cover
Contact Name
Titik Rahmawati
Contact Email
sawwa@walisongo.ac.id
Phone
+6281249681044
Journal Mail Official
sawwa@walisongo.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Jl. Prof. Hamka - Kampus 3, Tambakaji Ngaliyan 50185, Semarang,Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Sawwa: Jurnal Studi Gender
ISSN : 19785623     EISSN : 2581121     DOI : 10.21580/sa
Core Subject : Social,
Sawwa: Jurnal Studi Gender focuses on topics related to gender and child issues. We aim to disseminate research and current developments on these issues. We invite manuscripts on gender and child topics in any perspectives, such as religion, economics, culture, history, education, law, art, communication, politics, and theology, etc. We look forward to having contributions from scholars and researchers of various disciplines
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013" : 10 Documents clear
POTRET PEREMPUAN DALAM FILM PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN Fabriar, Silvia Riskha
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.502 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.664

Abstract

Pesantren merupakan fenomena sosio-kultural yang unik. Namun, seringkali ditemukan dalam realita yang menunjukkan kiprah kiai sebagai pemimpin dan pengelola pesantren lebih besar dibanding seorang nyai (perempuan). Hal ini mengundang daya tarik pegiat media massa untuk melukiskan fenomena tersebut melalui film. Perempuan Berkalung Sorban merupakan sebuah film yang mencoba menggambarkan komunitas pe­santren yang menggunakan kacamata kejumudan dalam me­nafsirkan teks-teks agama sekaligus berusaha mendobrak sistem yang tidak berpihak kepada seorang perempuan akibat sosial-budaya yang ada. Potret perempuan dalam film ini berupa berbagai macam citra, posisi, dan peran yang dilekatkan ke­pada perempuan di pesantren dalam berbagai aspek ke­hidup­an. Di satu posisi perempuan tersebut disanjung dan dihormati, namun disisi lain perempuan juga dianggap tidak penting bahkan dicemooh dan ditindas.
KAPASITAS ISTRI TERPIDANA TERORIS DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP Nurkhasanah, Yuli
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.398 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.669

Abstract

Kajian ini berlatar belakang pada kondisi sulit yang dihadapi oleh istri terpidana teroris yang hidup di tengah persepsi, asumsi, dan justifikasi negatif masyarakat luas, sementara ia harus men­jalan­kan peran sebagai ibu sekaligus ayah dalam rumah tangga. Bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kapasitas istri terpidana teroris dalam mempertahankan hidup, yaitu bagai­mana ia menghadapi, memecahkan, serta bertahan ter­hadap segala persoalan yang terjadi dalam kehidupannya. Meng­guna­kan jenis penelitian kualitatif, wawancara sebagai teknik pemer­olehan data, dan analisisnya memakai analisis des­kriptif. Objek penelitian ini adalah seorang istri terpidana teroris di Surakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa objek mem­punyai kapasitas dalam mempertahankan hidup, dibuktikan dengan kemampuan­nya dalam meregulasi emosi, mengendali­kan impuls, optimis, empatis, mempunyai analisi pe­nyebab masalah yang baik, ber­efikasi diri, dan mampu meningkatkan aspek positif dalam hidupnya.
KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM RUMAH TANGGA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Rozak, Purnama
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.94 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.665

Abstract

Kekerasan terhadap anak menjadi salah satu persoalan yang memprihatinkan bagi bangsa ini. Apalagi jika hal itu terjadi dalam keluarga, yang seharusnya menjadi tempat bernaung yang paling aman bagi anak-anak. Ironisnya, pelaku kekerasan tersebut adalah orang-orang yang dekat dengan anak, bahkan tak jarang adalah orang tua mereka sendiri. Banyak faktor yang menjadi pemicunya; kekerasan yang diwariskan, stress sosial, isolasi sosial dan juga struktur keluarga. Pada­hal sudah jelas, hukum nasional, internasio­nal dan juga hukum islam memberikan perlindungan yang tegas terhadap hak-hak anak, dan kekerasan menjadi satu hal yang di­kecam. Pendidikan anak yang humanis, pemberian kasih sayang yang tulus dan ucapan yang lemah lembut jauh dari nuansa kasar dank keras merupakan awal bagaimana menanamkan kelembutan dan kasih sayang pada anak dan menjauh­kan mereka dari segala tindak kekasaran dan kekerasan.
STRATEGI SEMIOTIK KAMPANYE IKLAN SUSU FORMULA SETELAH LAHIRNYA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 33 TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAGI PEREMPUAN Nugroho, Panji Suryo
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.063 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.670

