cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
MEMPRODUKSI PANGAN MELALUI DO-IT-YOURSELF: PELUANG BAGI SOSIOLOGI PANGAN DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN Ranteallo, Ikma Citra
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pangan dan dinamika kuliner sedang menjadi perhatian global. Sementara itu peningkatan jumlah penduduk dunia seharusnya seimbang dengan jumlah pangan dan inovasi-inovasi pangan berkelanjutan. Sosiologi pangan dan sosiologi pendidikan berpeluang besar untuk menyebarkan pengetahuan terkait inovasi-inovasi pangan yang praktis, berdasarkan aktivitas-aktivitas Do-ItYourself (DIY). Praktik-praktik DIY yang disebarluaskan melalui media sosial telah menginspirasi dan mempengaruhi para konsumen, sehingga mereka telah memiliki kesadaran untuk mengupayakan, mendaur-ulang, serta memproduksi pangannya sendiri. Media sosial telah berperan dalam peningkatan jumlah jejaring sosial berdasarkan hobi berkebun, dan meningkatkan minat orang lain pada kebijakan-kebijakan pangan.Kata Kunci: pangan, berkebun, DIY, pendidikan, jejaring sosial
TINJAUAN SOSIOLOGIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS KAMUS E-MUSRENBANG Masrizal, Masrizal
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menjelaskan bagaimana ruang partisipasi perempuan melalui Musrena (musyawarah rencana aksi perempuan) digerakkan kelompok perempuan pada akar rumput yang disebut organisasi Balee Inong yang ada di Banda Aceh. Terdapat 18 Balee Inong pada 90 gampong/desa. Pada tahapan ini penulis mendeskripsikan temuan tentang perencanaan pembangunan berbasis kamus eMusrenbang dengan pendekatan kerangka konsep pemberdayaan berspektif gender dengan pendekatan participatory rural appraisal. Teknik pengumpulan data dengan tinjauan kepustakaan, observasi, wawancara dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan dalam aplikasi e-Musrenbang ini terdapat kamus usulan berisi jenis-jenis program kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Aplikasi ini dilengkapi WebGis.WebGis terkoneksi dengan Bappeda sehingga Gampong memiliki opsi memilih lokasi yang menjadi objek usulan pembangunan yang mereka usulkan. Per Gampong diberikan batasan pagu anggaran berdasar PIK (Pagu Indikatif Kecamatan) yang merupakan salah satu kebijakan Pemerintah Banda Aceh dalam proporsi anggaran untuk kecamatan dan gampong, dimana pada tahun 2015 Musrena diarahkan pada penjelesan kesiapan kelompok Balee Inong dalam mengkoneksikannya dengan SKPD terkait dengan masing-masing gampong mendapat pagu 10% dari 200 juta rupiah/gampong dari budgeting data yang diperuntukkan melalui sumber dana APBD, sehingga warga bisa mengakses dan memahami secara online sampai dimana usulan desa mereka dapat diterima SKPD terkait.Kata Kunci: perencanaan, partisipasi, perempuan, e-musrenbang
IMPLIKASI SOSIAL DISKRIMINASI GENDER(STUDI TENTANG GENDER DI KAMPUNG BUNGUNG KATAMMUNG KABUPATEN BANTAENG) Suardi, Suardi
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.583 KB)

Abstract

Gender merupakan perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan yang sangat berbeda, namun selama ini perempuan selalu diperlakukan tidak adil oleh kaum laki, sehingga tercipta adalah diskriminasi gender. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan faktor penyebab dan bentuk diskriminasi gender. Selain itu diharapkan dapat menemukan solusi diskriminasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik purposive sampling. Teknik penelitian observasi, wawancara dan dokumentasi. Kategori yang digunakan yaitu informan kunci dan informan umum. Hasil penelitian ini menunjukkan factor penyebab diskriminasi gender adalah faktor konstruksi biologis, konstruksi budaya dan konstruksi agama. Hasil lain didapat terkait bentuk diskriminasi gender seperti marjinalisasi, subordinasi, streotipe, kekerasan, bebanganda. Solusi permasalahan diskriminasi gender dengan equlibirum atau keseimbangan perang laki-laki dan perempuan, dekonstruksi lebeling negatif kemudian melakukan rekontruksi labeling positif, dan pemahaman nilai-nilai agama.Kata Kunci: gender, implikasi, diskriminasi
RUANG PUBLIK KATUP PENYELAMAT PENDUDUK LANJUT USIA (STUDI GERONTOLOGI SOSIAL DI PONDOK SEPUH PAYAMAN MAGELANG) Perguna, Luhung Achmad
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.583 KB)

