakan corak sufistiknya telah menjadi ruh di setiap lembarnya. Kiai Shaleh sangat lues didalam mengkorolasikan antara makna dhahir dan makna isyarinya secara sinergis. Dengan mengusung corak sufistiknya, tentunya tidak lepas dari proses dialog antara pesan-pesan Tuhan dengan setting sosio-historis yang melingkupinya.TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian //  TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//
Akhlak Wanita dalam Perspektif Al-Quran (Studi Kasus Eksistensi Dalam Menggunakan Aplikasi Tiktok) Nurwidia Nurwidia; Nixson Husin; Muhammad Yasir; Edi Hermanto
Jurnal An-Nur Vol 11, No 1 (2022): Jurnal An-Nur Juni 2022
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v11i1.18413

Abstract

Artikel ini berjudul Akhlaq Wanita dalam Perspektif Al-Quran” (Studi Kasus Eksistensi dalam Menggunakan Aplikasi Tiktok). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penafsiran ulama tentang ayat yang berkenaan dengan Akhlaq Wanita dan untuk mengetahui analisis Tik Tok terkait dengan Akhlaq wanita yang ada di jelaskan dalam Al-Quran. Jenis penelitian ini adalah Library Research yakni penelitian mengadakan penelitian berbagai sumber melalui karya-karya di perpustakaan baik buku, jurnal dokumen, artikel, kamus. Al-Quran yang menjelaskan tentang hal ini terdapat dalam surah Al-Ahzab ayat 32-33. Banyak kaum hawa yang ikut trend dalam menggunakan tiktok ini, mereka dengan sengaja membentuk lekuk tubuh di depan khalayak ramai, mereka berfikiran itu hanya untuk hiburan semata, tetapi menurut pandangan Al-Quran ini sangat tidak diperbolehkan apalagi untuk kegiatan yang tidak bermanfaat, sesuatu yang tidak bermanfaat akan menghasilkan hal yang sia-sia. Hindari hal demikian karena setiap apa yang kita perbuat di dunia ini akan ada balasanya di akhirat maka berhati-hati lah dalam mengerjakan sesuatu.