Abstract

Rendahnya angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia diduga kuat salah satu penyebabnya karena gencarnya promosi susu formula yang salah satunya melalui iklan di berbagai media massa. Strategi semiotik yang dibangun ternyata mampu meng­hambat kampanye ASI di Indonesia. Bagaimana strategi semio­tik itu tampak dalam iklan yang akan menjadi fokus tulisan ini. Metoda yang digunakan adalah analisis semiotik yang diharap­kan dapat menangkap makna sekaligus menguak strategi semiotik iklan susu formula melalui sistem pertandaan yang di­bangunnya. Hasil penelitian menunjukkan dua strategi tampak dalam iklan susu formula yaitu pertama dengan adanya janji atau mimpi bagi para orang tua untuk mampu memenuhi mitos menjadi orang tua sempurna dengan salah satu keberhasilannya adalah mempunyai anak sempurna alias anak bintang. Strategi semiotik kedua adalah dengan brand tunggal untuk susu formula bayi dan balita sehingga menjadikan konsumen tidak awas akan perbedaannya. Kedua strategi ini terbukti dapat me­lumpuhkan tingkat pem­berian ASI di Indonesia sehingga berada di titik yang meng­khawatir­kan. Penelitian lanjutan yang di­saran­kan dapat berupa studi lapangan tentang bagaimana modus pemasaran dijalankan di tataran praktek melalui kegiatan-kegiatan di berbagai sekolah atau pusat perbelanjaan yang disponsori oleh perusahaan susu formula, kegiatan pe­nelitian dan seminar-seminar yang dibiayai oleh perusahaan susu formula, hingga wawancara dengan tenaga ahli kesehatan terutama para bidan di daerah tentang praktek pemasaran lang­sung yang dijalankan perusahaan susu formula terutama setelah lahirnya PP ASI.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KEGIATAN EKONOMI BERKEADILAN (SIMPAN PINJAM SYARIAH PEREMPUAN) Hasanah, Siti
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.699 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.666

Abstract

Pemberdayaan perempuan dalam bidang simpan pinjam memiliki potensi untuk untuk mengatasi kemiskinan yang dihadapi kaum perempuan dan keluarganya dalam rangka me­ningkatkan peng­hasilan perempuan dengan melakukan pem­ber­dayaan dalam bidang ekonomi. Seperti: bantuan modal usaha, bantuan simpan pinjam, membuat koperasi, dan lain sebagai­nya. Ke­giat­an sim­pan pinjam perempuan ini sejalan dengan salah satu prioritas pembangunan yang harus dicapai pada Tahun 2015 dalam Millenium Development Goals (MDG’s) yaitu mendorong ke­setaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Potensi organi­sasi perempuan dapat diberdayakan untuk menge­lola sim­pan pinajm dengan menarapkan sistem yang bebas bunga karena bunga (interest) dilarang al-Qur’an. Solusi yang di­tawar­kan adalah bunga yang selama ini telah menjadi sumber pen­dapatan organisasi perempuan dapat digantikan dengan me­nerapkan: pertama; akad jual beli yaitu dengan akad mu­rabahah, salam dan istishna’, kedua: akad partnership yaitu berupa akad mudharabah, musyarakah dan muzara’ah dan ketiga akad ijarah atau sewa menyewa. Ketiga akad ini dengan tujuan komersil atau sebagai sumber pendapatan profit organi­sasi akan tetapi akad dengan tujuan tolong menolong dapat me­nerap­kan qard al-hasan.
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA PERSPEKTIF PEMBERITAAN MEDIA Hasanah, Hasyim
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.055 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.671

Abstract

Informasi yang disajikan media secara nyata mampu mengkonstruksi relasi gender di masyarakat. Pemberitaan media bukan sekadar memberitakan peristiwa kekerasan. Ada ke­cenderungan media melakukan konstruksi realitas atas tindak kekerasan yang dialami masyarakat, khususnya perempuan dan anak. Secara kualitatif, proses konstruksi realitas sosial ke­kerasan mempengaruhi citra publik khususnya di kalangan keluarga, masyarakat, elit maupun akademisi untuk segera memberikan informasi tindak kekerasan, faktor penyebab serta dampak kekerasan. Selanjutnya, proses ini dapat mem­pe­ngaruhi kebijakan dan strategi penyelesaian tindak kekerasan khususnya terhadap perempuan dan anak. Meski media ber­sikap netral ternyata fakta yang ditampilkan dalam pem-beritaan mengkonstruksi perempuan dan anak menjadi korban tindak kekerasan, sehingga muncul dinamika psiko-sosiologis tertentu. Opini dan peran media yang dirasa cukup besar dalam mengkonstruksi realitas secara sosial belum mampu meberikan kontribusi yang optimal terhadap penye­lesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
STRATEGI COPING STRESS PEREMPUAN DENGAN HIV/AIDS Hidayanti, Ema
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.149 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.667

