cover
Contact Name
Felicia Risca Ryandini
Contact Email
felicia_riska@stikestelogorejo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
p3m@stikestelogorejo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
ISSN : 22526854     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang meruapkan jurnal yang memfasilitasi bagi peneliti atau penulis yang ingin mempublikasikan hasil penelitiannya pada area keperawatan dan kebidanan. Jurnal ini juga dapat menjadi wahana belajar bagi masyarakat khususnya dosen dan mahasiswa terkait dengan hal-hal kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016" : 12 Documents clear
EFEKTIVITAS PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN BAYI USIA 0-3 BULAN DI SMC RS TELOGOREJO Maratul Mutmainah; Sri Hartini M.A; Achmad Solechan
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.464 KB)

Abstract

Bayi merupakan makluk yang sangat peka dan halus, memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi meliputi kebutuhan fisik, biologis serta emosi. Kebutuhan tersebut salah  satunya dapat dipenuhi melalui stimulasi yang tidak hanya memberi efek rilek tetapi juga dapat merangsang pertumbuhan dengan meningkatkan berat badan bayi. Stimulasi tersebut dilakukan dengan benar sesuai langkahlangkah panduan pijat bayi, hal ini bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pijat bayi terhadap berat badan bayi usia 0-3 bulan di SMC RS Telogorejo. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan metode One Group Pretest Posttest, sampel sejumlah 20 bayi usia 0-3 bulan dengan teknik Accidental Sampling.Penelitian ini menggunakan uji statistik Paired T Test dengan tingkat signifikan p value=0.000, yang artinya bahwa ada perbedaan berat badan bayi sebelum dipijat dengan sesudah dipijat. Pada karakteristik semua bayi (100%) adalah 0 bulan, dengan berat badan minimal 2700 gram dan berat maximal 3300 gram, dan setelah dilakukan pijat bayi mengalami kenaikan sebesar 5-25%. Sehinggadapat dikatakan bahwa pijat bayi efektif dalam meningkatkan berat badan bayi usia 0-3 bulan. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar bayi dilakukan pijat bayi sedini mungkin untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.Kata kunci: pijat bayi, usia 0-3 bulan, berat badan
PELAKSANAAN ADVOKASI PERAWAT DALAM INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Maria Agustina Ermi Tri Sulistiyowati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.526 KB)

Abstract

Pelaksanaan praktik informed consent sebagian besar difokuskan untuk mendapatkan tanda tangan dari pasien, dan dokter memilih perawat untuk bertindak sebagai delegasi  daripada sebagai advokat pasien  yang dapat berkontribusi mandiri sesuai  keahlian perawat sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan advokasi perawat dalam informed consent di rumah sakit Islam Sultan Agung Semarang.Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Informan utama dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana, sedangkan  informan triangulasi adalah kepala ruang. Informan utama diambil dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan advokasi perawat dalam informed consent meliputi : memberikan informasi rencana tindakan, menjelaskan hak pasien, memastikan pasien/keluarga kompeten,  klarifikasi pemahaman pasien, menjadi penghubung antara pasien dan dokter, menjadi saksi, meminta dokter menjelaskan kembali, memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan, menanyakan keputusan, menanyakan alasan penolakan, dan menghargai keputusan pasien. Hambatan pelaksanaan advokasi adalah kurangnya kemampuan komunikasi perawat dan belum terjalinnya hubungan kemitraan antara perawat dan dokter.Perawat sudah melaksanakan advokasi dalam informed consent, tetapi belum optimal. Disarankan kepada manajer rumah sakit untuk mengkaji kembali standar operasional prosedur informed consent, dan meningkatkan peran komite keperawatan. Perawat perlu meningkatkan pengetahuan dan menjalin kemitraan dengan dokter. Kata kunci : advokasi, perawat, informed consent
PERBEDAAN BIDAN YANG SUDAH MENGIKUTI DAN YANG BELUM MENGIKUTI PELATIHAN APN DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR APN Irfana Tri Wijayanti; Sri Hadi Sulistiyaningsih
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.119 KB)