Abstract

Penduduk lanjut usia masih sering dianggap beban ketimbang aset terlebih makin masifnya industrialisasi. Industrialisasi menjadikan lansia kelompok rentan dan marginal. Merubah mindset lansia sebagai aset membutuhkan komitmen dan dukungan semua pihak termasuk keluarga dan kerabat lansia. Warga lansia harus disediakan ruang publik deliberatif dalam pembangunan, pelayanan sosial dan mental spiritual dalam menghadapi akhir hidupnya. Ruang publik yang mengakomodir pelayanan sosial untuk terus menghidupkan mental spiritual dibutuhkan lansia, Pondok Sepuh Payaman Magelang salah satunya. Tulisan ini memfokuskan pada kajian tentang gerontologi sosial dalam konteks marginalisasi lansia dalam pusaran industrialisasi sekaligus membahas pelayanan lansia dalam bentuk ruang publik yang ramah bagi mereka. Artikel ini menggunakan pendekatan naturalistik dengan wawancara dan observasi sebagai bagian tak terpisahkan dalam studi ini. Hasil penelitian menunjukkan pondok sepuh menjadi salah satu model ruang publik di Indonesia yang berfokus pada pelayanan sosial keagamaan yang nyaman bagi lansia. Prinsip kebebasan, kesamaan, dan kemerdekaan menjadi hal kunci pada pondok ini. Interaksi dan sosialisasi yang berlangsung didalamnya meningkatkan eksistensi dan kebermanfaatan ditengah marginalisasi kelompok lanjut usia baik di desa maupun kota.Kata Kunci: lanjut usia, industrialisasi, pelayanan sosial, pondok sepuh
KAMPUS DAN DEGRADASI PENGETAHUAN POLITIK MAHASISWA Sair, Abdus
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.583 KB)

Abstract

Cerita sukses tentang peran mahasiswa, tentu bukan karena gerakannya saja, melainkan juga karena pengetahuannya tentang politik. Selain itu, juga karena mereka memiliki sikap politik yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Kini cerita sukses tersebut tinggal cerita, sebab pengetahuan politik mahasiswa mulai menurun (degradasi), sikap mereka juga cenderung apatis. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai pijakan penelitian dengan teknik pengambilan data wawancara, observasi dan tinjauan pustaka. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, akan dijelaskan bagaimana pengetahuan politik mahasiswa terhadap penyelengaraan pemilu dewasa ini, peran mereka dalam pemilu, pengetatahuan mereka terhadap figur dan kekuasaan partai politik, serta pengetahuan mereka terhadap figur dan profil calon presiden tahun 2014.Kata Kunci: mahasiswa, pengetahuan politik, degradasi
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA TERDAMPAK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK PRAYA Syarifuddin, Syarifuddin; Inderasari, Oryza Pneumatica; Juniarsih, Nuning; Rasyidi, Muhammad
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.583 KB)

Abstract

Pembangunan diharapkan dapat berdampak secara riil terhadap ekonomi baik di sektor pariwisata, perhotelan, industri jasa, perdagangan bagi masyarakat disekitar. Keberadaan bandara memberikan dampak secara ekonomi maupun sosial kepada desa terdampak yang menjadi objek penelitian yaitu Desa Ketare, Tanak Awu, dan Penunjak. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pemetaan sosial, evaluasi pembangunan bandara, dan rekomendasi CSR-Comdev bagi PT Angkasa Pura. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada masyarakat terdampak, stakeholder, dan pihak PT Angkasa Pura. Masyarakat desa terdampak pada dasarnya adalah masyarakat mekanis yang memiliki solidaritas kuat. Keberadaan bandara tidak berdampak pada hubungan sosial dan budaya masyarakat terdampak namun memberi dampak dengan munculnya sektor nonagraris seperti perdagangan dan jasa, pariwisata, dan industri kreatif. PT Angkasa Pura telah memberikan kontribusi bagi masyarakat terdampak melalui program-program pemberdayaan ekonomi dan pemberian bantuan. Namun, secara ekonomi dan sosial, belum ada dampak yang massif terhadap perkembangan perekonomian, hal ini disebabkan program pemberian pinjaman modal usaha yang diberikan belum terakses oleh masyarakat secara umum. Harapannya, pihak PT Angakasa Pura dapat memberikan kontribusi lebih terhadap pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya dengan pamanfaatan potensipotensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terdampak.Kata Kunci: pemberdayaan, bandara, masyarakat terdampak
PASUKAN KHUSUS PANGERAN DIPONEGORO MASIH MENARI (STUDI HISTORIS KESENIAN TARI TRADISIONAL REYOG BULKIYO BLITAR) Santoso, Irfan
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.583 KB)