Abstract

Penyakit merupakan salah satu stressor psikososial dalam kehidupan seseorang. Apalagi bagi penderita HIV/AIDS, penyakit ini tergolong kronis sekaligus terminal. Dimana penderita­nya selain dihadapkan pada pengobatan seumur hidup, juga di­hadap­kan pada ancaman kematian mengingat belum di­temu­kan obatnya. ODHA (orang dengan HIV/AIDS) pasti mengalami stress yang berat baik yang bersumber dari penyakitnya sendiri ataupun dampak psikososialnya. Setiap orang memiliki beragam cara mengatasi stress yang dihadapi dalam hidupnya. Sebagian mengembangkan strategi coping yang positif dan sebagian yang lain justru memilih strategi yang negatif yang merugikan. Pe­milihan dan pengembagan strategi coping akan sangat me­nentukan perjalanan ODHA dalam menghadapi penyakitnya. Gambaran ini pula yang terjadi pada para perempuan dengan HIV/AIDS yang dengan cara mereka masing-masing berjuang menaklukan stress yang dialami dalam hidupnya.
GENDER DALAM PERSPEKTIF SYARI’AH ISLAMIYAH Muzani, Suprapti; Shofa, Laila Hasanatus
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.285 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.672

Abstract

Laki-laki dan perempuan dalam relasi sosialnya memainkan peran dan edudukan yang sama. Hal yang menjadi pembeda keduanya adalah berkaitan dengan sifat kodrat yang dimiliki laki-laki dan perempuan. Al-Quran tidak memberikan pembahas­an lebih terperinci tentang pembagian peran laki-laki dan perempuan. Namun, tidak berarti al-Quran tidak mempunyai wawasan tentang jender. Perspektif jender dalam al-Quran mengacu kepada semangat dan nilai-nilai universal. Adanya kecenderungan permohonan bahwa konsep-konsep Islam banyak memihak kepada jender laki-laki belum tentu mewakili sub­stansi ajaran al-Quran. Prinsip kesetaraan jender dalam al-Quran antara lain mempersamakan kedudukan laki-laki dan perempuan sebagai hamba Allah.
KEBERLAKUAN UU NOMOR 23 TAHUN 2004 DALAM HUBUNGANNYA DENGAN NILAI-NILAI BUDAYA DI SUMATERA SELATAN Antasari, Rr. Rina
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.551 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.663

Abstract

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah suatu gejala universal. Permasalahan tergolong unik karena antara pelaku dan korban adalah orang-orang yang saling kenal, terlebih KDRT antara suami dan isteri. Kehadiran UU Nomor 23 Tahun 2004 diharap­kan dapat menyelesaikan permasalahan KDRT di Indonesia dengan baik, termasuk di Sumatera Selatan. Kenyataan­nya tidak­­lah demikian. Nilai-nilai budaya sebagai penopang hukum yang hidup,yang ada di masyarakat termasuk di Sumatera Selatan memegang peranan penting terhadap permasalahan KDRT, karena budaya dapat memberikan peluang besar untuk terjadi­nya KDRT sementara budaya pula yang dipatuhi masya­rakat dalam menyelesaikan permasalahan KDRT. Akibatnya UU Nomor 23 Tahun 2004 diberlakukan.
PERBEDAAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG MATEMATIKA MENGGUNAKAN OTAK KANAN PADA SISWA KELAS I Purwanti, Kristi Liani
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.953 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.668

Abstract

Otak merupakan bagian sentral dari fungsi dasar vital pada manusia. Otak kanan adalah otak yang berada disebelah kanan dalam posisi anatomis (frontal). Berhitung penjumlahan dan pengurangan dengan otak kanan salah satunya dengan metode “jari­magic” dimana perantara untuk menghitung penjumlahan dan pengurangan menggunakan jari-jari tangan. Kemampuan meng­ingat, menalar, dan merasakan perbedaan sikap atau  per­­laku­an orang lain juga berkembang dengan pesat. Anak lebih sensitif, cerdas, dan aktif secara fisik maupun psikologis. Tulisan “Perbandingan Gender dalam Prestasi Literasi Siswa Indonesia” menyebutkan bahwa siswa perempuan men­dapat­kan kenaikan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa laki-laki de­ngan perbedaan nilai sebesar 16 poin untuk siswa per­­empuan dan 11 poin untuk siswa laki-laki. Terlihat per­bedaan ke­mampu­an anak laki-laki dan perempuan saat pem­belajaran berlangsung. Kemampuan anak-anak laki-laki lebih tinggi di­banding­kan anak perempuan terlihat dari ke­mahiran meng­gunakan jari jemari dan kemampuan anak dalam menye­lesai­kan soal yang berhubungan dengan operasi pen­jumlahan dan pengurangan sampai 99 tanpa penyimpanan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10