Abstract

Salah satu cara untuk mengatasi tingginya komplikasi obstetri adalah asuhan persalinan normal yang mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi  minimal sengga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal (JNPK-KR, 2007). Berdasarkan survey pendahuluan pada 6 bidan di kabupaten kudus terdiri dari 3 bidan sudah pelatihan APN dan 3 bidan belum mengikuti pelatihan APN. 3 bidan yang sudah pelatihan APN 1 diantaranya melakukan pertolongan persalinan sesuai standar APN sedangkan yang 2 bidan belum sesuai standar APN meskipun sudah mengikuti pelatihan.  Sedangkan 3 bidan yang belum mengikuti APN 1 diantaranya menolong persalinan sesuai standar APN, 2 bidan menolong persalinan belum sesuai standar APN. Tujuan penelitian mengetahui perbedaan bidan yang sudah mengikuti dan yang belum mengikuti pelatihan APN dengan pertolongan persalinan sesuai standar operasional prosedur APN.Populasi dalam penelitian adalah bidan di Kabupaten Kudus, teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling pada 40 bidan. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskripsi dengan pendekatan cross sectional. Alat ukur berupa checklist APN yang sudah ditetapkan oleh JNPK-KR. Variabel penelitian bidan yang mengikuti dan yang belum mengikuti pelatihan APN. Pengeolahan data menggunakan komputer yang disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Analisa data menggunakan Mann Whitney U-Test. Hasil penelitian menunjukkantidak ada perbedaan bidan yang mengikuti dan yang belum mengikuti pelatihan APN dengan pertolongan persalinan sesuai standar operasional prosedur APN.   Kata Kunci: Persalinan, SOP APN
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISA RS TELOGOREJO SEMARANG Nur Eva Alfiyanti; Dody Setyawan; Muslim Argo Bayu Kusuma
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.473 KB)

Abstract

Pasien yang sudah didiagnosis GGK stadium 4 akan menjalani hemodialisis seumur hidupnya. Salah satu permasalahan yang dialami pasien GGK yang menjalani hemodialisis adalah depresi. Depresi yang tidak tertangani akan menyebabkan progresifitas penyakit semakin buruk. Salah satu penanganan yang digunakan untuk menangani depresi adalah dengan menggunakan relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat depresi pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis di Unit Hemodialisa RS Telogorejo Semarang. Rancangan penelitian ini yaitu Quasi Eksperiment pretest and posttest nonequivalent control group, jumlah sampel 36 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan Dependent t-test menunjukkan p-value 0,000 (<0,05) dan hasil uji Mann Whitney menunjukkan p-value 0,000 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan relaksasi otot progresif terhadap tingkat depresi pasien GGK yang menjalani hemodialisis, dimana kelompok yang diberikan intervensi relaksasi otot progresif lebih baik dalam menurunkan tingkat depresi daripada kelompok yang tidak diberikan relaksasi otot progresif. Penelitian ini merekomendasikan untuk perawat tentang pentingnya memperhatikan masalah psikologis pasien dengan GGK yang menjalani hemodialisis.   Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis, Relaksasi Otot Progresif dan Tingkat Depresi
EFEKTIFITAS TERAPI AIUEO DAN TERAPI THE TOKEN TEST TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA PASIEN STROKE YANG MENGALAMI AFASIA MOTORIK DI RS MARDI RAHAYU KUDUS Ita Sofiatun; Sri Puguh Kristiyawati; S. Eko Ch. Purnomo
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.448 KB)

Abstract

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia angka kejadian stroke mencapai angka 8,3 per 1.000 penduduk. Apabila tidak ada upaya penanggulangan stroke yang lebih baik maka jumlah penderita stroke di Indonesia pada tahun 2020 diprediksikan akan meningkat 2 kali lipat. Apabila terjadi lesi di area broca, pasien akan mengalami gangguan bicara dan akan terjadi afasia motorik. Salah satu penanganannya adalah terapi AIUEO untuk latihan gerak lidah, bibir, pengucapan kata-kata, dan terapi the token test untuk pengucapan kata-kata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi AIUEO dan terapi the token test terhadap kemampuan berbicara pasien stroke iskemik yang mengalami afasia motorik di RS Mardi Rahayu Kudus. Desain penelitian yang digunakan adalah true exsperiment selama 3 hari dengan perlakuan 1 kali sehari terapi wicara AIUEO dan the token test. Sampel yang diambil sebanyak 40 responden dengan menilai tingkat kemampuan bicara sebelum dan sesudah dilakukan terapi wicara untuk kelompok terapi AIUEO dan kelompok terapi the token test. Hasil uji statistik Mann Whitney diperoleh nilai p-value 0,000 (< 0,05), sedangkan nilai z hitung -0,88 > nilai z tabel 0,21. Sehingga dapat disimpulkan efektifitas terapi AIUEO terhadap kemampuan berbicara pasien stroke dengan afasia motorik. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai program pemulihan pasien stroke yang mengalami gangguan bicara pada afasia motorik serta sebagai bahan masukan dalam proses pendidikan ilmu keperawatan dan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya.   Kata Kunci :stroke, terapi AIUEO, terapi the token test, peningkatan kemampuan bicara.
PENGARUH MOTIVASI PERAWAT TERHADAP KEPATUHAN CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PERAWAT DI RUANG PRABU KRESNA, RUANG NAKULA 1, RUANG PARIKESIT RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG Winda Ayu Sukmarwati; I’ien Noer’aini; Taufiq Priyo Utomo
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.554 KB)