Abstract

Perang Sabil yang lebih dikenal dengan sebuatan Perang Jawa (De Javasche Oorlog dalam bahasa Belanda) mempunyai dampak dalam sejarah nasional maupun sejarah lokal. Perang itu merupakan fenomena sosial yang terjadi hampir di seluruh Pulau Jawa. Setelah Pangeran Diponegoro sebagai pemimpin perang tertangkap oleh Belanda pada 28 Maret 1830, banyak dari pasukan Pangeran Diponegoro yang melarikan diri ke berbagai pelosok daerah untuk menghindar dari operasi pembersihan sisa prajurit oleh Belanda. Akibat dari pelarian itu, mereka banyak yang menyamar menjadi rakyat biasa dan bertahan hidup hingga akhirnya mempunyai hasil karya seperti misalnya kesenian. Reyog Bulkiyo merupakan kesenian tari hasil dari olah pikir prajurit yang melarikan diri dari kejaran Belanda. Kesenian tari ini terdapat di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar yang dahulu pada tahun 1825 disebut sebagai daerah bumi Mancanegara Wetan masuk kedalam pembagian wilayah Kasunanan Surakarta. Reyog Bulkiyo memiliki ciri khas yang menunjukan bahwa ada tiga unsur budaya terangkai dalam satu pertunjukan ritme gerak tari yaitu budaya Jawa, Islam (Arab) dan, Cina. Eksistensi kesenian ini hingga kini masih bisa dinikmati dalam festival budaya, pentas seni maupun acara-acara pemerintahan. Namun, di era modernisasi seperti ini, kesenian tradisional seperti Reyog Bulkiyo harus di jaga dan dilestarikan guna menambah dan mempertahankan ciri khas ke Indonesiaan Bangsa ini.Kata Kunci: reyog bulkiyo, identitas, eksistensi
BELAJAR DALAM MAIYAH RELEGI Tantiani, Farah Farida
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.583 KB)

Abstract

Maiyah Rebo Legi (Maiyah Relegi) adalah kegiatan Maiyah di Malang yang diadakan setiap malam Rebo legi. Kegiatan ini bagian dari kegiatan Maiyah yang digagas keluarga Emha Ainun Nadjib di Jombang. Kegiatan Maiyah sendiri berlangsung di berbagai wilayah Indonesia, terutama di pulau Jawa yang rutin diadakan sebulan sekali. Berbeda dengan kegiatan Maiyah di daerah lain, Maiyah Relegi sejak awal tidak pernah menyandarkan pada tokoh tertentu, sehingga setiap kegiatan diskusinya Maiyah Relegi selalu dihadiri undangan yang berbeda-beda, tergantung pada topik yang dijadikan bahan diskusi. Hal lain yang juga berbeda dari Maiyah lain, Maiyah Relegi memiliki partisipan utama mahasiswa. Kehadiran mahasiswa berdiskusi di malam hari yang bukan akhir pekan di Maiyah Relegi, merupakan respon yang positif karena mahasiswa mau berperan aktif melibatkan diri untuk membatu mencari solusi bagi masyarakat. Dengan adanya partisipasi aktif tersebut, Maiyah Relegi menjadi proses belajar bagi mahasiswa selain di bangku kuliah. Oleh karena itu, sebagai penelitian awal digali mengenai kegiatan Maiyah Relegi, terutama proses belajar yang terjadi di kegiatan Maiyah Relegi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui proses wawancara dengan penganggas Maiyah Relegi dan melalui observasi dalam kegiatan Maiyah. Hasil penelitian bahwa Maiyah Relegi sebagai proses belajar mahasiswa, ternyata Maiyah Relegi menerapkan prinsip-prinsip belajar efektif bagi partisipannya.Kata Kunci: maiyah relegi, mahasiswa, proses belajar

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2016 2016