Abstract

Infeksi nosokomial yang sekarang dikenal HAIs (Healthcare – Associated Infections) merupakan salah satu masalah utama dalam pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun 2009 mengatakan angka kejadian HAIs sebesar 5 – 15 % di seluruh dunia dan diperkirakan meningkat setiap tahunnya sebesar 2 %, terlebih di negara berkembang salah satunya adalah Indonesia.Cuci tangan adalah tindakan pengendalian infeksi oleh seluruh petugas kesehatan. Beberapa penelitian di rumah sakit indonesia ke pasien menyatakan tindakan cuci tangan belum 100%. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan cuci tangan terdiri dua yaitu eksternal dan internal. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit atau dalam sistem pelayanan kesehatan yang berasal dari proses penyebaran di sumber pelayanan kesehatan, baik melalui pasien, petugas kesehatan, pengunjung, maupun sumber lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi perawat terhadap kepatuhan cuci tangan perawat di RSUD K.R.M.T wongsonegoro semarang.Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, dengan pendekatan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 45 responden. Berdasarkan uji statistik Chi Square didapatkan nilai signifikan p-value 0.903, sehingga Ha ditolak dengan kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh motivasi perawat terhadap kepatuhan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan di Ruang Prabu Kresna, Ruang Nakula 1, Ruang Parikesit RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Disarankan kepada perawat untuk memaksimalkan dan memperhatikan cuci tangan.
PENGELOLAAN KEHAMILAN 18 MINGGU DENGAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIS) Sylviani Dessiana Sari; Agnes Isti Harjanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.642 KB)

Abstract

Latar Belakang :Kondisi Kurang Energi Kronis sampai sekarang masih menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Kurang energi pada ibu hamil akan terjadi jika kebutuhan tubuh akan energi tidak tercukupi oleh diet. ibu hamil membutuhkan energi yang lebih besar dari kebutuhan energi individu normal. Hal ini dikarenakan pada saat hamil ibu, ibu tidak hanya memenuhi kebutuhan energi untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk janin yang dikandungnya. Oleh sebab itu jika pemenuhan kebutuhan energi pada ibu hamil kurang dari normal, maka hal itu tidak hanya akan membahayakan ibu, tetapi juga janin yang ada di dalam kandungan. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012, prevalensi ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis di Indonesia sebesar 21,6% (Sandjaja, 2012, hlm. 5). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2012, prevalensi Kurang Energi Kronis wanita usia subur di provinsi Jawa Tengah adalah 17,2% (Depkes RI, 2013). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Semarang jumlah ibu hamil pada tahun 2014 sebanyak 29.026 orang, yang mengalami Kurang Energi Kronis sebanyak 1,147 (3,95%), sedangkan data yang di peroleh dariPuskesmas Bangetayu Semarang jumlah ibu hamil pada tahun 2014 sebanyak 990 orang, yang mengalami Kurang Energi Kronis di puskesmas Bangetayu sebanyak 65 orang (6,56%). Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi. Kurang Energi Kronis adalah keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Seorang ibu hamil dikatakan terkena Kurang Energi Kronis apabila LILA < 23,5 cm. Wanita yang bersikeras hamil di kala status gizinya buruk, menghadapi risiko melahirkan bayi berberat badan rendah 2—3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang berstatus gizi baik; disamping kemungkinan menyumbang angka kematian pada bayi.Tujuan :Mengetahui penanganan pola asuhan pada ibu hamil Ny.W umur 25 tahun G2P1Ao usia kehamilan 18 minggu dengan Kurang Energi Kronis di Puskesmas Banget Ayu Semarang.Metode :Studi kasus ini merupakan jenis diskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel dengan quota sampling, memilih sampel sesuai dengan keinginan peneliti. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan penelitia ini Ny. W umur 25 tahun G2P1A0 sebagai subject observasi. Data dikumpulkan adalah data primer dengan mengikuti perkembangan subject selama intervensi diberikan dalam kurun waktu 21 hari dengan mengamati kenaikan berat badan dan LILA. Istrumen studi kasus ini yang digunakan format asuhan kebidanan ibu hamil. Teknik analisis data yang digunakan secara diskriptif.Hasil :Pada ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis asuhan yang terpenting diberikan yaitu pengawasan makan pada subjek dengan cara memberikan format recole kepada ibu agar mengetahui pola makan ibu dan jumlah kalori yang dipenuhi oleh subjek, selain itu juga dilakukan observasi berat badan dan LILA setiap minggunya.Hasilnya pada pengkajian ke IV, didapatkan kenaikan LILA sebesar 0,5 cm dari 22 cm menjadi 22,5 cm, kenaikan berat badan sebesar 2,5 kg dari 40 kg menjadi 42,5 kg, dan kenaikan IMT dari 17,0 menjadi 18,0. Hasil pengkajian yang telah didapatkan terlihat bahwa berat badan ibu dan 1 IMT sudah bisa mencapai tetapi LILA masih belum bisa mencapai karena kenaikan berat badan ibu tidak langsung dapat terlihat di lengan melainkan di perut dan pinggul terlebih dahulu sehingga kenaikan LILA yang bisa dicapai hanya sebesar 0,5 cm.Kesimpulan :Dengan IMT 18,0 ternyata belum dapat mencapai lingkar lengan 23,5, sedangkan kriteria Kurang Energi Kronis menurut pengukuran IMT 18,0, sudah tergolong tidak Kurang Energi Kronis. Dalam hal ini teori pengukuran LILA sebagai ukuran Kurang Energi Kronis bukan merupakan satu-satunya pedoman yang dapat digunakan sebagai acuan pengukuran, melainkan harus dilihat dari pengukuran lain, seperti IMT dan pengukuran ketebalan lemak tubuh dengan alat.
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI AFIRMASI TERHADAP EFIKASI DIRI PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI SMC RS TELOGOREJO Evida Dwi Maruti; Murti Wandrati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.724 KB)

Abstract

Kemoterapi adalah suatu tindakan pemberian obat untuk membunuh sel kanker agar tidak semakin mengganggu fungsi organ lainnya. Namun tindakan tersebut juga dapat mempengaruhi efikasi diri pasien kanker. Upaya untuk mencegah kurangnya efikasi diri dapat dilakukan dengan pemberian teknik relaksasi afirmasi. Teknik relaksasi afirmasi ini merupakan teknik tarikan nafas dalam dengan penguatan pengulangan kalimat positif yang dilakukan selama 10-15 menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi afirmasi terhadap efikasi diri pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di SMC RS Telogorejo. Rancangan penelitian ini  menggunakan pra experimental dengan desain pre-test and post-test. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 40 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan concecutive sampling. Hasil analisis deskriptif nilai efikasi diri rendah sebanyak 4 responden, efikasi diri sedang sebanyak 28 responden, dan efikasi diri tinggi 8 responden. Hasil analisis uji wilcoxon didapatkan p value 0.000 maka ada pengaruh yang bermakna teknik relaksasi afirmasi terhadap efikasi diri pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah diharapkan perawat dapat menerapkan teknik relaksasi afirmasi pada setiap pasien kemoterapi supaya efikasi diri pasien dapat meningkat.   Kata Kunci             : Kanker, Kemoterapi, Efikasi diri, Teknik relaksasi afirmasi
KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER PAYUDARA PASCA KEMOTERAPI DI SMC RS TELOGOREJO Laurentina Nona Eda; Sri Puguh K
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.775 KB)

Abstract

Latar Belakang: Dari berbagai jenis kasus kanker yang ditemukan, kasus kanker payudara merupakan jenis kanker yang menempati urutan pertama di Jawa Tengah,. Salah satu terapi sistemik pada kanker payudara adalah kemoterapi,  kemoterapi merupakan pemberian obat untuk membunuh sel kanker, kemoterapi Kanker payudara sendiri memiliki berbagai jenis dengan berbagai akibat yang muncul, berbagai macam ancaman selalu membayangi para penderita kanker seperti kematian dan penurunan kualitas hidup. Kualitas hidup merupakan konsep analisis kemampuan dari individu untuk mendapatkan hidup yang normal terkait dengan persepsi secara individu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien kanker payudara pasca kemoterapi di SMC RS Telogorejo. Metode: Penelitian ini merupakan non-experimental dengan desain Deskriptif Analitik dengan menggunakan pendekatan  cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien kanker payudara pasca kemoterapi di SMC RS Telogorejo. Sampel yang digunakan sebanyak 38 responden, dengan tekhnik pengambilan data menggunakan metode purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner WHOQOL-BREEF. Analisa data yang digunakan adalah Deskriptif Kuantitatif. Hasil:. Kualitas hidup pada penelitian ini dibagi kedalam empat domain yaitu domain kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan, hasil menunjukkan bahwa kualitas hidup responden berdasarkan empat domain mayoritas baik, dan hanya pada domain kesehatan fisik menunjukkan hasil buruk. Kata kunci       : Kanker Payudara, Kemoterapi, Kualitas Hidup
PENGARUH SLOW DEEP BREATHING TERHADAP INTENSITAS NYERI PASIEN POST ORIF DI RS TELOGOREJO SEMARANG Ismonah -; Dian Ayu Cahyaningrum; M. Syamsul Arif. SN
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.918 KB)

Abstract

Pembedahan atau operasi adalah semua tindak invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini pada umumnya dilakukan dengan membuat sayatan yang dapat menyebabkan trauma bagi penderitanya, sehingga dapat menimbulkan keluhan nyeri. Keluhan yang dirasakan pada pasien post ORIF adalah nyeri terutama saat pasien bergerak. Nyeri dirasakan paling hebat pada 12 sampai 36 jam setelah pembedahan dan menurun setelah hari kedua atau ketiga. Prevalensi yang didapatkan bahwa keluhan nyeri sedang atau berat ditemukan pada hari pertama sampai keempat pada kelompok bedah ekstremitas sebesar 20%-71% sedangkan pada kelompok bedah tulang belakang sebesar 30%-64%. Tehnik relaksasi nafas dalam (slow deep breathing) merupakan salah satu penatalaksanaan non farmakologis yang dapat bermanfaat untuk menurunkan intensitas nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh slow deep breathing terhadap intensitas nyeri pada pasien post ORIF di SMC RS Telogorejo. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan rancangan one group pretest-posttest. Populasi berjumlah 24 responden dengan tehnik teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Hasil analisis uji Wilcoxon didapatkan p value 0,000, maka kesimpulannya ada pengaruh slow deep breathing terhadap intensitas nyeri pada pasien post ORIF di SMC RS Telogorejo. Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai salah satu alternatif terapi non farmakologis bagi penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi ORIF   Kata Kunci: Slow deep breathing, intensitas nyeri, pasien post ORIF

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 12, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 2 (2018): Desember 2018 Vol 10, No 2 (2018): Desember 2018 Vol 10, No 1 (2018): Juni 2018 Vol 3, No 4 (2018): Desember 2018 Vol 3, No 3 (2018): Juni 2018 Vol 9, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 9, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 9, No 1 (2017): Juni 2017 Vol 9, No 1 (2017): Juni 2017 Vol 3, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 3, No 1 (2017): Juni 2017 Vol 8, No 4 (2016): Desember 2016 Vol 8, No 4 (2016): Desember 2016 Vol 8, No 3 (2016): Edisi Khusus September 2016 Vol 8, No 2 (2016): Juni 2016 Vol 8, No 1 (2016): Edisi Khusus Maret 2016 Vol 2, No 5 (2016): Desember 2016 Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016 Vol 1, No 2 (2016): Edisi Khusus September 2016 Vol 1, No 1 (2016): Edisi Khusus Maret 2016 Vol 7, No 3 (2015): Desember 2015 Vol 7, No 3 (2015): Desember 2015 Vol 7, No 2 (2015): Juni 2015 Vol 7, No 2 (2015): Juni 2015 Vol 7, No 1 (2015): Edisi Khusus Maret 2015 Vol 2, No 3 (2015): Desember 2015 Vol 2, No 2 (2015): Juni 2015 Vol 1, No 1 (2015): Edisi Khusus Maret 2015 Vol 1, No 10 (2014): Juni 2014 Vol 6, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 6, No 1 (2014): Juni 2014 Vol 2, No 1 (2014): Desember 2014 Vol 5, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 5, No 1 (2013): Juni 2013 Vol 1, No 9 (2013): Desember 2013 Vol 1, No 8 (2013): Juni 2013 Vol 4, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 1, No 7 (2012): Desember 2012 Vol 3, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 3, No 1 (2011): Juni 2011 Vol 1, No 5 (2011): Desember 2011 Vol 1, No 4 (2011): Juni 2011 Vol 2, No 2 (2010): Desember 2010 Vol 1, No 3 (2010): Desember 2010 Vol 1, No 1 (2009): Desember 2009 More Issue